PT Bukit Tinggi menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk produk
yang dihasilkan. Perusahaan membebankan biaya overhead pabriknya berdasarkan Jam
Kerja Langsung (JKL). Pada tanggal 1 Januari 2006, kartu biaya pesanan perusahaan
menunjukkan sebagai berikut :
Status Produk :
JOB C.01 = Telah selesai dan belum diserahkan ke pemesan
JOB C.02 = Masih dalam proses
JOB C.03 = Masih dalam proses
JOB C.04 = Masih dalam proses
Pada bulan Januari selain menyelesaikan JOB C.02, JOB C.03, JOB C.04, perusahaan juga
menerima pesanan lain yaitu : JOB C.05, JOB C.06, dan JOB C.07. Pemakaian bahan baku
dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan Januari 2006 sebagai berikut :
JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07
JKL 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam
Pada tanggal 31 Januari 2006 terdapat produk dalam proses dan produk selesai dengan
serapan biaya sebagai berikut :
Produk jadi :
Data lain :
1. Tarif biaya tenaga kerja sebesar Rp 20 per jam, tarif ini tidak akan mengalami
perubahan selama 2006.
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun (pengendali bahan baku) untuk menampung
bahan baku langsung. Saldo akun ini pada awal Januari sebesar Rp 5.500.
3. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari, sbb :
a. Pembelian bahan baku Rp 23.000
b. Bahan baku tidak langsung digunakan Rp 5.580
c. Tenaga kerja tidak langsung Rp 5.000
d. Penyusutan peralatan pabrik Rp 2.750
e. Listrik, air pabrik Rp 5.400
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan margin yang diinginkan 140%
dari total biaya produksi.
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan.
Diminta :
1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31 Januari 2006.
2. Hitunglah Harga Pokok Penjualan bulan Januari 2006.
3. Hitunglah selisih biaya overhead pabrik.
4. Hitunglah Laba Kotor bulan Januari 2006.
PENYELESAIAN
Identifikasi masing-masing JOB per 31 Januari :
JOB C.01 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesan
JOB C.02 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesan
JOB C.03 = Masih Dalam Proses = Persediaan Produk Dalam Proses
JOB C.04 = Selesai = Belum diserahkan ke pemesan
JOB C.05 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesan
JOB C.06 = Masih Dalam Proses = Persediaan Produk Dalam Proses
JOB C.07 = Selesai = Belum diserahkan ke pemesan
Tarif Pembebanan
Tarif dihitung berdasarkan jam kerja langsung
Contoh JOB C.02
Tenaga Kerja Langsung = Rp 3.000 tarif per jam Rp 20
Jam kerja langsung = Rp 3.000 = 150 jam
Rp 20
JOB C.01 JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07
Bahan Baku
Persediaan awal Rp 5.500
Pembelian Bahan Baku Rp 23.000 +
3. Laba Kotor
Penjualan : 48.560 x 140% Rp 67.984
Harga Pokok Penjualan Rp 48.560
Under Applied Rp 3.530 +
Rp 52.090 -
Laba Kotor Rp 15.894
TUGAS
PT Semesta Alam menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk produk
yang dihasilkan. Perusahaan membebankan biaya overhead pabriknya berdasarkan Jam
Kerja Langsung (JKL). Pada tanggal 1 Januari 2016, kartu biaya pesanan perusahaan
menunjukkan sebagai berikut :
Status Produk :
JOB C.01 = Telah selesai dan belum diserahkan ke pemesan
JOB C.02 = Masih dalam proses
JOB C.03 = Masih dalam proses
JOB C.04 = Masih dalam proses
Pada bulan Januari selain menyelesaikan JOB C.02, JOB C.03, JOB C.04, perusahaan juga
menerima pesanan lain yaitu : JOB C.05, JOB C.06, dan JOB C.07. Pemakaian bahan baku
dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan Januari 2016 sebagai berikut :
JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07
JKL 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam
Pada tanggal 31 Januari 2016 terdapat produk dalam proses dan produk selesai dengan
serapan biaya sebagai berikut :
Produk jadi :
Data lain :
1. Tarif biaya tenaga kerja sebesar Rp 20 per jam, tarif ini tidak akan mengalami
perubahan selama 2016.
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun (pengendali bahan baku) untuk menampung
bahan baku langsung. Saldo akun ini pada awal Januari sebesar Rp 5.500.
3. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari, sbb :
a. Pembelian bahan baku Rp 23.000
b. Bahan baku langsung digunakan Rp 5.580
c. Tenaga kerja tidak langsung Rp 5.000
d. Penyusutan peralatan pabrik Rp 2.750
e. Listrik, air pabrik Rp 5.400
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan margin yang diinginkan 40% dari total
biaya produksi.
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan.
Diminta :
1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31 Januari 2016.
2. Hitunglah Harga Pokok Penjualan bulan Januari 2016.
3. Hitunglah selisih biaya overhead pabrik.
4. Hitunglah Laba Kotor bulan Januari 2016.