Anda di halaman 1dari 9

LATIHAN SOAL

PT Bukit Tinggi menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk produk
yang dihasilkan. Perusahaan membebankan biaya overhead pabriknya berdasarkan Jam
Kerja Langsung (JKL). Pada tanggal 1 Januari 2006, kartu biaya pesanan perusahaan
menunjukkan sebagai berikut :

JOB C.01 JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04

Bahan Baku Rp 7.180 Rp 4.000 Rp 2.960 Rp 4.000

Tenaga Kerja Rp 5.400 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 2.400


Langsung

BOP Dibebankan Rp 4.320 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 1.920

Total Biaya Rp 16.900 Rp 9.400 Rp 6.560 Rp 8.320


Produksi

Status Produk :
JOB C.01 = Telah selesai dan belum diserahkan ke pemesan
JOB C.02 = Masih dalam proses
JOB C.03 = Masih dalam proses
JOB C.04 = Masih dalam proses

Pada bulan Januari selain menyelesaikan JOB C.02, JOB C.03, JOB C.04, perusahaan juga
menerima pesanan lain yaitu : JOB C.05, JOB C.06, dan JOB C.07. Pemakaian bahan baku
dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan Januari 2006 sebagai berikut :

JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07

Bahan Rp 2.500 Rp 1.110 Rp 1.940 Rp 5.000 Rp 3.960 Rp 4.900


Baku

JKL 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam
Pada tanggal 31 Januari 2006 terdapat produk dalam proses dan produk selesai dengan
serapan biaya sebagai berikut :

Produk jadi :

JOB C.04 JOB C.07

Bahan Baku Rp 5.940 Rp 4.900

Tenaga Kerja Langsung Rp 4.400 Rp 3.800

BOP Rp 3.520 Rp 3.040

Total Rp 13.860 Rp 11.740

Produk Dalam Proses :

JOB C.03 JOB C.06

Bahan Baku Rp 4.070 Rp 3.960

Tenaga Kerja Langsung Rp 5.000 Rp 2.000

BOP Rp 4.000 Rp 1.600

Total Rp 13.070 Rp 7.560

Data lain :
1. Tarif biaya tenaga kerja sebesar Rp 20 per jam, tarif ini tidak akan mengalami
perubahan selama 2006.
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun (pengendali bahan baku) untuk menampung
bahan baku langsung. Saldo akun ini pada awal Januari sebesar Rp 5.500.
3. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari, sbb :
a. Pembelian bahan baku Rp 23.000
b. Bahan baku tidak langsung digunakan Rp 5.580
c. Tenaga kerja tidak langsung Rp 5.000
d. Penyusutan peralatan pabrik Rp 2.750
e. Listrik, air pabrik Rp 5.400
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan margin yang diinginkan 140%
dari total biaya produksi.
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan.
Diminta :

1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31 Januari 2006.
2. Hitunglah Harga Pokok Penjualan bulan Januari 2006.
3. Hitunglah selisih biaya overhead pabrik.
4. Hitunglah Laba Kotor bulan Januari 2006.

PENYELESAIAN
Identifikasi masing-masing JOB per 31 Januari :
JOB C.01 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesan
JOB C.02 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesan
JOB C.03 = Masih Dalam Proses = Persediaan Produk Dalam Proses
JOB C.04 = Selesai = Belum diserahkan ke pemesan
JOB C.05 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesan
JOB C.06 = Masih Dalam Proses = Persediaan Produk Dalam Proses
JOB C.07 = Selesai = Belum diserahkan ke pemesan
Tarif Pembebanan
Tarif dihitung berdasarkan jam kerja langsung
Contoh JOB C.02
Tenaga Kerja Langsung = Rp 3.000 tarif per jam Rp 20
Jam kerja langsung = Rp 3.000 = 150 jam
Rp 20

JOB C.02 BOP = Rp 2.400


Jam Kerja Langsung = 150 jam
Tarif BOP = Rp 2.400 = Rp 16 per jam
150 jam

Maka tarif BOP sama untuk semua JOB.


Perhitungan Biaya Masing-masing JOB.

JOB C.01 JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07

Bahan Rp 7.180 Rp 4.000 Rp 2.960 Rp 4.000


langsung

TKL Rp 5.400 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 2.400

BOP Rp 4.320 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 1.920

Rp 16.900 Rp 9.400 Rp 6.560 Rp 8.320

Bahan - Rp 2.500 Rp 1.110 Rp 1.940 Rp 5.000 Rp 3.960 Rp 4.900


langsung

TKL - Rp 4.000 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 4.200 Rp 2.000 Rp 3.800

BOP - Rp 3.200 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 3.360 Rp 1.600 Rp 3.040

Rp - Rp 9.700 Rp 6.510 Rp 5.540 Rp 12.560 Rp 7.560 Rp 11.740

Total Rp 16.900 Rp 19.100 Rp 13.070 Rp 13.860 Rp 12.560 Rp 7.560 Rp 11.740

1. Saldo Bahan Baku per 31 Januari 2006.

Saldo Awal Rp 5.500


Pembelian Bahan Rp 23.000 +
Pemakaian Bahan Rp 28.500
Bahan Langsung Rp 19.410
(JOB 02, 03, 04, 05, 06, 07)
Bahan tak langsung
Saldo Akhir Rp 5.580 +
Saldo Produk Dalam Proses Rp 24.990 –
Per 31 Jan 2006 Rp 3.510
Saldo Awal (JOB C.02, 03, 04) Rp 24.280
Biaya Periode Januari :
(JOB 02, 03, 04, 05, 06, 07)
Bahan Langsung
TKL Rp 19.410
BOP Rp 19.000
Rp 15.200 +
Rp 53.610 +
Rp 77.890
COGM (JOB 02, 04, 05, 07) Rp 57.260 -
Saldo Akhir (JOB 03, 06) Rp 20.630
PT Bukit Tinggi
Laporan Harga Pokok Penjualan
Untuk Bulan Januari 2006

Bahan Baku
Persediaan awal Rp 5.500
Pembelian Bahan Baku Rp 23.000 +

Bahan Baku siap digunakan Rp 28.500

Pemakaian Bahan baku tak langsung Rp 5.580


Persediaan Akhir Rp 3.510 +
Rp 9.090 –
Bahan Baku Langsung digunakan Rp 19.410
Tenaga Kerja langsung Rp 19.000
BOP Dibebankan Rp 15.200 +

Total Biaya Produksi Rp 53.610


Produk Dalam Proses Awal Rp 24.280 +
Rp 77.890
Produk Dalam Proses Akhir Rp 20.630 –

Harga Pokok Produksi Rp 57.260


Produk Selesai awal Rp 16.900 +
Rp 74.160
Produk Selesai akhir Rp 25.600 –

Harga Pokok Penjualan Rp 48.560


2. Selisih pembebanan (Over/Under Applied)
BOP sesungguhnya Rp 18.730
BOP dibebankan Rp 15.200 -
Under Applied Rp 3.530

3. Laba Kotor
Penjualan : 48.560 x 140% Rp 67.984
Harga Pokok Penjualan Rp 48.560
Under Applied Rp 3.530 +
Rp 52.090 -
Laba Kotor Rp 15.894
TUGAS
PT Semesta Alam menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk produk
yang dihasilkan. Perusahaan membebankan biaya overhead pabriknya berdasarkan Jam
Kerja Langsung (JKL). Pada tanggal 1 Januari 2016, kartu biaya pesanan perusahaan
menunjukkan sebagai berikut :

JOB C.01 JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04

Bahan Baku Rp 7.180 Rp 4.000 Rp 2.960 Rp 4.000

Tenaga Kerja Rp 5.400 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 2.400


Langsung

BOP Dibebankan Rp 4.320 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 1.920

Total Biaya Rp 16.900 Rp 9.400 Rp 6.560 Rp 8.320


Produksi

Status Produk :
JOB C.01 = Telah selesai dan belum diserahkan ke pemesan
JOB C.02 = Masih dalam proses
JOB C.03 = Masih dalam proses
JOB C.04 = Masih dalam proses

Pada bulan Januari selain menyelesaikan JOB C.02, JOB C.03, JOB C.04, perusahaan juga
menerima pesanan lain yaitu : JOB C.05, JOB C.06, dan JOB C.07. Pemakaian bahan baku
dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan Januari 2016 sebagai berikut :

JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07

Bahan Rp 2.500 Rp 1.110 Rp 1.940 Rp 5.000 Rp 3.960 Rp 4.900


Baku

JKL 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam
Pada tanggal 31 Januari 2016 terdapat produk dalam proses dan produk selesai dengan
serapan biaya sebagai berikut :

Produk jadi :

JOB C.04 JOB C.07

Bahan Baku Rp 5.940 Rp 4.900

Tenaga Kerja Langsung Rp 4.400 Rp 3.800

BOP Rp 3.520 Rp 3.040

Total Rp 13.860 Rp 11.740

Produk Dalam Proses :

JOB C.03 JOB C.06

Bahan Baku Rp 4.070 Rp 3.960

Tenaga Kerja Langsung Rp 5.000 Rp 2.000

BOP Rp 4.000 Rp 1.600

Total Rp 13.070 Rp 7.560

Data lain :
1. Tarif biaya tenaga kerja sebesar Rp 20 per jam, tarif ini tidak akan mengalami
perubahan selama 2016.
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun (pengendali bahan baku) untuk menampung
bahan baku langsung. Saldo akun ini pada awal Januari sebesar Rp 5.500.
3. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari, sbb :
a. Pembelian bahan baku Rp 23.000
b. Bahan baku langsung digunakan Rp 5.580
c. Tenaga kerja tidak langsung Rp 5.000
d. Penyusutan peralatan pabrik Rp 2.750
e. Listrik, air pabrik Rp 5.400
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan margin yang diinginkan 40% dari total
biaya produksi.
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan.
Diminta :

1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31 Januari 2016.
2. Hitunglah Harga Pokok Penjualan bulan Januari 2016.
3. Hitunglah selisih biaya overhead pabrik.
4. Hitunglah Laba Kotor bulan Januari 2016.

Anda mungkin juga menyukai