Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adelia Puteri

Kelas : 4 MBA
Npm : 062040630495
MK : Perpajakan

Soal dan jawaban

1. PT. Perdana adalah importir barang-barang elektronika. PT. Perdana memiliki API. Pada Mei
2020 melakukan impor barang dari Jepang dengan harga faktur USD150.000. Biaya asuransi dan
biaya angkut pengapalan barang dari Jepang ke dalam daerah pabean (Indonesia) masing-masing
sebesar 0,5% dan 10% dari harga faktur. Biaya tersebut dibayar oleh PT. Perdana. Tarif bea
masuk 10% dari CIF. Kurs ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada saat itu adalah USD1 =
Rp15.500. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT. Perdana.
Jawab:
PPh Pasal 22 dihitung sebagai berikut:
1) Menentukan nilai impor
- Harga faktur (Cost) USD150.000
- Biaya Asuransi (Insurance): 0,5% x USD150.000 USD 750
- Biaya angkut (Freight): 10% x USD150.000 USD 15.000
CIF (Cost, Insurance, Freight) USD165.750
Bea masuk: 10% x USD165.750 USD 16.575
Nilai impor USD182.325
Nilai impor (dalam rupiah): USD182.325 x Rp15.500 Rp2.826.037.500
2) Menghitung PPh Pasal 22 Impor
2,5% x Rp 2.826.037.500 Rp 70.650.937,5
Jika importir yang bersangkutan tidak mempunyai API, besarnya PPh Pasal 22 adalah:
7,5% x Rp 2.826.037.500 Rp 211.952.812,5

2. PT. Ananda pada Juni 2020 melakukan impor gandum dari Amerika Serikat senilai
USD30.000. Biaya asuransi dan angkut barang dari Amerika ke Indonesia masing-masing
sebesar 0,5% dan 10% dari harga faktur. Tarif bea masuk sebsar 15% dari CIF. Kurs yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan saat itu adalah USD1 = Rp16.000. Hitung PPh Pasal 22 yang
harus dibayar oleh PT. Ananda.
Jawab:
1) Menentukan nilai impor
- Harga faktur (Cost) USD 30.000
- Biaya asuransi (Insurance): 0,5% x USD30.000 USD 150
- Biaya angkut (Freight): 10% x USD30.000 USD 3000
CIF (Cost, Insurance, Freight) USD 33.150
Bea masuk: 15% x USD33.150 USD 4.972,5
Nilai impor USD 38.122,5
Nilai impor (dalam Rupiah): USD38.122,5 x Rp16.000 Rp 609.960.000
2) Menghitung PPh Pasal 22 Impor
0,5% x Rp 609.960.000 Rp 3.049.800

3. Pada 1 April 2020, Dinas Pendidikan Kota Palembang membeli mebel dan peralatan kantor
lainnya dari Perdana Furniture senilai Rp420.000.000 (termasuk PPN 10%).
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendaharawan dinas tersebut dihitung sebagai berikut:
DPP: (100/110) x Rp420.000.000 Rp 381.818.181,81
PPh Pasal 22: 1,5% x Rp 381.818.181,81 Rp 5.727.272,72

4. Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Bunga pada 10 Juli 2020 melakukan
pembayaran atas pembelian alat tulis kantor dari Toko Ungu senilai Rp 5.100.000 PPh Pasal 22
yang dipungut oleh bendahara.
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara tersebut dihitung sebagai berikut:

DPP: (100/110) x Rp5.100.000 Rp 4.636.363


Pph pasal 22
Rp 4.636.363 x 1,5% Rp 69.545
5. Bank Negara Indonesia merupakan salah satu BUMN. Pada Juni 2020 melakukan pembayaran
kepada PT. Bahtera Motor atas pengadaan mobil sebanyak 25 unit dengan harga Rp218.000.000
per unit. Harga ini termasuk PPN 10%.
Jawab :
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh BNI dihitung sebagai berikut:
DPP: (100/110) x 25 x Rp218.000.000 Rp 4.954.545.454
PPh Pasal 22: 1,5% x Rp 4.954.545.454 Rp 74.318.181

6. Pada Maret 2020, PT. Wijaya Karya melakukan pembayaran kepada CV. Aneka Warna atas
pembelian barang senilai Rp9.500.000 (termasuk PPN 10%).
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Wijaya Karya dihitung sebagai berikut:
DPP: (100/110) x Rp 9.500.000 Rp 8.636.363
Atas pembayaran tersebut tidak dikenakan PPh Pasal 22 karena nilainya kurang dari
Rp10.000.000.

7. PT. Cahaya Dunia Paper pada Mei 2020 menjual kertas hasil produksi kepada CV. Merah Jaya
(salah satu distributor) dengan total harga sebesar Rp880.000.000. Harga tersebut sudah
termasuk PPN 10%.
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Cahaya Dunia Paper dihitung sebagai berikut:
DPP: (100/110) x Rp880.000.000 Rp800.000.000
PPh Pasal 22: 0,10% x Rp800.000.000 Rp 800.000

8. Pada Mei 2020, PT. Semen Indonesia menjual semen hasil produksi kepada PT. Bangunan
Nusantara (salah satu distributor). Total harga termasuk PPN sebesar Rp2.650.000.000. PPh
Pasal 22 yang dipungut PT. Semen Indonesia
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Semen Indonesia dihitung sebagai berikut:
DPP: (100/110) x Rp2.650.000.000 Rp 2.409.090.909
PPh Pasal 22: 0,25% x Rp2.409.090.909 Rp 6.022.727
9. PT. Samudra Indonesia merupakan salah satu distributor emas. Pada Juli 2020 menjual
kendaraan senilai Rp 990.000.000 (termasuk PPN).
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. New Ratna Motor dihitung sebagai berikut:
DPP: (100/110) x Rp 990.000.000 Rp 900.000.000
PPh Pasal 22: 0,45% x Rp900.000.000 Rp 4.050.000

10. Pada Juni 2020, PT. Pertamina melakukan penyerahan hasil produksi sebagai berikut:
a. Penyerahan bahan bakar minyak senilai Rp925.000.000 kepada SPBU Pertamina.
b. Penyerahan bahan bakar gas senilai Rp292.500.000 kepada Blue Gas Distributor. Setiap harga
tersebut termasuk PPN.
Jawab:
a. Atas penyerahan bahan bakar minyak kepada SPBU Pertamina:
DPP: (100/110) x Rp925.000.000 Rp 840.909.091 PPh Pasal 22: 0,25% x Rp840.909.091 Rp 2.102.272
b. Atas penyerahan bahan bakar gas kepada Blue Gas Distributor:
DPP: (100/110) x Rp292.500.000 Rp265.909.090 PPh Pasal 22: 0,3% x Rp265.909.090 Rp 797.727

11. PT. Dua Saudara merupakan perusahaan yang pengolahan hasil-hasil pertanian. Pada Juli 2020,
membeli bahan-bahan untuk keperluan industri tersebut dari PT. UD. Petani Makmur sebagai pedagang
pengumpul. Nilai pembelian sebesar Rp626.000.000.
Jawab:
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Dua Saudara dihitung sebagai berikut: 0,25% x Rp626.000.000 Rp
1.565.000

Soal dan Jawaban Pph Pasal 23


1. XYZ pada akhir tahun akan membagikan deviden sebesar 400.000.000 dan dibagikan sesuai dengan
porsi kepemilikan atas saham. PT. XYZ dimiliki oleh PT. Abadi, PT. Berkat, PT.Cermat, PT. Damai dan
Bapak Andi yang masing-masing memiliki saham 20%. Berapa PPh Pasal 23 yang harus dipotong dan
disetorkan atas deviden yang dibagikan oleh PT. XYZ?
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai