Oleh : Siti Maulida (32.12.1345) Novinari Budi Ekawati (32.12.1445)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI Just In Time Pengertian Just In Time Prinsip Dasar Just In Time Aspek Pokok Just In Time Tujuan Just In Time Pembelian Just In Time Produksi Just In Time JIT dan Kerugian Produksi Persediaan Just In Time JIT dan Pengorganisasian Pabrik BACKFLUSHING
Pengertian Backflushing Inti dari Perhitungan Biaya Sistem Biaya Standar Pengertian Just In Time
Just In Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan
pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan Prinsip Dasar Just In Time Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu: 1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa. 2. Komitmen terhadap kualitas prima. 3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi. 4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah. Aspek Pokok Just In Time
JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:
Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di eliminasi. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement)dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah Tujuan Just In Time
Mengurangi waktu siklus total.
Meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Meningkatkan produktifitas dan mengurangi pemborosan. Pembelian Just In Time
Pendekatan JIT untuk pembelian menekankan pada
pengurangan jumlah pemasok serta memperbaiki mutu bahan baku maupun fungsi pembelian. Beberapa hambatan dalam pembelian JIT: Layout proses produksi Frekuensi perubahan jadwal Sikap agen pembelian dan pemasok Keandalan pengangkutan Jarak pemasok Produksi Just In TIme Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara: 1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol). 2. Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu tunggu nol). 3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation). 4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi. JIT dan Kerugian Produksi Penerapan JIT dapat menciptakan konflik dengan ukuran kinerja. Ukuran kinerja JIT meliputi : Waktu siklus Perputaran persediaan persentase pengiriman tetap waktu. Terhentinya operasi mesin di luar jadwal. Ada sedikit unit menunggu atau berpindah ke setiap lokasi. Persedian Just In Time
Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan
yang dirancang guna mendapatkan barang secara tepat waktu JIT dan Pengorganisasian Pabrik
Salah satu pendekatan JIT adalah untuk
mengubah dari layout tradisional menjadi unit atau unit-unit kerja. Suatu unit bertanggung jawab untuk seluruh produksi dari suatu produk atau komponen. Pengertian Backflushing Backflushing, disebut juga perhitungan biaya backflush (backflush costing) atau akuntansi backflush (backflush accounting), merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi pada aliran biaya manufaktur. Inti dari Perhitungan Biaya Tujuan perhitungan biaya backflush adalah untuk mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam system akuntansi. Perhitungan biaya backflush menetukan beberapa atau semua elemen biaya dari output hanya setelah produksi selesai. Perhitungan backflush menggunakan estimasi akhir periode atas komponen biaya bahan baku dan tenaga kerja untuk semua pekerjaan yang belum selesai, termasuk bahan baku yang belum diproses. Sistem biaya standar Perhitungan backflushing menggunakan estimasi akhir periode atas komponen biaya bahan baku dan tenaga kerja untuk semua pekerjaan yang belum selesai, termasuk bahan baku yang belum diproses. Dalam sistem biaya standar: Estimasi biaya dibuat setelah perhitungan fisik persediaan (mingguan atau bulanan). Estimasi biaya bahan baku diturunkan dari faktur pemasok terakhir jika ingin biaya aktual. Estimasi jumlah biaya konversi diturunkan pertama-tama dengan mengestimasi biaya konversi suatu barang jadi, lalu membebankan sebagian biaya konversi per unit ke persediaan unit yang baru selesai sebagian. Biaya konversi barang jadi dapat diestimasi dengan membagi total biaya konversi yang telah terjadi selama periode itu dengan jumlah unit yang mulai diproses, atau dengan jumlah unit yang sudah selesai, atau dengan jumlah total unit yang sudah selesai maupun belum selesai, atau dengan total jumlah yang serupa untuk periode itu.