Anda di halaman 1dari 16

Nama :

NIM :
Kelas :
Mata Kulia:

1. Biaya Relevan atau tidak relevan untuk order khusus


Jenis Biaya Relevan / Tidak Relevan
Bahan Baku Langsung Relevan
Biaya Tenaga Kerja Langsung Relevan
FOH Variabel Tidak Relevan
FOH Tetap dapat ditelusuri secRelevan
FOH Tetap -Biaya bersama yangTidak Relevan
Komisi Penjualan Relevan
Biaya Pengiriman Kaos Relevan
Honor Pekerja paruh waktu Tidak Relevan

2. Keuntungan atau kerugian jika order khusus diterima


Pendapatan 2.400 unit x 57.000 Rp 136,800,000
Biaya -Biaya
Bahan Baku Langsung 2.400 unit x 30.0 Rp 72,000,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.400 unit x 12.0 Rp 28,800,000
Biaya Overhead 2.400 unit x 36.0 Rp 86,400,000
Harga Pokok Penjualan Rp 187,200,000
Rugi Kotor -Rp 50,400,000
Biaya honorer Rp 2,400,000
Biaya Pengiriman 2.400 x 2.000 Rp 4,800,000
Rp 7,200,000
Kerugian -Rp 57,600,000

Keputusan:
PT Sport Sentosa akan mengalami kerugian jika mengambil pesanan dari bapak Henri dengan penawaran harga
sedangkan biaya produksi perunit saja mencapai 70.000 unit. Dan Pt Sport Sentosa mengalami kerugian sebesar
sebaiknya Pt Sport Sentosa Menolak Pesanan dari Bpk Henri.

3. Harga minimun yang dapat diterima untuk order khusus


Biaya Biaya yang relevan
Bahan Baku Langsung 2.400 unit x 30.000 Rp 72,000,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.400 unit x 12.000 Rp 28,800,000
FOH Variabel 2.400 x 18.000 Rp 43,200,000
Biaya Komisi Penjualan 136.800.000 x 5% Rp 6,840,000
Biaya Pengiriman 2.400 x 2.000 Rp 4,800,000
Total Biaya Relevan Rp 155,640,000
Dibagi: Jumlah unit untuk order khusus 2.400 Unit
Harga minimun yang dapat diterima untuk order khusus Rp 64,850
4. Faktor- Faktor Kualitatif dalam order khusus
Faktor-faktor kualitatif dapat secara nyata mempengaruhi keputusan manajer. Faktor-faktor kualitatif merupaka
Untuk mengilustrasikan dampak faktor-faktor kualitatif yang mungkin terjadi dalam keputusan memproduksi at
yang pertama tersebut, yaitu mutu dan kehandalan pasokan. berikut nilai faktor-faktor kualitatif:
a. Kulaitas Pemasok ekstenal
b. keandalan pemasok eksternal
c. Stabilitas Harga
d. Hubungan ketenagakerjaan dan citra masyarakat

5. Jika perusahaan sudah beroperasi pada kapasitas penuh


a. keuntungan dari order khusus
Pendapatan 2.400 unit x 57.000 Rp 136,800,000
Biaya -Biaya
Bahan Baku Langsung 2.400 unit x 30.0 Rp 72,000,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.400 unit x 12.0 Rp 28,800,000
Biaya Overhead 2.400 unit x 18.0 Rp 43,200,000
Harga Pokok Penjualan Rp 144,000,000
Rugi Kotor -Rp 7,200,000
Biaya honorer Rp 2,400,000
Biaya Pengiriman 2.400 x 2.000 Rp 4,800,000
Rp 7,200,000
Kerugian -Rp 14,400,000

b. keuntungan melayani pelanggan reguler perusahaan


Pendapatan 2.400 unit x 80.000 Rp 192,000,000
Biaya -Biaya
Bahan Baku Langsung 2.400 unit x 30.0 Rp 72,000,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.400 unit x 12.0 Rp 28,800,000
Biaya Overhead 2.400 unit x 18.0 Rp 43,200,000
Harga Pokok Penjualan Rp 144,000,000
Laba Kotor Rp 48,000,000
Biaya honorer Rp 2,400,000
Biaya Komisi 5% x 192.000.000 Rp 9,600,000
Biaya Pengiriman 2.400 x 2.000 Rp 4,800,000
Rp 16,800,000
Keuntungan Rp 31,200,000

Keputusan :
Dari perbandingan penjualan reguler dengan penjualan order khusus sebaiknya memilih
penjualan reguler karena harga jual lebih besar dari pada biaya produksi.
nri dengan penawaran harga Jual sebesar 57.00 per unit,
mengalami kerugian sebesar Rp 62.040.000. maka
or-faktor kualitatif merupakan faktor yang sulit dinyatakan dalam angka.
keputusan memproduksi atau membeli, pertimbangkan dua faktor
ktor kualitatif:
Nama :
NIM :
Kelas :
Mata Kulia :

1. Biaya relevan atau tidak relevan untuk memproduksi sendiri atau membeli
Jenis BiayaRelevan / Tidak Relevan
Biaya PembRelevan
Bahan BakuRelevan
Biaya TenaRelevan
Biaya OverRelevan
Gaji PenyelTidak relevan
PenyusutanTidak relevan
sewa mesinTidak relevan

2. perhitungan biaya memproduksi sendiri komponen X1 dan Y2 dibandingkan total biaya pembelian dari PR RST
Produksi Beli
Kompenen X1 Komponen Y2 Total Biaya Produksi Total pembelian
Total pembelian X1 dan Y2 Rp 927,500,000
Biaya Produksi X1 dan Y2
Biaya baha Rp 475,000,000 Rp 80,000,000 Rp 555,000,000
Biaya Tena Rp 125,000,000 Rp 20,000,000 Rp 145,000,000
Overhead v Rp 62,500,000 Rp 5,000,000 Rp 67,500,000
Gaji penyedia Produksi Rp 30,000,000
Penyusutan Rp 8,000,000 Rp 145,000
Sewa mesin produksi Rp 22,000,000
Total Biaya Rp 827,500,000
Total harga Rp 927,645,000

Keputusan:
Berdasarkan perhitungan diatas antara biaya produksi dan biaya pembelian sebaiknya memilih dengan
memproduksi sendiri karena biaya yang dikeluarkan relatif rendah dibandingkan dengan biaya pembelian.

3. Faktor- Faktor Kualitatif yang harus mempertimbangkan dalam keputusan memproduksi sendiri atau membeli
Apabila mutu batang dan alat ukur yang dibeli secara eksternal lebih rendah dari yang diproduksi secara interna
maka keunggulan kuantitatif dari membeli mungkin lebih bersifat semu. Penggunaan bahan bermutu lebih rend
barangkali menurunkan mutu potensiometer, sehingga merusak penjualan. Karena itu, Tidwell Products memili
untuk terus memproduksi komponen secara internal.

4. What if analysis
Produksi Beli
Kompenen X1 Komponen Y2 Total Biaya Produksi Total pembelian
Total pembelian X1 dan Y2 Rp 927,500,000
Biaya Produksi X1 dan Y2
Biaya baha Rp 475,000,000 Rp 80,000,000 Rp 555,000,000
Biaya Tena Rp 125,000,000 Rp 20,000,000 Rp 145,000,000
Overhead v Rp 62,500,000 Rp 5,000,000 Rp 67,500,000
Gaji penyedia Produksi Rp 30,000,000
Penyusutan Rp 8,000,000 Rp 145,000
Total Biaya Rp 805,500,000
Total harga Rp 927,645,000

Keputusan:
Berdasarkan perhitungan diatas antara biaya produksi dan biaya pembelian sebaiknya memilih dengan
memproduksi sendiri karena biaya yang dikeluarkan relatif rendah dibandingkan dengan biaya pembelian.
tal biaya pembelian dari PR RST

baiknya memilih dengan


an dengan biaya pembelian.

mproduksi sendiri atau membeli


ari yang diproduksi secara internal,
unaan bahan bermutu lebih rendah
rena itu, Tidwell Products memilih
baiknya memilih dengan
an dengan biaya pembelian.
Nama :
NIM :
Kelas :
Mata Kulia :

1. Rasio Variabel terhadap penjualan dan rasio margin kontribusi di tahun 2016
BSI EKI PRI
Rasio Biaya 72% 38% 36%
Rasio margi 7% 34% 59%

2. Keputusan menghentikan kegiatan produksi dan penjualan kamera BSI


BSI EKI PRI
Pendapata Rp 4,500,000,000 Rp 9,800,000,000 Rp 16,700,000,000
Dikurangi Rp 3,240,000,000 Rp 3,720,000,000 Rp 6,016,000,000
Margin kontRp 1,260,000,000 Rp 6,080,000,000 Rp 10,684,000,000
Dikurangi : beban tetap langsung
Iklan Rp 850,000,000 Rp 1,240,000,000 Rp 1,300,000,000
Layanan pe Rp 600,000,000 Rp 1,150,000,000 Rp 1,350,000,000
Margin pro-Rp 190,000,000 Rp 3,690,000,000 Rp 8,034,000,000
Dikurangi: Rp 3,050,000,000 Rp 3,050,000,000 Rp 3,050,000,000
Laba (Rugi)-Rp 3,240,000,000 Rp 640,000,000 Rp 4,984,000,000

Total Laba Tanpa BSI Rp 5,624,000,000


Total Laba dengan BSI Rp 2,384,000,000
Kenaikan (Kerugian) Laba Rp 3,240,000,000

Keputusan :
Dari perhitungan diatas terdapat 3 perusahaan, tetapi ada 1 perusahaan yang mengalami kerugian yaitu BSI. D

3. keputusan atau ulasan bapak rudi raharjo untuk tidak menghentikan BSI, tetapi meningkatkan biaya Iklan unt
BSI EKI PRI
Pendapata Rp 4,950,000,000 Rp 9,800,000,000 Rp 16,700,000,000
Dikurangi Rp 3,240,000,000 Rp 3,720,000,000 Rp 6,016,000,000
Margin kontRp 1,710,000,000 Rp 6,080,000,000 Rp 10,684,000,000
Dikurangi : beban tetap langsung
Iklan Rp 950,000,000 Rp 1,240,000,000 Rp 1,300,000,000
Layanan pe Rp 600,000,000 Rp 1,150,000,000 Rp 1,350,000,000
Margin pro Rp 160,000,000 Rp 3,690,000,000 Rp 8,034,000,000
Dikurangi: Rp 1,525,000,000 Rp 3,050,000,000 Rp 3,050,000,000
Laba (Rugi)-Rp 1,365,000,000 Rp 640,000,000 Rp 4,984,000,000

Total Laba Tanpa BSI Rp 5,624,000,000


Total Laba dengan BSI Rp 4,259,000,000
Kenaikan (Kerugian) Laba Rp 1,365,000,000
Keputusan :
Dari perhitungan diatas terdapat 3 perusahaan, tetapi ada 1 perusahaan yang mengalami kerugian yaitu BSI. D
di tahun 2016

Total
Rp 31,000,000,000
Rp 12,976,000,000
Rp 18,024,000,000
Rp -
Rp 3,390,000,000
Rp 3,100,000,000
Rp 11,534,000,000
Rp 9,150,000,000
Rp 2,384,000,000

erusahaan yang mengalami kerugian yaitu BSI. Dari hasil analisis tersebut kasus pada PT KSX jika ingin mendapatkan keuntungan yang bes

entikan BSI, tetapi meningkatkan biaya Iklan untuk BSI.


Total
Rp 31,450,000,000
Rp 12,976,000,000
Rp 18,474,000,000
Rp -
Rp 3,490,000,000
Rp 3,100,000,000
Rp 11,884,000,000
Rp 7,625,000,000
Rp 4,259,000,000
erusahaan yang mengalami kerugian yaitu BSI. Dari hasil analisis tersebut kasus pada PT KSX jika ingin mendapatkan keuntungan yang bes
kan keuntungan yang besar, bisa menghentikan BSI karena dari selisih antara laba dengan BSI dan Laba tanpa BSI lebih besar Laba tanpa B
kan keuntungan yang besar, bisa menghentikan BSI karena dari selisih antara laba dengan BSI dan Laba tanpa BSI lebih besar Laba tanpa B
a BSI lebih besar Laba tanpa BSI.
a BSI lebih besar Laba tanpa BSI.

Anda mungkin juga menyukai