Anda di halaman 1dari 10

Nama : Atika Dyah Rahayu

Nim : B.211.18.0099

Makul : Akuntansi Manajemen, Kamis (11.00) Tugas 02

Soal A

1) Jelaskan pengertian relevant cost dan irrelevent cost beserta contohnya!


1. Biaya relevan (relevant cost)
Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu,
tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi
pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan. Contoh biaya relevan: Biaya bahan baku, Biaya transportasi,
Biaya gaji pegawai
Contoh kasus : Kalau membeli mobil bekas PT.X akan menanggung biaya perbaikan
Rp.1.000.000 per tahun. kalau membeli mobil baru , maka selama 5 tahun pertama
akan bebas dari biaya perbaikan. dengan demikian , biaya perbaikan mobil menjadi
biaya terhindarkan bagi PT. X bila membeli mobil baru. sebaliknya , biaya tak
terhindarkan terdiri dari biaya tenggelam , dan biaya masa yang akan datang yang
tidak berbeda diantara berbagai alternative.

Biaya terhindarkan dan biaya kesempatan sering mempunyai hubungan timbal balik
diantara alternative keputusan. misalnya harga produk A Rp.1000 perunit, harga
Produk B Rp.750 perunit. selisihnya Rp.250. selisih harga kedua produk tersebut
merupakan biaya terhindarkan jika memilih produk B karena alternative itu akan
menghindarkan dari pembayaran Rp.250. Jika memilih Produk A , maka selisih harga
tersebut akan menjadi biaya kesempatan karena pembeli akan kehilangan kesempatan
menghemat Rp.250.

2. Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost).


Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan
yang ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap
sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena itu biaya
tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. Contoh biaya
tidak relevan adalah: Biaya penyusutan mesin, Kelebihan nilai buku atas nilai sisa,
supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.

Contoh kasus : Misalnya pada tahun 2005 PT. ABC membeli gedung kantor
Rp.50.000.000 . Karena sudah terjadi pada masa lalu dan tidak bisa diubah dengan
keputusan sekarang. maka penutupan sebagian usaha PT.ABC tidak akan
memengaruhi nilai investasi yang berupa harga beli gedung yang telah menjadi biaya
tenggelam. dalam pengambilan keputusan, biaya ini merupakan biaya tidak relevan.
2) Jelaskan biaya Acoidable Cost dan Unavoidable Cost beserta contohnya!
1. Biaya Acoidable Cost
Konsep biaya avoidable atau biaya terhindarkan adalah suatu beban biaya yang
bersifat tetap dan menjadi tanggungan sendiri oleh suatu bagian tertentu atau biaya
yang tidak akan berlanjut.
2. Biaya unavoidable cost merupakan kebalikannya, yaitu biaya yang menjadi
tanggungan bersama suatu organisasi. Atau biaya yang dirumuskan sebagai fasilitas
atau jasa yang dinikmati bersama berdasarkan beban tertentu dengan metode alokasi.
Contoh : Apabila perusahaan ingin membeli truk baru untuk mengirim barang, maka
biaya reparasi truk lama adalah biaya yang bisa dihindarkan. Namun pajak kendaraan
truk lama merupakan biaya yang tidak bisa dihindarkan, karena biaya tersebut tidak
bisa hilang walaupun truk lama tidak digunakan. Kedua konsep biaya ini biasanya
digunakan dalam pengambilan keputusan penggantian aktiva tetap, penghentian
operasi suatu perusahaan atau produksi suatu produk.

Contoh kasus biaya Acoidable Cost dan Unavoidable Cost :

Be Clean Industries adalah sebuah perusahaan yang memproduksi beraneka ragam


produk di beberapa pabriknya. Salah satu pabriknya memproduksi dua macam cairan
pembersih , yaitu Super Kinclonk dan Clinx. Laporan rugi laba tahun ini untuk kedua
produk tersebut adalah sebagai berikut.

Be Clean Industries
LAPORAN RUGI LABA
Uraian Super Kinclonk Clinx
Penjualan Rp.20.000.000,00.   Rp.30.000.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp. 8.000.000,00 Rp. 9.000.000,00

Insentif penjualan Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.000.000,00

Biaya penyusutan mesin Rp. 1.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

Biaya penyusutan gedung Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

Biaya alat-alat Rp. 4.000.000,00 Rp. 5.000.000,00

Biaya pengiriman Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00

Biaya administrasi pusat Rp. 1.000.000,00    Rp. 1.000.000,00

Total Biaya Rp. 22.000.000,00 Rp. 23.000.000,00


Laba(rugi) Rp. (2.000.000,00) Rp   7.000.000,00

Langkah pertama untuk mengambil keputusan apakah kita akan menghentikan atau
melanjutkan produksi Super Kinclonk, adalah menentukan mana biaya yang dapat
dihindarkan dan mana biaya yang tidak bisa dihindarkan dari biaya-biaya yang terjadi.
Inilah hasil pemisahan ketujuh elemen-elemen biaya produk yang akan dihentikan
produksinya yaitu produk Super kinclonk :

Biaya-biaya terhindarkan Super Biaya-biaya tidak terhindarkan


Kinclonk: Super Kinclonk:
1.  Biaya penyusutan mesin   Rp. 1.000.000,00
1. Harga Pokok Penjualan,  
    sejumlah                             Rp. 2.  Biaya penyusutan gedung Rp. 3.000.000,00
8.000.000,00 3.  Biaya administrasi pusat  Rp. 1.000.000,00
2. Insentif penjualan, sejumlah Rp.  
3.000.000,00  
3. Biaya alat-alat                      Rp.  
4.000.000,00
4. Biaya pengiriman                  Rp.
2.000.000,00
TOTAL                                Rp. TOTAL                             Rp. 5.000.000,00
17.000.000,00 

Dengan keadaan ini berarti jika Be Clean Industries menghentikan produksi produk Super
kinclonk maka akan menghemat Rp. 17.000.000,00. Namun disisi lain, Be Clean
Industries juga akan kehilangan pendapatan sebesar Rp. 20.000.000,00.

Langkah kedua adalah membuat laporan pemilihan alternatif

 
Laporan Pemilihan Alternatif  Be Clean Industries
Menghentikan atau Melanjutkan produksi Super Kinclong
Melanjutkan
Uraian Menghentikan Produksi
Produksi
Super kinclonk
  Penjualan dari super kinclonk +clinx
  hilang / hanya dari clinx = = Rp.30.000.000,00
    +
Penjualan   Rp.30.000.000,00     Rp.20.000.000,00
= Rp.50.000.000,00
   Biaya dari Super kinclonk  
  hilang, karena alternatif yang Super kinclonk
  dipilih/ hanya dari clinx = +clinx
Biaya Terhindarkan    
Harga Pokok Penjualan Rp. 9.000.000,00  
Insentif penjualan Rp. 1.000.000,00 Rp. 17.000.000,00
Biaya alat-alat Rp. 5.000.000,00 Rp.  4.000.000,00
Biaya pengiriman Rp. 2.000.000,00 Rp.  9.000.000,00
Rp.  4.000.000,00
  Dihentikan/tidak, produksi  
SuperKinclonk, biaya ini tetap  
  ada  
   Super kinclonk
Biaya Tidak Super kinclonk +clinx +clinx
Terhindarkan:    
Biaya penyusutan mesin Rp. 3.000.000,00 Rp. 3.000.000,00
Biaya penyusutan gedung Rp. 6.000.000,00 Rp. 6.000.000,00
Biaya administrasi pusat Rp. 2.000.000,00. Rp. 2.000.000,00
Total Biaya    
( terhindarkan + tidak
terhindarkan) Rp. 28.000.000,00 Rp. 45.000.000,00
Laba(rugi) Rp.   2.000.000,00 Rp    5.000.000,00

3) Jelaskan Opportunity cost beserta contohnya!


Opportunity cost adalah kesempatan atau peluang yang hilang jika kita memilih suatu hal
atau kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi, dan dalam hal pilihan yang akan kita
pilih tersebut, kesempatan yang hilang tadi dianggap sebagai biaya peluang.
Contohnya : Perusahaanmu memiliki lahan dan bangunan yang digunakan untuk kantor di
Jakarta Selatan, luasnya sekitar 1000 m2. Lalu, dalam perjalanan bisnismu, kamu
membutuhkan tambahan modal, lalu kamu berpikir untuk menjual sebagian lahanmu,
karena operasional perusahaan masih mungkin dilakukan di lahan yang lebih kecil.

Kemudian, ada seorang pengembang yang menawarkan kerja sama untuk


mengalihfungsikan lahan dan kantormu menjadi pusat pertokoan. Nantinya, pertokoan
tersebut akan disewakan, dan kamu akan mendapatkan hasil dari situ. Kemudian, kamu
memilih untuk mengalihfungsikan dan tidak menjualnya. Dengan begitu, kamu berarti
telah merelakan peluang penjualan lahan tersebut.

4) Jelaskan Sunk Cost beserta cohtohnya!

Sunk Cost (biaya tertanam) adalah  biaya – biaya  yang  dikeluarkan di waktu  yang 
lampau atau  biaya – biaya  yang  dikeluarkan  tetapi  tidak mempengaruhi keputusan
proyek jangka pendek karena biaya ini tak akan kembali.  Sunk cost selalu ada dalam
suatu proyek.  Dalam analisa proyek, sunk cost tidak diperhitungkan  dalam komponen 
biaya karena proyek  melihat  Future Cost & Benefit (perhitungan dan analisis biaya
relevan).

Contoh sunk cost dalam kehidupan sehari-hari adalah:

a. Pembelian tanah untuk investasi yang belum diputuskan untuk proyek apa (belum
digunakan), apabila tanah tersebut diberi pagar pembatas, biaya pembuatan pagar ini
dianggap sebagai biaya tertanam.
b. Suatu perusahaan manufaktur membeli mesin produksi Rp 20 juta. Karena
pengeluaran kas telah terjadi, maka pengeluaran (investasi) ini adalah sunk cost
(karena menjadi biaya tertanam). Dengan kata lain, biaya penggunaan mesin dan
biaya depresiasi merupakan sunk cost, yang harus diabaikan dalam membuat
keputusan di masa depan.
c. Suatu ketika Andy tertarik untuk membeli motor sport seharga Rp.200 juta. Andy
membayar uang tanda atau down payment sebesar 2 juta kepada si penjual. Suatu
hari, Andy ingin untuk membeli motor low rider. Andy harus membayar lunas sebesar
Rp.56 juta untuk bisa mendapatkan motor tersebut. Pilihan dari kedua opsi tersebut,
apakah Andy membeli motor sport atau membeli motor low rider, itu tidak akan
berpengaruh kepada uang tanda sebesar Rp.2 juta tadi yang merupakan DP.

Soal B

Artikel biaya Relevant Cost bentuk (PDF)

RELEVANT COST AND DIFFERENTIAL COST: FOR SHORT TERM DECISION


MAKING

A. Pengertian Relevant Cost

Relevant cost atau biasa disebut juga biaya sesungguhnya adalah semua biaya-biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk. Yang termasuk ke dalam
relevan cost yaitu biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik) dan biaya non-produksi (biaya pemasaran atau penjualan dan biaya administrasi).

Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya yang berbeda diantara beberapa alternatif.Relevant
cost identik dengan avoidable cost. Biaya yang dapat dihindari (avoidable cost), yaitu biaya
yang dalam analisisnya dapat dikeluarkan dalam jumlah keseluruhan (total) maupun dalam
bagian – bagian yang dianalisis dengan diambilnya suatu alternatif. Lawan dari biaya yang
dapat dihindari (avoidable cost) adalah biaya yang tidak dapat dihindari (unavoidable cost).

Ada 2 jenis biaya yang dalam praktiknya tidak dapat dikategorikan sebagai biaya relevan,
yaitu:

1. Sunk costs (biaya hangus).

2. Future costs (biaya masa akan datang) yang tidak berbeda diantara beberapa alternatif
(that do not differ between the alternatives).

B. Biaya diferensial

Biaya diferensial didefinisikan sebagai perbedaan biayayang timbul akibat adanya keputusan
tertentu. Misalnya manajemen melakukan penambahan volume produksi manajemen memilih
alternatif proses produksi. Jika biaya diferensial itu disebabkan karena adanya penambahan
volume produksi maka perbedaan itu dapat disebut dengan biaya incremental (Incremental
Cost) atau Biaya Marginal (Marginal Cost).

Langkah pengambilan keputusan :

(1) Keputusan membeli atau membuat sendiri (make or buy decission)


Didalam dunia perekonomian global melakukan spesialisasi didalam bisnis
akanmeningkatkan efisiensi. Sejarah telah mencatat bahwa bangkitnya industri di
Jepangsalah satu penyebabnya adalah spesialisasi didalam produksi. Jika sebuah
peruahaanmobil membuat sendiri seluruh suku cadang dari mulai ban sampai dengan
komponen2kecil yang ada didalamnya tentunya akan membuat harga pokok mobil itu sangat
tinggi.Jepang terkenal dengan spesialisasi dan konsep just in timenya. Melalui spesialisasi
hargakomponen menjadi murah sementara just in time membuat perusahaan manufaktur
dapatnekan biaya persediaannya, kombinasi keduanya telah menyebabkan hasil industri
Jepangmemiliki harga jual yang sangat bersaing dibanding produsi Eropah dan
Amerikasehingga didalam jangka waktu yang singkat industri Jepang merambah ke
Amerika.Perusahaan mobil Ford di Amerika tidak sanggup bersaing melawan mobil
Jepangakhirnya Ford melakukan Joint dengan Mazda Jepang dan lahirlah mobil Ford
denganmenggunakan mesin Mazda, demikian pula dengan Chevrolet yang menggunakan
mesinIsuzu dan chreiysler menggunakan mesin Mitsubhisi. Keputusan produsen di Amerika
tidak terlepas dari keputusan make or buy .

(2) Keputusan mengganti Aktiva Tetap

Mengganti Aktiva tetap merupakan keputusan strategis didalam sebuahperusahaan oleh


karenanya dibutuhkan analisis secara cermat. Ada dua pendekatan yangdapat dilakukan
yaitu :

- Analisis dengan nilai mutlak (absolute value approach)

- Analisis dengan Arus Kas (Cash Flow approach)

(3). Menerima atau menolak pesanan khusus

Untuk memanfaatkan kapasitas pabrik yang menganggur, perusahaan dapat saja menerima
atau mengerjakan pekerjaan lain diluar yang rutin (biasa) dilakukan. Pekerjaandeimikian
dikenal sebagai pesanan khusus (Special Order)

Ciri Pesanan khusus :

- Tidak secara rutin dikerjakan

- Memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk reguler

- Harga jualnya relatif lebih murah dari seharusnya

Pesanan khusus akan layak dilayani jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Mempergunakan kapasitas yang menganggur (idle Capacity)

- Memnghasilkan tambahan laba bagi perusahaan

- Tidak mengganggu pasaran produk reguler


(4) Melakukan proses lanjutan

Pada setiap proses produksi terbuka peluang bagi perusahaan untuk menentukan sampai
dengan tahap mana yang akan di tangani oleh perusahaan. Pemilihan tahapan inididasarkan
pada analisis yang paling menguntungkan. Petani jagung misalnya , dapat menjual langsung
panen jagung, atau menjual dalam bentukjagung pililan atau bahkan dapat juga menjual
tepung jagung atai maizena. Manajemen harus dapat melakukan analisis pada tahapan mana
yang paling menungtungkan.

(5). Menutup segmen Usaha

Pada saat sebuah segmen usaha mengalami kerugian atau menmberikan prestasi yang buruk
manajemen tentunya akan berupaya untuk mengembalikan prestasi nya tapibila prestasi
buruk berkepanjangan manajemen akan sampai pada keputusan untukmenutup segmen
tersebut.Penutupan sebuah segmen dapat dilakuakn dengan pertimbangna berikut:

Laba Laba
Nilai Prestasi Tindakan Manajemen
Kontribusi Segmen
+ + Baik Dilanjutkan
+ 0 Impas Dilanjutkan
0 - Kurang Baik Analisis dan Koreksi Aktivitas
Pengelolaan Insentif dengan upaya koreksi dan
0 - Buruk
pengembangan
- - Buruk Sekali Segmen ditutup

(6) Menentukan Kapasitas optimal

Sebuah keputusan yang sulit yang dihadapi manajeman ialah keputusan untuk menentukan
seberapa besar penggunaan sumber daya ekonomi untuk mencapai hasil keungungan yang
maksimal. Didalam mengambil keputusan manajemen akan dihadapkan pada kendala-
kendala ekonomi seperti kuantitas, teknologi, sumber daya manusia yang tersedia . Dalam hal
iuni manajemen harus mampu meramu sedemikianrupa sehingga menghasilkan kombinasi
terbaik dengan keuntungan tertinggi.

PT APD Tbk

1. Rent or Buy Decision

Sebagai kontraktor pengeboran minyak gas dan geothermal, PT APD menghadapi


pengambilan keputusan terkait dengan penawaran kontrak kerja klien. Dalam
perjanjian kontrak disebutkan beberapa equipment yang wajib dipenuhi sebagai
persyaratan kerja dari klien. Tidak semua equipment telah dimiliki PT APD, sehingga
terdapat dua pilihan keputusan untuk memenuhi persyaratan kontrak tersebut, yaitu
membeli atau sewa kepada pihak ketiga.
Pada penawaran kontrak selama 6 bulan dari PT S, PT APD harus menyediakan 1 unit
Air Compressor Sullair 7,500 V speed single. Pada pilihan membeli, PT APD akan
mengeluarkan tambahan biaya untuk instalasi dan sertifikasi atas air compressor
tersebut.

Berikut data yang dimiliki :

In USD
1 unit Air Compressor Sullair 7,500 V speed single 54,650
Rental / months 5,700/months
Certification 25,000
Instalation 9,653

Rent Buy Differential Cost


Revenue for six months contract 13,140,000.00 13,140,000.00 -
Expense : -
1 unit Air Compressor Sullair 54,650.00 (54,650.00)
Instalation of Air Compressor 9,653.00 (9,653.00)
Certification 25,000.00 (25,000.00)
Rental Air Compressor for six months 34,200.00 34,200.00
Total Expense 34,200.00 89,303.00 (55,103.00)
Profit/Loss 13,105,800.00 13,050,697.00 55103

Dari perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa menyewa air compressor


menghasilkan profit yang lebih besar sebanyak 55,103 USD dibandingkan dengan
membeli. Keputusan ini diambil karena apabila rig tidak bekerja saat kontrak habis,
perusahaan akan mengeluarkan biaya maintenance rutin atas aset tersebut. Namun,
apabila terdapat potential contract untuk perpanjangan, sebaiknya perusahaan
mempertimbangkan untuk membeli.

2. Special Order

PT APD memiliki regular klien yaitu PT TI, dengan menerima pendapatan


1,785,600/bulan.Kemudian, PT TI menawarkan special project untuk pengeboran di
wilayah Indonesia Timur. Special project ini akan berlangsung selama empat bulan,
dan aktifitas pengeboran reguler harus dihentikan selama project berlangsung. Selain
menerima rate pendapatan khusus, PT APD juga akan mengeluarkan beberapa biaya
tambahan yang harus dikeluarkan.

Berikut data yang dimiki :


In USD
Revenue project for 4 months 10,119,000
Regular revenue /month 1,785,600/month
Direct Labor on Project/month 1,996,216
Direct Labor on regular/month 1,548,181
Rental equipment during project 526,215
Special spareparts 200,000
Mobilisasi 150,000

Accept Special Reject Special Differential


Order Order Cost
Revenue 10,119,000 7,142,400 2,976,600
Expense :
Direct Labor 7,984,864 6,192,725 1,792,139
Rental Equipment during Project 526,215 - 526,215
Special Spareparts 200,000 200,000
Mobilization 150,000 150,000
Total Expense 8,861,079 6,192,725 2,668,354
Profit/Loss 1,257,921 949,675 308,246

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa PT APD sebaiknya menerima


special order karena akan memberikan tambahan revenue yang lebih besar daripada
menerima revenue reguler.

3. Drop or Continue

PT APD memiliki beberapa jenis rig dengan rate yang berbeda tergantung dari kapasitas
horse power tiap rig. Rig A telah lebih lama beroperasi daripada rig B, sehingga Rig A
memiliki beberapa masalah dan biaya perawatan yang lebih besar daripada Rig B. Saat
Rig A mengalami down, maka ditetapkan zero rate atau tidak menerima pendapatan pada
hari tidak bekerja.

Berikut data yang dimilki :

Rig A Rig B Total


Revenue 488,000.00 1,875,000.00 2,363,000.00
Expense
Refurbishment 85,750.00 57,818.00 143,568.00
Recertification 17,500.00 20,833.33 38,333.33
Material used 96,228.00 57,818.00 154,046.00
Repair 310,090.00 32,100.00 342,190.00
Fixed Cost 32,500.00 27,500.00 60,000.00
Total Expense 542,068.00 196,069.33 738,137.33
Profit/Loss (54,068.00) 1,678,930.67 1,624,862.67
Jika produk A dihentikan :

Rig B Rig A + Rig B


Revenue 1,875,000.00 2,363,000.00
Expense
Refurbishment 57,818.00 143,568.00
Recertification 20,833.33 38,333.33
Material used 57,818.00 154,046.00
Repair 32,100.00 342,190.00
Fixed Cost 27,500.00 60,000.00
Total Expense 196,069.33 738,137.33
Profit/Loss 1,678,930.67 1,624,862.67

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa sebaiknya PT APD tetap


mempertahankan Rig A, maka PT APD akan menerima revenue USD 54,068 lebih besar
daripada menghentikan produksi rig A.

DAFTAR PUSTAKA

Managerial Accounting, Garrison & Noreen, Prantice Hall, 2005.

Hansen & Mowen, Management Accounting, Prentice Hall, 2000.

https://www.academia.edu/9601492/RELEVANT_COST_AND_DIFFERENTIAL_COST_F
OR_SHORT_TERM_DECISION?auto=download

Anda mungkin juga menyukai