Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

SURABAYA FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS

REMIDI SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK


2022/2023

MATA UJIAN : MANAJEMEN


OPERASIONAL I JUR/KELAS :
MANAJEMEN /
HARI/TGL : RABU / 1 FEBRUARI 2023
DOSEN PENGUJI : DWI INDAH MUSTIKORINI, SE., MM.,
CRA. ALOKASI WAKTU : 70 MENIT

SOAL :

1. Apabila perusahaan memiliki pengalaman produksi dengan Learning Curve sebesar


75%, dalam memproduksi produk yang pertama memerlukan biaya sebesar Rp.
40.000.000,- dari biaya tersebut yang 10.000.000,- merupakan biaya bahan dan lain2
yang sifatnya tetap, sedangkan sisanya merupakan upah tenaga kerja langsung. Dalam
kontrak telah disepakati bahwa keuntungan yang diinginkan sebesar 10%, dengan
pemesan sebanyak 50 unit.
Pertanyaan :
a. Berapakah harga pokok penjualan ?

Diketahui:
Biaya total produksi: Rp.40.000.000.-
Biaya tetap: Rp.10.000.000,-
Biaya Tenaga kerja: Rp.30.000.000,-
Learning curve: 75%

Dengan menggunakan Table of LC Unit Improvement Factor/ Tabel Faktor Perbaikan Learning
Curve/ Kurva Belajar/ Kurva Pengalaman untuk LC 70% produk ke 1, 2 dan 3 berturut-turut
diperoleh koefisien sebesar 1, 0,75 dan 0,5682.

Jawab:
- Biaya produksi pertama
Material: Rp. 10.000.000,-
Tenaga kerja: Rp. 30.000.000,-
Total: Rp. 40.000.000,-

- Biaya saat learning curve


Material: Rp. 10.000.000,-
Tenaga kerja: Rp. 30.000.000,- x 0,75 = Rp. 22.500.000,-
Total: Rp.32.500.000,-

- Biaya ketiga
Material: Rp.10.000.000
Tenaga kerja: Rp.30.000.000 x 0,5682 = Rp. 17.046.000
Total: Rp. 27.046.000
Total biaya produksi = 40.000.000 + 32.500.000 + 17.046.000
= Rp. 89.546.000,-
Dengan mempertimbangkan mark-up Rp. 89.546.000,- x 0.10 = Rp. 8.954.600
Maka, harga pokok penjualan adalah 89.546.000 + 8.954.600 = Rp. 98.500.600,-

b. Apakah pesanan tsb diterima atau ditolak bila diketahui hrg pesanan Rp.
15.000.000
Jawab:
15.000.000 x 50 unit = 750.000.000
Maka, kemungkinan total perolehan pesanan tersebut dikerjakan, perusahaan
akan memperoleh nilai sebesar Rp. 750.000.000 yakni jauh lebih menguntungkan
dari perhitungan yang telah dilakukan. Oleh karena itu maka pesanan diterima.

c. Tentukan harga kontrak pembuatan produk.


Jawab:
Rp. 750.000.000 x 0.10
= Rp. 7.500.000

d. Apabila sebelum kontrak pertama (soal a) selesai dikerjakan, lalu pemesan


meminta dibuatkan 50 unit produk lagi maka berapakah harga kontrak yang kedua
(untuk 50 unit tambahan saja) apabila ketentuan keuntungan yang diinginkan tetap.
Jawab:
Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan selalu
memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak usulan
proyek tersebut. Tapi apabila ada proyek2 yang mutually exclusive, NPV dan
IRR tidak selalumemberikan rekomendasi yg sama.
Material: Rp. 10.000.000,-
Tenaga kerja: Rp. 30.000.000,- x 0,75 = Rp. 22.500.000,-
Total: Rp.32.500.000,-

Biaya tambahan produksi: Rp.32.500.000,- x 10 = Rp.325.000.000,-

2. Perusahaan IVANA’s selama 1 tahun (320 hari produksi) menggunakan bahan


sebanyak 240.000 unit/tahun, hrg bahan baku Rp. 5.000/unit sengan biaya pesan Rp.
150.000,- / sekali pesan, sedang biaya penyimpanan sebesar 25% dari hrg per unit,
dengan waktu tunggu 2 minggu.
Dari data tersebut tentukanlah :
a. Berapa jumlah pesanan yang optimal, Berapa besar re order point, TBO, Frekuensi
pemesanan dan berapakah total cost.
Diketahui:
Bahan: 240.000 unit/ tahun
Harga bahan baku: 5.000/unit
Biaya pesan: 150.000
Biaya penyimoanan: 25% dari harga per unit ( 2 minggu )
Jawab:

2×𝑅×𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝑃×𝐼

2 × 240.000 × 150.000
𝐸𝑂𝑄 = √
5.000 × 25%

𝐸𝑂𝑄 = √57.600.000
𝐸𝑂𝑄 = 24.000 𝑈𝑛𝑖𝑡

Nilai yang dihasilkan dikenal dengan istilah reorder point. Nilai ini diugunakan
untuk melakukan pemesanan yang perlu dilakukan perusahaan.

24.000 unit itu adalah jumlah yang dibutuhkan oleh Perusahaan IVANA’s dalam
setiap ordernya. Untuk mengetahui berapa kali order yang dibutuhkan oleh
Perusahaan IVANA’s dalam satu tahu juga sangat mudah, kalian tinggal bagi
jumlah barang yang dibutuhkan dengan jumlah unit per order

Jumlah barang (R) : EOQ= jumlah order yang dibutuhkan.


240.000 : 24.000 = 10

Jadi Perusahaan IVANA’s harus melakukan 10 kali order untuk memenuhi


kebutuhannya. Metode ini penting untuk dilakukan perusahaan dalam menjaga
keseimbangan antara persediaan dan biaya yang diperlukan

Pembelian frekuensi pembelian dirumuskan sebagai berikut: Dimana: I =


frekuensi pemesanan dalam satu tahun D = jumlah kebutuhan bahan selama satu
tahun EOQ = jumlah pembelian bahan sekali pesan.
𝑅
𝑋𝑆
𝑄
240.000
𝑋 150.000 = 1.500.000
24.000
TC = 240.000 + 5(240.000)
TC = 240.000 + 1.200.000
TC = 1.440.000

b. Bila diketahui back order sebesar Rp. 500,- maka berapakah pesanan optimal,
berapa yang dipesan kembali dan berapa total biayanya
Jawab:
Back order
.

2 × 240.000 × 150.000 5.000 × 25% + 500


𝑄 (𝐸𝑂𝑄) = √ √
5.000 × 25% 500

𝑄 (𝐸𝑂𝑄) = 456.000

c. Bila diketahui standart deviasi sebesar 4 unit/hari dan perusahaan menginginkan


service level sebesar 95% maka jika perusahaan menggunakan Q system dan P
system interpretasikan hasil yang diperoleh
Jawab:
𝜎𝑑𝐿𝑇 = 𝜎𝑑√𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡ime
𝜎𝑑𝐿𝑇 = 𝜎𝑑√𝐿 = 0.95 (√ 3 181) = 3,04 𝑦𝑎𝑟d

--- SELAMAT MENGERJAKAN ---

Anda mungkin juga menyukai