Anda di halaman 1dari 33

Perencanaan

Kapasitas
Dessy Dwiyanti, S.Si,MBA
OUTLINE
1. Konsep dan Definisi kapasitas
• Perencanaan dan kebutuhan kapasitas
• Kapasitas tenaga kerja dan kerja lembur
2. Penentuan kebutuhan kapasitas
3. Economic of scale
4. Analisis BEP dan kapasitas
5. Learning curve dan kapasitas
6. Kasus Latihan
PENGERTIAN
• Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume
pemrosesan (throughput) atau jumlah unit maksimum yang dapat
ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasili-
tas dalam suatu periode waktu tertentu.
• Kapasitas menentukan :
(a). Persyaratan modal shg mempengaruhi sebagian besar biaya
tetap.
(b). Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah
fasilitas yg ada berlebihan.
• Tujuan perencanaan kapasitas :
pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian
investasi yg tinggi, penetapan ukuran fasilitas sangatlah
menentukan.
Pembagian Kapasitas

Menurut pembagian waktu, kapasitas dibedakan :


• Kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari 1 tahun,
merupakan fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang
dimiliki.
• Kapasitas jangka menengah dengan durasi 3 bln-1 tahun,
yang dapat dilakukan dengan menambahkan peralatan,
karyawan, jumlah shift, subkontrak juga persediaan.
• Kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan 3 bulan,
biasanya sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang
sudah ada.
4
Jenis Kapasitas
A. Kapasitas Desain

Kapasitas desain (design capacity) adalah output maksimum

sistem secara teoritis pada suatu periode waktu tertentu dgn

kondisi ideal.

B. Kapasitas Efektif

Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah

perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan,

pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan.


KAPASITAS DESAIN
• Kapasitas desain biasanya dinyatakan dlm tingkatan tertentu
seperti jumlah bahan baku yg dapat diproduksi setiap minggu,
setiap bulan, atau setiap tahun.
• Banyak perusahaan, pengukuran kapasitas dapat dilakukan
secara langsung, yaitu jumlah maksimum dari unit yg diproduksi
dlm suatu waktu tertentu.
Contoh : banyak tempat tidur (rumah sakit), jumlah anggota aktif
(dlm sebuah institusi kepolisian), ukuran ruang kelas (sekolah).
• Organisasi lain menggunakan waktu kerja total yg tersedia
sebagai sebuah pengukuran kapasitas keseluruhan.
KAPASITAS EFEKTIF
• Dua pengukuran kinerja system adalah Utilisasi yaitu
persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah
dicapai, serta Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang
sesunguhnya telah dicapai.
• Kapasitas efektif biasanya lebih rendah dari kapasitas desain,
karena fasilitas yang ada mungkin telah di-rencanakan untuk
versi produk sebelumnya atau ukuran bauran produk yang
berbeda yang sekarang sedang diproduksi.
• Pengukuran kapasitas :
(1). Utilitas : % kapasitas desain yang
sesunguhnya telah dicapai.
Output
Utilitas  (%)
Kapasitas desain
(2). Efisiensi : % kapasitas efektif yang
sesungguhnya telah dicapai
Output
Efisiensi  (%)
Kapasitas Efektif
CONTOH-1
• Perusahaan Bakery memiliki pabrik yang
memproduksi roti untuk sarapan dan ingin
memahami kapasitasnya dgn lebih baik.
Tentukan kapasitas desain (utilitas) dan kapasitas
efektif (efisiensi), jika fasilitas memproduksi =
148.000 roti, kapasitas efektif pabrik = 175.000
roti. Lini produksi beroperasi 7 hari/ minggu dgn
3 giliran kerja masing-masing 8 jam/hari. Lini tsb
dirancang utk memproduksi roti isi kacang hijau
dan keju dgn tingkat output = 1.200 roti/jam.
• Penyelesian :
Kapasitas desain =(7hari x 3giliran kerja x 8)x (1.200
roti/jam) =201.600 roti.

Output 148.000
Utilitas    73,4%
Kapasitas desain 201.600

Output 148.000
Efisiensi    84,6%
Kapasitas Efektif 175.000
CONTOH-2
• Manajer produksi menetapkan output yg
diperkirakan dari lini produksi kedua bagi
departemen penjualan. Kapasitas efektif lini
kedua = 175.000 roti. Lini pertama beroperasi
dgn tingkat efisiensi 84,6% (spt contoh-1),
sedangkan output lini kedua akan lebih sedikit
drpd lini pertama karena pekerja yg tersedia
baru direkrut shg efisiensi yg diperkirakan tdk
lebih dari 75%. Berapa output yg diperkirakan !
• Penyelesaian :
Output =(kapasitas efektif)(efisiensi)
=(175.000)(0,75)=131.250 roti.
• Mengelola Permintaan
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan kapasitas yg dibangun sesuai
dengan peramalan tsb, dapat terjadi ketidakcocokan antara per-mintaan
aktual dan kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan tsb dapat berarti :

(a). Permintaan > Kapasitas


Jika kondisi terjadi, perusahaan dapat membatasi permintaan
dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dgn lead time yg
panjang dan mengurangi bisnis dgn keuntungan marjinal. Solusi
jangka panjang adalah meningkatkan kapasitas.

(b). Kapasitas > Permintaan


Jika kondisi ini, perusahaan mungkin perlu merangsang permintaan
melalui pengurangan harga atau pemasaran yg agresif atau mungkin
menyesuaikan diri thdp pasar melalui perubahan produk. Saat
permintaan menurun digabungkan dgn proses yg kuno dan tdk
fleksibel, pemutusan hub kerja dan penutupan pabrik mungkin harus
dilakukan utk menyesuaikan kapasitas dgn permintaan.
Mengelola Permintaan
Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan
permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas
atau sebaliknya kapasitas melebihi permintaan .
Oleh karena itu ada taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintan
yaitu dengan:
• 1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
• 2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau
menyewa.
• 3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
• 4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
Perencanaan kapasitas
Perencanaan kapasitas membutuhkan dua tahap,
• tahap pertama permintaan di masa yang akan datang diramalkan dengan model
tradisional seperti konsep statistic,
• tahap kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta peningkatan
ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.
• Cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas agar
mendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas.
14
PERTIMBANGAN KAPASITAS

• Ada 4 pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan


dengan kapasitas yaitu :

1. Peramalan permintaan harus akurat.


• Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi
keputusan kapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana yang
sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan , begitu juga
volume yang diharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
• Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternative
saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
• Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4. Membangun untuk perubahan
• Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan, dan
mengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa skenario.
17
Unit biaya rata-rata ($/kamar/malam)

Motel dgn 25 kamar Motel dgn 75 kamar

Motel dgn 50 kamar

Skala Ekonomis Skala non Ekonomis

25 50 75
Pendekatan Grafik

Biaya TR (Total Revenue)

TC (Total Cost)

FC (Fixed Cost)

0 Volume

20
Learning Curves

Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman (learning curve) adalah


sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara waktu yang
diperlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang diproduksi.

Banyak perusahaan yang mengunakan LC 80% ( learning


curve 80% ) yang artinya setiap kali Kuantitas produksi berlipat dua
maka jumlah jam tenaga kerja rata-rata untuk seluruh unit yang
diproduksi pada jumlah tersebut turun menjadi 80 % dari
sebelumnya.
Contoh :
Jumlah produk jam tenaga kerja yg diperlukan
per unit produk
1 2000
2 2000x80% = 1600
4 1600x80% = 1280
8 1280x80% = 1024
16 1024x80% = 819,2
32 819,2 x80% = 655,36
• Beberapa alasan mengapa waktu yang diperlukan Per
unit pengeluaran menurun sejalan naiknya jumlah
Unit yang diproduksi :
 Karyawan menjadi familiar dengan apa yang dilakukan .
 Ketrampilan individual berkembang.
 Perbaikan dalam metode-metode kerja/sistem
 Lingkungan kerja yang lebih menguntungkan.
 Pola kerja semakin sempurna.
• Contoh learning curve untuk produksi pesawat terbang:
• jam tenaga kerja
• 2000

• 1200 rata-rata pesawat
• 1000 terbang terproduksi
• 800
• 600
• 480
• 400
• 100
• 1 2 3 4 6 8 10 20
• Learning curve garis lurus secara matematik:
• Y = C X atau log Y = s log x +log C
• X = jumlah unit produksi yang dibuat
• C = jam tenaga kerja yang diperlukan untuk produksi
• pertama
• Y = jumlah jam kerja rata –rata per unit produk

• S= slope = log%-2
• log 2
• untuk kurve 80% ,S = log 80 -2
• log2
= 1,90309 -2 /0,30103 =-0,322

• Slope garis selalu negatif sebab metode asumsi bahwa jam kerja
• tenaga kerja lansung per unit akan menurun dengan naiknya volume
• produksi

Contoh :
* Suatu perusahaan menerima order pembuatan produk
sebanyak 50 unit .Produk pertama memerlukan 2000 jam
tenaga kerja langsung ,dengan learning curve 80% waktu
rata-rata yang diperlukan per unit produk :
log y = - 0,322 log 50 + log 2000
= - 0,322(1,69897) + 3,30103
= 2,75396
Y = 567,491 jam tenaga kerja
Learning Curve dalam Pembuatan Keputusan:
Contoh: LC untuk membantu dalam membuat keputusan manajerial.
Sebuah perusahaan dapat tawaran kontrak
75 unit produk A .produk A merupakan
produk baru dan percobaan produk pertama
memerlukan 100 jam kerja .
biaya tenaga kerja Rp. 5000/jam
perkiraan LC 80% ,biaya lainnya Rp. 50.000,-
per unit dan langganan menghendaki harga per unit
Rp.200,000,- Perusahaan harus membuat keputusan apakah kontrak
diterima atau tidak?
• Biaya tenaga kerja rata-rata:
log Y = - 0,322 log 75 + log 100
= - 0,322(1,87506) +2
= 1,39623
Y = 24,9017 jam tenaga kerja
Biaya langsung per produk :
Biaya tenaga langsung = 24,9017 x rp 5.000,-
= rp 124.508,50
Biaya lain-lain = rp 50.000,-
Total biaya = rp 174.508.50
Jadi keputusan :
Rp 200.000-Rp 174.508.5= rp 25.491.50( untung/unit)
Total laba yang bisa didapatkan 75 x rp 25.491.50=
=rp 1.911 825,-

Anda mungkin juga menyukai