(EBA 502)
MODUL 8
KONSEP AKTIVA
DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M.Ak
Konsep Aktiva
Perkiraan-perkiraan akuntansi diklasifikasikan menjadi perkiraan aktiva,
kewajiban, dan modal. Perkiraan ini seringkali disebut perkiraan laporan posisi keuangan
(neraca). Aktiva merupakan komponen yang penting untuk dinilai. Sebab, penilaian
aktiva bermanfaat dalam menentukan potensi likuiditas yang dapat digunakan perusahaan
pada masa mendatang. Bab ini akan membahas mengenai komponen aktiva, termasuk
aktiva tidak berwujud.
A. Definisi Aktiva
Menurut Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK), aset (aktiva)
adalah sumber daya ekonomi kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu. Adapun yang dimaksud sumber daya ekonomi ialah hak
yang memiliki potensi menghasilkan manfaat ekonomi. Sedangkan FASB
mendefinisikan Aktiva sebagai kemungkinan manfaat ekonomi masa yang akan
datang, yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan usaha tertentu sebagai
akibat transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa yang lalu.
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut, terdapat tiga elemen penting
dalam aktiva yang dapat ditarik sebagai karakteristik aktiva. Tiga elemen tersebut
ialah :
1. Manfaat Ekonomi di Masa yang Akan Datang
Aktiva menyimpan kemungkinan manfaat ekonomi masa yang
akan datang, secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi dengan aktiva
lain untuk secara langsung atau tidak langsung memberi sumbangan
pada aliran masuk kas bersih di masa depan. Hak atau manfaat ekonomi
masa depan yang sudah kadaluarsa atau mempunyai manfaat negatif
tidak dapat dimasukkan sebagai aktiva.
2. Pengendalian Oleh Kesatuan Usaha
Unit usaha tertentu dapat memperoleh manfaat atas aktiva dan
mengendalikan akses pihak lain atas aktiva. Aktiva merupakan sumber
daya di bawah kendali unit usaha.
3. Sebagai Hasil Transaksi Masa yang Lalu
Transaksi, kejadian atau peristiwa yang menimbulkan hak atau
kendali atas manfaat ekonomi yang sudah terjadi. Aktiva tidak boleh
B. Klasifikasi Aktiva
Pada laporan posisi keuangan (neraca), aktiva telah disajikan dengan
klasifikasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Klasifikasi
aktiva tersebut terdiri dari aktiva lancar (current asset) dan aktiva tidak lancar
(non current asset) berikut ini :
a. Aktiva Lancar (Current Asset)
Merupakan aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu
tahun atau kurang atau dalam siklus operasi normal perusahaan. PSAK 1
tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 66 menyatakan bahwa
perusahaan mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika :
1. Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, memiliki intensi
untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasio normal.
2. Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan.
3. Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
4. Aset merupakan kas atau setara kas (sesuai definisi dalam PSAK 2 :
Laporan Arus Kas), kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau
penggunannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
Aktiva (aset) yang tidak termasuk dalam kriteria di atas diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar (aset tetap). Adapun aktiva lancar terdiri dari :
i. Kas dan Bank.
ii. Surat Berharga (marketable securities).
iii. Deposito Jangka Pendek.
C. Pengakuan Aktiva
Suatu aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan (neraca) apabila
terdapat manfaat ekonomi masa depan yang akan diperoleh perusahaan dan aktiva
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur keandalannya. Manfaat
ekonomi tersebut mengandung ketidakpastian (uncertainty), tetapi dapat
diekspektasikan dan dipercaya secara logis atas dasar bukti yang ada. Selain itu,
aktiva tidak diukur dalam laporan posisi keuangan (neraca) apabila
pengeluarannya telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin
mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai
alternatif, perlakuan pengeluaran semacam ini dimasukkan ke dalam pengakuan
beban dan akan disajikan ke laporan laba rugi.
Kriteria dasar pengakuan aktiva terdiri dari :
1. Definisi, memiliki makna bahwa suatu hasil transaksi akan masuk dalam
struktur yang selanjutnya dilaporkan dalam laporan keuangan jika
memenuhi definisi elemen laporan keuangan.
2. Measurability, dapat diartikan bahwa kejadian atau pos tertentu harus
mempunyai makna tertentu yang dapat diukur jumlah rupiahnya dengan
tingkat keandalan yang cukup tinggi.
3. Relevance, artinya informasi yang terkandung dalam kejadian atau pos
mempunyai daya untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan
pemakai informasi.
4. Reliability, bahwa suatu informasi hendaknya menggambarkan keadaan
yang dipresentasikan secara tepat, teruji (verifiable) dan netral.
Berkaitan dengan pengakuan aset tetap, secara khusus sebagaimana
tercantum dalam PSAK 16 Aset Tetap Paragraf 07 tentang pengakuan,
menyatakan bahwa biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya
jika :
a. Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa
depan dari aset tersebut.
b. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.
D. Pengukuran Aktiva
Pengukuran artinya memberi nilai-nilai numerical (kuantifikasi) dalam
satuan moneter atas aktiva, bukan pengukuran dalam satuan fisik, walaupun
pengukuran secara umum dapat dilakukan dalam satuan fisik dan dapat pula
dalam satuan moneter. Adapun tujuan dilakukannya penilaian aktiva adalah :
a. Sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba.
b. Sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan.
c. Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan
keuangan.
d. Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian untuk
kepentingan manajemen.
Pengukuran aktiva pada dasarnya ditentukan berdasarkan nilai-nilai yang
membentuknya atau nilai pasar pertukaran aktiva tersebut yang berlaku secara
2. Sepotong mesin yang disimpan untuk digunakan secara berkelanjutan dalam bisnis
biasanya akan dinyatakan dalam neraca senilai:
3. Untuk tujuan akuntansi, aset pada dasarnya adalah sumber daya yang dimiliki oleh
bisnis yang memiliki karakteristik tertentu. Manakah dari berikut ini yang bukan
merupakan karakteristik wajib dari suatu aset?
4. Manakah dari berikut ini yang akan menjadi aset tetap untuk dealer mobil?
A. Tunai
B. Debitur
C. Kendaraan bermotor untuk dijual di halaman depan
D.Peralatan Kantor
A. Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
B. Sumber daya yang nilainya digunakan melebihi biaya historisnya
C. Sumber daya dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan mengalir ke
entitas
D. Semuanya Salah
1. D
2. A
3. A
4. D
5. B
Ikhsan, Suprasto. 2008. Teori Akuntansi & Riset Multiparadigma. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Wolk, Dodd, Tearney. 2004. Accounting Theory. Conceptual Issues in a political and
economic Environment. Thomson – South western, United States of America.
Suwardjono. 2016. Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi. Power Point Slide.
Donleavy. 2016. An Introduction to Accounting Theory. Bookboon.com.