Perilaku biaya (cost behaviour) dapat diartikan sebagai kecenderungan perubahan biaya
sebagai respon atas perubahan tingkat aktivitas dalam bisnis. Seberapa besarkah biaya
berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan?
Biaya Tetap
Merupakan biaya yang bersifat konstan secara total sekalipun terjadi perubahan tingkat
aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu.
Bila biaya tetap dinyatakan dalam dasar per unit maka biaya tersebut akan berubah secara
terbalik dengan tingkat aktivitas. Artinya, bila volume aktivitas meningkat maka biaya tetap
per unit akan menjadi semakin kecil. Begitu juga sebaliknya.
Biaya Variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang totalnya berubah-ubah secara proporsional
dengan perubahan volume kegiatan, tetapi biaya per unitnya tetap. Semakin besar volume
kegiatan, semakin besar pula biaya totalnya.
Contoh, upah tenaga kerja langsung umumnya bersifat variabel. Jika upah per unit produk
adalah Rp 1.000, maka untuk 20 unit upahnya Rp 20.000.
Biaya variabel dapat dikelompokkan sebagai engineered variable cost (EVC) dan
discretionary variable cost (DVC).
EVC adalah biaya yang memiliki spesifikasi hubungan spesifik yang eksplisit dengan
pelaksanaan suatu aktivitas (antara masukan dan keluaran). Biaya ini timbul dari operasi
normal perusahaan. Contoh; biaya BBB dan BTKL yang berubah volumenya karena proses
perekayasaan produk, atau biaya untuk pembuatan faktur pada bagian administrasi.
DVC adalah biaya yang variabilitasnya terhadap volume kegiatan semata-mata karena
keputusan manajemen, bukan karena adanya hubungan secara fisik antara masukan dan
keluarannya. Misalnya; biaya iklan ditetapkan sebesar 10% dari penjualan. Maka, naik
turunnya biaya iklan itu bukan karena naik turunnya volume penjualan, melainkan kebijakan
manajemen.
Setiap metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear. Biaya campuran dapat
diestimasi menggunakan persamaan garis lurus.
𝒚 = 𝒂 + 𝒃𝒙
Dimisalkan titik terendah diwakili oleh (x1;y1) dan titik tertinggi ditunjukkan oleh (x2;y2),
maka pada contoh tersebut akan diperoleh hasil sebagai berikut.
Titik terendah (x1;y1) = (100;1000)
Titik tertinggi (x2;y2) = (500;3750)
𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂
𝒃=
𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔
Metode ini memiliki keunggulan pada objektivitas. Yakni setiap orang yang menggunakan
metode titik tertinggi dan terendah pada sekumpulan data tertentu maka akan
mendapatkan hasil yang sama. Selain itu, metode ini lebih mudah pada penggunaannya
karena analisis dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah. Metode ini antara lain
sangat berguna dalam membantu memberikan gambaran sederhana dalam pengujian
secara cepat atas penaksiran biaya.
Metode tinggi-rendah biasanya tidak sebaik metode lainnya. Karena dalam analisisnya
hanya digunakan dua data yang tertinggi dan terendah saja. Konsekuensinya, semakin
banyak data yang harus dianalisis maka hasil perhitungan dengan metode ini semakin
tidak mewakili. Apalagi bila terdapat data dengan fluktuasi yang tajam dari waktu ke
waktu.
2. Metode Scatterplot (Diagram Pencar)
Metode ini dilakukan dengan menempatkan titik-titik perpotongan biaya dengan volume
kegiatan dalam satu grafik yang terdiri dari sumbu x dan sumbu y. Sumbu vertikal adalah
total biaya aktivitas dan sumbu horisontal adalah keluaran aktivitas.
Selanjutnya, manajer atau analis harus secara visual menempatkan garis pada titik-titik
scatterplot, ketika melakukannya, garis tersebut harus dipilih untuk menentukan titik
terbaik.
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600
Anggaplah bahwa manajemen memilih garis yang melalui titik 1 dan 3 sebagai yang
terbaik.
Selanjutnya, koordinat titik 1 dan 3 itu yang akan dipergunakan untuk menghitung
estimasi biaya tetap dan biaya variabel.
Kita dapat membuat garis yang menghubungkan titik 1 dan titik 3 sebagai garis regresi.
Selanjutnya, dapat ditarik garis lurus berikutnya ke kiri hingga memotong garis vertikal.
Titik perpotongan itu menunjukkan level biaya tetap pada level tanpa aktivitas. Untuk
menunjukkan total biaya tetap pada berbagai tingkat aktivitas, dari titik perpotongan
tersebut dapat ditarik garis lurus mendatar ke kanan. Garis ini disebut biaya tetap.
Keunggulan metode diagram pencar adalah mudah, cepat, dan taksiran fungsi biayanya
teliti karena hubungan yang ada antara biaya dan aktivitas dipertimbangkan (dengan
pemeriksaan secara visual)
Kekurangannya adalah bahwa metode ini bergantung pada kualitas judment analis
karena dia yang harus memilih secara visual ketepatan yang terbaik. Masing-masing
orang bisa membuat garis lurus yang berbeda melalui diagram pencar yang sama.
𝐧(𝚺𝐱𝐲) − (𝚺𝐱)(𝚺𝐲)
𝒃=
𝒏(𝚺𝐱 𝟐 ) − (𝚺𝐱)𝟐
(𝚺𝒚) − 𝒃(𝚺𝒙)
𝒂=
𝒏
Diminta:
Tentukan komponen biaya variabel dan biaya tetap, dengan metode;
1. Metode scatterplot
2. Metode regresi linier