KONSEP BIAYA
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak bergantung pada
besar kecilnya volume kegiatan, tetapi biaya per unitnya berhubungan
secara negatif terhadap volume kegiatan. Yakni, semakin besar volume
kegiatan, semakin kecil biaya per unitnya; dan sebaliknya.
Misalnya, seorang konsultan menyewa ruangan kantor dengan sewa setahun
Rp 12.000.000. jika jumlah jam kerja merupakan volume kegiatan, maka
berapapun jumlah jam kerja, biaya totalnya tetap Rp 12.000.000, namun
biaya per unit berubah-ubah berbanding terbalik dengan volume kegiatan.
Persamaan Linear y = a + bx, dengan asumsi b = 0, maka y = a
Biaya Sewa/Tahun (a),(y=a) Jumlah Jam Kerja/Tahun (x) Sewa/Jam Kerja
Biaya Tetap
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap
diklasifikasikan ke dalam committed fixed cost (CFC) dan discretionary fixed
cost (DFC).
CFC adalah biaya tetap yang dibutuhkan meskipun kegiatan perusahaan
berada pada titik yang amat rendah sekalipun, termasuk kemungkinan
ditutupnya perusahaan untuk sementara waktu. CFC meliputi biaya-biaya tetap
yang berhubungan dengan investasi dalam fasilitas, peralatan, dan struktur
dasar organisasi sebuah perusahaan. Dalam literatur lain dijelaskan bahwa
CFC merupakan biaya akibat memiliki harta (penyusutan, sewa, asuransi,
pajak, kekayaan, dan gaji). Biaya-biaya ini sulit ditelusuri hubungannya
dengan volume output. Contohnya, penyusutan, pajak bumi dan bangunan, dan
gaji para eksekutif.
Setelah pabrik dan fasilitasnya dibangun, sulit untuk mengurangi CFC. Di
samping itu setelah suatu organisasi berhasil dikembangkan menjadi besar,
makin besar pula CFC-nya dan sulit untuk menguranginya. Sekali manajemen
mengambil keputusan untuk mengeluarkan biaya ini, maka pembebanannya
akan meliputi sampai jangka yang panjang. Oleh sebab itu manajemen harus
hati-hati melakukan perluasan pabrik atau perluasan usaha, karena hal itu akan
menyebabkan CFC tinggi, dan makin tinggi biaya tetap yang harus ditanggung
oleh manajemen.
DFC dikenal juga sebagai msnsged fixed cost, adalah biaya tetap
yang timbul sebagai akibat dari keputusan tahunan manajemen
untuk membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti
iklan, pelatihan karyawan, dan penelitian. Sebagai contoh, untuk
meningkatkan penjualannya dalam satu periode tertentu,
manajemen memutuskan untuk meningkatkan biaya iklan sampai
pada jumlah tertentu. Begitu rencana dilaksanakan dengan
mengikat kontrak dengan sebuah stasiun televisi untuk iklan
setahun penuh, maka biayanya akan menjadi biaya tetap yang
jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan selama masa kontrak
tersebut.
• Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya totalnya berubah-ubah
secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan, tetapi biaya per
unitnya tetap. Semakin besar volume kegiatan, semakin besar pula biaya
totalnya.
• Contoh, upah tenaga kerja langsung umumnya bersifat variabel. Jika
upah per unit produk adalah Rp 1.000, maka untuk 20 unit upahnya Rp
20.000. Bagaimana jika tenaga kerja dapat menghasilkan jumlah unit
produk yang berbeda?
Jumlah unit dihasilkan (x) Upah per Unit Produk (b) Upah Total (bx),(y=bx)
• Keterangan:
y = total biaya sebagai variabel dependen
a = biaya tetap total
b = biaya variabel per unit aktivitas (parameter kemiringan/
koefisien regresi)
x = tingkat aktivitas sebagai variabel independen
1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Metode ini menyeleksi terlebih dahulu dua titik yang akan digunakan untuk
menghitung parameter a dan b. Secara khusus, metode ini menggunakan titik
tertinggi dan terendah.
Titik tertinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat aktivitas tertinggi.
Dan titik terendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat aktivitas terendah.
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600
Anggaplah bahwa manajemen memilih garis lurus yang melalui titik 1 dan 3 sebagai
yang terbaik (yang dianggap terbaik adalah titik yang garis lurusnya dapat ditarik
sedekat mungkin dengan titik-titik data dibanding dengan garis lurus lainnya).
Selanjutnya, koordinat titik 1 dan 3 itu yang akan dipergunakan untuk menghitung
estimasi biaya tetap dan biaya variabel.
Kita dapat membuat garis yang menghubungkan titik 1 dan titik 3 sebagai garis regresi.
Selanjutnya, dapat ditarik garis lurus berikutnya ke kiri hingga memotong garis
vertikal.
Titik perpotongan itu menunjukkan level biaya tetap pada level tanpa aktivitas.
Untuk menunjukkan total biaya tetap pada berbagai tingkat aktivitas, dari titik
perpotongan tersebut dapat ditarik garis lurus mendatar ke kanan. Garis ini disebut
biaya tetap.
Keunggulan metode diagram pencar adalah mudah, cepat, dan taksiran fungsi biayanya
teliti karena hubungan yang ada antara biaya dan aktivitas dipertimbangkan (dengan
pemeriksaan secara visual)
Kelemahan metode ini adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis
terbaik. Kualitas rumus biayanya bergantung pada kualitas subjektif analis (metode ini
bergantung pada kualitas judgement analis karena dia yang harus memilih secara visual
ketepatan yang terbaik). Masing-masing orang bisa membuat garis lurus yang berbeda
melalui diagram pencar yang sama.
3. Analisis Regresi Linear (Kuadrat Terkecil)
Metode regresi kuadrat terkecil untuk mengestimasi suatu hubungan linier
didasarkan pada persamaan untuk sebuah garis lurus y = a+bx. Selanjutnya
untuk menghitung nilai a dan b, menggunakan rumus sebagai berikut.
n(Σxy) − (Σx) (Σy)
n(Σx2) − (Σx)2
b=
(Σy) − b(Σx)
n
a=