Anda di halaman 1dari 10

KONSEP BIAYA DAN PERILAKU BIAYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Dennyca Hendriyanto N SE. M.Si,

Disusun oleh kelompok 5 :

1. Wachidatun Naila Sa’adah (202212116)


2. Ninda Setyawati (202212122)
3. Dina Febriani (202212164)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2023/2024


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat menuntun
para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang optimal. Untuk
mengatasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa yang akan
datang, manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber daya yang
diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan menjadi biaya
tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu.
Didalam akuntansi manajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai hal.
Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut diklasifikasikan
sesuai kebutuhan manajemen. Seperti, seorang manajer yang ingin menyusun laporan
keuangan eksternal, membuat anggaran, atau mengambil keputusan, akan menggunakan
data biaya. Setiap penggunaan atas data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan
definisi biaya yang berbeda juga.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam akuntansi manajemen ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja kategori Perilaku Biaya?

2. Apa saja klasifikasi biaya sesuai dengan perilaku?

3. Bagaimana aktivitas Sumber Daya dan Perilaku Biaya?

4. Apa saja teknik pemisahan Biaya Campuran?

5. Apa saja Kisaran Relevan dan Horizon Waktu?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja kategori Perilaku Biaya

2. Untuk mengetahui klasifikasi biaya sesuai dengan perilaku

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas Sumber Daya dan Perilaku Biaya

4. Untuk mengetahui apa saja teknik pemisahan Biaya Campuran

5. Untuk mengetahui apa saja Kisaran Relevan dan Horizon Waktu


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Kategori Perilaku Biaya


Biaya memiliki peran penting dalam menyiapkan laporan keuangan eksternal, yakni l
aporan laba-rugi dan posisi keuangan. Biaya yang terdapat pada laporan keuangan tersebu
t diatur berdasarkan fungsi masing-masing. Dalam hal ini, biaya dimasukkan ke dalam sal
ah satu dari tiga kategori, yaitu: produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok penju
alan), biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Perilaku biaya (cost behavior) merupakan
istilah untuk mendeskripsikan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Bi
aya bereaksi pada output dengan berbagai cara, seperti biaya tetap, biaya variabel, dan bia
ya campuran.
1) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap sama ketika keluaran berubah.
Lebih jelasnya, biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap
konstan dalam rentan yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah.
Contoh sederhananya adalah. CV. Mawaddah memproduksi berbagai jenis
kayu, namun sebelum kayu dijual mereka perlu mengolah kayu tersebut dengan
menyewa bangsau atau alat pemotong kayu. Bangsau tersebut disewa dengan
harga Rp 20.000.000 per tahun dan dapat menghasilkan maksimal 250.000 kubik
per tahunnya. Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya sewa bangsau
merupakan biaya tetap, karena berapapun hasil produksinya, biaya sewa nya
adalah tetap sebesar Rp 20.000.000 per tahun.
2) Biaya Variabel
Biaya variable merupakan biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi
secara proporsional terhadap perubahan keluaran.
Contoh Reddy Heaters akan diperluas dengan memasukkan sumber daya lain
yang digunakan dalam aktivitas pemotongan, yaitu listrik. Perilaku biaya listrik
akan berbeda dari biaya mesin pemotong. Listrik dikonsumsi hanya jika keluaran
diproduksi. Ketika keluaran lebih banyak diproduksi, listrik yang digunakan juga
lebih banyak. Anggaplah untuk memotong satu potongan logam, 3 inci mesin
menggunakan 0,1 jam-kilowatt dan biaya listrik adalah $2,00 per jam-kilowatt.
Jadi, biaya listrik per potongan 3 inci adalah $0,20 ($2,00 0,1).
Biaya variable dapat dinyatakan dalam persamaan linear dimana, biaya
variable tersebut bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
Jumlah biaya variable = Biaya Varibel per Unit x Jumlah Unit
3) Biaya campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Misalnya, agen penjualan sering dibayar dengan gaji yang ditambah dengan
komisi penjualan. Anggaplah Reddy Heaters memiliki tiga agen penjualan, Setiap
agen penjualan mendapatkan gaji sebesar $10.000 per tahun ditambah komisi
sebesar 50,50 untuk setiap pemanas yang mereka jual. Aktivitas yang dilakukan
adalah penjualan pemanas dan penggerak biaya adalah unit yang terjual. Jika
100.000 pemanas terjual, maka jumlah biaya penjualan adalah $80.000-jumlah
dari biaya gaji tetap sebesar $30.000 (3 x $10.000) dan biaya variabel sebesar
$50.000 (0,50 x 100.000). Persamaan linear untuk biaya campuran adalah sebagai
berikut.
Jumlah biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variable

2.2 Klasifikasi Biaya Sesuai Dengan Perilaku


a) Batasan Waktu
Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variable bergantung pada
batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang (long run), semua biaya
adalah variable. Dalam jangka pendek ( short run), paling tidak satu biaya adalah
tetap. Dibeberapa kasus, untuk tujuan praktis perusahaan dapat memperlakukan bahan
baku langsung sebagai biaya variable walaupaun jumlah bahan yang sudah dibeli bisa
saja bersifat tetap untuk beberapa jam atau beberapa hari berikutnya. Namun berbeda
dengan tenaga kerja langsung, biaya ini tidak akan dapat diubah pada biaya variable
karena sifatnya yang absolut.
b) Sumber Daya dan Ukuran keluaran
,Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang
harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energy atau bahan bakar,
tenaga kerja, dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi
suatu keluaran. Keluaran aktivitas ini adalah bahan baku yang dipindahkan salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mengukur keluaran ini adalah frekuensi
dilakukannya altivitas tersebut.
Sebagai contoh, anggaplah aktivitas yang dilakukan adalah memindahkan
bahan baku dari ruang penyimpanan ke bagian perakitan. Ukuran yang baik untuk
keluaran adalah jumlah perpindahan. Semakin banyak perpindahan yang dilakukan,
semakin tinggi biaya pemindahan. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan jumlah
perpindahan adalah ukuran keluaran yang baik bagi aktivitas pemindahan bahan baku.
Istilah lain untuk ukuran keluaran adalah penggerak. Penggerak aktivitas
merupakan faktor-faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur jumlah sumber
daya yang digunakan objek biaya. Penggerak aktivitas menjelaskan. perubahan dalam
biaya aktivitas dengan mengukur perubahan dalam penggunaan aktivitas atau
keluaran.
Penggerak aktivitas dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu penggerak
produksi (atau tingkat unit) dan penggerak tingkat nonunit unit. Penggerak produksi
menjelaskan perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah.
c) Penggerak Tingkat Nonunit
Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-
faktor lain (selain unit) berubah. Sebagai contoh, penyetelan (setup) adalah aktivitas
tingkat nonunit. Setiap kali pabrik menghentikan proses produksi suatu produk untuk
mengatur lini produksi agar dapat memproduksi produk lain, biaya penyetelan
muncul.
2.3 Aktivitas Sumber Daya dan Perilaku Biaya
Perilaku biaya jangka Panjang dan jangka pendek berhubungan dengan aktivitas dan
sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya. Kapasitas merupakan kemampuan
actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Banyaknya kapasitas yang diperlukan
berganatung pada tingkat kinerja yang diminta.
a) Sumber daya fleksibel
Merupakan sumber daya yang dipasok Ketika diperlukan dan digunakan. Sumber
daya ini diperoleh atau dipasok dari pihak luar dan tidak membutuhkan komitmen
jangka Panjang untuk membeli sejumlah daya tertentu. Karenanya, jumlah simber
daya yang diipasok akan naik Ketika permintaan untuk sumber daya tersebut naik.
b) Sumber daya terikat
Merupakan sumber daya yang dipasok sebelum digunakan. Sumber daya ini
dipasok menggunakan kontrak eksplisit atau implisit untuk memperoleh sejumlah
sumber daya tertentu. Sumber daya ini dapat disebut dengan pembebanan biaya
tetap terikat dan menyediakan kapasitas aktivitas jangka Panjang.
c) Perilaku biaya bertahap
Pada dasarnya fungsi biaya adalah kontinu, namun dibeberapa fungsi ada
biaya yang sifatnya tidak kontinu. Fungsi ini biasanya disebut dengan fungsi
bertahap. Biaya bertahap, menampilkan tingkat biaya konstan pada rentang
keluaran tertentu serta pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi
dimana biaya tersebut tidak pernah berubah untuk rentang keluaran yang sama.
Dalam perilaku biaya bertahap perlu diketahui tentang biaya satu pesanan.
Yaitu suatu kombinasi dari biaya tetap (sumber daya terikat / teknisi) dan biaya
variabelnya (sumber daya fleksibel/perlengkapan. Untuk menghitungnya, perlu
diketahui terlebih dahulu tarif aktivitas yang merupakan jumlah biaya terikat
dibagi dengan jumlah kapasitas yang tersedia.
Sistem penghitungan biaya berdasarkan fungsi pada umumnya hanya
menyediakan informasi mengenai biaya sumber daya yang diperoleh. Disisi lain,
sistem manajemen berdasarkan aktivitas memberikan informasi mengenai
banyaknya aktivitas yang digunakan serta biaya penggunaannya. Hubungan antara
jumlah sumber daya yang tersedia dan jumllah sumber daya yang digunakan
dinyatakan dalam persamaan berikut

Sumber daya yang tersedia = Sumber daya yang di gunakan+Kapasitas yang tidak digunakan

d) Implikasi-implikasi untuk pengendalian dan pengambilan keputusan


Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih
memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya.
Selain itu, model penggunaan aktivitas juga memungkinkan para manajer untuk
menghitung perubahan yang disebabkan oleh implementasi keputusan untuk
membuat atau membeli sumber daya, menerima atau menolak pesanan khusus,
dan mempertahankan lini produk.
2.4 Teknik Pemisahan Biaya Campuran
Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya campuran menjadi
komponen tetap dan variabel. Yaitu metode tinggi-rendah, sccaterplot, dan metode
kuadrat terkecil.
a. Metode Tinggi Rendah ( High Low Method)
Merupakan suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus
dengan sebelumnya memilih dua titik (tinggi dan rendah) yang akan
digunakan untuk menghitung parameter perpotongan kemiringan. Titik
tinggi diartikan sebagai titik dengan tingkat keluaran tertinggi. Sedangkan
titik rendah didefinisikan sebagai titik denga tingkat keluaran rendah. Perlu
diperhatikan bahwa titik tinggi rendah ditentukan oleh jumlah tinggi dan
rendah dari variabel bebas.
b. Metode Sccaterplot
Adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode ini adalah menggambar titik-titik data sehingga
hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat terlihat.
Sumbu vertical merupakan jumlah biaya penyetelan, sedangkan sumbu
horizontal merupakan jumlah waktu penyetelan.
Grafik sccater bisa membantu memberikan pengetahuan tentang
hubungan antara biaya dan pengguna aktivitas. Bahkan, grafik scatter
memungkinkan untuk menyesuaikan suatu garis visual dengan titk-titik
dalam grafik sccater.
Keunggulan dari metode ini adalah memungkinkan kita untuk melihat
data secara visual. Namun kelemahannya adalah tidak adanya kriteria
objektif untuk memilih garis terbaik. Kualitas rumus biaya bergantuntg
pada kualitas penilaian subjektif dan analis.
c. Metode Kuadrat Terkecil
Merupakan metode yang mengkuadratkan setiap deviasi, dan
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan sebagai ukuran kedekatan
keseluruhan. Pengkuadratan deviasi tersebut menghindari masalah yang
disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena kedekatan
adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, dimana semakin kecil
ukurannya, maka kesuaian garis ke semua titik akan semakin baik.

2.5 Kisaran Relevan dan Horizon Waktu

Kisaran relevan dan horizon waktu adalah konsep yang sering digunakan dalam
berbagai konteks, terutama dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan. Ini
mengacu pada rentang waktu tertentu yang relevan untuk suatu permasalahan atau
proyek. Mari kita jelaskan keduanya secara rinci:

 Kisaran Relevan Waktu:Ini adalah rentang waktu di mana suatu peristiwa atau
informasi dianggap memiliki dampak signifikan atau relevan terhadap suatu
keputusan atau analisis.Misalnya, dalam investasi saham, kisaran relevan waktu
mungkin beberapa tahun ke depan karena investasi saham cenderung memiliki
fluktuasi harga jangka pendek yang tidak selalu mencerminkan performa jangka
panjang perusahaan.
 Horizon Waktu:Ini adalah periode waktu tertentu yang digunakan sebagai dasar
untuk merencanakan atau membuat prediksi.Dalam perencanaan keuangan,
misalnya, seorang individu dapat memiliki horizon waktu jangka panjang untuk
merencanakan pensiun, yang mungkin 20 atau 30 tahun ke depan.Horizon waktu
juga penting dalam perencanaan proyek, di mana proyek mungkin memiliki
batasan waktu tertentu yang harus dipatuhi.

Kedua konsep ini sangat bergantung pada konteks dan tujuan tertentu. Kisaran
relevan dan horizon waktu yang digunakan dapat bervariasi dari satu situasi ke situasi
lainnya. Penting untuk memahami konteks dan mengidentifikasi kisaran waktu yang
sesuai untuk pengambilan keputusan atau analisis yang tepat.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan peng
gunaan aktivitas. Rentang waktu berperan penting dalam pnentuan perilaku biaya karena biay
a dapat berubah dari tetap menjadi variabel. Hal itu tergantung pada apakah keputusan yang d
iambil mencakup jangka pendek atau jangka Panjang. Adapun metode yang digunakan untuk
memisahkan biaya tetap menjadi komponen tetap dan variabel dapat menggunakan metode ti
nggi-rendah, scatterplot, kuadrat terkecil, mengevaluasi keandalan persamaan biaya, regresi b
erganda, dan pertimbangan manajerial.

3.2 Saran
Demikian pokok bahasan paper ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami
paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca, karena keterbatasan pengetahuan dan refesensi.
Penulis menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar paper ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa
yang akan datang. Apabila ada kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah,khilaf dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-
makassar/eg-akuntansi/makalah-ak-manajemen-perilaku-biaya-aktivitas-kelompok-
1/48419979 Diakses pada tanggal 9 Oktober 2023
Mulyadi, Akuntansi Manajemen. Yogyakarta, Bagian Penerbitan STIE YKPN

Anda mungkin juga menyukai