Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat
menuntun para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang
optimal. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan mampu
secara tepat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Untuk
mengatasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa yang akan
datang, manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber daya yang
diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan menjadi biaya
tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang akan datang.
Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit khususnya
keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif menenai prilaku
biaya. Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan
versus biaya tetap. Biasanya biaya variabel adalah relevan sementara biaya tetap tidak.
Di dalam akauntansi manajerial, istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai hal.
Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut diklasifikasikan
sesuai kebutuhan manajemen. Seperti, seorang manajer yang ingin menyusun laporan
keuangan eksternal, membuat anggaran, atau mengambil keputusan, akan
menggunakan data biaya. Setiap penggunaan atas data yang berbeda membutuhkan
klasifikasi dan definisi biaya yang berbeda juga. Seperti contohnya, laporan keuangan
eksternal membutuhkan data biaya historis karena pengambilan keputusan memerlukan
perkiraan terhadap biaya di masa mendatang.
Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya dengan berfokus
pada perusahaan manufaktur, karena aktivitas perusahaan tersebut terdapat dalam
hampir sebagian besar aktivitas di organisasi lainnya. Perusahaan manufaktur seperti
Texas Instruments, Ford, dan DuPont melakukan aktivitas seperti membeli bahan baku,
memproduksi barang jadi, memasarkan, mendistribusikan, mengirimkan tagihan, dan
hampir semua aktivitas bisnis lainnya.

1
II. PERMASALAHAN

Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan diatas, terdapat permasalahan yang


muncul yang akan menjadi pembahasan di bab selanjutnya. Adapun permasalahan yang
dimaksud adalah sebagaii berikut :
1. Menjelaskan pegertian perilaku biaya tetap, variabel, campuran, serta
mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilaku
2. Menjelaskan aktivitas, penggunaan sumber daya, dan perilaku biaya
3. Memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel dengan
menggunakan metode tinggi-rendah (high-low), scatterplot dan kuadrat terkecil
(least square)
4. Menjelaskan peranan regresi berganda (multipple regresion) dalam penilaian
perilaku biaya
5. Menguraikan penggunaan pertimbangan manajerial dalam penentuan perilaku biaya
6. Menjelaskan penyusunan laporan laba rugi dalam format kontribusi

2
III. PEMBAHASAN

A. Perilaku Biaya
Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas
perusahaan. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun
juga atau mungkin tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat
mengantisipasi situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan
berubah, maka manajer harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya.
Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai
variabel, tetap, atau semi variabel.
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya
campuran. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi.
Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya
(cost structur). Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak
biaya tetap dari pada biaya variabel dan biaya campuran. Ada juga perusahaan yang
biaya variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya
campuran. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
a. Biaya Tetap
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahana aktivitas.
Misalnya, ketika aktivitas pemotongan menggunakan dua masukan, yaitu
mesin pemotong dan listrik untuk mengoperasikan mesin pemotong. Mesin
pemotong disewa seharga $60.000 per tahun dan memiliki kapasitas untuk
memproduksi sampai dengan $240.000 potongan 3 inci dalam setahun. Biaya
penyewaan mesin pemotong adalah biaya tetap karena biaya tersebut akan
tetap sebesar $60.000 per tahun, tidak peduli banyaknya potongan yang
dihasilkan.
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas (capacity cost) sebab biaya
tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang
terlatih dan item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok
untuk mempertahankan aktivitasnya. Sebagai tujuan perencanaan, biaya tetap
memiliki tipe-tipe yang yang harus dimiliki yaitu :
3
a. Biaya tetap yang telah ditentukan
b. Biaya tetap kebijakan
c. Tren biaya tetap
d. Biaya tetap dan relevan
b. Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional
terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatgandakan,
maka total biaya variabelnya juga akan berlipatganda. Jika aktivitas naik 10%
maka total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan
variable karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas
(activity base) merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya
biaya variabel atau biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya
(cost driver).
Biaya variable dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier. Jumlah
biaya variable bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut:

Jumlah biaya variable = biaya variable per unit x jumlah unit

c. Biaya Campuran
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya tetap maupun biaya
variabel. Biaya ini disebut juga dengan biaya semivariabel. Biaya campuran
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya campuran jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin
tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah
volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi
perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2. Biaya campuran per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan
volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat
kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya
satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

4
Persamaan linier untuk biaya campuran adalah sebagai berikut :

Jumlah biaya = Biaya Tetap + Jumlah Biaya Variabel

d. Mengklasifikasi Biaya Sesuai dengan Perilaku


Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama batasan waktu harus
dipertimbangkan. Kemudian sumber daya yang dibutuhkan dan keluaran
aktivitas harus diidentifikasi. Terkahir masukan dan keluaran harus diukur dan
pengaruh perubahan keluaran pada biaya aktivitas ditentukan.
1. Batasan Waktu
Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variable bergantung pada
batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang (long run),
semua biaya adalah variable. Dalam jangka pendek (short run), paling tidak
satu biaya dalah tetap.
2. Sumber Daya dan Ukuran Keluaran
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang
harus diakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energy atau bahan
bakar, Tenaga kerja dan modal. Masukan masukan ini digabungkan untuk
memproduksi suatu keluaran.
3. Penggerak Tingkat Nonunit
Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika
faktor-faktor lain (selain unit) berubah.
B. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya
Biaya-biaya jangka pendek kerap tidak cukup memadai untuk
menggambarkan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mendesain, memproduksi,
memasarkan, mendistribusikan, dan mendukung suatu produk. Perilaku biaya
jangka panjang dan jangka pendek berhubungan dengan aktivitas dan sumber daya
yang diperlukan untuk melakukannya. Kapasitas adalah kemampuan aktual atau
potensial untuk melakukan sesuatu. Jadi dalam pembahasan mengenai kapasitas
suatu aktivitas, hal yang dideskripsikan adalah jumlah aktivitas yang dapat
dilakukan perusahaan. Banyaknya kapasitas yang diperlukan bergantung pada
tingkat kinerja yang diminta. Tingkat efisien atas kinerja aktivitas disebut kapasitas
praktis (practical capacity). Hal itu terkadang terdapat kelebihan kapasitas. Untuk

5
mengetahui bagaimana hal itu terjadi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi
perilaku biaya, berikut penjelasan mengenai sumber daya fleksibel dan terikat.
a. Sumber Daya Fleksibel
Suatu perusahaan akan sangat baik jika hanya membeli sumber daya yang
diperlukan, tepat saat sumber daya tersebut diperlukan. Hal tersebut terkadang
terjadi. Misalnya, bahan baku langsung sering dibeli saat dibutuhkandan
dengan jumlah yang sesuai kebutuhan. Jenis sumber daya ini disebut sumber
daya fleksibel. Sumber daya fleksibel (flexible resources) dipasok saat
digunakan dan dibutuhkan. Sumber daya ini diperoleh dari pihak luar dan tidak
membutuhkan komitmen jangka panjang untuk membeli sejumlah sumber daya
tertentu. Jadi, organisasi bebas membeli hanya sebatas jumlah yang
dibutuhkan. Dengan demikian, jumlah sumber daya yang dipasok sama dengan
jumlah yang diminta.
Karena biaya sumber daya yang dipasok ketika diperlukan sama dengan
biaya sumber daya yang digunakan, jumlah biaya sumber daya naik ketika
permintaan untuk sumber daya tersebut naik. Oleh karena itu, biaya sumber
daya fleksibel merupakan biaya variable.
Sumber daya terikat (committed resources) adalah sumber daya yang
dipasok sebelum penggunaan mereka didapat dengan menggunakan kontrak
ekslisit atau implisit untuk memperoleh sejumlah sumber daya tertentu, tanpa
memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh
atau tidak. Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas yang tidak terpakai
karena kapasitas yang tersedia lebih banyak daripada yang digunakan. Banyak
sumber daya yang dibeli sebelum kebutuhan aktual sumber daya tersebut
muncul.
Sebagai contoh, banyak organisasi memperoleh berbagai kapasitas
pelayanan multiperiode dengan membayar tunai di muka atau membuat
kontrak eksplisit yang memerlukan pembayaran tunai secara periodik.
Pembelian atau penyewaan gedung dan peralatan adalah adalah contoh bentuk
akuisisi sumber daya dimuka. Pembebanan tahunan yang berhubungan dengan
kategori multiperiode tidak tergantung pada penggunaan actual sumber daya.
Oleh karena itu, pembebanan-pembebanan tersebut dapat didefinisikan sebagai

6
biaya tetap terikat (committed fixed cost) dan menyediakan kapasitas aktivitas
jangka panjang.
b. Sumber Daya Terikat
Sumber daya terikat (committed resources) adalah sumber daya yang
dipasok sebelum penggunaan mereka didapat dengan menggunakan kontrak
ekslisit atau implisit untuk memperoleh sejumlah sumber daya tertentu, tanpa
memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh
atau tidak. Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas yang tidak terpakai
karena kapasitas yang tersedia lebih banyak daripada yang digunakan. Banyak
sumber daya yang dibeli sebelum kebutuhan aktual sumber daya tersebut
muncul.
Sebagai contoh, banyak organisasi memperoleh berbagai kapasitas
pelayanan multiperiode dengan membayar tunai di muka atau membuat kontrak
eksplisit yang memerlukan pembayaran tunai secara periodik. Pembelian atau
penyewaan gedung dan peralatan adalah adalah contoh bentuk akuisisi sumber
daya dimuka. Pembebanan tahunan yang berhubungan dengan kategori
multiperiode tidak tergantung pada penggunaan actual sumber daya. Oleh
karena itu, pembebanan-pembebanan tersebut dapat didefinisikan sebagai biaya
tetap terikat (committed fixed cost) dan menyediakan kapasitas aktivitas jangka
panjang.
Jumlah beban sumber daya tidak berubah dalam jangka pendek meskipun
kuantitas yang digunaakan bervariasi dan biaya sumber daya kategori ini dapat
diperlukan secara berhati-hati sebagai beban tetap. Sumber daya terikat untuk
jangka yang lebih pendek ini disebut sebagai biaya tetap diskresi
(discreationary fixed cost). Biaya ini adalah biaya yang terjadi karena perolehan
kapasitas jangka pendek.
c. Perilaku Biaya Bertahap (Step Cost)
Dalam pembahasan mengenai perilaku biaya diasumsikan bahwa fungsi
biaya adalah kontinu. Biaya bertahap (step cost) menampilkan tingkat biaya
yang konstan untuk rentang keluaran tertentu dan pada titik tertentu naik ke
tingkat biaya lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang
keluaran yang sama.

7
Hal-hal yang menunjukkan perilaku biaya bertahap harus di beli dalam jumlah
tertentu. Lebar setiap tahap menunjukkan rentang keluaran yang mengharuskan
diperolehnya sumber daya dalam jumlah tertentu.
Jenis lain dari biaya bertahap memiliki tahap-tahap yang lebar. Pada
kenyataannya, biaya yang disebut sebagai biaya tetap mungkin lebih baik
dideskripsikan dengan fungsi biaya bertahap Sumber daya yang terikat,
khususnya yang melibatkan kontrak implisit banyak yang mengikuti fungsi
biaya bertahap.
C. Metode Untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan
Variabel
Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya tetap
dari suatu biaya campuran, yaitu:
a. Metode Tinggi-Rendah (High-Low)
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan
suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan
rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan
kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau
aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat
output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah
sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output (aktivitas)
atau
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)
(output tinggi – output rendah)

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
atau
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
8
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan kapasitas
dan besarnya tarif biaya variabel satuan. Analisis biaya ini dimulai dengan
mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan
yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode
tersebut dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem
tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
b. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis
dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan
metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara
biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik
scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual
menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam
melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling
sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot
adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan
kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis
terbaik.
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara
menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis
lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Biaya ditentukan sebagai variabel
dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh tingkat aktivitas. Jika
aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan
apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya
mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya
menggunnakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya
yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi visual.
c. Metode Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan
hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas
(independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan
pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah
9
besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi
besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua
variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi
yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat
dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka
analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression).
Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat
antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal. Metode ini
memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya
variabel dengan menggunakan seluruh data.
Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode
scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scatterplot ditentukan
berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil
garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode
regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data yang tersedia untuk
menentukan rumus biaya.
D. Peranan Regresi Berganda (Multipple Regresion) dalam Penilaian Perilaku
Biaya
a. Metode Regresi Berganda
Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang
digunakan untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih
variabel penjelasDi dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel
bebas.
Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh beberapa
variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa dengan
metode regresi berganda agar diperoleh perhitungan yang lebih akurat didalam
menentukan prediksi. Merupakan metode analitis yang digunakan apabila
variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Meskipun
menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah kerumitan
perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil
sederhana. Kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan
bantuan komputer.

10
b. Penggunaan Program Regresi
Program regresi spreadsheet menyediakan lebih dari sekedar perkiraan
koefisien. Program ini juga menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
melihat seberapa besarkah persamaan biaya dapat dipercaya-suatu yang tidak
tersedia pada metode scatterplot dan tinggi-rendah.
Langkah pertama dalam penggunaan komputer untuk menghitung koefisien
regresi adalah memasukkan data. Langkah berikutnya adalah menjalankan
regresi. Ketika layar regression muncul, selanjutnya dapat memberi tahu
program letak variabel terikat dan bebas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mudah. Program regresi yang menggunakan bantuan komputer dilakukan pada
program Excel (versi 7) dan Quattro Pro (versi 8) dimana fungsi regresinya
berada dalam menu tools.
Karena rumus biaya regresi adalah garis yang paling sesuai, rumus ini
seharusnya menghasilkan prediksi biaya penyetelan yang lebih baik. Dengan
menggunakan prediksi ini sebagai standar, garis scatterplot adalah garis yang
oaling dekat dengan garis kuadrat terkecil.
E. Pertimbangan Manajerial dalam Penentuan Perilaku Biaya
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan perilaku biaya. Sejauh ini, pertimbangan manajerial merupakan
metode paling luas yang digunakan. Banyak manajer yang menggunakan
pengalaman dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk
menetukan biaya tetap dan variabel. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara
sederhana, beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori
tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan
biaya campuran. Jadi, perusahaan kimia mungkin memperlakukan bahan baku dan
utulitas sebagai biaya variabel karena berkaitan dengan jumlah bahan kimia yang
diproduksi dan semua biaya lainnya sebagai biaya tetap.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan
membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan
bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel. Dalam hal ini, manajer
menggunakan pengalamannya untuk menentukan sejumlah biaya tertentu adalah
tetap dan sisanya adalah variabel. Dengan demikian, akan mudah untuk
mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya,
11
dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel
dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/volume.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan
mempertimbangkan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik. Manajer
yang berpengalaman mungkin dapat meneliti data dan membuang beberapa titik
yang sangat tidak umum terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk
memasukkan perubahan yang diproyeksikan dalam struktur biaya atau teknologi.
Teknik statistik sangat akurat dalam menggambarkan masa lalu, tetapi teknik
tersebut tidak mampu melihat masa depan yang tentunya merupakan keinginan
manajemen yang sebenarnya.
F. Penyusunan Laporan laba Rugi dalam Format Kontribusi
Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba
rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal
khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan
informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut.
Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak
disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format
fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi,
administrasi, dan penjualan. Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat
akan digunakan untuk tujuan internal yaitu manajer membutuhkan data biaya yang
disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data biaya
tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi yang disusun dengan
pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer.

12
Perbandingan laba rugi kontribusi dengan laba rugi tradisional

Tradisional Kontribusi
Penjualan XXX Penjualan XXX
Dikurangi harga pokok penjualan XXX - Dikurangi biaya variabel
Laba Kotor XXX Produksi Var. XXX
Dikurangi biaya Penjualan Var. XXX
Penjualan XXX Administrasi Var. XXX XXX -
Administrasi XXX XXX - Margin Kontribusi XXX
Laba bersih XXX Dikurangi biaya tetap
Produksi tetap XXX
Penjualan tetap XXX
Administrasi tetap XXX XXX -
Laba bersih XXX

Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel.


Pertama mengurangi penjualan dengan biaya variabel dalam untuk mendapatkan
angka margin kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi
biaya variabel. Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan
menghasilakn laba pada periode tertentu.
Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat
pembuatan keputuasan. Pendekatan yang menekankan pada perilaku biaya akan
menfasilitasi analisi biaya volume laba.
Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba
per segmen, dan dalamm penganggaran. Juga membantu manajer
mengorganisasikan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan
seperti analisis lini produk, penentuan harga, menggunakan sumber daya yang
terbatas, dan analisi membuat atau membeli.

13
IV. PENUTUP

Simpulan
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan
perubahan penggunaan aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam
penentuan perilaku biaya. Ada tiga tipe pola perilaku biaya, yaitu : 1) Biaya
variabel merupakan biaya yang meningkat secara proporsional dengan peningkatan
aktivitas. 2) Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah totalnya ketika
penggunaan aktivitas berubah. 3) Biaya campuran merupakan biaya yang
mempunyai komponen tetap dan variabel.
Dalam aktivitas, penggunaan sumber daya dan perilaku biaya mempunyai
tiga unsur penting yaitu sumber daya fleksibel, sumber daya terikat, dan perilaku
biaya bertahap (step cost).
Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu metode scatterplot,
metode tinggi rendah, metode kuadrat terkecil, dan metode regresi berganda.
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan perilaku biaya. Sejauh ini, pertimbangan manajerial merupakan
metode paling luas yang digunakan. Banyak manajer yang menggunakan
pengalaman dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk
menetukan biaya tetap dan variabel.
Format kontribusi laba rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan
laba rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan
format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi
produksi, administrasi, dan penjualan.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan
laba rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach).
Hal khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan
informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

- Garison, Ray H.Noreen, Eric W. Brewer, Perer C. 2013, Akuntansi Manajerial,


Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
- Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2007. Management Accounting Akuntansi
Manajemen Buku 1 Edisi 8. Terjemahan Kwary. 2007. Jakarta : Salemba Empat.
- http://jurnalakuntansikeuangan.com

15

Anda mungkin juga menyukai