Anda di halaman 1dari 26

Perilaku Biaya

Dan
Biaya kualitas
MUHAMMAD FIKRI M (2120013)
ABELIA REDITA PUTRI ( )
SUSANTI SULISTYA N ( )
Menu

01
Perilaku biaya
TIPE-TIPE PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas perusahaan. Jika aktivitas
naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga atau mungkin tetap. Untuk tujuan
perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya
diharapkan akan berubah, maka manajer harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya. Untuk
membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai variabel, tetap, atau semi
variabel.

Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu :

1. Biaya variabel
2. Biaya tetap
3. Biaya semi variabel
Biaya Variabel ( Variable Cost )

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat
aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka total biaya variabelnya juga akan berlipat dua.
Jika aktivitas naik 10% maka total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan
variable karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base) merupakan
ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau biasa disebut dengan penggerak
biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas.
Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap
per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun tetapi dengan
tingkat penurunan yang semakin kecil.
Tipe-tipe biaya tetap :
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, dan
struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan,
pajak bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. dua faktor yang berkaitan
dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah:
1.) Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang.
2.) Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tingkat
profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi. Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga
keutuhannya. Biaya untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada penghematan jangka
pendek yang mungkin diperoleh.
Biaya Semivariabel (mixed cost)

Biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Disebut juga dengan biaya
campuran. Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi
sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total
biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya
tidak sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan
tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan
semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya
kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian
biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan
tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel .
Perbedaan tipe tipe perilaku biaya

01 Biaya tetap 02 Biaya variabel


03 Biaya semi variabel

sejumlah biaya yang sejumlah biaya yang sejumlah biaya yang perubahan
perubahan biayanya perubahan biayanya biayanya ditentukan dan
ditentukan atau sekaligus tidak ditentukan oleh
bukan ditentukan atau
dipengaruhi oleh besarnya aktivitas operasional
dipengaruhi oleh perusahaan. Maksudnya suatu
besarnya aktivitas besarnya aktivitas
item biaya dalam jumlah
operasional perusahaan. operasional perusahaan.
tertentu sudah menjadi biaya
Contoh: bahan baku, tetap sedangkan selebihnya
Contoh: beban sewa, bahan bakar, beban adalah unsur semi variabel.
beban penyusutan, upah, dst. Contoh: biaya listrik ( listrik
untuk penerangan = biaya
beban bunga dst
tetap, listrik untuk
menggerakkan mesin pabrik =
biaya variabel )
METODE-METODE DALAM PEMISAHAN KOMPONEN BIAYA

Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya tetap dari suatu biaya
campuran, yaitu:
a. Metode Diagram Pencar (Scattergraph)
Metode scattergraph adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data
dalam suatu grafik.
b. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan
terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung
parameter pemintas dan kemiringan.
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan hubungan variabel
tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data.
d. Metode Regresi Berganda
Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk membuat
suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelasDi dalam metode regresi sederhana
hanya dipakai satu variabel bebas.
PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DALAM FORMAT KONTRIBUSI

Pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan
format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk tujuan internal yaitu manajer
membutuhkan data biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data biaya tersedia dalam format tetap dan
variabel. Laporan laba-rugi yang disusun dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan
manajer.

Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel. Pertama mengurangi penjualan dengan
biaya variabel dalam untuk mendapatkan angka margin kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah
dikurangi biaya variabel. Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilakn laba
pada periode tertentu. Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat pembuatan
keputuasan. Pendekatan yang menekankan pada perilaku biaya akan menfasilitasi analisi biaya volume laba.
Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba per segmen, dan dalam penganggaran,
membantu manajer mengorganisasikan data.
02
BIAYA KUALITAS
Pengukuran Biaya Kualitas

Pengukuran biaya mutu merupakan dasar dari pengelolaan biaya mutu


termasuk didalamnya pelaporan biaya mutu bagi manajemen. Untuk dapat
menentukan jumlah biaya mutu diprlukan suatu system penentuan atau
pengukuran biaya mutu.
Definisi Biaya Kualitas

Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena kualitas yang
buruk mungkin atau telah terjadi. Biaya-biaya untuk melakukan kegiatan – kegiatan itu disebut
biaya kualitas. Jadi, biaya kualitas (cost of quality ) adalah biaya – biaya yang timbul karena
mungkin tau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk. Defiinisi ini mengimplikasikan bahwa
biaya kulitas berhubungan dengan dua subkategori dari kegiatan- kegiatan yang terkait dengan
kualitas: kegiatan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan.

kegiatan kegagalan dan biaya kegagalan menunjukkan bahwa respons pelanggan atas kuliatas
yang bururk dapat memeprbesar biya bagi perusahaan. Definisi mengenai kegitaan – kegiatan
yang berhubungan dengan kualitas juga menunjukkan empat kategori biaya kualitas:

biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagaln
internal(internal failure cost) dan iaya kegagaln eksternal (eksternal failure costs).
Biaya pencegahan (prevention costs)

Terjadi untuk mencegah kualitas yang bururk pada produk atau jasa
yang dihasilkan. Sejalan dengan peningkatan biaya pencegahan, kita
mengharapkan biaya kegagalan turun. Contoh biaya pencegahan
adalah biaya rekayasa kualitas, program pelatihan kuaitas,
perencanaan kualitas, pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi
pemasok, audit kualitas, siklus kualitas, uji lapangan dan penijauan
deasin.
Biaya penilaian (appraisal costs)

Terjadi untuk menentukan apakah produk dan


jasa telah sesuai dengan persyaratan atau
keutuhan pelanggan. Contoh biaya ini terasuk
biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku,
pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatam
penilaian, penerimaan produk, penerimaan
proses, perlatan pengukuran(pemeriksaan dan
pengujian), dan pengesahan dari pihak luar.
(dua dari istilah – istilah tersebut membutuhkan
penjelasan lebih lanjut.
Biaya kegagalan internal

Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak


sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum dikirim ke pihak
luar. Hal ini adalah kegagalan yang dideteksi oleh
kegiatan penilaian. Contoh biaya kegagaln internal
adlah sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian mesin,
pemeriksan ulang, pengujian ulang, dan perubahan
desain. Biaya – biaya di tas tidak terjadi jika tidak
terdapat produk cacat.
Biaya kegagalan eksternal

Terjadi karena produk dan jasa yang


dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau
tidak memuaskan kebuthan pelanggan setelah
produk diampaikan kepada pelanggan. Dari
semua biaya kualitas, kategori biaya ini dapat
menjadi yang paling merugikan. Biaya
penarikan produk dari pasar, misalnya.
Contoh lainnya termasuk kehilangan
penjuaaln karena kinerja produk yang buruk,
serta retur dan potongan penjualan karean
kualitas yang buruk, biaya garansi, perbaikan,
tanggung jawab hukum yang timbul, ketidak
puasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar,
dan biaya untuk mengatasi keluhan
pelanggan.
Mengukur Biaya Kualitas
Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat
diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati
(observable quality costs) adalah biaya-biaya yang tersedia untuk
dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan. Biaya kualitas
yang tersembunyi (hidden costs) adalah biaya kesempatan atau
oportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk (biaya
oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi).
Sebagai contoh, perhatikanlah kembali contoh-contoh biaya kualitas
yang telah diuraikan di atas. Dengan pengecualian pada biaya
kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, dan biaya
kehilangan pangsa pasar, semua biaya kualitas dapat diamati dan
seharusnya tersedia dalam catatan akuntansi. Perhatikan juga bahwa
biaya-biaya yang tersembunyi bisa menjadi signifikan sehingga
seharusnya diestimasi. Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang
tersembunyi sulit dilakukan, ada tiga metode yang disarankan untuk
tujuan tersebut: metode pengali (multiplier method), metode
penelitian pasar (market research method), dan fungsi kerugian
kualitas Taguchi (Taguchi quality loss function).
a. Metode Pengali (multiplier method)
Metode pengali mengasumsikan total biaya kegagalan adalah
hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur.

Total biaya kegagalan eksternal = k (Biaya kegagalan eksternal


yang terukur)
Di mana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh
berdasarkan pengalaman. Sebagai contoh, Westinghouse Electric
melaporkan nilai k antara 3 dan 4. Dengan demikian, jika biaya
kegagalan eksternal yang terukur adalah $2 juta, maka biaya
kegagalan eksternal aktual adalah antara $6 juta sampai $8 juta.
Dengan memasukkan biaya kualitas yang tersembunyi dalam
menilai jumlah biaya kegagalan eksternal, manajemen dapat
menentukan tingkat pengeluaran sumber daya untuk kegiatan
pencegahan dan penilaian secara lebih akurat. Dengan kata lain,
dengan meningkatnya biaya kegagalan, manajemen diharapkan
akan meningkatkan investasinya dalam biaya pengendalian.
b. Metode Penelitian Pasar

Metode penelitian pasar formal digunakan untuk


menilai dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan
dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan wawancara
dengan anggota tim penjualan perusahaan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap
besarnya biaya tersembunyi perusahaan. Hasil penelitian
pasar dapat digunakan untuk memproyeksikan hilangnya
laba di masa depan akibat kualitas yang buruk.
c. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan biaya kualitas yang tersembunyi
hanya terjadi atas unit-unit yang menyimpan dari batas spesifikasi atas dan bawah. Fungsi
kerugian Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik
kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas yang tersembunyi. Selanjutnya, biaya kualitas
yang tersembunyi meningkat secara kuadrat saat nilai aktual menyimpang daari nilai
target. Fungsi kerugian kualitas dapat dijelaskan dalam persamaan berikut.
L(y) = k (y-T)²

k = konstanta porporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan


eksternal perusahaan,
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas,
T = nilai target dari karakteristik kualitas,
L = kerugian kualitas.
Analisis Tren
setelah ukuran-ukuran peningkatan kualitas ditentukan, hal penting yang harus dilakukan
adalah perusahaan adalah menentukan apakah biaya kualitas telah berkurang sebagaimana yang
direncanakan. Laporan biaya kualitas tidak akan memperlihatkan apakah perbaikan telah terjadi atau
tidak. Akan berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana
keberhasilan program perbaikan kualitas sejak diterapkan. Apakah tren multiperiode – perubahan
keseluruhan dalam biaya kualitas – bergerak kearah yang tepat? Apakah peningkatan kualitas yang
dihasilkan dari waktu ke waktu cukup signifikan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
diketahui dengan menggunakan bagan atau grafik tren yang menggambarkan perubahan biaya
kualitas dari waktu ke waktu.
Grafik demikian disebut laporan tren kualitas multiperiode. Dengan menggambarkan biaya
kualitas sebagai presentase dari penjualan, keseluruhan tren program dapat diniliai. Tahun pertama
yang digambarkan adalah tahun sebelum implementasi program perbaikan kualitas. Anggap saja
perusahaan telah mengalami hal-hal sebagai berikut.
Biaya sebagai
Tahun Biaya Kualitas Penjualan Aktual Presentase (%)
dari Penjualan

20%
2011 $440.000 $2.200.000

18
2012
423.000 2.350.000

15
2013
412.500 2.750.000

14
2014
392.000 2800.000

10
2015
280.000 2800.000
Misalkan tahun 2011 sebagai tahun 1 dan tahun 2012 sebagai tahun 2 dan seterusnya, grafik tren diperlihatkan
dibawah ini. Periode per tahun dinyatakan oleh sumbu horizontal dan presentase dari penjualan dinyatakan oleh
sumbu vertical. Pencapaian biaya kualitas 3 persen, yaitu presentase target, dinyatakan dengan garis horizontal
pada grafik.

Grafik menunjukkan terdapat tren yang tetap menurun pada biaya kualitas
yang dinyatakan sebagai presentase dari penjualan. Grafik tersebut juga
menunjukan bahwa perbaikan masih sangat mungkin untuk dilakukan dalam
jangka panjang.
Pengetahuan tambahan dapat diperoleh dengan membuat tren untuk tiap kategori kualitas. Anggaplah
setiap kategori dinyatakan sebagai presentase dari penjualan untuk periode waktu yang sama.

Kegagalan Internal Kegagalan


Tahun Pencegahan (%) Penilaian (%)
(%) Eksternal (%)

2011 2,0 2,0 6,0 10,0

2012 3,0 2,4 4,0 8,6

2013 3,0 3,0 3,0 6,0

2014 4,0 3,0 2,5 4,5

2015 4,1 2,4 2,0 1,5


Grafik dibawah menunjukkan tren untuk tiap kategori. Kita dapat melihat
bahwa perusahaan berhasil mengurangi biaya kegagalan eksternal dan
internal. Uang yang digunakan untuk pencegahan lebih banyak (jumlahnya
meningkat dua kali lipat). Biaya penilaian meningkat, kemudian menurun.
Perhatikan juga bahwa distribusi relatif telah berubah. Pada tahun 2011, biaya
kegagalan adalah 80 persen dari total biaya kualitas (0,16/0,20). Pada tahun
2015, biaya tersebut turun menjadi 35 persen dari biaya total (0,35/0,10).
Potensi untuk mengurangi biaya juga mempengaruhi cara pengambilan
keputusan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai