NIM: 2120013
1) Ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata menerangkan bahwa supaya terjadi persetujuan
yang sah, perlu dipenuhi empat syarat:
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. suatu pokok persoalan tertentu; dan
4. suatu sebab yang tidak terlarang.
Terdapat kekurangan badan usaha yang berbadan hukum, yaitu ketika pengusaha
memiliki modal yang tidak banyak, maka sangat sulit untuk mendirikan badan usaha
khusunya yang berbadan hukum, sebab di dalam beberapa undang-undang mengutur
secara limitatif jumlah modal (dana) yang harus disiapkan untuk mendirikan badan
usaha. Oleh karena itu, biasanya pembentukan badan usaha yang berbadan hukum ini
dibentuk untuk pengusaha-pengusaha dalam skala menengah atau atas.
Sebagai contoh dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)
membatasi secara limitatif bahwa modal dasar yang harus disiapkan untuk mendirikan
PT adalah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta) yang dimana paling sedikit 12,5% (dua
belas koma lima persen) ditempatkan dan disetor.
Badan usaha yang tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang tidak memiliki
memisahkan yang tegas antara harta kekayaan pribadi pemilik/pendirinya dan harta
kekayaan badan usaha.
Kelebihan dari badan usaha yang tidak berbadan hukum adalah tidak terdapatnya
pengaturan jumlah modal yang harus disiapkan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Selain itu, biaya jasa pembentukan akta pendirian dari badan usaha tidak berbadan
hukum lebih kecil daripada badan usaha yang berbadan hukum. Oleh karena itu,
pembentukan badan usaha yang tidak berbadan hukum dibentuk untuk pengusaha-
pengusaha yang menjalankan kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
1. CV (Persekutuan Komanditer);
2. Firma; serta
3. Persekutuan Perdata.
3) Satu hal yang paling membedakan antara badan usaha tidak berbadan hukum dan
yang berbadan hukum adalah, dalam badan hukum kekayaan pendiri dan kekayaan
Lembaga terpisah. Tidak ada percampuran harta di dalamnya sehingga secara teori
pertanggung jawaban dalam hal hukum hanya sebatas modal yang disetorkan saja.
Selain itu, usaha yang berstatus badan hukum dapat bertindak atas namanya sendiri.
Misalnya PT Karya Jaya Sentosa dapat bertindak dengan nama PT tersebut di luar
maupun di dalam pengadilan. Kekhususan tersebut diberikan oleh hukum karena
bentuknya yang dianggap sebagai “subyek tersendiri” dalam hukum.
2. YAYASAN. Adalah badan usaha berbentuk badan hukum yang terdiri atas
kekayaan terpisah dan diperuntukkan mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Berbeda dengan
PT, Yayasan biasanya bersifat non profit. Organ penting dalam Yayasan ada 3
yakni pengurus, pembina dan pengawas. Pengaturan mengenai Yayasan tunduk
pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Juncto Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.