Anda di halaman 1dari 11

POLTRASNAS

Agnes Tiara Putri (2110022)


Andryanto (2110028)
Muhammad Fikri (2120013)
PENGERTIAN POLTRASNAS

• Politik Nasional adalah usaha kebijaksanaan


negara tentang pembimbingan dan kekuatan
nasional untuk mencapai tujuan nasional.

• Strategi Nasional adalah cara melaksanakan


politik nasional dalam rangka mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan oleh politik
nasional.
FUNGSI DAN TUJUAN
POLTRASNAS
1. Berupaya mewujudkan kesejahteraan dalam semua aspek
kehidupan seluruh bangsa Indonesia.
2. Dapat melakukan pengembangan pendidikan yang tentunya
berdampak dalam kehidupan bangsa.
3. Dapat melindungi hak semua warga Indonesia dengan tetap
mempertahankan kepemimpinan dalam implementasi kasus
geostrategis.
4. Dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi
masyarakat.
5. Dapat mengembangkan sistem perekonomian.
PENGERTIAN GBHN

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah


haluan negara tentang penyelenggaraan negara
dalam garis-garis besar sebagai pernyataan
kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu
yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat untuk lima tahun guna mewujudkan
kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
MAKSUD DAN TUJUAN GBHN
GBHN ditetapkan dengan maksud memberikan arah
penyelenggaraan negara dengan tujuan mewujudkan kehidupan
.
yang demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi
manusia, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan
masyarakat dan bangsa yang beradab, berakhlak mulia, mandiri,
bebas, maju dan sejahtera dalam kurun waktu lima tahun
kedepan
AWAL TERBENTUKNYA GBHN
Meskipun dalam pasal 3 UUD 1945 telah diterangkan adanya
GBHN yang ditetapkan oleh MPR, dalam kenyataannya sampai tahun
1960 dokumen GBHN tidak pernah dibuat dan ditetapkan karena MPR
belum terbentuk. Sampai akhirnya Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli
1959 mengeluarkan Dekrit Presiden yang menandai era demokrasi
terpimpin. Sebagai tindak
lanjut dari Dekrit Presiden dibentuklah Dewan
Perancang Nasional (Depernas). Tugas dari dewan ini adalah
menyusun rencana pembangunan nasional.
Dokumen GBHN sendiri pertama kali ditetapkan oleh Presiden Soekarno
melalui Perpres No. 1 Tahun 1960 tentang Garis-Garis Besar daripada Haluan
Negara. Dalam Pasal 1 Perpres tersebut dinyatakan bahwa “Sebelum Majelis
Permusyawaratan Rakyat terbentuk, maka Manifesto Politik Republik
Indonesia yang diucapkan pada tanggal 17 Agustus 1959 oleh
Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang adalah garis-garis besar
daripada haluan negara”. Perpres ini kemudian diperkuat lagi melalui Tap
MPRS No. I/MPRS/1960 tanggal 19 November 1960 tentang “Manifesto
Politik Republik Indonesia sebagai Garis-garis Besar daripada Haluan
Negara”.
MASA PENGHABISAN GBHN
Namun krisis ekonomi yang menghantam Indonesia memudarkan semua impian rencana
pembangunan yang telah disusun sejak masa awal Orde Baru dengan istilah tinggal landas. Para
kritikus mengomentarinya dengan istilah satir dari tinggal landas menjadi tinggal di landasan.Tap
MPR No. II/MPR/1998 tentang GBHN yang merupakan produk era Orde Baru kemudian dicabut
dan diganti dengan Tap MPR No.X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan
dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara. Pokok
reformasi pembangunan ini agak berbeda dengan kelaziman GBHN yang biasanya ditetapkan oleh
MPR untuk jangka waktu panjang dan memang dibuat hanya untuk masa transisi yang dilaksanakan
oleh Presiden Habibie. Dalam dokumen ini juga dijelaskan bahwa ketetapan ini hanya berlaku untuk
kurun waktu sampai terselenggaranya Sidang Umum MPR hasil pemilihan umum 1999.
DARI GBHN MENJADI RPJPN
Sebagai ganti GBHN, UU no 25/2004 mengatur tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa penjabaran
dari tujuan dibentuknya Republik Indonesia seperti dimuat dalam Pembukaan
UUD 1945, dituangkan dalam bentuk RPJP (Rencana Pembangunan Jangka
Panjang).Skala waktu RPJP adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam
RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), yaitu perencanaan dengan
skala waktu 5 tahun, yang memuat visi, misi dan program pembangunan dari
presiden terpilih, dengan berpedoman pada RPJP.
STRATEGI PEMBANGUNAN JANGKA
8
PANJANG 6
RPJM 1 RPJM 2
(2010 – 2014) RPJM 3 RPJM 3
,
(2005 –2009)

0
(2015 – 2019) (2020 -2024)

Menata kembali Memantapkan


penataan Memantapkan Mewujudkan
NKRI, masyarakat Indonesia

0
membangun kembali NKRI, pembangunan secara
meningkatkan menyeluruh dengan yang mandiri, maju,
Indonesia yang adil, dan makmur.
aman & damai, kualitas SDM, menekankan
Percepatan

0
yang adil & membangun keunggulan kompetitif
kemampuan perekonomian yang pembangunan di segala
demokratis,deng bidang dengan struktur
an tingkat iptek, berbasis SDA yang
memperkuat tersedia, SDM yang perekonomian yang
kesejahteraan kokoh berlandaskan
yang lebih baik daya saing berkualitas,dan
perekonomian kemampuan iptek keunggulan kompetitif
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai