Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

Andi Musdalifah (02120190005)

Fatmawati (02120190006)

Armin (02120190020)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Diharapkan makalah ini dapat memberikan

informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

Makassar, 22 April 2022

Penulis.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perencanaan pembangunan di Indonesia mengalami beberapa kali perubahan kebijakan.


Pada era Orde Baru, pemerintah memperkenalkan konsep Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN) sebagai satusatunya pedoman bagi perencanaan pembangunan di tingkat pusat dan
daerah. GBHN ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk dilaksanakan
oleh Presiden sebagai mandataris MPR selama lima tahun periode pemerintahan.

Dengan adanya perubahan bentuk pemerintahan dari parlementer ke presidensial yang


berdampak pada perubahan hubungan antara MPR dan Presiden, GBHN tidak lagi diatur di
dalam UUD 1945. Sebagai gantinya, pemerintah mengesahkan UU 25/ 2004 tentang SPPN yang
disahkan pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Undang-undang ini mengatur bahwa
yang dimaksud dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah suatu kesatuan tata
cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam
jangka panjang (RPJP 20 tahunan), jangka menengah (RPJM 5 tahunan), dan tahunan (RKP 1
tahunan) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat
dan daerah. Sementara itu, UU KN mengatur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pada program perencanaan pembangunan nasional, kegiatan utama yang dilakukan


adalah penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP) 2023, rencana pemindahan IKN, koordinasi
pelaksanaan satu data, penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN)
2025-2045, termasuk penyiapan batang tubuh RUU RPJPN 2025-2045.

RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara


Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam
bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ?

2. Apa Asas dan Tujuan Pembangunan Nasional?

3. Bagaiamana Gagasan Reformulasi Penyusunan RPJP Nasional dan RPJM Nasional?

4. Apa Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasional Tahun 2005-2025?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui Bagaimana Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

2. Untuk mengetahui Apa Asas dan Tujuan Pembangunan Nasional

3. Untuk mengetahui Bagaiamana Gagasan Reformulasi Penyusunan RPJP Nasional dan


RPJM Nasional

4. Untuk mengetahui Apa Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
BAB II

PEMBAHASAN

A. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

RPJPN merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia


yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam bentuk
visi, misi dan arah pembangunan Nasional. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(disingkat RPJP Nasional), adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode
20 (dua puluh) tahun. RPJP Nasional untuk tahun 2005 sampai dengan 2025 diatur dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam
tahap-tahap perencanaan pembangunan dalam periodisasi Rencanaan Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 5 (lima) tahunan.

B. Asas dan Tujuan Pembangunan Nasional:

1. Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip –prinsip


kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan, lingkungan serta kemandirian dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional

2. Perencanaan dan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,


menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan

3. Sistem perencanaan pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan asas umum


penyelenggaraan negara

4. Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

a. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;

b. Menjamin terciptanya integerasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antar ruang,
antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaa, penganggaran, pelaksanaan dan


pengawasan;
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

e. Menjamin tercapainya pembangunan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,


dan berkelanjutan.

C. Gagasan Reformulasi Penyusunan RPJP Nasional dan RPJM Nasional

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa lahirnya UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) dalam rangka memberikan pengaturan dalam
menyusun perencanaan pembangunan Nasional. UU SPPN ini lahir untuk menjamin agar
kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran. Dan agar dapat menjamin
tercapainya tujuan negara, sebagaimana dimaksudkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (UU SPPN) mengamanatkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional yang ditetapkan dengan Undang-undang. Maka sebagai tindaklanjut dari ketentuan UU
SPPN itu dikeluarkan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 - 2025 (disebut: UU RPJP Nasional). RPJP Nasional merupakan
penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam bentuk visi,
misi, dan arah pembangunan Nasional. RPJP Nasional Tahun 2005 - 2025 ini menjadi landasan
bagi Program Pembangunan Nasional Tahun 2005 - 2025. UU SPPN mengatur proses
penyusunan dan penetapan RPJP Nasional sebagai berikut: Menteri menyiapkan rancangan RPJP
Nasional, dan menjadi bahan utama bagi Musrenbang Jangka Panjang. Musrenbang Jangka
Panjang ini diselenggarakan oleh Menteri dan diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara
dengan mengikutsertakan masyarakat. Setelah itu Menteri menyusun rancangan akhir RPJP
Nasional berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Panjang tersebut. Kemudian, RPJP Nasional ini
ditetapkan dengan Undang-undang. Kalau dilihat dari proses penyusunan dan penetapannya
sebagaimana di atas, RPJP Nasional sangatlah baik. Karena, pertama, disiapkan secara matang
oleh Menteri dan dibahas melalui serangkaian proses Musrenbang Jangka Panjang. Kedua,
melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders), baik unsur-unsur penyelenggara
negara maupun keterlibatan publik (masyarakat). Dan ketiga, RPJP Nasional ini ditetapkan
dalam bentuk undang-undang, yang berarti proses pembahasan dan penetapannya melibatkan
Presiden atau pemerintah dengan wakil rakyat atau DPR. Sedangkan dilihat dari isi atau
materinya, RPJP Nasional ini lebih bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang mendasar,
sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan
tahunannya. Dengan melihat isi atau materinya, RPJP Nasional tidak banyak berbeda dengan
GBHN. Keduanya memuat hal-hal mendasar dan memuat pembangunan jangka panjang.

D. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasional Tahun 2005-2025

1. Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional disusun sebagai
penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk
visi, misi dan arah pembangunan nasional.

2. Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 merupakan kelanjutan dari


pembangunan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, untuk itu,
dalam 20 tahun mendatang sangat penting dan mendesak bagi bangsa Indonesia untuk
melakukan penataan kembali berbagai langkah-langkah, antara lain di bidang pengelolaan
sumber daya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga
bangsa Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta
daya saing yang kuat di dalam pergaulan masyarakat Internasional.

3. Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan


dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangka menengah nasional 5 (lima) tahunan,
yang dituangkan dalam RPJM Nasional I Tahun 2005–2009, RPJM Nasional II Tahun 2010–
2014, RPJM Nasional III Tahun 2015–2019, dan RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024.

4. Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005–2025 terdiri dari 5 bab dan 9 pasal yang
mengatur mengenai pengertian-pengertian, muatan RPJP Nasional, pemantauan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJP Nasional dan RPJP Daerah, dan ruang untuk melakukan
penyesuaian terhadap RPJM Nasional dan RPJP Daerah yang telah ada dengan berlakunya
Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005 – 2025 serta Lampiran yang merupakan satu-
kesatuan yang tak terpisahkan dari Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005–2025 yang
berisi Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025.

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya
disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 20 (dua puluh) tahun terhitungsejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut
sebagai RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20
(dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

Pasal 2 (Program Pembangunan Nasional)

1. Program Pembangunan Nasional periode 2005 – 2025 dilaksanakan sesuai dengan RPJP
Nasional.

2. Rincian dari program pembangunan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat
pada Lampiran Undang-Undang ini.

Pasal 3

RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara


Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam
bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional.

Pasal 4

1. RPJP Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.
2. RPJP Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan
RPJM Nasional yang memuat Visi, Misi dan Program Presiden.

Pasal 5

1. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindarkan kekosongan


rencana pembangunan nasional, Presiden yang sedang memerintah pada tahun terakhir
pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun
pertama periode Pemerintahan Presiden berikutnya.

2. RKP sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk
menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun pertama periode Pemerintahan
Presiden berikutnya.

Pasal 6

1. RPJP Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat


(1) menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Daerah yang memuat visi, misi, dan arah
Pembangunan Jangka Panjang Daerah.

2. RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan
RPJM Daerah yang memuat Visi, Misi dan Program Kepala Daerah.

3. RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun dengan memerhatikan RPJM
Nasional.

Dasar hukum pembentukan Undang-Undang ini adalah Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (1)
dan ayat (2), Pasal 18 A, Pasal 18 B ayat (2), Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 33 UUD 1945,
UU No. 10 Tahun 2004, UU No. 25 Tahun 2004.

1. Visi rpjpn 2005-2025

a. Bangsa mandiriadalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupansejajar dan


sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada
kemampuan dan kekuatan sendiri.
b. . Suatu bangsa dikatakan makin maju apabila sumber daya manusianya memiliki
kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi.

c. Bangsa adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik
antarindividu,gender, maupun wilayah.

d. Bangsa yang makmur adalah bangsa yang sudah terpenuhi seluruh Kebutuhan
hidupnya, sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-
bangsa.

2. Misi Rpjpn 2005-2025

a. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan


beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

b. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing c.Mewujudkan masyarakat demokratis


berlandaskan hukum d.Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu

c. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan f.Mewujudkan Indonesia


asri dan lestari Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional g. Indonesia berperan penting dalam pergaulan
dunia internasional.

3. Sasaran

a. Terwujudnya masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika,


berbudaya, dan beradab.

b. Terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih
makmur dan sejahtera

c. Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan

d. Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat serta terjaganya keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan negara dari
ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri
e. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan

f. Terwujudnya Indonesia yang asri dan lestari

g. Terwujudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional

h. Terwujudnya peranan Indonesia yang meningkat dalam pergaulan dunia


internasiona.

4. Arah

a. Mewujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya,


Dan Beradab

 Pembangunan agama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran


agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,
membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan
menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam
pembangunan.

 Pembangunan dan pemantapan jati diri bangsa ditujukan untuk


mewujudkan karakter bangsa dan sistem sosial yang berakar, unik,
modern, dan unggul. ✓Budaya inovatif yang berorientasi iptek terus
dikembangkan agar bangsa Indonesia menguasai iptek serta mampu
berjaya pada era persaingan global.

b. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya-saing

 Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkualitas


 Memperkuat Perekonomian Domestik dengan Orientasi dan
Berdaya Saing Global Penguasaan, Pengembangan, dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

 Sarana dan Prasarana yang Memadai dan MajuReformasi Hukum


dan Birokrasi.

c. Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Hukum

 Penyempurnaan struktur politik yang dititikberatkan pada proses


pelembagaan demokrasi

 Penataan peran negara dan masyarakat dititikberatkan pada pembentukan


kemandirian dan kedewasaan masyarakat serta pembentukan masyarakat
madani yang kuat dalam bidang ekonomi dan pendidikan.

 Penataan proses politik yang dititikberatkan pada


pengalokasian/representasi kekuasaan

 Pengembangan budaya politik yang dititikberatkan pada penanaman nilai-


nilai demokratis

 Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang ditekankan pada


pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1) Perencanaan pembangunan di Indonesia mengalami beberapa kali perubahan kebijakan.
Dengan adanya perubahan bentuk pemerintahan dari parlementer ke presidensial yang
berdampak pada perubahan hubungan antara MPR dan Presiden, GBHN tidak lagi diatur
di dalam UUD 1945. Sebagai gantinya, pemerintah mengesahkan UU 25/ 2004 tentang
SPPN yang disahkan pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
2) RPJPN merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia
yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam
bentuk visi, misi dan arah pembangunan Nasional. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) dalam rangka memberikan pengaturan
dalam menyusun perencanaan pembangunan Nasional.
3) Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (UU SPPN) mengamanatkan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional yang ditetapkan dengan Undang-undang.
4) RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara
Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan Nasional.
5) Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005–2025 terdiri dari 5 bab dan 9 pasal yang
mengatur mengenai pengertian-pengertian, muatan RPJP Nasional, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan RPJP Nasional dan RPJP Daerah, dan ruang untuk
melakukan penyesuaian terhadap RPJM Nasional dan RPJP Daerah yang telah ada
dengan berlakunya Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005 – 2025 serta Lampiran
yang merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan dari Undang-Undang tentang RPJP
Nasional 2005–2025 yang berisi Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Jangka Panjang
2005 – 2025.
6) Program Pembangunan Nasional periode 2005 – 2025 dilaksanakan sesuai dengan RPJP
Nasional. 10 Tahun 2004, UU No. Suatu bangsa dikatakan makin maju apabila sumber
daya manusianya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan berkualitas
pendidikan yang tinggi.
B. SARAN
Berdasarkan kondisi riil Indonesia untuk mencapai rencana pembangunan jangka panjang
dan menengah dengan baik maka kelompok kami memberikan masukan kepada
pemerintah untuk:
DAFTAR PUSTAKA

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, UUD 1945,
P-4, GBHN, TAP-TAP MPR 1993, Pidato Pertanggungjawaban Presiden/Mandataris,
Bahan Penataran dan Bahan Referensi Penataran, Jakarta: Percetakan UIP, 1993
Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH, Mengenal Hukum (suatu pengantar), Yogyakarta:
Liberty, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, 1991

MPR RI, Persandingan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Sekretariat Jenderal MPR RI, 2002

UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Anda mungkin juga menyukai