Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GEOGRAFI BAB II
INTERAKSI PERANCANGAN DESA DAN KOTA
USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN
KOTA

DISUSUN

OLEH

KELOMPOK IV

TINA AGUSTIANA

NURAINUN

ADE SURYA ALFARIZI

ERIK WAHYUDI

MUHAMMAD IKHSAN FAHREZA

SMA NEGERI 2 SERUWAY ACEH TAMIANG


TAHUN AJARAN 2022 /2023
PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Sering kali, kita mendengar rencana pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan
nasional. Dalam buku Pembangunan Nasional yang disusun oleh Heliarta, pembangunan
adalah sebuah proses yang dilakukan dalam rangka mengembangkan atau mengadakan
perubahan ke arah yang lebih baik. Sementara nasional merujuk pada sesuatu yang
berhubungan dengan karakteristik atau ciri khas sebuah bangsa, dalam hal ini Indonesia.

Berdasarkan dua definisi tersebut, pembangunan nasional berarti upaya membangun dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Sementara itu, menurut buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Kelas
XI SMA/MA yang disusun oleh Bambang Widjajanta, dkk., pembangunan nasional
merupakan pencerminan untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
serta penyelenggara negara yang maju juga demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

Tujuan Pembangunan Nasional

Menurut jurnal berjudul Kemiskinan dalam Pembangunan oleh Solikhatun, dkk., tujuan
pembangunan nasional, yakni mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur,
materiel, dan spiritual berdasarkan Pancasila.

Tak hanya itu, tujuan pembangunan nasional juga tertuang dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang isinya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa. Sedangkan hakikat pembangunan nasional
berupa pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya.

Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional

Untuk melaksanakan pembangunan, tentu memerlukan perencanaan yang matang. Sebab,


pelaksanaan pembangunan adalah hal kompleks dan terbagi ke dalam beberapa tahapan,
seperti pembangunan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Menyadur dari buku Hukum Pembangunan: Reformasi Perencanaan Pembangunan Nasional


serta Kebijakan dan Pelayanan Publik yang disusun oleh M. Syahri Thohir, perencanaan
pembangunan nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro di seluruh fungsi
pemerintahan dan mencakup seluruh bidang kehidupan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia (NKRI).
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana- rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara
dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah [1].

Ada lima tujuan perencanaan pembangunan menurut UU 25/2004, yaitu:

1. Mengkoordinasikan pelaku-pelaku pembangunan.

2. Mengintegrasikan pembangunan antara daerah, waktu, fungsi pemerintah yang berbeda


(pusat maupun daerah).

3. Menghubungkan dan menyelarakan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan


pengawasan.

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Memanfaatkan sumber daya dengan baik.

Rencana pembangunaan nasional dibagi menjadi bebagai jenis yang memiliki hierarki dan
cakupannya masing-masing.

1. Rencana Pembangunan dibagi atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). RPJP memiliki rentang waktu selama
20 tahun, sedangkan RPJM memiliki rentang waktu yang lebih singkat, yaitu selama 5
tahun. RPJM merupakan penjabaran dari RPJP, sehingga RPJM wajib merujuk ke RPJP.
RPJP dan RPJM diberlakukan pada tiga level pemerintahan: Nasional, Provinsi, dan
Kota/Kabupaten.

2. Rencana Strategis dibagi atas Rencana Strategis Kementrian Lembaga (Renstra-KL) dan
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Keduanya memiliki
rentang waktu selama 5 tahun.

3. Rencana Kerja memiliki rentang waktu selama 1 tahun. Rencana kerja terbagi atas dua
jenis: Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja KL) dan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Rencana Pembangunan memiliki kandungan:

1. Visi: keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

2. Misi:upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

3. Strategi: langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi


dan misi.

4. Kebijakan: arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah untuk mencapai tujuan.


5. Program: instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

6. Di luar UU 25/2004, biasanya juga ada indikator ketercapaian untuk mengukur


kesuksesan program.

Rencana Pembangunan memiliki hirarki, maksudnya adalah ada rencana yang lebih tinggi
level pemerintahannya dan kekuatannya di mata hukum, yang digambarkan dengan ilustrasi
dibawah ini:

Rencana Pembangunan memiliki siklus yang berlanjut mulai dari proses:

1. Penyusunan Rencana Pembangunan dibagi menjadi dua. Pertama, Penyusunan


Rencana Pembangunan Jangka Panjang: penyusunan rencana dilakukan dengan
menyiapkan rancangan awal rencana pembangunan, musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrembang), dan penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
Kedua, Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah: penyusunan rencana
jangka menengah dilakukan dengan menyiapkan rancangan awal rencana pembangunan,
menyiapan rancangan rencana kerja, dan musyawarah perencanaan pembangunan.

2. Menyusun rancangan akhir setelah mendapatkan masukan dari Musrembang.

3. Mentapkan Rencana melalui peraturan perundang-undangan

4. Mengendalian pelaksanaan rencana

5. Mengevaluasi pelaksanaan rencana

Rencana Pembangunan memiliki hubungan yang erat dengan Rencana Tata Ruang. Dalam UU
26/2007 RTRW harus mengacu pada RPJP, dan RTRW menjadi acuan dalam menyusun RPJP
dan RPJM [2]. Dokumen Rencana Tata Ruang (RTR) memberikan arahan pembangunan yang
bersifat spasial atau keruangan. Sementara itu, Rencana Pembangunan memberikan arahan
konseptual bagi pembangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah memiliki sisi politis karena visi, misi, dan
programnya merupakan penjabaran dari visi dan misi presiden terpilih untuk RPJMN
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Serta visi dan misi kepala daerah
terpilih untuk RPJMD (Rencana Pembangunaan Jangka Menengah Daerah).

Rencana pembangunan berperan besar dalam pembangunan negara kita. Oleh karena itu,
sebagai warga negara yang baik kita wajib mengawasi proses keberjalanannya, mulai dari
perencanaan, pengesahaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

Referensi:
[1] Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional

[2] Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Tata Ruang

MASALAH PEMBANGUNAN DALAM BIDANG WILAYAH DAN TATA RUANG.

A. pembangunan selalu mempertim-bangkan daya dukung lingkungan

B. masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi,

dan politik

C. wilayah yang memiliki produk unggulan sudah dikembangkan

secara optimal

D. pembangunan di beberapa wilayah perbatasan masih sangat jauh

tertinggal

E. terjadi pertumbuhan perkotaan yang efektif dan efisien

PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL

1. Kesenjangan antar wilayah perkotaan dan perdesaan

2. Keterbatasan akses ke kawasan terpencil/tertinggal dan akses ke pasar

3. Sistem pembangunan sentralistik dan sektoral

4. Pembangunan permukiman dan prasarana wilayah lintas daerah (propinsi, kabupaten/kota)

5. Lemahnya keterpaduan program yang berbeda sumber pendanaannya

6. Belum efektifnya pemanfaatan Rencana Tata Ruang sebagai alat keterpaduan


pembangunan (wilayah/sektoral)

7. Pengelolaan pembangunan di daerah belum optimal dalam menunjang pengembangan


wilayah

8. Akumulasi modal di kawasan perkotaan

TANTANGAN

1. Penyediaan Jaringan Prasarana Wilayah Terpadu


Keterpaduan prasarana penunjang (antara lain transportasi, drainase, air bersih, air buangan,
listrik, telekomunikasi) sangat esensial bagi pencapaian efisiensi pembangunan.

2. Perbaikan Iklim Usaha yang Kondusif

Diperlukan adanya kemudahan perijinan investasi, jaminan keamanan dan mengurangi


ekonomi biaya tinggi.

3. Mendorong Perkembangan Daerah dan Kawasan Tertinggal

Diperlukan penyiapan sarana dan prasarana, serta investasi (swasta dan pemerintah) untuk
menggiatkan perekonomian, termasuk ekonomi usaha kecil (pemberian kredit bagi usaha
kecil dan menengah).

4. Mempertahankan Kelangsungan Perkembangan Kegiatan Ekonomi

Diperlukan upaya mempertahankan produksi barang dan jasa dan informasi pasar melalui
pembinaan kepada pengusaha kecil, menengah dan besar dan pemberian insentif guna
pengembangan usahanya.

5. Pemanfaatan Keunggulan Geografis untuk Menangkap Peluang Global

Mengembangkan kawasan yang berpotensi bagi perkembangan ekonomi regional (menjadi


pusat pertumbuhan ekonomi regional) yang melayani antar negara tetangga sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah.

6. Perlunya Pemanfaatan Komponen Teknologi yang Sesuai dengan Visi dan Misi Wilayah

Dalam rangka pembangunan nasional yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan, perlu adanya
sentuhan teknologi yang mampu berinteraksi dengan upaya-upaya pengembangan wilayah.

7. Mencegah Terjadinya atau Bertambahnya Daerah Permukiman Kumuh

Dilakukan dengan meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman,


serta meningkatkan keselamatan dan keamanan bangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (RPJP Nasional) adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung
sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. RPJP Nasional ini ditetapkan dengan maksud
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai
dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya
yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling
melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Visi Pembangunan
Nasional Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dalam Undang-Undang tersebut adalah
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Dalam mewujudkan visi
pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional,
yaitu:

a. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab


berdasarkan falsafah Pancasila
b. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
c. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
a. Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu
b. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
c. Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari
d. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
e. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional Untuk
mewujudkan hal tersebut diatas membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan
menjadi agenda dalam rencana pembangunan jangka menengah. Tahapan dan Skala
prioritas utama disusun sebagai berikut

 RJPM ke-1 (2005-2009) diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di
segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang
adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
 RJPM ke-2 (2010-2014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali
Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya
saing perekonomian
 RJPM ke-3 (2015-2019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Soal Choice

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Perhatikan pernyataan berikut.

1. Sikap terbuka masyarakat untuk menerima hal baru;

2. Memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah;

3. Kemajuan di bidang tehnologi dan informasi;

4. Memiliki jumlah penduduk yang sangat besar;

5. Merupakan daerah dataran rendah yang subur.

Faktor non fisik yang menjadi alasan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan
terdapat pada angka ….

A. 1, 2, dan 3

B. 1, 3, dan 4

C.  1, 2, dan 5

D. 2, 4, dan 5

E. 2, 3, dan 5

2. Tahapan perkembangan kota menjadi megapolis ditandai dengan ….

A. pelayanan administrasi semakin meningkat

B. tingkat kriminalitas tinggi dan tidak terkendali

C. menyatunya beberapa kota oleh aktivitas industri

D. meningkatnya jumlah penduduk karena urbanisasi

E. perubahan pola hidup bertani menjadi aktivitas industri

3. Faktor yang mendukung kekuatan interaksi antara dua wilayah adalah…..

A. Jumlah penduduk dan jarak antar wilayah

B. Sarana transportasi dan topografi

C. Jaringan jalan dan topografi

D. Bentuk lahan dan sarana transportasi

E. Jumlah penduduk dan potensi ekonomi


4. Perhatikan pernyataan berikut.

1. Sumber air melimpah

2. Wilayahnya merupakan dataran rendah yang subur

3. Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian

Pola desa sesuai dengan pernyataan tersebut adalah ….

A. menyebar

B. mengelompok

C. radial

D. linier

E. tersebar

5. Interaksi antara desa dan kota dapat memberikan dampak bagi masyarakat baik
bagi masyarakat desa maupun kota. Dampak positif interaksi desa dan kota bagi
masyarakat desa di bidang pendidikan adalah …

A. Sarana dan prasarana pendidikan terpenuhi

B. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan meningkat.

C. Sarana transportasi semakin maju dan beragam

D. Terbukanya lapangan kerja bagi lulusan sekolah kejuruan.

E. Timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

6. Dampak perkembangan kota terhadap lingkungan fisik daerah sekitar kota, yaitu….

A. terjadi perubahan tataguna lahan

B. kepadatan penduduk meningkat

C. arus urbanisasi tinggi

D. matapencaharian penduduk beranekaragam

E. pemukiman penduduk tidak teratur

7. Hasil pertanian di desa mengalami penurunan, dampak yang ditimbulkan terhadap


kota adalah …

A. Terganggunya proses produksi

B. Menurunnya produktifitas industri


C. Terganggunya kebutuhan pangan

D. Menipisnya komoditas pupuk kimia

E. Menurunnya kualitas industri

8. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip pembangunan kota adalah …..

A. Perkembangan kota terjadi sedikit demi sedikit dan berlangsung secara terus menerus

B. Kota dapat berkembang dengan cepat karena adanya berbagai fasilitas yang lengkap dan
memadai

C. Perkembangan dan pertumbuhan kota dipengaruhi oleh kondisi geografis dan penduduk
yang memanfaatkannya

D. Dampak perkembangan kota adalah alih fungsi lahan yang terjadi secara terus menerus
hingga lahan sudah tidak tersedia

E. Terjadinya alih fungsi lahan merupakan pengaruh dari ketersediaan di kota yang tinggi

9. Luas kepemilikan lahan penduduk di desa masih tinggi, hal ini di dasarkan pada …..

A. Harga tanah di desa dapat dijangkau, sehingga memungknkan penduduk membeli dalam
jumlah yang banyak

B. Lahan yang dimilik penduduk desa merupakan lahan yang diberikan secara turun temurun

C. Lahan yang ada di desa yang tidak digunakan masih melimpah, sehingga penduduk masih
memungkinkan untuk memilikinya

D. Sistem kepemilikan lahan (administrasi) di desa mudah dan murah dan penduduk diberi
keleluasaan dalam memiliki lahan

E. Sedikitnya jumlah penduduk, sementara luas lahan yang masih tersedia jumlahnya banyak

10. Berikut ini yang bukan merupakan peranan desa terhadap kota …..

A. Desa menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan di kota

B. Desa merupakan tujuan pemasaran komoditas kota

C. Desa merupakan pemasok bahan baku utama insdustri di kota

D. Desa merupakan pusat kegiatan pendidikan yang dibutuhkan kota

E. Desa merupakan penghasil sumber makanan yang dibutuhkan kota

11. Pada teori konsentris terdapat Central Business District, yaitu …..

A. Merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik kota, sehingga pada zone
ini terdapat bangunan utama untuk kegiatan sosial, ekonomi, politik dan budaya
B. Daerah yang mengalami penurunan kualitas lingkungan permukimamn terdapat
permukiman kumuh dan kriminalitas yang tinggi

C. Zona yang banyak ditempati oleh pekerja yang bekerja di pusat kegiatan maupun pada
zona dua dan permukimam lebih baik

D. Zona yang dihuni oleh penduduk yang status ekonominya menegah ke atas, dengan
kondisi ekonomi pada zona ini lebih stabil bila dibanding dengan zona lainnya

E. Daerah ini merupakan pusat dari semua kegiatan manusia di kota dan sebagian
penduduknya merupakan penglaju.

12. Berikut yang bukan merupakan pengaruh interaksi desa dengan kota adalah …

A. Meningkatnya jumlah penglaju dari desa ke kota

B. Kebutuhan lahan semakin meningkat

C. Meningkatnya alih fungsi lahanpertanian menjadi non pertanian

D. Meningkatnya jalur transportasi

E. Kebutuhan akan pendidikan semakin tinggi

13. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia sering kali menyebabkan alih fungsi
lahan yang berada di pinggiran kota. Hal ini disebabkan …

A. Ketersediaan lahan di kota sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan secara


horisontal

B. Pembangunan di kota sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan secara vertikal

C. Adanya perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang besar

D. Lahan yang ada di pinggiran kota harganya relatif lebih murah dengan luasnya terbatas

E. Lahan di pinggiran kota merupakan potensi untuk dikembangkan sebagai pusat


pemerintahan baru

14. Hasil pertanian di desa mengalami penurunan, dampak yang ditimbulkan terhadap
kota adalah …..

A. Terganggunya proses produksi

B. Menurunnya produktifitas industri

C. Terganggunya kebutuhan pangan

D. Menipisnya komoditas pupuk kima

E. Menurunnya kualitas industri


15. Intensitas penggunaan lahan di kota dapat dilihat berdasarkan …..

A. Kepadatan bangunan tinggi

B. Kepemilikan lahan luas

C. Kepemilikan lahan sempit namun banyak

D. Perkembanagan kota mengarah horisontal

E. Pembangunan di pinggiran kota rendah

16. Berikut ini yang bukan potensi kota adalah …..

A. Pusat permukiman penduduk

B. Pusat kegiatan ekonomi

C. Pusat kegiatan ssosial dan budaya

D. Pusat pemerintahan dan pusat kegiatan politik

E. Pusat pertumbuhan penduduk

17. Adanya interaksi antara desa dengan kota atau wilayah satu dengan wilayah lain
dipengaruhi oleh …..

A. Perbedaan potensi antar wilayah

B. Kebutuhan untuk menunjang kehidupan

C. Sumber penghidupan berbeda

D. Pembangunan yang tidak merata

E. Kebutuhan sosial untuk saling berinteraksi

18. Transportasi air di Pulau Jawa tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini
didasarkan pada …..

A. transportasi darat lebih efisien dibanding transportasi air

B. kebutuhan akan transportasi air belum terlalu penting

C. kondisi sungai yang sempit dan dangkal sehingga sulit untuk berkembang

D. biaya yang dikeluarkan untuk transportasi air mahal

E. sungai di Pulau Jawa dipenuhi sampah sehingga sulit berkembang

19. Suatu kawasan permukiman di perkotaan yang terdiri atas bangunan-bangunan


dengan kondisi tidak memenuhi persyaratan sebuah permukiman, disebut ….
A. Central business distric

B. Slum area

C. Rural zone

D. Commuters zone

E. Nucleated zone

20. Kota bersinar merupakan lokasi pemusatan penduduk. Sebagian besar kegiatan
ekonomi penduduknya berada di sektor industri. Berdasarkan tahap
perkembangannya, Kota bersinar termasuk kota ….

A. Polis

B. Eopolis

C. Metropolis

D. Megapolis

E. Nekropolis
SOAL ESSAY

1. Jelaskan pengertian desa berdasarkan UU No 6 tahun 2014!


2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri desa!
3. Sebutkan dan jelaskan Struktur dan Pola Ruang Penggunaan Lahan Desa!
4. Jelaskan penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di sektor pertanian!
5. Sebutkan ciri-ciri desa swasembada!
6. Jelaskan pengertian Kawasan perkotaan menurut UU No 22 tahun 1999 tentang
Otonomi Daerah!
7. Sebutkan ciri-ciri kota!
8. Sebutkan ciri-ciri kehidupan kota!
9. Sebutkan ciri-ciri Masyarakat Kota!
10. Jelaskan seperti apa Pola Keruangan Kota?

Anda mungkin juga menyukai