GEOGRAFI BAB II
INTERAKSI PERANCANGAN DESA DAN KOTA
USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN
KOTA
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK IV
TINA AGUSTIANA
NURAINUN
ERIK WAHYUDI
Sering kali, kita mendengar rencana pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan
nasional. Dalam buku Pembangunan Nasional yang disusun oleh Heliarta, pembangunan
adalah sebuah proses yang dilakukan dalam rangka mengembangkan atau mengadakan
perubahan ke arah yang lebih baik. Sementara nasional merujuk pada sesuatu yang
berhubungan dengan karakteristik atau ciri khas sebuah bangsa, dalam hal ini Indonesia.
Berdasarkan dua definisi tersebut, pembangunan nasional berarti upaya membangun dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk rakyat.
Sementara itu, menurut buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Kelas
XI SMA/MA yang disusun oleh Bambang Widjajanta, dkk., pembangunan nasional
merupakan pencerminan untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
serta penyelenggara negara yang maju juga demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
Menurut jurnal berjudul Kemiskinan dalam Pembangunan oleh Solikhatun, dkk., tujuan
pembangunan nasional, yakni mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur,
materiel, dan spiritual berdasarkan Pancasila.
Tak hanya itu, tujuan pembangunan nasional juga tertuang dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang isinya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa. Sedangkan hakikat pembangunan nasional
berupa pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya.
Rencana pembangunaan nasional dibagi menjadi bebagai jenis yang memiliki hierarki dan
cakupannya masing-masing.
1. Rencana Pembangunan dibagi atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). RPJP memiliki rentang waktu selama
20 tahun, sedangkan RPJM memiliki rentang waktu yang lebih singkat, yaitu selama 5
tahun. RPJM merupakan penjabaran dari RPJP, sehingga RPJM wajib merujuk ke RPJP.
RPJP dan RPJM diberlakukan pada tiga level pemerintahan: Nasional, Provinsi, dan
Kota/Kabupaten.
2. Rencana Strategis dibagi atas Rencana Strategis Kementrian Lembaga (Renstra-KL) dan
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Keduanya memiliki
rentang waktu selama 5 tahun.
3. Rencana Kerja memiliki rentang waktu selama 1 tahun. Rencana kerja terbagi atas dua
jenis: Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja KL) dan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD).
Rencana Pembangunan memiliki hirarki, maksudnya adalah ada rencana yang lebih tinggi
level pemerintahannya dan kekuatannya di mata hukum, yang digambarkan dengan ilustrasi
dibawah ini:
Rencana Pembangunan memiliki hubungan yang erat dengan Rencana Tata Ruang. Dalam UU
26/2007 RTRW harus mengacu pada RPJP, dan RTRW menjadi acuan dalam menyusun RPJP
dan RPJM [2]. Dokumen Rencana Tata Ruang (RTR) memberikan arahan pembangunan yang
bersifat spasial atau keruangan. Sementara itu, Rencana Pembangunan memberikan arahan
konseptual bagi pembangunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah memiliki sisi politis karena visi, misi, dan
programnya merupakan penjabaran dari visi dan misi presiden terpilih untuk RPJMN
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Serta visi dan misi kepala daerah
terpilih untuk RPJMD (Rencana Pembangunaan Jangka Menengah Daerah).
Rencana pembangunan berperan besar dalam pembangunan negara kita. Oleh karena itu,
sebagai warga negara yang baik kita wajib mengawasi proses keberjalanannya, mulai dari
perencanaan, pengesahaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Referensi:
[1] Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
[2] Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Tata Ruang
dan politik
secara optimal
tertinggal
TANTANGAN
Diperlukan penyiapan sarana dan prasarana, serta investasi (swasta dan pemerintah) untuk
menggiatkan perekonomian, termasuk ekonomi usaha kecil (pemberian kredit bagi usaha
kecil dan menengah).
Diperlukan upaya mempertahankan produksi barang dan jasa dan informasi pasar melalui
pembinaan kepada pengusaha kecil, menengah dan besar dan pemberian insentif guna
pengembangan usahanya.
6. Perlunya Pemanfaatan Komponen Teknologi yang Sesuai dengan Visi dan Misi Wilayah
Dalam rangka pembangunan nasional yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan, perlu adanya
sentuhan teknologi yang mampu berinteraksi dengan upaya-upaya pengembangan wilayah.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (RPJP Nasional) adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung
sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. RPJP Nasional ini ditetapkan dengan maksud
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai
dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya
yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling
melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Visi Pembangunan
Nasional Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dalam Undang-Undang tersebut adalah
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Dalam mewujudkan visi
pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional,
yaitu:
RJPM ke-1 (2005-2009) diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di
segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang
adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
RJPM ke-2 (2010-2014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali
Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya
saing perekonomian
RJPM ke-3 (2015-2019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Soal Choice
Faktor non fisik yang menjadi alasan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan
terdapat pada angka ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 1, 2, dan 5
D. 2, 4, dan 5
E. 2, 3, dan 5
A. menyebar
B. mengelompok
C. radial
D. linier
E. tersebar
5. Interaksi antara desa dan kota dapat memberikan dampak bagi masyarakat baik
bagi masyarakat desa maupun kota. Dampak positif interaksi desa dan kota bagi
masyarakat desa di bidang pendidikan adalah …
6. Dampak perkembangan kota terhadap lingkungan fisik daerah sekitar kota, yaitu….
8. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip pembangunan kota adalah …..
A. Perkembangan kota terjadi sedikit demi sedikit dan berlangsung secara terus menerus
B. Kota dapat berkembang dengan cepat karena adanya berbagai fasilitas yang lengkap dan
memadai
C. Perkembangan dan pertumbuhan kota dipengaruhi oleh kondisi geografis dan penduduk
yang memanfaatkannya
D. Dampak perkembangan kota adalah alih fungsi lahan yang terjadi secara terus menerus
hingga lahan sudah tidak tersedia
E. Terjadinya alih fungsi lahan merupakan pengaruh dari ketersediaan di kota yang tinggi
9. Luas kepemilikan lahan penduduk di desa masih tinggi, hal ini di dasarkan pada …..
A. Harga tanah di desa dapat dijangkau, sehingga memungknkan penduduk membeli dalam
jumlah yang banyak
B. Lahan yang dimilik penduduk desa merupakan lahan yang diberikan secara turun temurun
C. Lahan yang ada di desa yang tidak digunakan masih melimpah, sehingga penduduk masih
memungkinkan untuk memilikinya
D. Sistem kepemilikan lahan (administrasi) di desa mudah dan murah dan penduduk diberi
keleluasaan dalam memiliki lahan
E. Sedikitnya jumlah penduduk, sementara luas lahan yang masih tersedia jumlahnya banyak
10. Berikut ini yang bukan merupakan peranan desa terhadap kota …..
A. Merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik kota, sehingga pada zone
ini terdapat bangunan utama untuk kegiatan sosial, ekonomi, politik dan budaya
B. Daerah yang mengalami penurunan kualitas lingkungan permukimamn terdapat
permukiman kumuh dan kriminalitas yang tinggi
C. Zona yang banyak ditempati oleh pekerja yang bekerja di pusat kegiatan maupun pada
zona dua dan permukimam lebih baik
D. Zona yang dihuni oleh penduduk yang status ekonominya menegah ke atas, dengan
kondisi ekonomi pada zona ini lebih stabil bila dibanding dengan zona lainnya
E. Daerah ini merupakan pusat dari semua kegiatan manusia di kota dan sebagian
penduduknya merupakan penglaju.
12. Berikut yang bukan merupakan pengaruh interaksi desa dengan kota adalah …
13. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia sering kali menyebabkan alih fungsi
lahan yang berada di pinggiran kota. Hal ini disebabkan …
D. Lahan yang ada di pinggiran kota harganya relatif lebih murah dengan luasnya terbatas
14. Hasil pertanian di desa mengalami penurunan, dampak yang ditimbulkan terhadap
kota adalah …..
17. Adanya interaksi antara desa dengan kota atau wilayah satu dengan wilayah lain
dipengaruhi oleh …..
18. Transportasi air di Pulau Jawa tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini
didasarkan pada …..
C. kondisi sungai yang sempit dan dangkal sehingga sulit untuk berkembang
B. Slum area
C. Rural zone
D. Commuters zone
E. Nucleated zone
20. Kota bersinar merupakan lokasi pemusatan penduduk. Sebagian besar kegiatan
ekonomi penduduknya berada di sektor industri. Berdasarkan tahap
perkembangannya, Kota bersinar termasuk kota ….
A. Polis
B. Eopolis
C. Metropolis
D. Megapolis
E. Nekropolis
SOAL ESSAY