1. Penyusunan Rencana
Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana
yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah, yaitu :
2. Penetapan Rencana
Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya. Menurut Undang-Undang ini, rencana pembangunan jangka panjang
Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Undang-Undang/Peraturan Daerah, rencana pembangunan
jangka menengah Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Kepala Daerah, dan
rencana pembangunan tahunan Nasional/daerah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Kepala
Daerah.
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara
sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran,
tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran
kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja
mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak
(impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Kementerian/Lembaga, baik Pusat
maupun Daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan
dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja proyek
pembangunan, Kementrian/Lembaga, baik Pusat maupun Daerah, mengikuti pedoman dan petunjuk
pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai
untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana.
Pembahasan
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan PDB (Produk Domestik
Bruto) suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Tanah dan Kekayaan Alam. Negara yang memiliki kekayaan alam berlimpah akan lebih mudah
meningkatkan laju pembangunan ekonominya dibandingkan negara yang kurang.
Kuantitas dan Kualitas Penduduk dan Tenaga Kerja. Pertambahan penduduk akan meningkatkan
jumlah angkatan kerja yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produksi. Jumalah
penduduk yang besar akan meningkatkan permintaan barang yang diikuti dengan perluasan pasar.
Dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai, akan menghasilkan sumber daya manusia yang
terlatih dan terampil sehingga mampu menjadi prionir dalam pembangunan.
Kepemilikan Barang Modal dan Penguasaan Teknologi, Modal dan teknologi diperlukan untuk
peningkatan pembangunan.
Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat. Sistem sosial dan sikap yang menjadi penghambat
pembangunan ekonomi seperti sistem feodal, sikap tidak mau bekerja keras, malas menabung, dan
sikap negatif lainnya.
Indikator Utama Pembangunan Ekonomi
Indikator Moneter, yaitu pendapatan perkapita dan indikator kesejahteraan ekonomi bersih atau
Net Economic Welfare (NEC)
Indikator Non Moneter, yaitu indikator sosial dan indeks kualitas hidup
Indikator Campuran, yaitu Indikator Susenas Inti dan Indek Pembangunan Manusia (Human
Development Index)
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya
yang tersedia untuk mencapai tujuan adalah sangat penting karena tujuan dan perencanaan
menyangkut waktu yang akan dating
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentisifikasi untuk
mengukur kemampuannya dalam mencapai tujuan.
Tahapan terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai altrernatif kegiatan
untuk mencapai tujuan alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
UNSUR-UNSUR POKOK PERENCANAAN PEMBANGUNAN[1]
B. Unsur-unsur Pokok dalam Perencanaan Pembangunan
Dalam suatu perencanaan pembangunan menurut Barat terdapat beberapa unsur-unsur
pokok. Unsur-unsur ini mungkin di telah atau di uraikan dalam satu atau beberapa bab
bahkan mungkin dalam beberapa bagian dari suatu bab. Cara penyajiannya berbeda-beda
antara rencana-rencana pembangunan berbagai negara.
Secara umum unsur-unsur pokok yang terdapat dalam perencanaan pembangunan di
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar perencanaan pembangunan. Sering juga disebut
sebagai tujuan, arah, dan prioritas-prioritas pembangunan. Meliputi pula sebagai sasaran
pembangunan. Unsur ini merupakan dasar daripada seluruh rencana, yang kemudiaan di
tuangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan lainnya. Salah satu hal yang
penting dalam hal ini adalah, penetapan tujuan-tujuan rencana.
2. Unsur pokok yang kedua adalah adanya kerangka rencana. Seringkali hal ini disebut juga
sebagai kerangka makro rencana. Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai varibael-
variabel pembangunan (ekonomi) serta implikasi hubungan tersebut.
3. Perkiraan sumber-sumber pembangunan merupakan unsur pokok dalam penyusunan rencana
pembangunan. Khususnya adalah sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Seringkali hal
ini merupakan bagian dari penelaahan kerangka makro rencana. Sumber-sumber pembiayaan
pembangunan merupakan keterbatasan yang strategis dalam usaha pembangunan deengan
demikian perlu diperkirakan secara seksama.
4. Unsur pokok yang lain dalam perencanaan pembangunan adalah uraian tentang rencana
kebijaksanaan yang konsisten. Berbagai kebijaksanaan perlu dirumuskan dan kemudian
dilaksanakan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perencanaan pembangunan itu antara lain
kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan penganggaran, kebijaksanaan moneter, kebijaksanaan
harga serta berbagai kebijaksanaan sektoral lainnya. Kecuali itu juga penting kebijaksanaan
pembangunan daerah-dareah.
5. Unsur pokok kelima dari perencanaan pembangunan adalah program investasi. Program
investasi ini dilakukan secara sektoral, misalnya dibidang pertanian, industri, pertambangan,
pendidikan, perumahan, dan lain-lain. Penyusunan program investasi secara sektoral ini
dilakukan bersamaan dengan penyusunan sasaran-sasaran rencana. Caranya ialah dengan
merencanakan program-program investasi tersebut sampai dengan komponen unit kegiatan
usaha yang terkecil yaitu proyek-proyek pembangunan.
6. Unsur pokok yang terakhir dalam perencanaan pembangunan adalah administrasi
pembangunan. Salah satu segi penting dalam proses perencanaan adalah pelaksanaanya, dan
untuk ini diperlukan suatu administrasi negara yang mendukung usaha perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan tersebut. Perencanaan penyempurnaan administrasi negara dan
pembinaan sistem administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perlu direncanakan sebagai bagian integral dari rencana pembangunan itu
sendiri. Dalam usaha tersebut termasuk pula penelaahan terhadap mekanisme dan
kelembagaan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Semua ini disebut administrasi
pembangunan.[8]
Tidak semua perencanaan maupun rencana-rencana seperti diuraikan dalam bagian-
bagian terdahulu adalah suatu perencanaan pembangunan. Ada beberapa hal yang
membedakan suatu perencanaan pembangunan yaitu dipenuhinya dengan ciri-ciri
tertentu. Ciri- ciri perencanaan suatu pembangunan adalah :
1. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang
mantap. Hal ini dicerminkan dalam usaha pertumbuhan ekonomi yang positif.
2. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per-kapita.
3. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi.
4. Usaha perluasan kesepakatan kerja.
5. Usaha pemerataan pembangunan, seringkali disebut sebagai distributive justice.
6. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-
kegiatan pembangunan.
7. Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.[9]
Adapun terdapat pula fungsi-fungsi suatu perencanaan pembangunan. Fungsi-fungsi
perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut:
1. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman
bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan suatu potensi-potensi, prospek-prospek
perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pemilihan yang tetbaik.
4. Dengan perencaanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
5. Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan dan
evaluasi.[10]