Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Ayuni Ekawati Putri

NIM : 210605502006
KELAS :A
PRODI : Ilmu Administrasi Negara
MATA KULIAH : Manajemen Pembangunan Daerah & Desa

Ringkasan dari 2 Materi

Konsep manajemen pembangunan (management of development) merupakan sebuah perspektif dan istilah lain
dari konsep administrasi pembangunan (administration of development), karena melihat peran administrasi dalam
mewujudkan pembangunan (Esman, 1991). Kartasasmita (1997) mengatakan bahwa studi mengenai manajemen telah
banyak mengalami perkembangan, namun teori dasarnya tidak berubah termasuk kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen, yaitu: Perencanaan (planning),Penganggaran (budgeting),Pelaksanaan (implementation) ,Monitoring dan
evaluasi. Berdasarkan dimensi pendekatan dan koordinasi, perencanaan pembangunan terdiri dari :
Perencanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunan nasional dalam skala makro atau
menyeluruh.Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan berdasarkan sektor. Yang
dimaksud dengan sektor adalah kumpulan dari kegiatan-kegiatan atau program yang mempunyai persamaan ciri-ciri
serta tujuannyaPerencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan pada aspek lokasi di mana kegiatan
dilakukan.Perencanaan mikro adalah perencanaan skala rinci dalam perencanaan tahunan, yang merupakan
penjabaranrencana-rencana baik makro, sektoral, maupun regional ke dalam susunan proyek-proyek dan kegiatan-
kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan dan penganggarannya.Peran Pemrintah Dalam Pembangunan Daerah
Tahap pertama perencanaan bagi setiap organisasi yang tertarik dalam pembangunan ekonomi daerah adalah
menentukan peran (role) yang akan dilakukan dalam proses pembangunan. Ada 4 peran yang dapat diambil oleh
pemerintah daerah dalam proses pembangunan ekonomi daerah yaitu sebagai entrepreneur, koordinator, fasilitator, dan
stimulator bagi lahirnya inisiatifinisiatif pembangunan daerah Entrepreneur.
Entrepreneur Pemerintah daerah bertanggungjawab untuk menjalanksn suatu usaha bisnis. Pemerintah daerah bisa
mengembangkan suatu usaha sendiri (BUMD).
Koordinator Pemerintah daerah dapat bertindak sebagai koordirator untuk menetapkan kebijakan atau mengusulkan
strategi-strategi bagi pembangunan di daerahnya
FasilitatorPemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal di daerahnya.
Hal ini akan mempercepat proses pembangunan dan prosedur perencanaan serta pengaturan penetapan daerah (zoning)
yang lebih baik.
Stimulator Pemerintah daerah dapat menstimulasi penciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan
khusus yang akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-
perusahaan yang telah ada tetap berada di daerah tersebut. Stimulasi ini dapat dilakukan dengan cara antara lain:
pembuatan brosur-brosur, pembangunan kawasan industri, pembuatan Outlets untuk produk-produk industri kecil,
membantu industriindustri kecil melakukan pameran.
Perencanaan pembangunan dibutuhkan antara lain disebabkan terbatasnya sumber-sumber daya
pembangunan, kemampuan dan ruang dan waktu yang dimiliki, sehingga dengan perencanaan pembangunan dapat
dirumuskan kegiatan dan program prioritas yang akan dilakukan berdasarkan potensi sumber daya, kemampuan, ruang
dan waktu yang dimiliki. Perencanaan pembangunan adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan yang
tersedia yaitu program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang akan
dicapai dan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada hakikatnya, dasar dari perencanaan pembangunan adalah tujuan
yang akan dicapai. Tujuan yang akan dicapai akan mengarahkan perencanaan pembangunan yang akan disusun. Sanjaya
(2015) menyatakan bahwa perencanaan selalu dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai dengan melakukan
analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Ketika merencanakan sesuatu, maka kegiatan dan program yang akan dilakukan ditujukan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan efektif dan efisien.
Pembangunan berasal dari kata dasar bangun yang artinya bangkit. Pembangunan adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan untuk melakukan perubahan sosial ekonomi ke arah yang lebih baik. Pembangunan adalah segala sesuatu yang
bersifat dinamis, bukan statis. Hal ini disebabkan pembangunan selalu mengalami perubahan dari yang belum ada
menjadi ada, dari yang belum bagus menjadi lebih bagus lagi. Dengan demikian pembangunan mengandung arti
perubahan tanpa akhir
Pembangunan akan berhasil apabila masyarakatnya bisa hidup sejahtera. Hal ini disebabkan bahwa pembangunan adalah
proses perubahan terencana yang secara sadar dilakukan oleh masyarakat atau sekelompok masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses pembangunan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat baik sosial,
ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan baik pada level makro (nasional), maupun mikro (kelompok masyarakat).
Dengan pembangunan diharapkan ada pertumbuhan dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.

Perencanaan pembangunan adalah fungsi manajemen pembangunan yang pertama dan sangat fundamental bagi
pembangunan. Perencanaan pembangunan adalah dasar atau pedoman dalam melaksanakan pembangunan. Tanpa
perencanaan pembangunan maka pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik. Perencanaan pembangunan jangka
panjang adalah dasar dari semua jenis perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan jangka panjang sifatnya
agak abstrak yang selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam perencanaan jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek
(1 tahun). Perencanaan jangka panjang saat ini memiliki durasi hingga 20 tahun berbeda halnya pada zaman orde baru
yang menetapkan perencanan jangka panjang hingga 25 tahun yaitu melalui Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Perencanaan pembangunan jangka panjang adalah perencanaan yang bersifat strategik yang memandang jauh ke depan
tentang hal-hal yang akan dicapai selama 20 tahun ke depan. Oleh karena itu perencanaan jangka panjang sifatnya lebih
makro dan menyeluruh dan belum sampai pada tataran program dan kegiatan. Perencanaan jangka panjang meliputi
seluruh kehidupan masyarakat baik sosial, ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan Negara. Perencanaan
jangka panjang akan diturunkan menjadi 4 (empat) tahapan perencanaan jangka menengah yang disebut dengan rencana
jangka menengah pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Perencanaan pembangunan jangka menengah biasanya memiliki durasi 5 (lima) tahun. Durasi ini sangat tergantung pada
masa jabatan presiden, kepala daerah atau unit organisasi tertentu. Perencanaan pembangunan jangka menengah adalah
turunan dari perencanaan pembangunan jangka panjang. Hal ini mengandung arti bahwa perencanaan pembangunan
jangka menengah tidak boleh bertentangan dengan perencanaan pembangunan jangka panjang. Perencanaan
pembangunan jangka menengah lebih bersifat operasional, jika dibandingkan dengan perencanaan pembangunan jangka
panjang. Di tingkat satuan kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perencanaan pembangunan jangka menengah
dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis OPD yang menjadi dasar untuk melakukan program dan kegiatan selama 5
(lima) tahun.
Pada dasarnya ada 4 (empat) tahapan perencanaan pembangunan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap Penyusunan Perencanaan Pembangunan Tahap ini adalah awal dari proses penyusunan naskah atau rancangan
perencanaan pembangunan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS) untuk tingkat pusat, dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) untuk tingkat daerah.
Sebagai perwujudan dari perencanaan partisipatif dan asas demokrasi, maka sebelum sampai pada tahap penyusunan
naskah atau rancangan perencanaan pembangunan, maka dilakukan penjaringan aspirasi dan keinginan/kebutuhan
masyarakat tentang visi, misi, tujuan dan sasaran serta arah pembangunan. Setelah dilakukan penjaringan aspirasi
masyarakat, lalu tim penyusunan perencanaan pembangunan menyusun rancangan awal dokumen perencanaan
pembangunan. Rancangan awal dokumen perencanaan pembangunan yang telah disusun lalu dimusyawarahkan melalui
Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang sering disebut dengan istilah Musrenbang. Adapun tujuan Musrenbang
adalah untuk mendapatkan masukan saran maupun kritik dari masyarakat dan stakeholders (pihak yang berkepentingan)
seperti tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, alim ulama dan sebagainya
b. Tahap Penetapan Rencana 7 Setelah naskah atau dokumen yang telah mendapatkan masukan dalam Musrenbang,
maka naskah dan dokumen perencanaan pembangunan ditetapkan oleh Presiden dan Dewan Perwakilan Daerah (DPR)
untuk nasional dan Kepala daerah dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) untuk tingkat daerah.
c. Tahap pengendalian pelaksanaan rencana Setelah perencanaan pembangunan mendapatkan pengesahan, maka
selanjutnya dilakukan tahap pengendalian pelaksanaan rencana. Perencanan pembangunan yang telah ditetapkan
kemudian dilaksanakan oleh satuan organisasi atau eksekutif baik di tingkat nasional maupun Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) di tingkat daerah. Sejalan dengan tahap pelaksanaan perencanaan pembangunan, kemudian dilakukan
monitoring dan evaluasi (monev) untuk menjamin pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan pembangunan
yang telah ditetapkan.
d. Tahap Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Rencana Setelah selesai pelaksanaan perencanaan pembangunan, kemudian
dilakukan evaluasi keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan rencana oleh BAPPENAS maupun BAPPEDA. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat dan mengukur capaian kinerja masing-masing satuan kerja maupun OPD yang telah
melaksanakan perencanaan pembangunan. Tujuan utama evaluasi keberhasilan pelaksanaan rencana ini adalah untuk
melihat apakah perencanaan pembangunan sudah benar-benar meningkatkan kualitas pelayanan dan taraf hidup
masyarakat sebagai objek pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai