Anda di halaman 1dari 4

PARADIKMA MENEJEMEN PAMBAGUNA DAERAH

NAMA : YAHYAN PUNGO

NIM : 3020102212

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

SEMESTER : III ADMINISTRASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

( STIA ALAZKA )

AMBON
A. PARADIKMA MENEJEMEN PAMBAGUNA DAERAH

1. Manajemen Pembangunan

Pengertian Manajemen Pembangunan menurut (Siagian, 2005) adalah upaya atau rangkaian
pertumbuhan yang direncanakan dan upaya perubahan yang dilakukan oleh suatu bangsa,
negara dan pemerintah secara sadar menuju modernitas dalam konteks pembangunan
bangsa. Sedangkan pengertian manajemen pembangunan menurut (Tjokroamidjojo, 1995)
adalah proses kontrol pemerintah (pemerintah) terhadap bisnis (administrasi) untuk
mewujudkan pertumbuhan yang direncanakan menuju situasi yang dianggap lebih baik dan
lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa.

Manajemen pembangunan adalah aktivitas mengatur masyarakat di bidang ekonomi dan


perubahan sosial dengan tujuan untuk membangun ketertiban umum (Meadows, 1987).
Pendekatan manajemen menurut Digdowiseiso (2019) dimulai dengan menyusun Visi,
disusul Misi, Strategi, dan Aksi pembangunan. Visi adalah arah ke mana kita hendak pergi.
Visi pembangunan Indonesia adalah sebuah negara yang berisi rakyat yang makmur,
mandiri, berdasarkan Pancasila dan UUD 45, artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Misi, adalah alasan
keberadaan kita sebagai bangsa, atau raison d’être. Misi pembangunan Indonesia adalah
sebagai sebuah negara-bangsa yang merdeka, bersatu, dan berdaulat, di dalam kerangka
kehidupan bersama umat manusia di dunia. Visi dan Misi pembangunan Indonesia harus sama
bagi setiap organisasi dan masyarakat, namun aspirasinya dapat berlainan sesuai dengan
tempat dan kondisi masing-masing.

Manajemen pembangunan indonesia berlandasan yang berdasarkan Pancasila dan UUD


1945 Strateginya yaitu manajemen proses pembangunan yang mengusahakan (strategi)
secara serasi dan berkaitan dengan trilogi pembangunan (pertumbuhan ekonomi,
pemerataan. dan stabilitas nasional) yang pada akhirnya akan menunjang ketahanan
nasional. Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan peraturan perundang-undangan pelaksana lainnya/turunannya, merupakan
kebiiakan yang bertujuan untuk mempercepat proses, yang pada akhirnya diharapkan
akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil pembangunan yang tepat guna dan hasil
guna, dalam arti pembangunan yang dilaksanakan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan
masyarakat untuk kelangsungan hidupnya (suistainable community) dengan memperhatikan
keseimbangan ekosistem. Pada tahap pelaksanaan rencana, seluruh OPD di pemerintah
kabupaten/kota merealisasikan rencana pembangunannya ke dalam kegiatan nyata sesuai
dengan tupoksinya masing-masing. Pelaksanaan rencana tersebut dapat dibagi atas tiga
bentuk kegiatan. Pertama, rencana dilaksanakan dalam bentuk kegiatan rutin dan swakelola
yang dilakukan oleh setiap OPD. Kedua, rencana dilaksanakan dengan bantuan pihak lain,
seperti konsultan, kontraktor, atau penyedia barang. Ketiga, rencana dilaksanakan oleh
masyarakat dan swasta, seperti kegiatan kebersihan, membangun rumah, kantor, toko,
sekolah swasta, pabrik, hotel, kolam renang umum, pertanian, peternakan, perikanan dan
sebagainya (Kaffah and Syaodih, 2018).

Konsep manajemen pembangunan (management of development) merupakan sebuah


perspektif dan istilah lain dari konsep administrasi pembangunan (administration of
development), karena melihat peran administrasi dalam mewujudkan pembangunan
(Esman, 1991). Karena itu pada dasarnya dapat dikatakan adalah masalah administrasi
pembangunan adalah juga masalah menejemen pambaguna.

Kartasasmita (1997) mengatakan bahwa studimengenai manajemen telah banyak


mengalami perkembangan, namun teori dasarnya tidak berubah termasuk kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen, yaitu:

1. Perencanaan (planning). Perencanaan sebagai fungsi manajemen adalah


usaha yang secara sadar terorganisir, dan terus menerus melakukan guna
memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai
tujuan tertentu.
2. Penganggaran (budgeting). Penganggaran merupakan salah satu kegiatan
utama setiap manajemen. Penganggaran sangat erat kaitannya dengan
perencanaan karena pada prinsipnya penganggaran merupakan rencana
pembiayaan yang disusun dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
3. Pelaksanaan (implementation). Pelaksanaan pembangunan merupakan
kegiatan realisasi dari proses perencanaan yang telah disusun sebelumnya
dengan cara yang efektif dan efisien.
4. Monitoring dan evaluasi. Monitoring ditunjukan untuk melihat kemajuan
keberhasilan suatu pelaksanaan pembangunan sesuai dengan yang
direncanakan. Kartasasmita, menekankan bahwa pemantauan diperlukan agar
pelaksanaan pembangunan yang bergeser dari rencana dapat diketahui secara
dini dan diambil langkah-langkah yang sesuai. Sedangkan evaluasi atau
penilaian merupakan salah satu fungsi manajemen pembangunan yang
dipandang penting, karena menyangkut upaya untuk mengetahui apa yang
terjadi dan mengapa itu terjadi. Istilihah evaluasi mempunyai arti yang
berhubungan, masing-masing menunjuk pada penerapan beberapa nilai
terhadap hasil pembangunan.

Orde Reformasi, dalam perjalanannya, mengalami perubahan kepemimpinan yang sangat


baik, sekaligus memberi tahu dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai
kemampuan mengelola politik secara benar. Perubahan ke arah reformasi tata
pemerintahan yang baik, menunjukkan titik terang dalam pelaksanaannya. Hal ini terlihat dari
proses pembangunan politik yang berkaitan dengan legitimasi pemerintah melalui pemilihan
presiden yang telah berjalan baik. Demikian pula dengan pemilihan gubernur dan bupati
serta walikota di beberapa daerah yang juga berjalan baik, walau masih ditemukan
berbagai ketidakpuasan yang dilontarkan berbagai elemen, tapi itulah pembelajaran
menuju kedewasaan berpolitik bangsa ini (Siradjuddin, 2021).

Anda mungkin juga menyukai