NIM : 20061101012
Kelas : 6/A1
MK : Ek. Perencanaan Pembangunan
A. Konsep Pembangunan
Konsep pembangunan biasanya melekat dalam konteks kajian suatu perubahan, pembangunan
disini diartikan sebagai bentuk perubahan yang sifatnya direncanakan; setiap orang atau
kelompok orang tentu akan mengharapkan perubahan yang mempunyai bentuk lebih baik
bahkan sempurna dari keadaan yang sebelumnya; untuk mewujudkan harapan ini tentu harus
memerlukan suatu perencanaan. Pembangunan secara berencana lebih dirasakan sebagai
suatu usaha yang lebih rasional dan teratur bagi pembangunan masyarakat yang belum atau
baru berkembang.
Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; pertama, masalah materi yang mau
dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif, yang
menjadi manusia pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan pada akhirnya harus
ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif,
dan untuk bisa kreatif manusia harus merasa bahagia, aman dan bebas dari rasa takut.
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu
keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan;
dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan
(continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam
perkembangan masyarakat.
Contoh Pembangunan:
Contoh pembangunan ekonomi di Indonesia adalah gedung perkantoran, pertokoan, jalan raya,
jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sebagainya. Sementara contoh pembangunan berupa non
fisik seperti teknologi, listrik, dan sebagainya.
Menurut Rostow trasnformasi dari negara yang terbelakang menjadi negara maju
dapat dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembagunan yang dilalui oleh
semua neagara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam
proses pembangunannya; yaitu;
Definisi dasar dari sebuah perencanaan yang mana diartikan sebagai suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu (Tjokroamidjojo, 1984), sama halnya dengan definisi dari perencanaan
pembangunan.
Berdasarkan pengertian perencanaan pembangunan di atas, maka pengertian perencanaan
pembangunan dapat disimpulkan sebagai proses pemikiran yang mengarahkan sumber-sumber
pembangunan secara efektif dan efisien. Selain itu juga mengupayakan berbagai alternatif yang
dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.
a. Suatu rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap (steady economic
growth)
b. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi
d. Perluasan kesempatan kerja
e. Usaha pemerataan pembangunan
f. Adanya usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang
kegiatan-kegiatan pembangunan
g. Kemampuan membangun lebih didasarkan pada kemampuan social
h. Terdapatnya usaha secara terus menerus dalam menjaga stabilitas ekonomi
i. Ada pula negara-negara yang mencantumkan sebagai tujuan pembangunan hal-hal yang
fundamental/ideal atau yang bersifat jangka panjang.
a. Penyusunan Rencana
1. Tinjauan keadaan.
2. Perkiraan keadaan masa yang akan dilalui rencana (forecasting)
3. Penetapan tujuan rencana (plan objectives) dan pemilihan cara-cara pencapaian tujuan
rencana tersebut.
4. Tahap persetujuan rencana
c. Pelaksana Rencana
Hal ini seringkali perlu dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap konstruksi dan tahap operasi.
Perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan berbeda-beda. Tahap pelaksanaan operasi perlu
dipertimbangkan kegiatankegiatan pemeliharaan.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah Indonesia menyusun tiga rencana pembangunan
yang saling terkait dan bergantung:
Forum Diskusi:
Terdapat beberapa faktor atau hambatan yang dapat menyebabkan tidak berjalannya
pelaksanaan perencanaan dalam tahapan pembangunan. Berikut beberapa contohnya:
1. Tidak adanya dukungan politik: Dalam beberapa kasus, keberhasilan pelaksanaan perencanaan
tergantung pada dukungan politik dari pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya. Jika
tidak ada dukungan atau politikus tidak peduli, maka perencanaan mungkin tidak akan
diimplementasikan dengan efektif.
2. Keterbatasan sumber daya: Keterbatasan sumber daya seperti dana, tenaga kerja, infrastruktur,
dan teknologi dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan perencanaan. Tanpa sumber daya
yang memadai, implementasi perencanaan bisa menjadi terhambat.
3. Perubahan kondisi sosial-ekonomi: Perubahan sosial, ekonomi atau politik yang tidak terduga
dapat mempengaruhi pelaksanaan perencanaan. Perubahan kondisi ini mungkin memerlukan
perubahan pada rencana dan strategi, yang bisa memperlambat atau bahkan menghentikan
pelaksanaan perencanaan.
4. Kurangnya partisipasi masyarakat: Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
sangat penting untuk menciptakan dukungan dan keberhasilan. Tanpa partisipasi masyarakat
yang memadai, rencana dan program mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat, sehingga sulit untuk diimplementasikan dengan efektif.
5. Kurangnya koordinasi antar instansi: Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara berbagai
instansi pemerintah dan non-pemerintah bisa menjadi hambatan dalam pelaksanaan
perencanaan. Hal ini dapat mengakibatkan tumpang tindih program atau aktivitas, yang
membuang-buang sumber daya dan mengganggu kemajuan proyek.
6. Tidak adanya pengawasan dan evaluasi: Pengawasan dan evaluasi yang kurang ketat juga bisa
menjadi hambatan dalam pelaksanaan perencanaan. Tanpa pengawasan dan evaluasi yang
memadai, kinerja dan kemajuan proyek tidak dapat dinilai dengan tepat, sehingga sulit untuk
melakukan perbaikan dan membuat perencanaan lebih efektif di masa depan
3) Coba kelompok jelaskan 6 tahapan yang telah dikemukakan oleh Wrihatnolo dan
Dwijiwinoto.
1. Strategi pertumbuhan
Strategi pertumbuhan mengacu pada cara-cara yang digunakan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, seperti meningkatkan investasi, ekspor, dan produktivitas. Strategi
pertumbuhan yang efektif harus menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang,
menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pemerataan ekonomi.
4. Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar adalah kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus terpenuhi oleh masyarakat,
seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Masyarakat yang tidak memiliki
akses terhadap kebutuhan dasar sulit untuk mencapai kesejahteraan dan berpartisipasi dalam
pembangunan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama
dalam memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
5. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Pembangunan berkelanjutan mencakup pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, dan pemerataan sosial dan ekonomi yang
berkelanjutan. Tujuan pembangunan berkelanjutan adalah untuk menciptakan masa depan yang
lebih baik dan lebih adil bagi semua orang.
6. Pemberdayaan
Pemberdayaan merujuk pada upaya untuk memberdayakan individu atau kelompok yang
sebelumnya tidak memiliki akses atau kontrol atas sumber daya. Pemberdayaan dapat dilakukan
melalui pendidikan, pelatihan, akses terhadap kredit dan sumber daya, dan pemberian
kekuasaan untuk mengambil keputusan. Pemberdayaan masyarakat dapat membantu
menciptakan partisipasi yang lebih luas dalam pembangunan dan memastikan bahwa hasil
pembangunan dinikmati oleh semua orang.
Perencanaan pembangunan daerah memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan
pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya saing di daerah. Berikut adalah beberapa
manfaat dan peran dari perencanaan pembangunan daerah:
6) Jelaskan menurut pemahaman kelompok dari kedua unsur pokok Ini. Yang Pertama
masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi, Kedua masalah manusia yang menjadi
pengambilan inisiatif yang menjadi manusia pembangunan.