Anda di halaman 1dari 4

PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh:
I Putu Gangga Degdeg Utama
1932121237
C8 Manajemen

UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR


Pengertian pembangunan
Secara umum, pembangunan merupakan suatu proses perencanaan (social plan) yang
dilakukan oleh birokrat perencanaan pembangunan untuk membuat perubahan sebagai
proses peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Konseptualisasi pembangunan
merupakan proses perbaikan yang berkesinambungan pada suatu masyarakat menuju
kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera sehingga terdapat beberapa cara untuk
menentukan tingkat kesejahteraan pada suatu negara. Tolok ukur pembangunan bukan
hanya pendapatan per kapita, namun lebih dari itu harus disertai oleh membaiknya distribusi
pendapatan, berkurangnya kemiskinan, dan mengecilnya tingkat pengangguran.
Adapun pembangunan menurut beberapa ahli yaitu : pembangunan menurut Rogers
(Rochajat,dkk: 2011:3) adalah perubahan yang berguna menuju sustu sistem sosial dan
ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak suatu bangsa.
Selanjutnya menurut W.W Rostow (Abdul: 2004:89) pembangunan merupakan proses yang
bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke masyarakat negara
yang maju.
Pembangunan mula-mula dipakai dalam arti pertumbuhan ekonomi. Sebuah masyarakat
dinilai berhasil melaksanakan pembangunan, bila pertumbuhan ekonomi masyarakat
tersebut cukup tinggi. Dengan demikian, yang diukur adalah produktivitas masyarakat atau
produktivitas negara setiap tahunnya. (Rochajat,dkk: 2011:3)
Konsep Pembangunan
Konsep pembangunan biasanya melekat dalam konteks kajian suatu perubahan,
pembangunan disini diartikan sebagai bentuk perubahan yang sifatnya direncanakan; setiap
orang atau kelompok orang tentu akan mengharapkan perubahan yang mempunyai bentuk
lebih baik bahkan sempurna dari keadaan yang sebelumnya; untuk mewujudkan harapan ini
tentu harus memerlukan suatu perencanaan. Pembangunan secara berencana lebih
dirasakan sebagai suatu usaha yang lebih rasional dan teratur bagi pembangunan masyarakat
yang belum atau baru berkembang.
Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; pertama, masalah materi yang mau
dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif, yang
menjadi manusia pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan pada akhirnya harus
ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif,
dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan bebas dari rasa takut.
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu
keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan;
dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan
(continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam
perkembangan masyarakat. Akan halnya kecenderungan konsep pembangunan yang
dikembangkan di Indonesia (Wrihatnolo dan Dwijiwinoto (2007) mengemukakan adanya
tahapantahapan sebagai berikut:
1. Strategi pertumbuhan
2. Pertumbuhan dan distribusi 14
3. Teknologi tepat guna
4. Kebutuhan dasar
5. Pembangunan berkelanjutan dan
6. Pemberdayaan
Dari stabilisasi ke pembangunan
Pada tahun 1969, inflasi sudah sepenuhnya dikendalikan dan ekonomi kelihatan mulai
menggeliat. maka diambillah keputusan bahwa Sudah saatnya hasil-hasil yang dicapai
dikonsolidasikan dan ditingkatkan dengan melaksanakan program-program jangka
menengah: program-program pembangunan. an-nissa memasuki era yang belum pernah
terjadi sebelumnya, suatu Kurun yang peluang melaksana program-program yang dan
secara berkesinambungan selama 30 tahun. wadahnya adalah ah a sistem perencanaan
pembangunan lima tahun- reptilia. reptilia 1 (1967- 1974) ,sebagai kelanjutan dari tahap
stabilisasi dan rehabilitasi pembangunan infrastruktur dasar, serta atau aturan-aturan
menghambat ekonomi. Reptilia II adalah awal dari rangkaian rencana lima tahun yang
sepenuhnya mempunyai nuansa pembangunan membangun kepastian dan sesuatu yang
baru bukan lagi terbatas pada stabilisasi dan rehabilitasi apa yang ada.
Pertumbuhan ekonomi
selama 1967 - 1972, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan yang fantastis, ya km 10,2%
per tahun diukur dari PDB total atau 8% per tahun untuk PDB non migas, suatu hal yang
lumrah pada tahap awal kebangkitan dari situasi yang sangat buruk. selama Dekade 1970-
an perekonomian Indonesia masuk ke jalur pertumbuhan jangka panjang yang berlanjut.
selama 1972-1980, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 6,8% untuk PDB total atau 7,3%
untuk PDB non migas.
Pembangunan industri
Dalam periode ini, sektor industrial motor pertumbuhan. di di Bali, memang invest
pemerintah, BUMN dan swasta ( dari dalam dan luar negeri). Prosesnya sebagai berikut.
pemerintah menggunakan rezeki minyak untuk membangun berbagai infrastruktur dasar
dan industri-industri baru-- terutama industri-industri dasar-- melalui BUMN-nya , yang juga
banyak yang baru dibentuk. sementara itu, fakta didorong masuk, terutama ke industri
industri substitusi impor melalui kebijakan proteksi pasar dalam negeri. Pembina hasil
pertumbuhan, di atas 10% per tahun.
Pembangunan prasarana mendukung pertumbuhan ekonomi. dalam periode ini, kapasitas
infrastruktur, seperti, telekomunikasi ( si pelit Palapa diluncurkan pada 1976), irigasi, listrik,
semuanya meningkat pesat. dampak terpenting dari perbaikan infrastruktur adalah
penurunan biaya produksi, biaya distribusi, dan biaya transaksi di semua sektor yang
memanfaatkannya.
Pembangunan pertanian
sumber pertumbuhan penting lain di masa ini, di samping industri dan jasa, adalah sektor
pertanian, terutama pertanian pangan, dan lebih khususnya, produksi beras. keinginan untuk
bersua Sembada beras adalah cita-cita semua kabinet sejak kemerdekaan, tapi Baru pada
masa ini upaya terpadu dan berkesinambungan dilaksanakan. program ini mencakup seluruh
aspek sektor berasan, mulai dari penyediaan bibit unggul, pupuk bersubsidi, penyuluhan di
lapangan, pembangunan besar-besaran jaringan irigasi, si penyediaan kredit bersubsidi,
penerapan harga dasar padi, pembangunan penggilingan dan gudang gudang beras. Fokusnya
pada sisi Supply, yaitu peningkatan produktivitas melalui penyebaran teknologi baru kepada
petani, didukung dengan semua sarana dan prasarana fisik dan kelembagaan yang
diperlukan.

Sumber:
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/IPEM4542-M1.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4115/3/BAB%20II.pdf
Buku Ekonomi Indonesia Prof.Dr Boediono

Anda mungkin juga menyukai