OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS AN 02
Pembangunan Negara
Pembangunan suatu negara yaitu proses atau berkembangnya suatu negara yang
dilakukan secara sadar dan berkelanjutan yang meliputi beberapa aspek kehidupan
masyarakat. Terjadinya pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk
mengubah keseimbangan dari tingkat kualitas yang dianggap kurang baik ke keseimbangan
baru pada tingkat kualitas yang diangap lebih tinggi, maka tujuan dari pembangunan yaitu
adanya pemerataan dalam mensejahterakan rakyat di setiap daerah. Pembangunan
meruapakan hal yang penting atau menjadi fokus dan tujuan tercapainya kesejahteraan bagi
suatu negara.
Penggunaan indicator dan variable pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara.
Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih
sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan,
dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factor-
faktor sekunder dan tersier.
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu
indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia
yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang
tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan
pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia
ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara
otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi).
Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola
distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan
pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan
transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya
perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor manupaktur/industri
dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri
dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang
akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak ,
kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.
3. Urbanisasi
4. Angka Tabungan
pada dasarnya pembangunan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti
bahwa pembangunan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan pertumbuhan akan
terjadi sebagai akibat adanya pembangun-an. Dalam hal ini pertumbuhan dapat berupa
pengembangan/perluasan (expansion) atau peningkatan (improvement) dari aktivitas yang
dilakukan oleh suatu komunitas masyarakat. Dari sejarah perubahan dalam
mengkonseptualisasikan pembangunan, terdapat berbagai variasi cara mendefinisikan
pembangunan. Mula-mula pembangunan hanya diartikan dalam arti ekonomi, namun
berkembang pemikiran, bahwa pembangunan tidak hanya diartikan dalam arti ekonomi,
tetapi pembangunan dilihat sebagai suatu konsep yang dinamis dan bersifat multidimensional
atau mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, seperti; ekonomi, politik, sosial budaya,
dan sebagainya.
Sebelum tahun 1978, FDI yang mengalir ke China hampir nol, akan tetapi saat ini
China merupakan negara penerima FDI terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Diantara
negara-negara berkembang, China menampung lebih dari 30 persen aliran FDI dunia yang
mengalir ke negara-negara berkembang. Para pakar berpendapat bahwa transformasi ekonomi
China yang relatif mulus dan mampu menciptakan ekselerasi perekonomian didukung oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah karena para pemimpin negara mempunyai kemampuan
dan komitmen yang sangat besar untuk melakukan transformasi ekonomi dari planned
economy ke market economy, masyarakat dan staf pemerintahan China sudah siap
menghadapi sistem ekonomi baru, dan stabilitas politik terjaga selama proses transformasi
berjalan.
China merupakan salah satu negara yang menetapkan strategi pembangunan melalui
pendirian zona-zona khusus. Di mana yang dimaksud dengan pendirian zona-zona khusus ini
adalah zona-zona tertentu yang didirikan oleh suatu negara di dalam wilayah kedaulatannya
yang jenisnya sangat beragam, mulai dari sekedar ditujukan untuk pengolahan ekspor (Export
Processing Zone, EPZ) hingga zona yang ditujukan bagi pengembangan teknologi (misalnya
Hi-Tech Industrial Park). Tujuan strategi dari pembangunan zona-zona khusus tersebut
sangat sesuai untuk meningkatkan keunggulan komparatif suatu negara. Proses pembentukan
ribuan zona khusus tersebut dilakukan tidak secara langsung dan serempak melainkan
mempertimbangkan aspek gradualitas dan eksperimental yang menjadi ciri khas
pembangunan China pasca reformasi tahun 1978.China menyadari kesuksesan pembangunan
berkelanjutan tidak hanya berfokus pada sektor perekonomian saja tetapi juga terhadap
berbagai sektor lain yang saling mempengaruhi. Sektor lain yang dimaksud adalah bagaimana
pemerintah mampu membingkai sektor politik, keamanan, budaya, maupun ekonomi itu
sendiri sehingga tercipta iklim investasi yang kondusif guna berkontribusi terhadap akselerasi
pembangunan sehingga terjadi pembangunan yang terus dinamis dan berkelanjutan.
Reformasi ekonomi China yang diinisiatifkan oleh Deng Xiaoping pada tahun 70-an telah
merubah persepsi dunia luar terhadap China. Sebelumnya hubungan negara luar dengan
China hanya berlandaskan ideologi politik. Salah satu cara untuk mempererat hubungan satu
negara dengan negara lainnya adalah dengan melakukan perdagangan internasional.Dengan
perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan
ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang
dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Bagaimanapun reformasi ekonomi
China telah menarik perhatian negara luar untuk menjalin hubungan ekonomi dengan China
dengan menilai kepada potensi pertumbuhan ekonomi China. Kebangkitan ekonomi China
memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada beberapa negara-negara di kawasan
Asia. Kemajuan pesat pembangunan ekonomi China akan membuka lebih banyak peluang
bagi kerja sama bilateral antara China dan negara-negara Asia dalam hubungan ekonomi
bahkan menjadi mitra dagang yang penting, tercermin dari meningkatnya nilai perdagangan
antara China dengan negara-negara kawasan Asia.