Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang
perubahan atas UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi daerah, maka terjadi
pula pergeseran dalam pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi
(terpusat), sekarang mengarah kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan
keleluasaan kepada daerah untuk membangun wilayahnya termasuk
pembangunan dalam bidang ekonominya.
Pengertian dan penerapan pembangunan daerah umumnya dikaitkan
dengan kebijakan ekonomi atau keputusan politik yang berhubungan dengan
alokasi secara spasial dari kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan.
Dengan demikian, kesepakatan-kesepakatan nasional menyangkut sistem politik
dan pemerintahan, atau aturan mendasar lainnya, sangat menentukan pengertian
dari pembangunan daerah. Atas dasar alasan itulah pandangan terhadap
pembangunan daerah dari setiap negara akan sangat beragam. Singapura, Brunei,
atau  negara yang berukuran  kecil sangat mungkin tidak mengenal istilah
pembangunan daerah. Sebaliknya bagi  negara besar, seperti Indonesia atau
Amerika Serikat perlu menetapkan definisi-definisi pembangunan daerah yang
rinci untuk mengimplementasikan pembangunannya.
Dasar hukum penyelenggaraan pembangunan daerah bersumber dari
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945 Bab VI pasal 18. Hingga saat ini,
implementasi formal pasal tersebut terdiri tiga kali momentum penting, yaitu UU
No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah dan UU No 22
Tahun 1999 serta UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sebelum
tahun 1974, bukan saja pembangunan daerah, pembangunan nasional juga diakui
belum didefinisikan dan direncanakan secara baik. Implementasi pembangunan
daerah berdasar UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah, terbukti sangat mendukung keberhasilan pembangunan nasional hingga
Pelita VI tetapi juga mampu secara langsung melegitimasi kepemimpinan
Presiden Suharto. Sementara UU No 22 Tahun 1999 yang diperbaiki dengan UU
No 32 Tahun 2004 lebih merupakan koreksi-koreksi sistematis disebabkan oleh
permasalahan struktural (sistemik) maupun dalam hal implementasi. Maka dari
itu kami mencoba membuat suatu pemaparan mengenai pembangunan daerah
dalam sebuah makalah yang berjudul “Pembangunan Ekonomi ”.

B. Identifikasi Permasalahan
Permasalahan yang diangkat di dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
2. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi
3. Proses pertumbuhan ekonomi
4. Masalah dalam dalam pembangunan ekonomi
5. Strategi pembangunan ekonomi daerah

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang pembangunan ekonomi dan manfaat apa saja yang didapat dari
pembangunan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total
dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan
penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi
suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi,
dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan
ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
[1]

ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya


pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan
alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga,
pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.
Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi.
 Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan
merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa.
Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi
untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian
pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju
kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
 Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang
harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan
perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena
kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan
masyarakat.
 Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang
apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat.
Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami
kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam
ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara
tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat
sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara
rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber
daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut,
sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan
dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang
memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan
nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara
kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk
menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di
masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan
berlaku.
C. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa
dampak, baik positif maupun negatif.
1. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
 Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian
akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan
ekonomi.
 Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan
pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan
mengurangi pengangguran.
 Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi
secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
 Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi
industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan
semakin beragam dan dinamis.
 Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga
dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
 Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
 Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
 hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani
D. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi
1. Tujuan Pembangunan Ekonomi
Tujuan pembangunan ekonomi jangka pendek yang berhubungan
dengan tujuan pembanguinan nasional adalah untuk meningkatkan taraf
hidup, kecerdasan, kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata
serta meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan berikutnya.
Tujuan pembangunan ekonomi jangka panjang adalah mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka,bersatu berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa
yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. Pada tahap awal pembangunan
dititikberatkan pada bidang ekonomi dengan harapan akan berpengaruh pada
bidang lain
Pembangunan ekonomi erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.
Tidak akan terjadi pertumbuhan ekonomi di suatu negara tanpa didahului
dengan pembangunan ekonomi. Banyak manfaat yang akan diperoleh suatu
negara dengan adanya pembangunan ekonomi.
2. Manfaat Pembangunan Ekonomi
 Terciptanya lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan masyrakat
Dengam adanya pembangunan ekonomi, otomatis sektor-sektor
pembangunan salah satunya adalah industri akan maju pesat di mana
dalam sektor tersebut membutuhkan banyak tenaga dalam
operasionalnya.
 Memperbaiki tingkat pendapatan nasional. Dengan tersedianya lapangan
kerja yang banyak serta terdapat banyaknya posisi dalam pekerjaan,
otomatis akan merangsang adanya peningkatan pendapatan nasional.
 Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan
mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Semua sektor
ekonomi akan berjalan sinergis bersama dengan pembangunan ekonomi
sehingga memperlancar kegiatan perekonomian dan menopang
pertumbuhan perekonomian nasional.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat
Dengan adanya pembangunan ekonomi dan terus bertumbuhnya sektor
industri dan bidang perkonomian lain, maka akan semakin merangsang
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena dalam
pembanguna ekonomi yang pesat kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan
teknologi mutlak hukumnya untuk mengimbangi pertumbuhan
pembangunan ekonomi.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi


Faktor- faktor yang mempengaruhi pembanguanan ekonomi ada 6 :
1. Sumber Daya Manusia (SDM) 
SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik
tidaknya perncanaan dan pengorganisasian, proses pengorganisasian
tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan subjeknya.
2. Sumber Daya Alam (SDA) 
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut,
sangat mempengaruhi pembanguanan suatu negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi.
3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu  pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia
untuk mengolah sumber daya alam  secara produktif.
4. Sosial budaya 
Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses
pembanguanan. nilai - niai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat
pula menjadi faktor penghambat.
5. Keadaan Politik
Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap
keberlangsungan proses pembanguanan.
6. Sistem Pemerintah 
Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan
memberikan warna yang berbeda terhadap proses pembanguanan.

F. Teori Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang
telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori
pertumbuhan ekonomi dari berbagai aliran.
a. Aliran Merkantilisme
Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara
menurut kaum Merkantilis ditentukan oleh peningkatan perdagangan
internasional dan penambahan pemasaran hasil industri serta surplus neraca
perdagangan.
b. Aliran Klasik
Tokoh-tokoh aliran Klasik antara lain Adam Smith dan David Ricardo.
 Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam
sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat fackor
yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a) jumlah penduduk,
b) jumlah stok barang-barang modal,
c) luas tanah dan kekayaan alam, dan
d) tingkat teknologi yang digunakan.
 David Ricardo
David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam
sebuah buku yang berjudul The Principles of Political Economy and
Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu Negara
ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk
akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.

c. Aliran Neo Klasik


Tokoh-tokoh aliran Neo Klasik di antaranya Schumpeter, Harrod –
Domar, dan Sollow – Swan.
1) Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan
pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha
merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau
inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan
perekonomian jika para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan
mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau proses
produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.
a) Penggunaan teknik produksi.
b) Penemuan bahan dasar.
c) Pembukaan daerah pemasaran.
d) Penggunaan manajemen.
e) Penggunaan teknik pemasaran.

2) Harrod – Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod –
Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya
perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth)
dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam
teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
 Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment.
 Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor
perusahaan (produsen).
 Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan
proporsional dengan pendapatan.
 Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang
teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.

3) Sollow–Swan
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam
menjelaskan pertumbuhan ekonomi.
 Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.
 Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L
: Labour).
 Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.
 Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.
 Aliran Historis

G. Tahap-tahap Pembangunan Ekonomi


Ada beberapa ahli yang memaparkan teori tentang tahap-tahap
pembangunan ekonomi yaitu Fredrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher dan
W.W Rostow. Fredrich List adalah seorang penganut paham Laissez faire. Ia
berpendapat bahwa paham Laissez faire dapat menjamin alokasi sumber-sumber
secara optimal, meskipun ia menghendaki adanya proteksi bagi industri-industri
yang masih lemah. Menurut List, perkembangan ekonomi hanya akan terjadi
apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan
kebebasan perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi di
mulai dari: fase primitif biadab, fase pertanian, fase pertanian dan pabrik, pabrik
dan perdagangan.
Bruno Hilderbrand mengemukakan bahwa tahap-tahap pembangunan
ekonomi itu menjadi 3 tahap yaitu: perekonomian barter atau perekonomian
natural, perekonomian uang, dan perekonomian kredit.
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi melalui tiga tingkat atau
tahap yaitu: produksi untuk kebutuhan sendiri, perekonomian kota dan
perekonomian nasional, di mana peranan pedagang-pedagang tampak makin
penting. Menurut tahap ketiga ini, bahwa barang-barang itu diproduksi untuk
pasar bukan untuk kepentingan sendiri.
Tahap-tahap pembangunan ekonomi menurut Rostow dikelompok-kan
menjadi: masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, menuju
kematangan dan konsumsi berlebih.
1. Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow
Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi ini diklasifikan sebagai
teori modernisasi. Artikel Walt Whitman Rostow yang dimuat
dalam Economics Journal pada Maret 1956 berjudul The Take-Off Into Self-
Sustained Growth pada awalnya memuat ide sederhana bahwa transformasi
ekonomi setiap negara dapat ditelisik dari aspek sejarah pertumbuhan
ekonominya hanya dalam tiga tahap: tahap prekondisi tinggal landas (yang
membutuhkan waktu berabad-abad lamanya), tahap tinggal landas (20-30
tahun), dan tahap kemandirian ekonomi yang terjadi secara terus-menerus.
Walt Whitman Rostow kemudian mengembangkan ide tentang
perspektif identifikasi dimensi ekonomi tersebut menjadi lima tahap kategori
dalam bukunya The Stages of Economic Growth: A Non-Communist
Manifesto yang diterbitkan pada tahun 1960. Ia meluncurkan teorinya sebagai
‘sebuah manifesto anti-komunis’ sebagaimana tertulis dalam bentuk subjudul.
Rostow menjadikan teorinya sebagai alternatif bagi teori Karl Marx mengenai
sejarah modern. Fokusnya pada peningkatan pendapatan per kapita, Buku itu
kemudian mengalami pengembangan dan variasi pada tahun 1978 dan 1980.
Rostow pulalah yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan
sektor kapitalis modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less
developed’, untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan
sektor tradisional, dan terminologi ’more developed’ untuk menyebut kondisi
suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan mengandalkan
sektor kapitalis modern.
Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara,
penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat
berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda ini
ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau strategis yang
dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan
dan transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori ini secara mendasar
bersifat unilinear dan universal, serta dianggap bersifat permanen.
Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni
pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi
yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami
‘pembangunan’ sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari
sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga
pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa.
Pembangunan, dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang
ditandai dengan adanya: a) kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian
besar masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c) sangat berbasis
perkotaan.
Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan
pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model
kesuksesan Barat. Para pakar ekonomi menganggap bahwa teori tahap-tahap
pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang
diistilahkan sebagai ‘teori modernisasi’.
2. Tahap-Tahap Linear Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang linear (mono-economic
approach) inilah yang menjadi syarat pembangunan untuk mencapai ‘status
lebih maju’. Rostow membagi proses pembangunan ke dalam lima tahapan
yaitu:
 Tahap masyarakat tradisional (the traditional society)
 Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas (the preconditions for
takeoff),
Tahap tinggal landas (the take-off),
 Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi (the drive to maturity),
 Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-
consumption) 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penjabaran pembahasan tadi, maka penulis mempuyai
kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
mempunyai keterikatan. keterikatan yang dimaksud yaitu pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi. dalam pembangunan ekonomi,
setiap Negara harus mampu mengelolanya dengan baik agar tidak menimbulkan
dampak negative untuk Negara itu sendiri.
Untuk melakukan pembangunan ekonomi maka Negara membutuhkan
yang namanya strategi pembangunan ekonomi Negara termasuk Indonesia juga.
strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang
di rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja
pembangunan ekonomi. strategi mempunyai beberapa macam strategi yaitu
strategi pertumbuhan, strategi dengan pembangunan pemerataan, strategi
ketergantungan, strategi yang berwawasan ruang dan strategi kebutuhan pokok.
dari macam – macam strategi yang ada, menurut penulis strategi yang paling
cocok untuk Indonesia adalah strategi kebutuhan pokok karena dengan
menggunakan strategi kebutuhan pokok maka tingkat pengangguran akan
berkurang dan dapat meningkatkan kebutuhan pokok masyarakatnya.

B. Saran
Penulis menyarankan apabila Negara ingin membangun ekonomi maka
Negara harus mampu memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan
kondisi Negara yang bersangkutan. Jangan sampai pemilihan strategi yang
dipilih malah menimbulkan dampak negative.
PEMBANGUNAN EKONOMI

Dibuat sebagai pembahasan diskusi mata Pelajaran Ekonomi kelas XI A

Disusun Oleh
Kelompok 4
1. Devi Lestari
2. Risdayanti
3. Umtini
4. St. Awaliah
5. M. Oman Ajhuri
6. Yudi

YAYASAN “NURUL FALAH”


MA “NURUL FALAH” BOJONG PANDAN
Jl. Ahmad Sudirja Kp. Peujeuh Desa Bojong Pandan Kec. Tunjung Teja
Serang - Banten
KATA PENGANTAR
   

Puji syukur pada kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas tentang Pembangunan
Ekonomi ini dengan tepat waktu .
Kami sebagai penyusun dan manusia yang tidak sempura menyadari makalah
ini masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi, oleh karena itu saya memohon
kesadaran para pembaca dan selalu memberikan kritikan dan saran demi
kesempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembacanya.

Bojong Pandan, September 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Permasalahan .................................................................... 2
C. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi ..................................................... 3
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi ......................... 5
C. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi ......................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi ...................................... 7
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi ............ 8
F. Teori Pertumbuhan Ekonomi ............................................................... 9
G. Tahap-tahap Pembangunan Ekonomi .................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2188537-masalah-dalam-
pembangunan-ekonomi/#ixzz3D57t63Pr
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2188537-masalah-dalam-
pembangunan-ekonomi/
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/02/inilah-manfaat-pembangunan-ekonomi-
di-indonesia.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2031409-tujuan-pembangunan-ekonomi-
indonesia/#ixzz3D54nVk2d
http://onlydinda.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

DAFTAR PERTANYAAN
Kel 1 : Siska
Pertanyaan : Jelaskan dampak negative pembangunan ekonomi, berikan contohnya?
Jawab: adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik,
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup. Contohnya factor alam,
menebang alam/hutan terus di bangun gedung yang tak terencana oleh orang luar
seperti nikomas, dll.

Kel 1 : Inah Rohinah


Pertanyaan : Apa tujuan dan manfaat pembangunan ekonomi?
Jawab : Tujuan pembangunan ekonomi Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan
ketiadaan pembangunanMenelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan
pembangunan
Manfaat pembangunan ekonomi
Kebahagiaan penduduk bertambah
Masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih
Kegiatan ekspor semakin meningkat

Kel 5 : St. Hunaefatul Aeni


Pertanyaan :Jelaskan apa yang di maksud dengan pertumbuhan klasik?
Jawab :Pertumbuhan klasik adalah campur tangan pemerintah yang berlebihan akan
menyebabkan terganggunya mekanisme pasar dan ketidakefisienan perekonomian
dan pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertumbuhan output total dan penduduk.

Kel 3 : St. Asiah


Pertanyaan :Apa perbedaan dari teori pertumbuhan ekonomi historis dengan teori
pertumbuhan klasik dan nonklasik?
Jawab :Pertumbuhan historis yaitu tahapan-tahapan yang dilalui dalam mencapai
tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.
Pertumbuhan klasik yaitu pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertumbuhan
output
Neo klasik yaitu peningkatan pengeluaran masyarakat akan mendorong pertambahan
produksi dan peningkatan hasil produksi nasional.

Kel 5: Yulison Utomo


Pertanyaan: jelaskan apa yang di maksud dengan gejola politik dan dampaknya
ekonomi, dan berikan contohnya.
Jawab: adalah ketidak pastian di bidang ekonomi di sebabkan oleh ketidak pastian
politik dan keamanan, konflik itu juga mengancam stabilitas keamanan.

Kel 2: Haerudin Supandi


Pertanyaan: sebutkan tahap_tahap pertumbuhan ekonomi
Jawab: ada 4 tahap, tahap masa berburu dan mengembara, tahap ini di awali pada
jaman praaksara kehudupan masyarakatnya yang masih rumah tangga kota terjalin
hubungan barang_barang hasil produksi masyarakat desa di jual ke kota, rumah
tangga bangsa, kegiatan perdagangan tidak sebatas dilakukan oleh desa_desa dan
kota-kota yang terdekat , tetapi sudah mencapai kota lain yang ada di wilayah Negara.
Rumah tangga dunia, tidak sebatas di dalam satu Negara, namun sudah melewati
batas_batas Negara antar Negara terjadi pertukaran.

Anda mungkin juga menyukai