PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang
perubahan atas UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi daerah, maka terjadi
pula pergeseran dalam pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi
(terpusat), sekarang mengarah kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan
keleluasaan kepada daerah untuk membangun wilayahnya termasuk
pembangunan dalam bidang ekonominya.
Pengertian dan penerapan pembangunan daerah umumnya dikaitkan
dengan kebijakan ekonomi atau keputusan politik yang berhubungan dengan
alokasi secara spasial dari kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan.
Dengan demikian, kesepakatan-kesepakatan nasional menyangkut sistem politik
dan pemerintahan, atau aturan mendasar lainnya, sangat menentukan pengertian
dari pembangunan daerah. Atas dasar alasan itulah pandangan terhadap
pembangunan daerah dari setiap negara akan sangat beragam. Singapura, Brunei,
atau negara yang berukuran kecil sangat mungkin tidak mengenal istilah
pembangunan daerah. Sebaliknya bagi negara besar, seperti Indonesia atau
Amerika Serikat perlu menetapkan definisi-definisi pembangunan daerah yang
rinci untuk mengimplementasikan pembangunannya.
Dasar hukum penyelenggaraan pembangunan daerah bersumber dari
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945 Bab VI pasal 18. Hingga saat ini,
implementasi formal pasal tersebut terdiri tiga kali momentum penting, yaitu UU
No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah dan UU No 22
Tahun 1999 serta UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sebelum
tahun 1974, bukan saja pembangunan daerah, pembangunan nasional juga diakui
belum didefinisikan dan direncanakan secara baik. Implementasi pembangunan
daerah berdasar UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah, terbukti sangat mendukung keberhasilan pembangunan nasional hingga
Pelita VI tetapi juga mampu secara langsung melegitimasi kepemimpinan
Presiden Suharto. Sementara UU No 22 Tahun 1999 yang diperbaiki dengan UU
No 32 Tahun 2004 lebih merupakan koreksi-koreksi sistematis disebabkan oleh
permasalahan struktural (sistemik) maupun dalam hal implementasi. Maka dari
itu kami mencoba membuat suatu pemaparan mengenai pembangunan daerah
dalam sebuah makalah yang berjudul “Pembangunan Ekonomi ”.
B. Identifikasi Permasalahan
Permasalahan yang diangkat di dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
2. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi
3. Proses pertumbuhan ekonomi
4. Masalah dalam dalam pembangunan ekonomi
5. Strategi pembangunan ekonomi daerah
2) Harrod – Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod –
Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya
perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth)
dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam
teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment.
Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor
perusahaan (produsen).
Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan
proporsional dengan pendapatan.
Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang
teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.
3) Sollow–Swan
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam
menjelaskan pertumbuhan ekonomi.
Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.
Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L
: Labour).
Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.
Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.
Aliran Historis
A. Kesimpulan
Dari hasil penjabaran pembahasan tadi, maka penulis mempuyai
kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
mempunyai keterikatan. keterikatan yang dimaksud yaitu pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi. dalam pembangunan ekonomi,
setiap Negara harus mampu mengelolanya dengan baik agar tidak menimbulkan
dampak negative untuk Negara itu sendiri.
Untuk melakukan pembangunan ekonomi maka Negara membutuhkan
yang namanya strategi pembangunan ekonomi Negara termasuk Indonesia juga.
strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang
di rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja
pembangunan ekonomi. strategi mempunyai beberapa macam strategi yaitu
strategi pertumbuhan, strategi dengan pembangunan pemerataan, strategi
ketergantungan, strategi yang berwawasan ruang dan strategi kebutuhan pokok.
dari macam – macam strategi yang ada, menurut penulis strategi yang paling
cocok untuk Indonesia adalah strategi kebutuhan pokok karena dengan
menggunakan strategi kebutuhan pokok maka tingkat pengangguran akan
berkurang dan dapat meningkatkan kebutuhan pokok masyarakatnya.
B. Saran
Penulis menyarankan apabila Negara ingin membangun ekonomi maka
Negara harus mampu memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan
kondisi Negara yang bersangkutan. Jangan sampai pemilihan strategi yang
dipilih malah menimbulkan dampak negative.
PEMBANGUNAN EKONOMI
Disusun Oleh
Kelompok 4
1. Devi Lestari
2. Risdayanti
3. Umtini
4. St. Awaliah
5. M. Oman Ajhuri
6. Yudi
Puji syukur pada kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas tentang Pembangunan
Ekonomi ini dengan tepat waktu .
Kami sebagai penyusun dan manusia yang tidak sempura menyadari makalah
ini masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi, oleh karena itu saya memohon
kesadaran para pembaca dan selalu memberikan kritikan dan saran demi
kesempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Permasalahan .................................................................... 2
C. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi ..................................................... 3
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi ......................... 5
C. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi ......................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi ...................................... 7
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi ............ 8
F. Teori Pertumbuhan Ekonomi ............................................................... 9
G. Tahap-tahap Pembangunan Ekonomi .................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2188537-masalah-dalam-
pembangunan-ekonomi/#ixzz3D57t63Pr
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2188537-masalah-dalam-
pembangunan-ekonomi/
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/02/inilah-manfaat-pembangunan-ekonomi-
di-indonesia.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2031409-tujuan-pembangunan-ekonomi-
indonesia/#ixzz3D54nVk2d
http://onlydinda.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
DAFTAR PERTANYAAN
Kel 1 : Siska
Pertanyaan : Jelaskan dampak negative pembangunan ekonomi, berikan contohnya?
Jawab: adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik,
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup. Contohnya factor alam,
menebang alam/hutan terus di bangun gedung yang tak terencana oleh orang luar
seperti nikomas, dll.