Anda di halaman 1dari 11

PERTUMBUHAN EKONOMI

Dosen Pengampu : Oki Anggraeni, M.Pd.

Disusun Oleh :

Dhabit Singgih Prihandogo (202,200,071)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

STEMBI AL-AZIZIYAH

RANDUDONGKAL PEMALANG

TAHUN PELAJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pertumbuhan Ekonomi” dengan baik tanpa adanya halangan.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terimakasih kepada segenap
pihak yang berkontribusi secara maksimal dalam menyelesaikan makalah ini.

Selain itu, kami hanyalan manusia biasa menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun isi. Oleh sebab itu
dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.

Pemalang, 30 Januari 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan
pertumbuhan ekonomi di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu
sendiri pun masih banyak yang belum terselesaikan, seperti contohnya :
pengangguran, tingkat kelahiran yang sangat tinggi, minimnya tenaga ahli, dan
susahnya mendapatkan tempat untuk bekerja. Keadaan ini pun menjadi sorotan oleh
ahli ahli ekonomi dengan permasalahan “pembangunan bukan lah arti dari
pembangunan”
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali di kait kan
dengan suatu hal yang sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua
hal itu berbeda pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada
pembangunan ekonomi itu sendiri dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri
akan memuncul kan pembangunan pembangunan ekonomi.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan
mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya
produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam
itu akan berlangsung secara terus-menerus.
Keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
nya diukur melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan stabil dari tahun ke tahun berarti kesejahteraan ekonomi
meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi dengan nilai negatif berarti tingkat
kesejahteraan disuatu negara juga menurun. Tinggi rendah laju pertumbuhan ekonomi
di suatu negara menunjukkan tingkat perubahan kesejahteraaan ekonomi
masyarakatnya (Boediono, 2013).
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu
negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian
perekonomian bangsa tersebut. Bagi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang,
pembangunan ekonomi merupakan instrumen utama untuk mencapai cita-cita
nasional. Ada indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan
salah satunya pertumbuhan ekonomi diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
2. Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi?
3. Bagaimana pertumbuhan ekonomi dalam islam?
4. Cara menghitung pertumbuhan ekonomi?
5. Indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi?
6. Manfaat pertumbuhan ekonomi?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dalam islam.
4. Untuk mengetahui cara menghitung pertumbuhan ekonomi.
5. Untuk mengetahui indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi.
6. Untuk mengetahui manfaat pertumbuhan ekonomi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan bagian terpenting dalam
kebijakan ekonomi di negara maupun sistem ekonomi manapun. Secara menyeluruh,
hal ini dapat diasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membawa kepada
peluang dan pemerataan ekonomi yang lebih besar.1 Satu fakta yang tak terbantahkan,
pertumbuhan perekonomian dunia selama dua abad ini telah menimbulkan dua efek
yang sangat penting, yaitu : pertama, semakin meningkatnya kemakmuran atau taraf
hidup yang dicapai oleh masyarakat dunia, kedua, terbukanya kesempatan kerja baru
bagi penduduk yang semakinbertambah jumlahnya.
Meskipun demikian, ditengah pesatnya perkembangan dalam bidang industri,
sains, dan revolusi teknologi, di negara-negara maju kemiskinan absolut dan sejumlah
permasalahan ekonomi lainnya masih terjadi. Sedangkan di negara berkembang2,
kondisinya lebih parah lagi. Sampai saat ini, kesenjangan pendapatan, pengangguran,
kekurangan pangan dan beragam kesengsaraan hidup masih mewarnai sebagian besar
penduduk dunia.3 Dan kondisi ini diperparah lagi dengan terjadinya krisis keuangan
global yang memperburuk kondisi ekonomi di berbagai negara.
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai
akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa
riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar
daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah
standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses
kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan
demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi
pendapatan.

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan
rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.

B. Pertumbuhan Ekonomi dalam Islam


Dalam kajian ekonomi Islam, persoalan pertumbuhan ekonomi telah menjadi
perhatian para ahli dalam wacana pemikiran ekonomi Islam klasik. Pembahasan ini
diantaranya berangkat dari firman Allah Swt. surat Hud ayat 61:“Dia yang telah
menjadikan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya”. Artinya, bahwa
Allah Swt. menjadikan kita sebagai wakil untuk memakmurkan bumi. Terminologi
‘pemakmuran bumi’ ini mengandung pemahaman tentang pertumbuhan ekonomi,
sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib kepada seorang gubernurnya di
Mesir: “Hendaklah kamu memperhatikan pemakmuran bumi dengan perhatian yang
lebih besar dari pada orientasi pemungutan pajak, karena pajak sendiri hanya dapat
dioptimalkan dengan pemakmuran bumi.
Barang siapa yang memungut pajak tanpa memperhatikan pemakmuran bumi,
negara tersebut akan hancur.” Islam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai
perkembangan yang terus-menerus dari faktor produksi secara benar yang mampu
memberikan konstribusi bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian, maka
pertumbuhan ekonomi menurut Islam merupakan hal yang sarat nilai. Suatu
peningkatan yang dialami oleh faktor produksi tidak dianggap sebagai pertumbuhan
ekonomi jika produksi tersebut misalnya memasukkan barang-barang yang terbukti
memberikan efek buruk dan membahayakan manusia.

C. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi


Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross
Domestic Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang
dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di
level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini
lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan
kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang
dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1)   Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber
pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c)
peningkatan efisiensidimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat
meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan
tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan
mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan
(investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah
tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor
Productivity (TFP).
(2)   Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan
mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang
menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan
penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya,
peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan
jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu
saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan
nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga
bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan
PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke
waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga
dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah
nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut
dipilihlah satu tahun dasar, misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan
jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut.
Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan
adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara
riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut
sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total
barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah
= Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008
jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
D. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya
persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan
produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R
dan Fischer, S, 1994:649-651).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan
pendapatan perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya.
Semakin tinggi pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut dan sebaliknya dengan rendah nya
pendapatan penduduk itu sendiri maka akan berdampak pada rendahnya pendapatan
nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini
berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara. Semua berpengaruh pada
kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun terus memajukan
pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti
bahan bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang akan lebih
baik dan tingkat perekonomian kita pun semakin baik.

B. Saran
Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi
masyarakat, yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga
factor  permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak
dapatdirealisasikan.
DAFTAR PUSTAKA

MUTTAQIN, Rizal. “Pertumbuhan Ekonomi dalam Perspektif Islam”. Maro 1.2 (2018); 117-
122.

STATISTIK, Badan Pusat. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berita resmi statistik, 2014,
17.16/02: 1-9.

Ma’ruf, A., & Wihastuti, L. (2008). Pertumbuhan ekonomi indosenia: determinan dan
prospeknya. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 9(1), 44-55

Anda mungkin juga menyukai