EKONOMIKA PEMBANGUNAN
Dosen Pengampu :
Oleh :
Aziz Abdurrachman
(40.2019.412.30)
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan
oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat
dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini
dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam
kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi
Pembangunan Ekonomi
SUMBER: https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi#:~:text=Perbedaan
%20antara%20keduanya%20adalah%20pertumbuhan,tetapi%20juga%20terdapat
%20perubahan%2Dperubahan
Kelemahan utama dari tingkat pendapatan per kapita sebagai indikator keberhasilan
pembangunan (indeks kesejahteraan) adalah: a. Adanya anggapan bahwa tingkat
kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan per kapita masyarakat
tersebut.
Seperti yang kita bahas di atas, bahwasnaya, tingkat kemakmuran sebuah negara
kerap kali dilihat berdasarkan tingkatan dari penghasilan perkapita. Namun, secara lebih
terperinci, ini bukanlah sebuah indikator yang akan memberikan gambaran secara tetap
dan spesifik. Terkadang, gambaran pendapatan perkapita sebuah negara yang lebih tinggi
dari negara yang lain belum bisa memastikan setiap rakyat di negara tersebut lebih
makmur daripada negara yang sebelumnya kala besar angka pendapatan perkapitanya.
Walaupun secara garis besar kita meamng bisa menggunakan hasil dari rata-rata
penghasilan penduduk ini sebagai takaran mengetahui tingkat keseh=jahteraan rakyat.
namun, terkadang pendapatan dan pengeluaran penduduk tidkalah sama. Terkadang terjadi
kesenjangan yang snagat berpengaruh diantara keduanya. Sehingga yang dinyatan makmur
sekalipun belum tentu bisa menjamin kemakmuran semua rakyatnya. kadang, hanya
beberapa saja yang terlihat diatas rata-rata dan pas-pasan.
SUMBER : https://brainly.co.id/tugas/6641812
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/kelebihan-dan-
kekurangan-pendapatan-perkapita
https://www.google.com/search?
q=kelemahan+pendapatan+perkapita+atau+GNP+sebagai+indicator+keberhasian+pemban
gunan&oq=kelemahan+pendapatan+perkapita+atau+GNP+sebagai+indicator+keberhasian
+pembangunan&aqs=chrome..69i57.875j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
atau biasa juga dikenal dengan Mazhab Historis, merupakan salah satu mazhab dalam
teori pertumbuhan ekonomi. Mazhab ini tentunya sudah kita kenal dalam mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi (tentang sejarah sistem perekonomian) dan juga dalam mata
kuliah Ekonomi Pembangunan.
Seperti yang kita ketahui, Mazhab Historismus berkembang sebagai sebuah kritik
atas doktrin kaum Klasik (Adam Smith, David Ricardo, dsb.). Aliran Klasik berkembang
di Negara Inggris, sedangkan Historismus berkembang di Negara Jerman.
Pertentangan ini terjadi karena teori yang dikemukakan kaum Klasik ternyata tidak
mampu memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi Jerman pada waktu itu
(abad 19). Mazhab Historismus menganggap pemikiran kaum Klasik terlalu abstrak,
karena mengandalkan pendekatan deduktif.
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/tahap-tahap-pertumbuhan-ekonomi-
menurut.html
https://blog.ruangguru.com/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-pendukungnya
a. Adam Smith: melihat bahwa suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada
pertambahan penduduk yang akan memperluas pasar serta mendorong spesialisasi.
Munculnya spesialisasi akan meningkatkan produktivitas pekerja dan mendorong
kemajuan teknologi hingga pertumbuhan ekonomi.
b. David Ricardo: Bila Adam Smith berpendapat seperti di atas, maka David Ricardo
sebaliknya. Ia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu besar bisa
menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah
yang diterima masing-masing menurun, di mana upah tersebut hanya bisa untuk
membiayai tingkat hidup minimum (subsistence level). Pada tahap ini, perekonomian
mengalami stagnasi (kemandegan) yang disebut stationary state.
c. Thomas Robert Malthus: masih ingat materi deret dan hitung? (link) Di sini, Malthus
menggunakannya untuk mengemukakan bahwa bahan makanan bertambah menurut deret
hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya), sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur
(1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya). Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi
penduduk (akan terjadi kelaparan), sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence
(pas-pasan) dan perekonomian mengalami kemandegan.
b. Schumpeter: ketika yang lain menganggap penduduk sebagai aspek sentral dalam proses
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, Schumpeter berpandangan bahwa pertumbuhan
ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship), karena
mereka berani berinovasi dalam aktivitas produksi
c. Robert Solow: menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat
menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan,
semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.
https://blog.ruangguru.com/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-pendukungnya
C. Teori Keynesian
Selanjutnya, teori ini juga digunakan untuk merujuk pada konsep bahwa kinerja
ekonomi yang optimal dapat dicapai, dan kemerosotan ekonomi dapat dicegah. Dengan
mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan stabilisasi aktivis dan intervensi
ekonomi oleh pemerintah. Ekonomi Keynesian dianggap sebagai teori “sisi permintaan”
yang berfokus pada perubahan ekonomi dalam jangka pendek.
Kesimpulan
Keynesian economy berfokus pada penggunaan kebijakan pemerintah yang aktif
untuk mengelola permintaan agregat untuk mengatasi atau mencegah resesi ekonomi.
Keynes mengembangkan teorinya sebagai tanggapan terhadap Depresi Hebat. Sangat kritis
terhadap argumen ekonomi klasik bahwa kekuatan dan insentif ekonomi alami akan cukup
untuk membantu pemulihan ekonomi. Kebijakan fiskal dan moneter aktivis adalah alat
utama yang direkomendasikan oleh ekonom Keynesian untuk mengelola ekonomi dan
memerangi pengangguran.
https://blog.pluang.com/cerdascuan/keynesian-economy/
D. Teori Schumpeter
Schumpeter lebih menekankan pada pentingnya peranan para pelaku ekonomi yang
memiliki jiwa entrepreneurship di dalam menciptakan perkembangan ekonomi. Mereka
terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi.
https://adnestantiabenedith.wordpress.com/2014/06/09/teori-ekonomi-schumpeter-
inovasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_ketergantungan#:~:text=Teori
%20Ketergantungan%20atau%20dikenal%20teori,dari%20sudut%20Negara%20Dunia
%20Ketiga.&text=Teori%20Dependensi%20lebih%20menitik%20beratkan%20pada
%20persoalan%20keterbelakangan%20dan%20pembangunan%20negara
%20pinggiran.