Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi di mana adanya peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto)
dari suatu negara atau daerah, ada peningkatan pendapatan per kapita, dan ada peningkatan penyediaan
fasilitas masyarakat serta infrastruktur.
Suatu daerah bisa dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi kalau persentase PDB daerah tersebut
mengalami kenaikan dibanding periode sebelumnya. Baik besar maupun kecil, suatu daerah atau negara tetap
bisa dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi bila PDB-nya meningkat.
Ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti kekayaan modal, ketersediaan tenaga
kerja, kekayaan sumber daya alam, kemajuan teknologi, dan sikap masyarakat itu sendiri. 

Cara Menghitung LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)


Nah, untuk mengetahui seberapa besar kenaikan pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke periode lainnya,
ada rumus yang digunakan yakni LPE atau Laju Pertumbuhan Ekonomi. Adapun rumusnya sebagai berikut.
IMAGE
Coba simak contoh di bawah ini agar kamu bisa lebih mengerti.
Jika PDB riil 2018 dari negara P sebesar Rp1.450 triliun, sedang PDB riil 2017 adalah Rp1.250 triliun, berapa
besar pertumbuhan ekonomi pada 2018 atas dasar 2017?

LPE = IMAGE

LPE 2018 = IMAGE

Jadi, pertumbuhan ekonomi pada 2018 atas dasar 2017 adalah sebesar 16%.

Apa Bedanya Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan


Ekonomi?
Quipperian, kamu juga pasti pernah dengar pembangunan ekonomi, kan? Ternyata pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi itu berbeda, lho. Apa saja perbedaannya jika dilihat dari indikasinya?

Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi


Naiknya pendapatan per kapita dan peningkatan kesejahteraan
Naiknya pendapatan per kapita masyarakat
Tidak disertai perubahan struktur perekonomian Disertai perubahan struktur perekonomian
Naiknya produksi barang dan jasa (PDB) secara Naiknya produksi barang dan jasa (PDB) beserta kualitas barang
kuantitas dan jasanya

Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi


Kenaikan produksi barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya sehingga negara mengalami kenaikan
GNP, membuat beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi lahir. Lantas, apa saja teori-teori tentang
pertumbuhan ekonomi?
1) Aliran Klasik

 Adam Smith

Teori Adam Smith menyatakan bahwa suatu negara mengalami pertumbuhan ditandai dengan 2 faktor utama,
yakni pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan output  (GNP). Asumsi klasik menyatakan faktor alam
(sumber daya alam, tenaga kerja, modal) bersifat konstan, hingga suatu saat nanti tingkat produksi akan
mencapai kondisi optimum. 

 David Ricardo

Teori yang dikemukakan David Ricardo mirip dengan Adam Smith, dengan asumsi faktor alam dianggap
tetap, sedangkan jumlah penduduk bertambah pesat hingga suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan
jadi rendah dan tidak berkembang.

2) Aliran Neo Klasik

 Robert Sollow-Trevor Swan

Sollow-Swan menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi
modal, dan kemajuan teknologi.

 Harrod-Domar

Tokoh ini berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi karena pengeluaran
investasi memengaruhi permintaan dan penawaran barang dan jasa.

3) Teori Historis

 Friedrich List

Menurut List, teori historis ada beberapa tingkatan yaitu masa berburu dan mengembara, masa beternak dan
bertani, masa kerajinan dan industri, serta masa industri dan perniagaan.

 Karl Bucher

Bucher membagi teori historis dalam 4 tingkatan, yakni rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah
tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.

 W.W. Rostow

Rostow membagi teori historis dalam 5 tingkatan, yakni masyarakat tradisional yang masih mementingkan diri
sendiri, prasyarat lepas landas, lepas landas (take off), tingkat kematangan (maturity), dan masa konsumsi
tinggi (high consumption).

4) Teori Schumpeter
Kalau teori yang satu ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh para pengusaha
atau enterpreneurship.  Peranan pengusaha sangat penting karena pengusaha pasti selalu melakukan inovasi
yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas


produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional [1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan produk nasional bruto (PNB, GNP) riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif,
bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti
dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga
elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

 Pembangunan sebagai suatu proses


Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu
tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh,
manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa
harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus
menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan
sejahtera.

 Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita


Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan
oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan
demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen
yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan
perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

 Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang


Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila
pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti
bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya,
suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun,
kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

Daftar isi

 1Faktor
 2Pertumbuhan ekonomi
 3Pembangunan Ekonomi
 4Dampak Positif
 5Dampak Negatif
 6Referensi
 7Bacaan lanjutan

Faktor[sunting | sunting sumber]

Sumber daya alam yang dimiliki memengaruhi pembangunan ekonomi.


Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,
namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu
faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan
keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah
bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga
sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui
jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas
penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah
tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah
kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,
keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

Pertumbuhan ekonomi[sunting | sunting sumber]


1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
6. Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih

Pembangunan Ekonomi[sunting | sunting sumber]


1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha
meningkatkan produk per kapita.
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya.
3. Memperhatikan pertambahan penduduk.
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
6. Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan –
perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Dampak Positif[sunting | sunting sumber]
 Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan
lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
 Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
 Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung
bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
 Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian
dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi
yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
 Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini,
dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan
demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif[sunting | sunting sumber]


 Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan
adanya kerusakan lingkungan hidup.
 Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

Referensi
embangunan dan Pertumbuhan Ekonomi (Kelas XI)
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

A. PEMBANGUNAN EKONOMI 

1.  Pengertian Pembangunan Ekonomi 


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang terus menerus, dilaksanakan
berdasarkan rencana-rencana yang terarah untuk membawa kemajuan dan perbaikan
dalam berbagai segi kehidupan, baik ekonomi, sosial budaya, kemasyarakatan, politik
maupun bidang lainnya.

2.  Tujuan Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kemakmuran masyarakat.

a.    Terjadinya perubahan menuju perbaikan struktur sosial, sikap mental, dan lembaga
nasional. 
b.    Mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus
kemiskinan.
 
3.  Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi
a.    Jumlah penduduk  dan kualitas penduduk. 
b.    Sistem sosial dan sikap masyarakat. 
c.    Sumber daya modal dan teknologi. 
d.    Sumber daya alam.
4.  Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang
Sifat ekonomi Negara sedang berkembang:a.    Produsen barang primer 
b.    Masalah tekanan penduduk 
c.    Sumber daya alam yang belum diolah 
d.    Kualitas penduduk rendah 
e.    Kekurangan modal 
f.     Orientasi perdagangan luar negeri

 5.    Arah pembangunan ekonomi menurut W.W. Rostow:


 Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya
berorientasi pada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar 
  Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil 
  Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang
tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi
produktif 
  Perubahan sikap hidup dan adat istiadat kurang merangsang pembangunan ekonomi
(kurang menghargai waktu, kurang mengharagi prestasi perorangan)

B.   PERTUMBUHAN EKONOMI (ECONOMIC GROWTH)

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka
panjang.  Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat yaitu:
a. Kekayaan modal.
b. Ketersediaan tenaga kerja.
c. Kekayaan sumber daya alam.
d. Kemajuan teknologi.
e. Sikap masyarakat.

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI


 
Teori Pertumbuhan Austria (Aliran Historis)

1. Friedrich List (1789-1846)

Menurut Frederich List dalam bukunya “ Das Nationals System der Politischen Ekonomi”
(1841), perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan
pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan  kebudayaan. Frederich List berpendapat
bahwa kemajuan perekonomian suatu masyarakat diukur menurut kemajuan teknik atau
“cara produksinya”. Menurut Friedrich List, perkembangan ekonomi dibagi melalui beberapa
fase yaitu:
1. Masa berburu/mengembara: Pada masa ini peradaban masih sangat sederhana,
manusia memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada alam, mereka hidup secara
berkelompok, dan berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lainnya, yang dapat
memberikan kehidupan bagi mereka.
2. Masa beternak dan bertani
Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Mereka mulai
menanam jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari tempat lain, dan mulai mencoba
memelihara hasil buruannya yang masih hidup, sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada
alam.
3. Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka bertambah,
meningkatnya
kebutuhan ini mendorong mereka untuk berusaha memperluas lahan pertanian dan
berusaha membuat
kerajinan-kerajinan tangan untuk mengisi waktu senggangnya setelah bertani.
4. Kehidupan masyarakat berkembang dengan adanya
pertanian, industri, dan perdagangan.
5. Masa kerajinan, industri, dan perdaganganPada masa ini masyarakat telah berubah,
kerajinan yang semula hanya sebagai sampingan, lambat laun menjadi sebuah kawasan
industri kerajinan dan sudah mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat
tertentu/pasar. Pada masa inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para
pedagang.
2. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada “cara produksi” tetapi
didasarkan pada “cara distribusi. Bruno mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:
a) Perekonomian Barter;
b) Perekonomian Uang;
c) Perekonomian Kredit.
  
3. Werner Sombart (1863-1941)
Werner Sombart membagi perkembangan perekonomian menjadi:
a)  Zaman perekonomian tertutup yang dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Perekonomian desa.
2. Perekonomian feodal dan tuan tanah.
b)  Zaman kerajinan dan pertukaran, zaman ini ditandai adanya pembagian kerja yang
    masing- masing mengerjakan pekerjaannya dan sifatnya masih kekeluargaan.
  c) Zaman Kapitalis, yang dibagi dalam:
            1.  Zaman Kapitalis Purba ,
            2.  Zaman Kapitalis Madya ,
            3.  Zaman Kapitalis Raya, dan
            4.  Zaman Kapitalis Akhir.

4.   Menurut Karl Bucher (1847-1930)


Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi masyarakat dilihat dari hubungannya antara
produsen dan konsumen dalam mendistribusikan hasilproduksinya sampai ke
tangan konsumen.Karl Bucher membagi perkembangan perekonomian ke dalam: 
 Rumahtangga tertutup: Kehidupan masyarakat pada masa ini proses
pertukaranbelum ada, masyarakat menghasilkan barang terbatas hanya
untuklingkungannya sendiri (produksi untuk kebutuhan sendiri) 
 Rumahtangga kota: Pada rumah tangga kota pertukaran sudah
meluas,masyarakatmulai mengenal pertukaran hasil produksi. Hasil produksi kota
biasanyadikerjakan dalam bentuk gilda yaitu suatu ikatan di antara para
produsensejenis,hubungan antara para pekerja dan pimpinan masih bersifatkekeluargaan,
produksinya pun dikerjakan atas dasar pesanan.  
  Rumahtangga bangsa: Rumah tangga bangsa atau perekonomian nasional
dimanaperan pedagang menjadi semakin penting,produksi tidak lagi didasarkanatas
pesanan, tetapi sudah berorientasi untuk mendapatkan keuntungan, didalam rumah tangga
bangsa sistem gilda sudah hilang. 
  Rumahtangga dunia: Di dalam rumah tangga dunia ruang lingkup pasar
mencakuppasar internasional. Sistem perekonomian tidak terbatas hanya di dalamnegeri,
tetapi sudah sampai ke luar negeri.

Teori Klasik

1.  Adam Smith
Adam Smith selain merupakan ekonom pertama yang banyak menumpahkan perhatian
kepada   masalah ekonomi, juga terkenal sebagai pelopor pembangunan ekonomi dan
kebijakan laissez- faire. Pendapat Adam Smith dituangkan dalam teori yang disebut The
Invisible Hands (Teori Tangan-tangan Gaib). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of  Nation (1776) ia mengemukakan tentang proses pertumbuhan
ekonomi jangka panjang secara sistematis. Proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam
Smith dibedakan menjadi dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan
output total dan pertumbuhan penduduk.
a)  Pertumbuhan output total    
Menurut Adam Smith ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber daya alam yang 
tersedia (faktor produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah penduduk); dan stok
barang  modal.
Menurut Smith jika sumber daya alam ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah 
penduduk dan persediaan barang modal yang ada memegang peranan
dalam pertumbuhan output. Akan tetapi jika semua sumber daya alam tersebut telah
digunakan secara penuh,  maka pertumbuhan  output tersebut akan berhenti.
Sumber daya manusia (jumlah penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan
akan tenaga  kerja dari suatu masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
Persediaan barang modal menurut Smith,  mempunyai peranan yang sangat penting
dalamproses pertumbuhan output, dan  merupakan unsur  produksi yang sangat
menentukan tingkat output.    
Adam Smith adalah penganjur laissez-faire dan free trade. Menurut Smith, potensi pasar 
akan dapat dicapai secara maksimum, jika setiap warga masyarakat diberi kebebasan
seluas- luasnya untuk melakukan kegiatan ekonominya. Namun demikian, jika pasar tidak
tumbuh  secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot dan
akhirnya  akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal,
dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan akan menurun yang akhirnya akan mencapai
tingkat  keuntungan minimal.

b) Pertumbuhan penduduk
     Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan  meningkat jika tingkat upah yang berlaku
lebih  tinggi  dari tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasan  untuk hidup). Jika
tingkat   subsistem  jumlah kelahiran akan meningkat karena orang-orang akan kawin
muda.  Sebaliknya   jika  tingkat upah lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka
jumlah penduduk   akan menurun.
        Menurut Adam Smith, permintaan akan tenaga kerja  ditentukan oleh persediaan barang   
modal dan tingkat output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja
ditentukan  oleh persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Dari uraian di
atas dapat  disimpulkan bahwa laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan
oleh laju  pertumbuhan persediaan barang modal dan laju pertumbuhan output.

2) David Ricardo (1772-1823)


Proses Pertumbuhan menurut Ricardo diungkapkandalam bukunya yang
berjudul The Principles of Political Economy and Taxation (1917).
Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo adalah:
1)  jumlah tanah terbatas; 
2)  tenaga kerja meningkat atau menurun tergantung pada tingkat upah
3)  Akumulasi modal terjadi jika tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal    berada di
atas tingkat keuntungan minimal; 
4)  sepanjang waktu terjadi kemajuan teknologi;
5)  dominannya sektor pertanian.

Menurut ajaran klasik disimpulkan bahwa:


1)  Perkembangan perekonomian ditentukan oleh empat faktor: yaitu luas tanah, jumlah
penduduk, persediaan barang modal ,dan teknologi; 
2)  Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh: upah, sewa dan keuntungan pengusaha;
3)  Seluruh kegiatan ekonomi berlaku The Law of Diminishing Return;
4)  Tanah pertanian dalam kondisi tetap; dan
5)  Keuntungan pengusaha merupakan faktor pembentukan modal.
 
Teori Neo Klasik

1) Sollow Swan
Robert Sollow dan Trevor Swan dikenal sebagai ekonom yang menjadi perintis dalam 
mengembangkan teori Neo-Klasik. Teori pertumbuhan neo klasik ini berkembang sejak
tahun 1950-an. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan
penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi.

2) Keynesian (Harrod-Domar) 
Teori Harrod-Domar itu merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai kegiatan
ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha menunjukkan syarat
yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara mantap (steady
growth).Menurutnya, agar pendapatan nasional naik perlu dilakukan investasi secara besar-
besaran. Alasannya adalah, investasi yang diperlukan lebih besar daripada pendapatan yang
akan diraih. Misalnya diperlukan kenaikan modal
Rp3,00 untuk menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp1,00. Hubungan antar
tambahan investasi dan tambahan pendapatan tersebut disebut rasio modal-output (capital
output ratio, disingkat COR), yaitu 3 berbanding 1.

3) Schumpeter 
Teori Schumpeter dikemukakan pada tahun 1934 dan diterbitkan dalam bahasa Inggris
dengan judul The Theory of Economic Development. Selanjutnya Schumpeter
menggambarkan teorinya tentang proses pembangunan dan faktor utama yang
menentukan pembangunan dalam bukunya Business Cycle yang diterbitkan pada tahun
1939. Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara adalah proses inovasi yang dilakukan oleh para inovator atau wiraswasta
(entrepreneur). Menurut Schumpeter ada lima macam kegiatan yang dimasukkan sebagai
inovasi yaitu:
a) Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru;
b) Memperkenalkan cara berproduksi baru;
c) Memperkenalkan produk baru;
d) Pembukaan pasar-pasar baru; dan
e) Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
 
Teori Modern

Menurut Teori Modern (Walt Whitman Rostow, dalam bukunya ’The Stages of Economic
Growht’ tahun 1960,  tingkatan pertumbuhan ekonomi sbb :
1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)  masa kehidupan sangat sederhana.
Produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
2. Pra Syarat Lepas Landas (The Pre-Condition for Take Off) 
3. Masa transisi, persiapan menuju kemajuan.Lepas Landas (The Take off)  ada
perubahan sangat pesat: peningkatan investasi, sektor industri berkembang pesat, tercipta
kerangka poleksosbud yang menjamin pertumbuhan ekonomi. 
4. Dorongan menuju kedewasaan (The Drive to Maturity), ciri-cirinya, a.l.: struktur
tenaga kerja mengalami perubahan, kepemimpinan perusahaan bersifat professional.
5. Masa Konsumsi Tinggi (The High Mass Consumption)  pada masa ini masyarakat
sudah mulai berubah pada masalah-masalah yang terkait dengan konsumsi dan
kesejahteraan masyarakat, bukan lagi masalah produksi.
 
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI

                                           GNPn  -  GNPn-1
   Pertumbuhan Ekonomi =  -------------------------  x 100 %
                                                    GNPn-1 

   

Misalnya:
GNP negara "X" pada tahun 2013 US$ 4,000 M dan pada tahun 2012 US$ 3,500 M maka
pertumbuhan ekonominya adalah:
                                                                4,000 - 3,500
    Pertumbuhan ekonomi negara "X" = ---------------- x 100% = 14,28%
                                                                      3,500
ARTIKEL
Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
salah satu masalah ekonomi di indonesia yang sering kita jumpai adalah
pengangguran yang tiap tahun semakin meningkat.

Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dankeluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
“pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja
sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di
mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai: perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke
periode lainnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan
jasabarang faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam
jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal.
Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja
bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja
dan pendidikan menambah ketrampilan mereka.
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat
pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan
potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah adalah lebih
lambat dari potensinya.
Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith, David Ricardo dan TR. Malthus.
Berikut ini akan diuraikan satu per satu.

1. Adam Smith
Adam Smith adalah ahli ekonomi yang menulis buku “The Wealth of Nation”
(kemakmuran suatu negara) yang sangat terkenal. Ia merupakan tokoh yang
mengemukakan pentingnya sistem ekonomi liberal (bebas), yakni sistem
ekonomi yang bebas dari campur tangan pemerintah yang diperkuat dengan
semboyan “Laissez Faire, Laissez Passer”. Adam Smith percaya bahwa
dengan menggunakan sistem ekonomi liberal (bebas), pertumbuhan ekonomi
dapat dicapai secara maksimum. Pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan
melibatkan dua unsur, yaitu:
1. Pertumbuhan penduduk.
2. Pertumbuhan output total.
Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa dipengaruhi
oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga kerja, jumlah
persediaan barang.

Agar terjadi pertumbuhan output, sumber-sumber alam harus dikelola oleh


tenaga kerja dengan menggunakan barang modal. Sumber-sumber alam
sangat penting untuk menentukan pertumbuhan ekonomi, karena
sumbersumber alam merupakan batas maksimum output jika sudah
dimanfaatkan secara maksimum. Sumber-sumber alam mencapai batas
maksimum apabila telah dikerjakan oleh tenaga kerja yang handal dengan
menggunakan barang modal yang cukup.

1. David Ricardo dan TR Malthus


Pemikiran David Ricardo dan TR Malthus tidak sama dengan Adam Smith.
Mereka mengkritik Adam Smith, bila Adam Smith berpendapat bahwa
pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka
David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu besar
(hingga 2 kali lipat) bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja.
Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah yang diterima menurun, di
mana upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum
(subsistence level). Pada taraf ini, perekonomian mengalami stagnasi
(kemandegan) yang disebut Stationary State.

TR Malthus sependapat dengan David Ricardo dan mengemukakan bahwa


bahan makanan bertambah menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan
seterusnya), sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur (1, 2, 4, 8,
16 dan seterusnya). Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk
menghidupi penduduk, sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence
dan perekonomian mengalami kemandegan.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik


Ada tiga tokoh Neoklasik yang akan dibahas, yakni Robert Slow, Harrod
Domar serta Joseph Schumpeter.
1. Robert Solow
Robert Solow adalah ahli ekonomi yang memenangkan hadiah nobel pada
tahun 1987. Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai
jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input,
yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi
dianggap konstan (tidak berubah). Adapun yang tergolong sebagai modal
adalah bahan baku, mesin, peralatan, komputer, bangunan dan uang. Dalam
memproduksi output, faktor modal dan tenaga kerja bias dikombinasikan
dalam berbagai model kombinasi. Sehingga, bisa dituliskan dalam rumus
sebagai berikut:

Q = f (C.L)
Keterangan:
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = Fungsi
C = Capital (modal sebagai input)
L = Labour (tenaga kerja, sebagai input)

Rumus di atas menyatakan bahwa output (Q) merupakan fungsi dari modal
(C) dan tenaga kerja (L). Ini berarti tinggi rendahnya output tergantung pada
cara mengombinasikan modal dan tenaga kerja.

1. Harrod dan Domar


Harrod dan Domar mengemukakan perlunya pembentukan modal sebagai
syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth).
Menurut mereka, bila pembentukan modal telah dilakukan pada suatu masa,
maka pada masa berikutnya perekonomian akan sanggup memproduksi
barang-barang dalam jumlah lebih besar. Keinginan masyarakat dalam
pembentukan modal (berinvestasi) ditentukan oleh permintaan agregat
(keseluruhan) dari masyarakat dan oleh MEC (Marginal Efficiency of Capital),
yakni perbandingan antara pertambahan modal terhadap pertambahan
output.

1. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi
dari para pengusaha (wiraswasta). Dalam hal ini, inovasi merupakan
penerapan pengetahuan dan teknologi yang baru di dunia usaha. Inovasi
memiliki pengaruh sebagai berikut:

1. Diperkenalkannya teknologi baru.


2. Menimbulkan keuntungan yang lebih tinggi.
3. Menimbulkan imitasi inovasi, yaitu peniruan teknologi baru oleh pengusaha-
pengusaha lain yang dapat meningkatkan hasil produksi
Faktor-faktor pembangunan ekonomi
Sumber daya alam yang dimiliki memengaruhi pembangunan ekonomi.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan


ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi


diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya
modal, dan keahlian atau kewirausahaan.

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat
memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian
dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,
menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses
produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara
kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali
dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,
keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Pembangunan ekonomi
 Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk
usaha meningkatkan produk per kapita.
 Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya.
 Memperhatikan pertambahan penduduk.
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
 Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi
perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang
hampir setiap hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru
dikeluarkan oleh pemerintah. Indicator adalah sebuah instrument yang
menunjukkan keterkaitan berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular
mensurvei rumah tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas
dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya
indicator-indikator ini, pola atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya
akan sulit diketahui secara pasti. Indikator yang diperoleh secara survey oleh
pemerintah ataupun lembaga yang berkepentingan digunakan sebagai tolak
ukur untuk mengawasi dan merumuskan suatu kebijakan. Dapat disimpulkan
bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah suatu instrument untuk
mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara yang
meliputi beberapa aspek.

Adapun pentingnya indicator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai


berikut :

1. Memantau perilaku perekonomian


2. Kepentingan analisis ekonomi
3. Dasar pengambilan keputusan
4. Dasar perbandingan internasional
Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok, berikut ini adalah
penjelasan dari masing-masing Indikator Pembangunan Ekonomi :

Indikator Moneter
Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang
diterima oleh masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator
yang dapat diukur, yakni :

Indikator Non-Moneter
Indikator ini merupakan indicator yang diambil dari beberapa hal pokok yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan indicator
sebelumnya, Indikator memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator.
Berikut ini adalah uraiannya.

1. Indikator Sosial
Ahli Pembangunan Ekonomi yang bernama Beckerman membedakan
berbagai penelitian tentang cara-cara membandingkan tingkat kesejahteraan
dalam 3 kelompok.

Kelompok pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan tingkat


kesejahteraan yang terjadi dalam masyarakat yang ada di dalam dua atau
beberapa Negara dengan cara memperbaiki pelaksanaan dalam perhitungan
pendapatan nasional biasa. Usaha ini dipelopori oleh Colin Clark yang
selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan Kravis.

Kelompok kedua, dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan


masyarakat yang dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan
tingkat harga disetiap Negara.

Kelompok ketiga, adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat


kesejahteraan dari setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat
moneter seperti, jumlah kendaraan bermotor, konsumsi minyak, jumlah
penduduk yang mengenyam pendidikan, dan usaha ini dipelopori oleh tokoh
yang bernama Bennet.
Menurut Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling tepat
adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini merupakan
usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan pembangunan di
berbagai Negara dengan memperbaiki metode pembanding dengan
menggunakan data pendapatan nasional dari masing-masing Negara.

Indikator Campuran
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur
pembangunan ekonomi suatu Negara. Pada umumnya, dalam Negara maju
tingkat pendidikan rata-rata tinggi dengan TPAK dari tahun ketahun selalu
meningkat. Negara maju sangat memperhatikan tingkat pendidikan para
penduduknya. Berbeda dengan Negara sedang berkembang, pendidikan di
NSB masih rendah jika dibandingkan Negara maju. Terbukti tingkat melek
huruf dan TPAk serta angka partisipasi sekolah masih rendah. Sehingga, dari
perbandingan tersebut, indicator yang dapat diukur dalam pendidikan yakni ;
tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.

2.Kesehatan
Kesehatan merupakan hak asasi yang harus dipenuhi demi
keberlangsungannya kehidupan bermasyarakat. Indikator tingkat kesehatan
dapat dilihat dari rata-rata hari sakit dan ketersediaannya fasilitas kesehatan.
Ketika terpenuhinya pembangunan ekonomi berupa kesejahteraan dalam
bidang kesehatan, dapat dilihat dari beberapa indikasi berupa tingkat
mortalitas yang rendah, angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan angka
harapan hidup yang tinggi.

3.Perumahan
Rumah merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh masing-
masing penduduk.  Indicator perumahan yang sesuai dengan tujuan
kesejahteraan penduduk yakni sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan
mutu rumah tinggal.

4.Angkatan Kerja
Penduduk yang dikatakan angkatan kerja adalah orang yang telah berumur
15-64 tahun. Angkatan kerja ini juga dibagi lagi menjadi dua yakni bekerja dan
sedang mencari pekerjaan (Menganggur). Indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur kesejahteraan angkatan kerja adalah, partisipasi tenaga
kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.

5. KB dan Fertilitas
Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat imunisasi,
kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat
kontrasepsi.

6. Ekonomi
Pembangunan ekonomi pada dasarnya di ikuti dengan pertumbuhan
ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat Indikator
ekonomi itu sendiri, yakni tingkat pendapatan dan konsumsi per kapita.

     7.Kriminalitas
Pada dasarnya Negara maju memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, hal ini
disebabkan sudah lengkapnya alat keamanan Negara yang digunakan oleh
Negara tersebut.  Hal ini berbeda dengan keadaan di Negara sedang
berkembang. Di NSB, banyak terjadi kriminalitas yang disebabkan beberapa
factor seperti adanya cultural shock, ketidak mampuan dalam memenuhi
kebutuhan, dan adanya kepentingan dari suatu pihan. Indicator kriminalitas itu
sendiri diantaranya adalah, jumlah pencurian per tahun, jumlah pembunuhan
per tahun, dan jumlah pemerkosaan per tahun.

       8.Perjalanan Wisata


Indikatornya adalah frekuensi perjalanan wisata per tahun.

     9.Akses Media Massa


Akses media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam
masyarakat itu sendiri. Indikatornya antara lain : jumlah surat kabar, jumlah
radio, dan jumlah televisi.
Sumber : https://fahendrablog.wordpress.com/2015/06/19/artikel-
pembangunan-pertumbuhan-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai