Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN DAN TEORI

SERTA CARA MENGUKUR PERTUMBUHAN EKONOMI

A. Pendahuluan
Aspek ekonomi adalah suatu hal yang vital dalam suatu negara. Ekonomi seringkali
menjadi fokus utama bagi setiap negara dalam penataan pemerintahan. Sebab, aspek
ekonomi ini pula yang menjadi tolok ukur utama kesejahteraan rakyat. Tentunya,
kesejahteraan rakyat ini menjadi salah satu tujuan utama dari pencapaian kepentingan
nasional.
Dalam perekonomian suatu negara inilah dikenal konsep pertumbuhan ekonomi.
Memahami konsep pertumbuhan ekonomi ini adalah hal yang penting, di samping
pembangunan ekonomi. Agar lebih jelasnya, berikut akan kita pelajari mengenai
pengertian pertumbuhan ekonomi serta teori teori pertumbuhan ekonomi yang
dikemukakan oleh para ahli serta cara pengukurannya.

B. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan yang menyebabkan
adanya peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di suatu negara. Arti pertumbuhan
sendiri secara umum adalah ungkapan yang menggambarkan adanya tingkat
perkembangan.
Dari sini, bisa dipahami pula bahwa pertumbuhan ekonomi ini digunakan untuk
mengukur prestasi yang dicapai dalam perkembangan suatu perekonomian. Adanya
perkembangan ini dapat dilihat dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu
negara.
Pengertian PDB sendiri adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun, termasuk pula yang dihasilkan
warga negara asing yang berada di wilayah negara tersebut.
Karenanya pertumbuhan ekonomi dapat pula diartikan sebagai keadaan per-
ekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan PDB suatu negara bila dibanding dengan
tahun sebelumnya.
Berbeda dengan pembangunan ekonomi, perhitungan untuk pertumbuhan ekonomi
ini mengabaikan apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan
penduduk yang ada. Perhitungan perkembangan ekonomi juga tidak memangdang ada
atau tidaknya perubahan dalam struktur perekonomian.
Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka digunakan data
secara kuantitas. Data pertumbuhan ekonomi ini juga dapat diperbandingan antar satu
periode degnan periode yang lainnya.
Untuk bisa mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
suatu negara dalam periode tertentu secara riil memang sangat sulit. Kesulitan ini
disebabkan adanya perbedaan satuan pengukuran dari masing -masing barang, serta
beragamnya jenis barang dan jasa yang dihasilkan.
Misalnya saja, untuk satuan ukur produksi padi menggunakan satuan kg atau kw atau
ton, sementara untuk menghitung produkksi minyak bumi menggunakan satuan volume
atau barel.
Pada sektor jasa, produksinya pun juga tidak dapat diukur secara fisik. Misalnya saja
pada jasa operator komunikasi, jasa transportasi, jasa pariwisata, jasa konsultasi, jasa
penginapan dan lainnya.
Pada dasarnya, setiap negara tentu ingin mengalami pertumbuhan ekonomi dengan
nilai yang positif dari tahun ke tahun. Hanya saja, seringkali yang terjadi pertumbuhan
ekonomi suatu negara secara riil tidak sesuai dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang
dimiliki.
Pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara memang baik. Akan tetapi, perlu pula
diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang terlalu tinggi dan pesat pun juga tidak baik,
karena bisa mengakibatkan inflasi atau kenaikan harga barang.
Meskipun, bila yang terjadi adalah kemunduran ekonomi, maka hal ini bisa
menyebabkan peningkatan pengangguran yang artinya kesejahteraan masyarakat pun
berkurang. Untuk itu, negara perlu senantiasa menjaga siklus pertumbuhan ekonomi
dapat stabil.

C. Teori Teori Pertumbuhan Ekonomi


Para ahli ekonomi sudah sejak lama berusaha untuk memahami konsep pertumbuhan
ekonomi yang terjadi dalam suatu masyarakat di suatu negara ini. Dari pemikiran mereka,
dihasilkanlah aneka teori pertumbuhan ekonomi yang bisa kita pelajari.
Teori pertumbuhan ekonomi ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok,
yakni teori klasik, teori neokklasik, teori neokeynes, teori W.W. Rostow, dan teori Karl
Bucher. Berikut penjelasannya.
1. Teori Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi aliran klasik ini sudah dikembangkan sejak abad ke-17.
Ada dua tokkoh yang paling berpengaruh terhadap pemikiran teori klasik ini, yakni Adam
Smith dan David Ricardo.
 Teori Pertumbuhan Ekonomi menurut Adam Smith
Adam Smith adalah tokoh klasik yang banyak membahas mengenai teori -toeri
ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi. Di dalam buknya yang berjudul An Inquiry
into the Nature and Causes Weaklth of Nation (1776), Adam Smith menguraikan
pendapatnya tentang bagaimana menganalisis pertumbuhan ekonomi melalui dua faktor,
yakni faktor output total dan faktor pertumbuhan penduduk.
Perhitungan output total dilakukan dengan tiga variabel, meliputi sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan persediaan capital atau modal. Sedangkan untuk faktor kedua,
yakni pertumbuhan penduduk, digunakan untuk menentukan luas pasar dan laju
pertumbuhan ekonomi.
 Teori Pertumbuhan Ekonomi menurut David Ricardo
Pemikiran David Ricardo dalam hal pertumbuhan ekonomi yang paling dikenal
adalah tentang the law of diminishing return. Pemikirannya ini tentang bagaimana
pertumbuhan penduduk atau tenaga kerja yang mampu mempengaruhi penurunan produk
marginal karena terbatasnya jumlah tanah.
Menurutnya, peningkatan produktivitas tenaga kerja sangat membutuhkan kemajuan
tekonologi dan akumulasi modal yang cukup. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi
dapat dicapai.

2. Teori Neoklasik
Dalam teori Neoklasik pertumbuhan ekonomi, dua tokoh yang paling populer adalah
Joseph A Schumpeter dan Robert Solow.
 Pertumbuhan Ekonomi menurut Joseph A Schumpeter
Menurut Joseph A Schumpeter dalam bukunya yang berjudul The Theory of
Economic Development, membahas mengenai peran pengusaha dalam pembangunan.
Schumpeter menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan ekonokmi pada dasarnya adalah
proses inovasi yang dilakukan oleh para innovator dan wirausahawan.
 Pertumbuhan Ekonomi menurut Robert Solow.
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan
yang bersumber pada empat faktor utama, yakni manusia, akumulasi modal, teknologi
modern dan hasil (output).

3. Teori Neokeynes
Dalam teori Neokeynes, dikenal tokoh Roy F. Harrod dan Evsey D Domar.
Pandangan kedua tokoh tersebut adalah tentang adanya pengaruh investasi terhadap
permintaan agregat dan pertumbuhan kapasitas produksi. Sebab, investasi inilah yang
kemudian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Teori Neokeynes ini memiliki pandangan bahwa penanaman modal adalah komponen
yang sangat utama dalam proses penentuan suksesnya pertumbuhan ekonomi.

4. Teori W. W. Rostow
W.W. Rostow banyak membahas mengenai pertumbuhan ekonomi dan Teori
Pembangunan. Berbagai pemikirannya dituangkan dalam salah satu bukunya berjudul
The Stages of Economic, A Non COmunist Manifesto. Dalam buku tersebut, Rostow
menggunakan pendekatan sejarah untuk menjabarkan proses perkembangan ekonomi
yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Menurutnya, dalam suatu masyarakat, proses pertumbuhan ekonomi tersebut
berlangsung melalui beberapa tahapan, meliputi :
1. Masyarakat tradisional (traditional society)
2. Tahap prasyarat tinggal landas (praconditions for thae off)
3. Tahap tinggal landas (the take off)
4. Tahap menuju kedewasaan (maturity)
5. Tahap konsumsi tinggi (high mass consumption)

6. Teori Karl Bucher


Seperti Rostow, Karl Bucher juga memiliki pendapat tersendiri mengenai tahapan
perkembangan ekonomi yang berlangsung dalam suatu masyarakat. Tahapan
pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah :
1. Produksi untuk kebutuhan sendiri (rumah tangga tertutup)
2. Perekonomian sebagai bentuk perluasan pertukaran produk di pasar (rumah tangga
kota)
3. Perekonomian nasional dengan peran perdagangan yang semakin penting (rumah
tangga negara)
4. Kegiatan perdagangan yang telah meluas melintasi batas negara (rumah tangga dunia)

D. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi


Tingkat perekonomian yang semakin tumbuh ataupun menurun biasanya dihitung
menggunakan angka presentase. Misalnya jika perekonomian meningkat 3 persen maka
PDB juga naik sebesar 3 persen. Pertumbuhan presentase tersebut disebut dengan laju
pertumbuhan ekonomi dalam satu tahun dan bisa menggunakan rumus seperti dibawah
ini.

Keterangan :
 R adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang dinyatakn dalam persen
 PDBt adalah pendapatan nasional pada tahun t
 PDBt-1 adalah pendapatan nasional pada tahun t ( tahun sebelumnya )

Contoh soal :

No. Tahun PDB ( dalam miliaran Rp )


1. 2005 Rp 1.750.815,2
2. 2006 Rp 1.847.126,7
3. 2007 Rp 1.963.091,8
4. 2008 Rp 2.083.103,7

Soal :
1. Hitunglah laju pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahun berdasarkan data tersebut!
2. Berapakah rata – rata pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005 – 2008?

Jawab :
Jadi, rata – rata pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005 – 2008 adalah 5,92 %

Anda mungkin juga menyukai