Anda di halaman 1dari 11

Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian akan tumbuh seiring bertambahnya penduduk. Jadi kalo penduduk


semakin banyak, otomatis akan menimbulkan permintaan akan barang dan jasa yang semakin
banyak juga. Hal ini menyebabkan makin banyak penduduk yang bekerja untuk menyuplai
permintaan tersebut, dan tentunya menghasilkan cuan dong xixixi.tapi itu belum tentu berlaku di
semua daerah atau negara, lho! Karena ungkapan tersebut hanya salah satu teori pertumbuhan
ekonomi, yaitu teori menurut Adam Smith. Menariknya, selain Teori Pertumbuhan Ekonomi
menurut Adam Smith, ada beberapa tokoh juga nih, yang mempunyai teori sendiri mengenai
pertumbuhan ekonomi. Untuk lebih jelasnya, langsung simak pembahasan berikut mengenai
pertumbuhan ekonomi dan teori pendukungnya, ya!

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Sebelum aku bahas teori pertumbuhan ekonomi, kamu harus paham dulu nih dasarnya.
Apa sih pertumbuhan ekonomi itu? Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kegiatan
ekonomi masyarakat yang menyebabkan peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di suatu
negara pada periode tertentu. Nah, biasanya untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada suatu
tahun, kita akan membandingkan produksi barang dan jasa atau pendapatan nasional tahun yang
bersangkutan dengan tahun sebelumnya. Masih ingat kan, pendapatan nasional itu apa? Nah,
ketika kita ingin menghitung pertumbuhan ekonomi, kita bisa menggunakan konsep pendapatan
nasional.

Kenapa sih, pertumbuhan ekonomi itu penting banget dan kudu banget dihitung tiap
tahunnya? Karena pertumbuhan ekonomi ini bisa jadi indikator keberhasilan pembangunan
ekonomi di masyarakat loh, gais! Terus gimana nih caranya kalo kita mau ngitung pertumbuhan
ekonomi? Nah, untuk menghitung pertumbuhan ekonomi kamu bisa pake rumus di bawah ini ya
yang berhubungan juga dengan Produk Domestik Bruto (PDB):

Kenapa pake PDB rumusnya? Karena PDB itu adalah jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara. Nah, PDB itu mempengaruhi pendapatan nasional gais, jadi secara
langsung bisa digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Tapi sebenarnya bisa dihitung
menggunakan PNB juga loh, cuma pada umumnya memang menggunakan PDB ya hehe.
Berhubung kita udah bahas sekilas tentang pertumbuhan ekonomi, sekarang aku akan
bahas mengenai beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi ya! Jadi gais, sebenernya ada
perbedaan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi. Perbedaan pandangan inilah yang
menghasilkan teori mengenai pertumbuhan ekonomi. Secara umum, teori ini dibagi menjadi tiga
macam. Ada teori pertumbuhan ekonomi klasik, neoklasik, dan historis. Yuk kita bahas satu-satu
ya, gais!

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik


Teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah beberapa teori yang diungkapkan oleh para
ekonom mengenai pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang pertambahan penduduk. Jadi gais,
semua teorinya itu didasarkan oleh sedikit atau banyaknya penduduk di daerah tersebut. Untuk
pembahasan lengkapnya, langsung simak penjelasannya ya, gais!
1. Adam Smith

Menurut Adam Smith, perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada
pertambahan penduduk yang memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Biar kamu punya
gambaran lebAda negara X yang punya sedikit penduduk, dan negara Y yang punya banyak
penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak menciptakan
permintaan barang/jasa yang banyak dan beragam di pasar. Hal ini akhirnya menyebabkan
pekerjaan penduduk di negara X hanya seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang
punya penduduk dengan jumlah jauh lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak
menciptakan permintaan barang/jasa yang lebih banyak dan beragam juga.

Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran, sehingga
semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.Alhasil
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Nah, inilah yang membuat mas Adam berpikir
kalo pertambahan penduduk itu tinggi, secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
2. David Ricardo Kebalikan dengan Adam Smith, David Ricardo berpendapat
bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin besar akan menghasilkan tenaga kerja yang
banyak, sehingga upah menurun dan perekonomian menjadi stagnan.
Contohnya nih gais, di Tiongkok, upah tenaga kerja relatif lebih rendah dibandingkan
dengan di Australia Utara. Ini karena Tiongkok memiliki jauh lebih banyak penduduk
dibandingkan Australia Utara. Sehingga lebih mudah untuk mencari tenaga kerja di Tiongkok,
maka upahnya pun menjadi lebih murah. Kebalikannya nih kalo di Australia Utara. Karena susah
nyari tenaga kerja karena jumlah penduduk yang sedikit, tenaga kerja di Australia Utara upahnya
relatif tinggi loh, gais! Psst, ini juga yang kadang jadi alasan banyak calon pekerja mencari kerja
di negara dengan penduduk yang sedikit gais xixixi.
3. Thomas Robert Malthus
Nah, kalo Robert Malthus masih mirip sama Ricardo ya gais. Menurut Robert
Malthus, pertumbuhan penduduk yang besar akan menyebabkan krisis pangan, sehingga akan
terjadi kelangkaan makanan. Jadi menurut Malthus, pangan itu pertumbuhannya kayak deret
hitung, yakni 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Tapi, penduduk itu tumbuh seperti deret ukur, yakni 1,
2, 4, 8, 16, dan seterusnya. Nah, pertumbuhan yang tidak imbang ini antara pangan dan
penduduk pada akhirnya akan menimbulkan krisis pangan. Karena tidak semua orang dapat
mengakses pangan, sehingga harga pangan pun akan meroket nantinya.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Berikutnya ada teori pertumbuhan ekonomi neoklasik. Berbeda dengan teori sebelumnya,
teori ini lebih memperhatikan hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain
pertumbuhan penduduk, seperti kewirausahaan dan investasi. Berikut penjelasannya ya, gais!
1. Harrod-Domar
Menurut Harrod-Domar, perlu adanya pembentukan modal atau investasi untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang teguh (steady growth). Semakin banyak modal maka produksi
barang dan jasa juga makin banyak. Jadi kalo menurut teori ini, ada syarat agar perekonomian
negara dapat berkembang secara jangka panjang (steady growth). Btw, Harrod-Domar ini dua
orang ya, gais. Nama keduanya adalah R. F. Harrod dan Evsey Domar.
2. Schumpeter
Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan
kewirausahaan (entrepreneurship). Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para
pengusaha, yang mana kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan
masyarakat yang mampu melihat peluang untuk membuka usaha baru maupun memperluas
usaha yang telah ada. Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan
kerja tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
3. Robert Solow
Menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam
proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output
yang dihasilkan. Solow juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian
kegiatan dengan empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan
hasil (output).
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Terakhir, ada teori pertumbuhan ekonomi historis. Jadi teori jenis ini berpandangan
bahwa pertumbuhan ekonomi itu memiliki tahapan-tahapan tertentu. Jadi untuk mencapai
pertumbuhan yang maksimal, harus melewati tahapannya dari awal hingga akhir. Berikut
penjelasan lebih dalamnya ya, gais!
1. Frederich List
Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat dalam
menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang lebih pengelompokan ini
terdiri atas 4, yakni:
1. Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
2. Beternak dan bertani
3. Bertani dan kerajinan
4. Kerajinan, industri, dan perniagaan
2. Werner Sombart

Kalo menurut Werner, pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan
organisasi dan ideologi masyarakat. Kalo menurut Werner ada 3 zaman nih gais, yaitu:

 Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan


barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
 Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
 Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal
2. Walt Whitman Rostow
Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan-tahapan
berikut:
1. Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
2. Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industri
3. Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi
4. Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
5. Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja terdidik dan
penduduk di kota lebih besar dari desa.

Nah, teori yang diungkapkan Rostow ini merupakan teori yang memiliki tahapan paling
banyak loh, yakni memiliki 5 tahapan.
4. Bruno Hildebrand

Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh yang lain. Menurut
Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang dilakukan masyarakat, yaitu:

1. Masa tukar-menukar barang (barter)


2. Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
3. Masa tukar-menukar dengan kredit

Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa dinyatakan bahwa Bruno memandang
pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi, melainkan dari segi distribusi.

5. Karl Bucher

Terakhir, Bucher mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan oleh
hubungan konsumen dengan produsen. Tahapan pada teori ini adalah:

1. Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya sendiri


2. Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan kota
3. Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk satu
kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara
4. Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-masa negara,
seperti saat ini nih, gais!
Referensi:

Sadono, Sukirno, 1999, Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadono, Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan.
Jakarta: Prenada Media Group.

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sumber Foto:

Adam Smith (https://id.wikipedia.org/wiki/Adam_Smith)

David Ricardo (https://alchetron.com/David-Ricardo)

Robert Malthus
(http://kuliahtantan.blogspot.com/2013/04/tugasekologimanusiafikridzulkarnaenpmi6.html)

Harrod Domar (https://id.wikipedia.org/wiki/Roy_Harrod)

Schumpeter (https://www.schumpeter.org/schumpeters-theory)

Robert Solow (https://www.nobelprize.org/prizes/economic-sciences/1987/solow/facts/)

Frederich List (https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_List)

Werner Sombart (https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/werner-sombart-19-01-1863-


soziologe-d-portr%C3%A4t-um-1900foto-news-photo/545009773)

Walt Whitman Rostow (jfklibrary.org)

Karl Bucher (https://karlbucherprofile.blogspot.com/2019/09/foto-karl-bucher_4.html)

Bruno Hildebrand (https://en.wikipedia.org/wiki/Bruno_Hildebrand)

Anda mungkin juga menyukai