Teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah beberapa teori yang diungkapkan oleh para ekonom
mengenai pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang pertambahan penduduk. Jadi gais, semua
teorinya itu didasarkan oleh sedikit atau banyaknya penduduk di daerah tersebut.
Menurut Adam Smith, perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada pertambahan
penduduk yang memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Misalnya Ada negara X yang
punya sedikit penduduk, dan negara Y yang punya banyak penduduk. Kebutuhan hidup
masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak menciptakan permintaan barang/jasa yang
banyak dan beragam di pasar. Hal ini akhirnya menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X
hanya seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang punya penduduk dengan jumlah jauh
lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak menciptakan permintaan barang/jasa yang
lebih banyak dan beragam juga. Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi
peran, sehingga semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
penduduknya. Alhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Nah, inilah yang membuat
mas Adam berpikir kalo pertambahan penduduk itu tinggi, secara tidak langsung akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, konsep awal teori ini mendapatkan
tentangan dari tokoh lainnya, David Ricardo. Ia beranggapan bahwa pertumbuhan penduduk
sebenarnya tidak memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebaliknya, hal itu hanya akan membuat tenaga kerja produktif bertambah banyak sehingga
dapat berdampak pada penurunan upah pekerja.
Ekonomi klasik menekankan pada kekuatan pasar. Sehingga dalam pelaksanaannya, menolak
adanya campur tangan pemerintah. Selain itu, ekonomi klasik juga memiliki tujuan utama yaitu
kemakmuran, artinya semua barang atau jasa tersedia sesuai dengan kemampuan.
teori ini lebih memperhatikan hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain
pertumbuhan penduduk, seperti kewirausahaan dan investasi. Aliran Neoklasik memusatkan
teorinya pada tiga faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, yakni modal, tenaga
kerja, dan perkembangan teknologi. Teori ini meyakini bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja
dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Namun, tanpa adanya teknologi modern yang
berkembang, peningkatan tersebut tidak akan dapat memberikan hasil positif terhadap
pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Harrod-Domar
Schumpeter
Menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam proses
produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang
dihasilkan. Solow juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan
dengan empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil
(output).
Frederich List
Werner Sombart
Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan-tahapan
berikut:
Nah, teori yang diungkapkan Rostow ini merupakan teori yang memiliki tahapan paling
banyak loh, yakni memiliki 5 tahapan.
Bruno Hildebrand
Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh yang lain. Menurut
Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang dilakukan masyarakat, yaitu:
Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa dinyatakan bahwa Bruno memandang pertumbuhan
ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi, melainkan dari segi distribusi, ya.
Karl Bucher