b. David Ricardo: Bila Adam Smith berpendapat seperti di atas, maka David
Ricardo sebaliknya. Ia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu
besar bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang
melimpah menyebabkan upah yang diterima masing-masing menurun, di mana
upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum (subsistence
level). Pada tahap ini, perekonomian mengalami stagnasi (kemandegan) yang
disebut stationary state.
c. Thomas Robert Malthus: masih ingat materi deret dan hitung? (link) Di sini,
Malthus menggunakannya untuk mengemukakan bahwa bahan makanan bertambah
menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya), sedangkan penduduk
bertambah menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya). Akibatnya, bahan
makanan tidak cukup untuk menghidupi penduduk (akan terjadi kelaparan),
sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence (pas-pasan) dan
perekonomian mengalami kemandegan.
c. Robert Solow: menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat
menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat
tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.