Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
DISUSUN OLEH :
WATAMPONE
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Sistem Ekonomi Kapitalis“ dalam mata kuliah
Perbandingan sistem ekonomi dapat tersusun hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami ,oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.Simpulan ............................................................................................. 18
B. Saran ................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembahasan tentang ekonomi dan permasalahannya, seperti tidak akan
lekang dimakan zaman. Baik dalam tingkat yang paling sederhana ekonomi rumah
tangga, maupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi negara. Sifat
dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhanny, semakin menambah ruang
lingkup pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah ekonomi perkembangan
menjadi pembahasan permasalahan manusia itu sendiri. Dengan kebutuhan yang
tidak pernah habis, manusia dibuat menjadi sibuk. Kenyataan inilah yang membuat
manusia diliputi masalah-masalah ekonomi.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara
tersebut, misalnya pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan
produksi, distribusi dan komsumsi baik kepada individu maupun organisasi di negara
tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam berbagai sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah.
Salah satu sistem perekonomian yang ada di dunia adalah sistem ekonomi
kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara
pribadi dan produksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi
tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan
kekayaan produktif.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana paham ekonomi kapitalis?
2. Apa ciri-ciri kapitalis murni?
3. Bagaimana praktek sistem kapitalis murni?
4. Bagaimana perkembangan neoliberalisme?
5. Apa ciri-ciri kapitalis neoliberal?
C. Tujuan
1. Untuk memahami paham ekonomi kapitalis.
2. Untuk memahami ciri-ciri kapitalis murni.
3. Untuk memahami praktek sistem kapitalis murni.
4. Untuk memahami perkembangan neoliberalisme.
5. Untuk memahami ciri-ciri kapitalis neoliberal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Paham Ekonomi Kapitalis
Kapitalis atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana
pemerintah tidak dapat melakukan interverensi pasar.
Menurut Dudley Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di antara
pemilik pribadi atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang,
instalasi industry dan sebaginya, yang secara keseluruhan disebut modal atau capital)
dengan para pekerja yang biar pun bebas namun tak punya modal yang menjual jasa
tenaga kerjanya kepada para majikan.
Di dalam sistem ekonomi ini, produk dan perdagangan dijalankan atas
dasar yang bersifat individualistis. Individu dan firm maupun korporasi swasta,
dengan bantuan modal yang telah diakumulasi sebelumnya, tetapi lebih sering
menggunakan modal pinjaman berbunga, memperoleh laba dan membangun kerja
bisnis atau industry bagi diri mereka sendiri dengan cara mempekerjakan orang
banyak dengan imbalan upah.
Struktur ekonomi kapitalis adalah struktur bersaing. Karena persaingan
dapat menyebabkan suatu proses seleksi alam dan dengannya setiap individu dapat
mencapai tingkat dalam posisi yang paling mampu untuk didudukinya. Oleh karena
itu, campur tangan pemerintah tidak diperlukan kecuali untuk memantapkan
persaingan dan pasar secara teratur serta untuk menutup kerugian pasar dalam
menjual barang-barang kebutuhan umum. Perekonomian berjalan tanpa adanya
campur tangan pemerintah.1
1
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana,
2012), h.355-356.
3
4
zaman feudal kapitalisme muncul bersamaan dengan munculnya ideology baru yaitu
munculnya liberalisme.2
Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari
kapitalisme yaitu:
1. Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2. Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan
status sosial ekonomi.
3. Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan
semaksimal mungkin.
4. Kebebasan melakukan kompetisi
5. Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan
peningkatan perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi
yang tercermin kepada kebebasan individu yang memberikan seseorang kebebasan
memilih pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yng dapat mewujudkan
penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana
produktivitas peredaran produksi dan distribbusinya berlangsung dalam iklim
persaingan bebas. Kaum kapitalisme memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan
bagi individu untuk menciptakan keserasian antara dirrinya dan masyarakat. Sebsb
kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar
menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.
Inti pemikiran Smith adalah bahwa proses produksi dan distribusi ini harus
lepas dari campur tangan pemerintah dan perdagangan bebas. Proses ekonomi hanya
akan berjalan melalui tangan-tangan tak kelihatan yang mengatur bagaimana produksi
dan distribusi kekayaan ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para pengusaha,
tenaga kerja, pedagang bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun tak boleh
2
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),
h.32-44.
6
mencampurinya, karena ekonomi hanya bisa muncul dari perdagangan yang adil.
Karenanya, pemerintah harus menjadi penonton tak berpihak. Ia tak boleh
mendukung siapapun yang sedang menumpuk kekayaan pun yang tak lagi punya
kekayaan. Tangan-tangan yang tak kelihatan akan menunjukkan bagaimana semua
bekerja secara adil, secara fair.
Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan struktur
sosial di negara terbelakang juga berubah. Kapitalisme memunculkan kelas sosial
baru di negara terbelakang yaitu kelas pemilik modal. Berkembangnya ekonomi
kapitalis ini didukung oleh sistem kekerabatan antara mereka. Kelas borjuis di negara
terbelakang juga dapat dengan mudah memanfaatkan dukungan politik dari
pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan ekonomi dunia, asumsi Wallerstein akan
adanya perlawanan dari negara terbelakang sebagai kelas tertindas oleh negara pusat
menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Kapitalisme telah menciptakan kelompok
sosial borjuis di negara terbelakang yang juga menggunakan kapitalisme untuk
meningkatkan keuntungan ekonomi mereka, sehingga sangat tidak mungkin mereka
melakukan perjuangan kelas. Gagasan Marx tentang tahapan revolusi ternyata runtuh.
Marx menyatakan bahwa negara terbelakang akan memerlukan dua tahap revolusi,
yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis. Revolusi borjuis dilakukan oleh kelas
borjuis nasional untuk melawan penindasan oleh negara maju dan kemudian baru
berlanjut pada revolusi sosialis oleh kelas proletar.
Asumsi ini runtuh karena kelas borjuis nasional ternyata tidak mampu lagi
melaksanakan tugasnya sebagai pembebas kelas proletar dari eksploitasi kapitalisme,
karena kelas borjuis nasional sendiri merupakan bentukan dan alat kapitalisme negara
maju.
Dari uraian di atas terlihat bahwa kapitalisme yang pada awalnya hanyalah
perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah
merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya,
bersama-sama juga mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi, dan
pasar bebas. Kapitalisme tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem
7
ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam
kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat antar
individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan
kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk negara. Upaya untuk memerangi
kapitalisme bukan dengan sistem ekonomi sosialis namun dengan kemandirian
ekonomi atau swasembada.3
Adapun negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis,
diantaranya adalah
1. Amerika Serikat
Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital.
Kapitalisme adalah metode alternative untuk mendistribusikan keuntungan dan
kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk terlibat dalam
kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah
prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk
beroperasi di pasar bebas dan terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu
berusaha dengan inisiatif mereka sendiri untuk membangun keamanan stabilitas
ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa yang akan mereka produksi dan harga
untuk barang dan jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka
beli dengan harga berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena
pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah
ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari
sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat
mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Karena tradisi
individualism yang kuat, orang amerika cenderung membatasi tujuan dari tindakan
pemerintah dalam bidang ekonomi.
3
M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti,
1997), h.315-117.
8
2. Inggris
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia
dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan
menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi
keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang
mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-
Kolonialisme-Imperialisme.
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang
menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik
atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi
dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris
pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa
yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas
daerah jajahan berhasil. . Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India,
Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai
puncaknya.
B. Ciri-ciri Kapitalis Murni
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis murni adalah:
dianggap dan dihargai keberadannya. Maka dengan begitu kreatifitas dan inovasi
akan timbul dari setiap individu untuk kemajuan perekonomian.
Hal tersebut menyatakan bahwa untuk mencapai hal yang terbaik untuk
masyarakat.Setiap individu dalam sebuah masyarakat kapitalistik dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk
mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya yang sekecil-kecilnya.
Maka dari itu dalam kegiatn ekonomi yang dilkaukan oleh masyarkat setidaknya
berlandaskan modal dan penghasilan yanag seimbang, lebih baik lagi apabila modal
yang dberikan lebih sedikit dari laba yang dihasilkan sehingga tercapailah ekonomi
10
yang memakmurkan masyarakat. dalam ekonomi kapitalis ini kita akan menemukan
ketergantungan semua pihak pada modal. Jadi pihak yang memiliki modal besar akan
leluasa dalam beraktivitas di perekonomian negaranya dan akan mampu memonopoli
sekitarnya.
Motif laba ini yang menyebabkan pasar ini disebut menggunakan sistem ekonmi
kapitalis, disini setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan memegang teguh terhadap
laba yang dihasilkan. Laba atau keuntungan memang menjadi salah satu aspek
penting dan tujuan utama. ini yang menjadi poin penting dimana ekonomi kapitalis
adalah terfokus pada pencarian laba yang sebanyak-banyaknya bisa dibilang lebih
melihat hasil daripada proses.
Konsumen hanya bertindak sebagi pemakai, dlam pasar bebas, penjual dan
pembeli bebas melakukan tawar menawar, jadi penentuan harga dalam onsusmsi
inilah yang menyebabkan terbentuknya harga
Persaingan bebas ini dilakukan antara penjual yang menjual barang sepura,
antara pembeli untuk mencapai barang yang diinginkan, antara pkerja untuk
mendapat pekerjaan, antar pihak majikan untuk mempereoleh pekerja, dan antara
pembeli dan penjual untuk mencapai kesimbangan dalam memenuhi syarat-syarat
yang baik. persaingan bebas sebenarnya memiliki banyak dampak, bisa baik bisa pula
kurang baik. Positifnya dengan adanya pasar bebas maka setiapm individu akan
berfikir keras dalam upaya pencapaian modal yang besar.
12
Pasar bebas ini bercirikan sebagai pasar yang dimana penjual tidak dapat
mempengaruhi harga karena jumlahnya yang cukup banyak, serta pembeli dan
penjual bebas melakukan kegiatan jual beli karena tidak dibatasi dengan adanya
permintaan dan penawaran. 4
1. Kapitalisme kroni
Kapitalisme kroni mengacu pada situasi di mana keberhasilan bisnis
dipengaruhi oleh pengaruh strategis dari pegawai negeri, politisi, atau mereka yang
berkuasa seperti contoh ekonomi kerakyatan.
2. Kapitalisme Demokratik
Dr. Edward Younkins, penulis Kapitalisme dan Perdagangan , menjelaskan
tiga prinsip kapitalisme demokratik: ekonomi yang didasarkan terutama pada pasar
bebas dan insentif ekonomi, pemerintahan yang demokratis dan budaya moral-liberal
klasik-liberal sistem yang mendorong pluralisme. Sistem kapitalis demokratis
mengasumsikan pluralisme, mengakui bahwa individu memiliki pendapat dan
kepentingan yang berbeda, yang memungkinkan mereka untuk berserikat secara
bebas untuk memajukan kepentingan-kepentingan tersebut.
3. Kapitalisme Keuangan
4
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana,
2012), h.480-502.
13
4. Laissez-faire Kapitalisme
5. Mercantilisme
7. Kapitalisme Negara
D. Perkembangan Neoliberalisme
Neoliberalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebaginya.
Dalam sistem ini pemerintah hanya menjalankan fungsi deregulasi bagi mekanisme
pasar dan hanya untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah merubah sektor-sektor
kehidupan terutama ekonomi. Salah satu kunci kemajuan ekonomi adalah globalisasi.
Berkembangnya ekonomi ini dilatarbelakangi oleh adanya neoliberalisme ekonomi
yang disebarluaskan oleh Amerika Serikat. Neoliberalisme merupakan keadaan ketika
pasar bebas mulai mudah untuk dilakukan. Neoliberalisme itu sendiri dibangun dari
pemikiran dan ideologi ekonomi yang mengacu pada pasar bebas, pemikiran tentang
ekonomi yang kemudian melahirkan institusi-institusi ekonomi, dan kebijakan
ekonomi. Dengan semakin mudahnya pasar bebas untuk dilakukan, ada dua
kemungkinan, akankah tiap-tiap negara semakin mudah meraih kesejahteraan, atau
malah muncul aktor dominan yang justru menenggelamkan negara-negara yang lebih
lemah. Selain itu, ada kemungkinan peran negara akan mulai digeser oleh aktor non
negara yang semakin mudah mendapatkan posisi dalam hubungan internasional
dengan adanya pasar bebas.
5
M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti,
1997), h.580-600.
15
Tahap pertama yakni neoliberalisme lama yang terjadi pada tahun 1940
hingga 1970-an. Pada tahap inilah ide-ide tentang neoliberalisme mulai terbentuk.
Pada tahun 1980-an, neoliberalisme mulai menginjak tahap roll back neoliberalism,
yaitu ketika neoliberalisme membawa pengaruh besar kepada kebijakan di Amerika
Serikat dan Inggris. Pengaruh pemikiran neoliberalisme memengaruhi bentuk dari
aktivitas ekonomi sendiri. Sejak 1980 terjadi peningkatan dampak dari neoliberal
politik ke dalam globalisasi, hal ini dibuktikan adanya deregulation, marketization,
financialization, dan securitization. Tahap ini merupakan titik balik masuknya
neoliberalisme ke globalisasi. Tahap terakhir adalah roll out neoliberalism yang
terjadi pada tahun 1990-an, yang menjadikan neoliberalisme sebagai hegemoni dalam
institusi multilateral. Melalui tahap ini dapat dilihat bahwa semakin lama pengaruh
neoliberalisme ekonomi semakin signifikan dalam globalisasi.
6
Martin Wolt, Globalisasi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), h.166-169.
17
dampak yang buruk terhadap rakyat dan kehidupan bermasyarakat. Hal ini
terlihat dari gencarnya tekanan swasta terhadap pemerintah untuk memperlemah
serikat buruh serta perlunya penurunan upah buruh, bebasnya swasta membeli
dan menggunakan tanah selama-lamanya dan seluas-luasnya.
2. Mengurangi biaya untuk fasilitas dan pembangunan umum. Umpamanya dana
untuk pendidikan, kesehatan, Penyediaan air bersih, dan pembangunan daerah
secara umum harus dikurangi.
3. Mencabut peraturan-peraturan yang menngganggu keuntungan ekonomi.
Misalnya dengan menghapus atau mengganti peraturan tentang melestarikan
lingkungan, jaminan kondisi kerja, atau peaturan tentang kesehatan makanan dan
lain-lin.
4. Privatisasi/swastanisasi dengan alasan untuk meningkatkan efektivitas dan
eisiensi pelayanan kepada rakyat, maka perusahaan milik negara harus dijual,
termasuk penjualan jenis-jenis usaha yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Misalnya perusahaan air, listrik, sekolah, rumah sakit, Bank, dan
perkeretaapian.
5. Mencabut bantuan sosial. Bantuan negara/ pemerintah untuk orang miskin harus
dicabut.
6. Pasar bebas. Di tingkat internasional, paham neoliberalisme berusaha untuk
memudahkan perdagangan antar negara. Salah satu untuk mencapai kondisi ini
maka diperlukan untuk mencabut semua konrtol yang dianggap menghalangi
pasar bebas. Misalnya tentang bea/cukai, halangan investasi dan aliran lalulintas
modal.
7. Monopoli teknologi yang hanya dapat dikuasai dan dikelola oleh pemilik modal
untuk produksi masal.7
7
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana,
2012), h.512-514.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.
DAFTAR RUJUKAN
Mannan M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam Yogyakarta: PT. Dana Bhakti,
1997.
20