Anda di halaman 1dari 23

SISTEM EKONOMI KAPITALIS

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Perbandingan Sistem Ekonomi Perbankan Syariah Kelompok 2

DISUSUN OLEH :

ZULFIKAR FAISAL : 01165047

ANDI TIARA RISANTI BASO : 01165044

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

WATAMPONE

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Sistem Ekonomi Kapitalis“ dalam mata kuliah
Perbandingan sistem ekonomi dapat tersusun hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami ,oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Watampone, 25 April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAI ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang .................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ............................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A.Paham Ekonomi Kapitalis ................................................................... 3

B.Ciri-ciri Kapitalis Murni...................................................................... 8

C.Praktek Sistem Kapitalis Murni .......................................................... 12

D.Perkembangan Neoliberalisme ........................................................... 14

E.Ciri-ciri Kapitalis Neoliberal ............................................................... 16

BAB III PENUTUP

A.Simpulan ............................................................................................. 18

B. Saran ................................................................................................... 19

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembahasan tentang ekonomi dan permasalahannya, seperti tidak akan
lekang dimakan zaman. Baik dalam tingkat yang paling sederhana ekonomi rumah
tangga, maupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi negara. Sifat
dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhanny, semakin menambah ruang
lingkup pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah ekonomi perkembangan
menjadi pembahasan permasalahan manusia itu sendiri. Dengan kebutuhan yang
tidak pernah habis, manusia dibuat menjadi sibuk. Kenyataan inilah yang membuat
manusia diliputi masalah-masalah ekonomi.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara
tersebut, misalnya pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan
produksi, distribusi dan komsumsi baik kepada individu maupun organisasi di negara
tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam berbagai sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah.
Salah satu sistem perekonomian yang ada di dunia adalah sistem ekonomi
kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara
pribadi dan produksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi
tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan
kekayaan produktif.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana paham ekonomi kapitalis?
2. Apa ciri-ciri kapitalis murni?
3. Bagaimana praktek sistem kapitalis murni?
4. Bagaimana perkembangan neoliberalisme?
5. Apa ciri-ciri kapitalis neoliberal?
C. Tujuan
1. Untuk memahami paham ekonomi kapitalis.
2. Untuk memahami ciri-ciri kapitalis murni.
3. Untuk memahami praktek sistem kapitalis murni.
4. Untuk memahami perkembangan neoliberalisme.
5. Untuk memahami ciri-ciri kapitalis neoliberal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Paham Ekonomi Kapitalis
Kapitalis atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana
pemerintah tidak dapat melakukan interverensi pasar.
Menurut Dudley Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di antara
pemilik pribadi atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang,
instalasi industry dan sebaginya, yang secara keseluruhan disebut modal atau capital)
dengan para pekerja yang biar pun bebas namun tak punya modal yang menjual jasa
tenaga kerjanya kepada para majikan.
Di dalam sistem ekonomi ini, produk dan perdagangan dijalankan atas
dasar yang bersifat individualistis. Individu dan firm maupun korporasi swasta,
dengan bantuan modal yang telah diakumulasi sebelumnya, tetapi lebih sering
menggunakan modal pinjaman berbunga, memperoleh laba dan membangun kerja
bisnis atau industry bagi diri mereka sendiri dengan cara mempekerjakan orang
banyak dengan imbalan upah.
Struktur ekonomi kapitalis adalah struktur bersaing. Karena persaingan
dapat menyebabkan suatu proses seleksi alam dan dengannya setiap individu dapat
mencapai tingkat dalam posisi yang paling mampu untuk didudukinya. Oleh karena
itu, campur tangan pemerintah tidak diperlukan kecuali untuk memantapkan
persaingan dan pasar secara teratur serta untuk menutup kerugian pasar dalam
menjual barang-barang kebutuhan umum. Perekonomian berjalan tanpa adanya
campur tangan pemerintah.1

Menurut Prof. Halim, ada beberapa serangan penting terhadap kapitalisme,


yaitu:

1
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana,
2012), h.355-356.

3
4

1. Kapitalisme sering dianggap kurang produktif dibandingkan dengan sistem


kolektif yang dapat merencanakan pembangunan dengan cermat. Terutama,
dikemukakan bahwa keuntungan tidak identik dengan produktivitas dan
persaingan sering kali berlebihan.
2. Kapitalisme tidak cukup kompetitif. Motif laba dan perjuangan yang kompetitif
sering menyebabkan kecenderungan monopoli.
3. Kapitalisme tidak selalu mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang lebih
tinggi. Dalam keadaan depresi, sumber daya produksi diboroskan dan
pendapataan nasional ditahan di bawah kemungkinan maksimum. Karl Marx
mengecam sistem kapitalis yang cenderung menciptakan masyarakat berkelas-
kelas yaitu kelas kapitalis yang kaya raya dan kelas buruh yang sangat miskin.
Kapitalisme yang lahir dari rahim peradaban barat merupakan titik
kulminasi dari berbagai macam peristiwa yang terjadi di tanah Eropa. Secara lebih
spesifik, kemunculan kapitalisme berkaitan erat dengan munculnya gerakan
protestanisme di Eropa. Gerakan yang menentang otoritas gereja katolik yang tiranik
ini berhasil mempengaruhi sejarah peradaban barat selanjutnya.
Kapitalisme mulai mendominasi kehidupan perekonomian ekonomi dunia
Barat sejak runtuhnya feodalisme. Akar kapitalisme dalam beberapa hal bersumber
dari filsafat Romawi kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan
dan meluaskan pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme berkembang secara bertahap
dari feodalismebourgeoisme sampai pada kapitalisme. Selama prose situ berlangsung
telah bekembang berbagai pemikirran dan ideology yang melanda dalam arus yang
mengarah pada pengukuhan hak milik pribadi dan seruan kebebasan. Kapitalisme
menyeru dan membela liberalisme. Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi
kebebasan moral dan sosial, kemudian berubah menjadi permisifisme. Setelah Eropa
memasuki zaman Renaiscance yaitu zaman dimana pencerahan mulai muncul setelah
5

zaman feudal kapitalisme muncul bersamaan dengan munculnya ideology baru yaitu
munculnya liberalisme.2
Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari
kapitalisme yaitu:
1. Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2. Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan
status sosial ekonomi.
3. Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan
semaksimal mungkin.
4. Kebebasan melakukan kompetisi
5. Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan
peningkatan perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi
yang tercermin kepada kebebasan individu yang memberikan seseorang kebebasan
memilih pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yng dapat mewujudkan
penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana
produktivitas peredaran produksi dan distribbusinya berlangsung dalam iklim
persaingan bebas. Kaum kapitalisme memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan
bagi individu untuk menciptakan keserasian antara dirrinya dan masyarakat. Sebsb
kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar
menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.
Inti pemikiran Smith adalah bahwa proses produksi dan distribusi ini harus
lepas dari campur tangan pemerintah dan perdagangan bebas. Proses ekonomi hanya
akan berjalan melalui tangan-tangan tak kelihatan yang mengatur bagaimana produksi
dan distribusi kekayaan ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para pengusaha,
tenaga kerja, pedagang bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun tak boleh

2
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),
h.32-44.
6

mencampurinya, karena ekonomi hanya bisa muncul dari perdagangan yang adil.
Karenanya, pemerintah harus menjadi penonton tak berpihak. Ia tak boleh
mendukung siapapun yang sedang menumpuk kekayaan pun yang tak lagi punya
kekayaan. Tangan-tangan yang tak kelihatan akan menunjukkan bagaimana semua
bekerja secara adil, secara fair.
Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan struktur
sosial di negara terbelakang juga berubah. Kapitalisme memunculkan kelas sosial
baru di negara terbelakang yaitu kelas pemilik modal. Berkembangnya ekonomi
kapitalis ini didukung oleh sistem kekerabatan antara mereka. Kelas borjuis di negara
terbelakang juga dapat dengan mudah memanfaatkan dukungan politik dari
pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan ekonomi dunia, asumsi Wallerstein akan
adanya perlawanan dari negara terbelakang sebagai kelas tertindas oleh negara pusat
menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Kapitalisme telah menciptakan kelompok
sosial borjuis di negara terbelakang yang juga menggunakan kapitalisme untuk
meningkatkan keuntungan ekonomi mereka, sehingga sangat tidak mungkin mereka
melakukan perjuangan kelas. Gagasan Marx tentang tahapan revolusi ternyata runtuh.
Marx menyatakan bahwa negara terbelakang akan memerlukan dua tahap revolusi,
yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis. Revolusi borjuis dilakukan oleh kelas
borjuis nasional untuk melawan penindasan oleh negara maju dan kemudian baru
berlanjut pada revolusi sosialis oleh kelas proletar.
Asumsi ini runtuh karena kelas borjuis nasional ternyata tidak mampu lagi
melaksanakan tugasnya sebagai pembebas kelas proletar dari eksploitasi kapitalisme,
karena kelas borjuis nasional sendiri merupakan bentukan dan alat kapitalisme negara
maju.
Dari uraian di atas terlihat bahwa kapitalisme yang pada awalnya hanyalah
perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah
merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya,
bersama-sama juga mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi, dan
pasar bebas. Kapitalisme tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem
7

ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam
kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat antar
individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan
kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk negara. Upaya untuk memerangi
kapitalisme bukan dengan sistem ekonomi sosialis namun dengan kemandirian
ekonomi atau swasembada.3
Adapun negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis,
diantaranya adalah
1. Amerika Serikat
Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital.
Kapitalisme adalah metode alternative untuk mendistribusikan keuntungan dan
kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk terlibat dalam
kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah
prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk
beroperasi di pasar bebas dan terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu
berusaha dengan inisiatif mereka sendiri untuk membangun keamanan stabilitas
ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa yang akan mereka produksi dan harga
untuk barang dan jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka
beli dengan harga berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena
pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah
ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari
sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat
mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Karena tradisi
individualism yang kuat, orang amerika cenderung membatasi tujuan dari tindakan
pemerintah dalam bidang ekonomi.

3
M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti,
1997), h.315-117.
8

2. Inggris
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia
dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan
menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi
keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang
mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-
Kolonialisme-Imperialisme.
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang
menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik
atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi
dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris
pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa
yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas
daerah jajahan berhasil. . Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India,
Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai
puncaknya.
B. Ciri-ciri Kapitalis Murni
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis murni adalah:

1. Masyarakat memiliki hak untuk melakukan hak ekonominya

Ia menjamin bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang-


barang ekonomi dan sumber-sumber daya melalui cara yang legal walaupun mereka
mendapat kebebasan dalam hal perekonomian namun mereka mendapat ijin yang
legal, namun mengadakan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan hak alamiah
terlepas dari kekuasaan Negara. Pemberian hak pemilikan atas harta kekayan
memenuhi fungsi-fungsi ekonomi penting yaitu: Para individu memperoleh
perangsang agar aktiva mereka dimanfaatkan seproduktif-produktifnya, disinilah
peran ekonomi bebas tersebut. Dengan pemberian hak ini, maka individu merasa
9

dianggap dan dihargai keberadannya. Maka dengan begitu kreatifitas dan inovasi
akan timbul dari setiap individu untuk kemajuan perekonomian.

2. Alat produksi berada di tangan perorangan

Karena dilakukan oleh masyarakat sendiri, maka alat produksi yang


digunakan berada di tangan perorangan maksudnya disini adalah mereka
mengusahankan sendiri laat produksi yang kan mereka gunakn dalam memproduksi
barang yang akan mereka pakai. Sebenarnya hal ini akan memiliki dampak ganda,
dampak positifnya akan menjadikan individu lebih leluasa untuk menjalankan dan
mnggunakan alat produksi dengan baik. namun dampak negatifnya adalah akan
sering terjadi monopoli pihak yang menguasai alat produksi.

3. Pemerintah tidak dapat campur tangan langsung terhadapa kegaiatan ekonomi

Campur tangan pemerintah sendiri ini hanya terbatas pada perlindungan


dan pengawasan dalam hal ekonomi. Sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan
ekonomi tanpa campur tangan pemerintah di dalamnya. Tentu hal ini
mengindikasikan bhawa pasar akan sering terjadi konflik karena pihak bawah merasa
terdzolimi dengan kebijakan penguasa. Selain itu permasalahan perekonomian juga
lambat penyelesaiannya karena tidak ada pihak netral seperti pemerintah yang ikut
campur di dalamnya.

4. Modal memiliki campur tangan yang penting dalam kegiatn ekonomi

Hal tersebut menyatakan bahwa untuk mencapai hal yang terbaik untuk
masyarakat.Setiap individu dalam sebuah masyarakat kapitalistik dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk
mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya yang sekecil-kecilnya.
Maka dari itu dalam kegiatn ekonomi yang dilkaukan oleh masyarkat setidaknya
berlandaskan modal dan penghasilan yanag seimbang, lebih baik lagi apabila modal
yang dberikan lebih sedikit dari laba yang dihasilkan sehingga tercapailah ekonomi
10

yang memakmurkan masyarakat. dalam ekonomi kapitalis ini kita akan menemukan
ketergantungan semua pihak pada modal. Jadi pihak yang memiliki modal besar akan
leluasa dalam beraktivitas di perekonomian negaranya dan akan mampu memonopoli
sekitarnya.

5. Kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi berdasarkan motif laba

Motif laba ini yang menyebabkan pasar ini disebut menggunakan sistem ekonmi
kapitalis, disini setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan memegang teguh terhadap
laba yang dihasilkan. Laba atau keuntungan memang menjadi salah satu aspek
penting dan tujuan utama. ini yang menjadi poin penting dimana ekonomi kapitalis
adalah terfokus pada pencarian laba yang sebanyak-banyaknya bisa dibilang lebih
melihat hasil daripada proses.

6. Harga-harga dibentuk di pasar bebas

Dalam penentuan harga di pasar bebas ini dibagi menjadi 3, yaitu


penentuan harga dalam produksi, konsumsi, dan distribusi.

a. Peranan harga dalam produksi

Struktur harga dapat terbentuk karena adanya kemampuan produsen


dalam menanggung biaaya yang harus ditanggung dalam kegiatan produksi.
Sehingga harga dapat ditentukan dengan adanay seberapa besar produsen dapat
menanggung beban biaya produksi. Laju produksi menyangkut tiga hal, yaitu
barang apa saja, berapa banyak, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.Bagi
produsen, barang yang diproduksi adalah barang dan jasa yang menghasilkan
keuntungan, yakni barang yang laku di pasaran. Sedangkan tingkat produksi
disesuaikan dengan tingkat permintaan konsumen dengan berdasarkan
kemampuan konsumen secara keseluruhan atau masyarakat pada umumnya,
tetapi sekelompok konsumen atau sebagian masyarakat yang melakukan
permintaan atas barang dan jasa yang ditawarkan produsen.
11

b. Peranan harga dalam konsumsi

Konsumen hanya bertindak sebagi pemakai, dlam pasar bebas, penjual dan
pembeli bebas melakukan tawar menawar, jadi penentuan harga dalam onsusmsi
inilah yang menyebabkan terbentuknya harga

c. Peranan harga dalam distribusi

Pertemuan antara tingkat harga yang berlaku di pasar dengan keputusan


konsumen untuk membeli barang dan jasa merupakan sarana penyaring mana
barang yang laku dan tidak laku. Kedua keadaan tersebut memiliki konsekwensi,
konsekwensi pertama terhadap barang yang laku di pasaran adalah kemungkinan
keuntungan yang diperoleh produsen. Pada saat produsen untung ia akan
memutuskan apakah tingkat produksi (penawaran) tetap ataukah
dinaikkan.Konsekwensi kedua terhadap barang yang tidak laku dipasaran adalah
kemungkinan kerugian yang dialaminya maka ia tetap melakukan produksi
meskipun dengan menurunkan tingkat produksinya. Sebaliknya, ketika produsen
tidak mampu lagi menanggung kerugian, maka baginya harus menghentikan
produksi atau dengan kata lain menutup usahanya.Kombinasi dua konsekwensi
tersebut menghasilkan atau mengubah laju produksi.

7. Adanya persaingan bebas dalam pasar

Persaingan bebas ini dilakukan antara penjual yang menjual barang sepura,
antara pembeli untuk mencapai barang yang diinginkan, antara pkerja untuk
mendapat pekerjaan, antar pihak majikan untuk mempereoleh pekerja, dan antara
pembeli dan penjual untuk mencapai kesimbangan dalam memenuhi syarat-syarat
yang baik. persaingan bebas sebenarnya memiliki banyak dampak, bisa baik bisa pula
kurang baik. Positifnya dengan adanya pasar bebas maka setiapm individu akan
berfikir keras dalam upaya pencapaian modal yang besar.
12

8. Adanya pasar bebas

Pasar bebas ini bercirikan sebagai pasar yang dimana penjual tidak dapat
mempengaruhi harga karena jumlahnya yang cukup banyak, serta pembeli dan
penjual bebas melakukan kegiatan jual beli karena tidak dibatasi dengan adanya
permintaan dan penawaran. 4

C. Praktek Sistem Kapitalis Murni


Dari pengertian dan beragam fitur, maka dapat dilihat contoh sistem
ekonomi kapitalis di dunia, yaitu:

1. Kapitalisme kroni
Kapitalisme kroni mengacu pada situasi di mana keberhasilan bisnis
dipengaruhi oleh pengaruh strategis dari pegawai negeri, politisi, atau mereka yang
berkuasa seperti contoh ekonomi kerakyatan.
2. Kapitalisme Demokratik
Dr. Edward Younkins, penulis Kapitalisme dan Perdagangan , menjelaskan
tiga prinsip kapitalisme demokratik: ekonomi yang didasarkan terutama pada pasar
bebas dan insentif ekonomi, pemerintahan yang demokratis dan budaya moral-liberal
klasik-liberal sistem yang mendorong pluralisme. Sistem kapitalis demokratis
mengasumsikan pluralisme, mengakui bahwa individu memiliki pendapat dan
kepentingan yang berbeda, yang memungkinkan mereka untuk berserikat secara
bebas untuk memajukan kepentingan-kepentingan tersebut.
3. Kapitalisme Keuangan

Kapitalisme keuangan ditandai dengan mengejar keuntungan dari


pembelian dan penjualan produk keuangan seperti mata uang, saham, obligasi, dan
turunan lainnya. Meminjamkan uang dengan suku bunga tertentu juga termasuk

4
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana,
2012), h.480-502.
13

dalam kategori kapitalisme keuangan. Real estate menggali secara mendalam


kapitalisme keuangan. Membeli real estat menunjukkan varian kapitalisme ini,
terutama ketika individu melakukan ini untuk tujuan investasi yaitu membalik rumah.

4. Laissez-faire Kapitalisme

Kapitalisme Laissez-faire adalah cabang kapitalisme di mana


perekonomian beroperasi di bawah ketiadaan aturan sepenuhnya. Di sini, pemerintah
meninggalkan rakyat sendiri mengenai semua kegiatan ekonomi, dengan pemisahan
ekonomi dan negara yang lengkap. Telah dinyatakan bahwa The Great Depression
dihasilkan dari masyarakat kapitalis laissez-faire.

5. Mercantilisme

Mercantilisme adalah contoh bentuk awal kapitalisme, yang dimulai pada


akhir abad ke-16. Premis merkantilisme adalah bahwa kekayaan suatu bangsa
meningkat melalui keseimbangan perdagangan yang dikelola dengan baik dengan
negara-negara lain. Mercantilisme adalah campuran dari kepentingan bisnis nasional,
kepentingan negara, dan imperialisme. Koloni Amerika awal mempraktekkan
merkantilisme. Kolonis hanya diizinkan berdagang dengan negara induk mereka,
seperti Inggris atau Perancis.

6. Ekonomi Pasar Sosial

Ekonomi pasar sosial menyinggung sistem ekonomi di mana intervensi


pemerintah diminimalkan. Namun, negara menyediakan banyak layanan sosial
(seperti tunjangan pengangguran dan jaminan sosial) untuk menghargai hak-hak
buruh. Swedia beroperasi di bawah ekonomi pasar sosial. Banyak warga menganggap
diri mereka sebagai penerima manfaat dari infrastruktur kesejahteraan sosial yang
kompleks di negara itu. Saling membantu dan kesejahteraan umum mewujudkan
sistem yang banyak manfaatnya, seperti orang tua baru yang menerima cuti orangtua
tambahan.
14

7. Kapitalisme Negara

Dengan kapitalisme negara, pemerintah mengontrol sistem ekonomi dan


dapat memiliki semua atau sebagian dari bisnis. Contoh kapitalisme negara berawal
dari kekuatan-kekuatan besar selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Selama
waktu ini, pemerintah mengendalikan inventarisasi dan output produksi, seperti yang
terlihat di Nazi Jerman dan bekas Uni Soviet.5

D. Perkembangan Neoliberalisme
Neoliberalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebaginya.
Dalam sistem ini pemerintah hanya menjalankan fungsi deregulasi bagi mekanisme
pasar dan hanya untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah merubah sektor-sektor
kehidupan terutama ekonomi. Salah satu kunci kemajuan ekonomi adalah globalisasi.
Berkembangnya ekonomi ini dilatarbelakangi oleh adanya neoliberalisme ekonomi
yang disebarluaskan oleh Amerika Serikat. Neoliberalisme merupakan keadaan ketika
pasar bebas mulai mudah untuk dilakukan. Neoliberalisme itu sendiri dibangun dari
pemikiran dan ideologi ekonomi yang mengacu pada pasar bebas, pemikiran tentang
ekonomi yang kemudian melahirkan institusi-institusi ekonomi, dan kebijakan
ekonomi. Dengan semakin mudahnya pasar bebas untuk dilakukan, ada dua
kemungkinan, akankah tiap-tiap negara semakin mudah meraih kesejahteraan, atau
malah muncul aktor dominan yang justru menenggelamkan negara-negara yang lebih
lemah. Selain itu, ada kemungkinan peran negara akan mulai digeser oleh aktor non
negara yang semakin mudah mendapatkan posisi dalam hubungan internasional
dengan adanya pasar bebas.

5
M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti,
1997), h.580-600.
15

Selama dua dekade terakhir ini, neoliberalisme telah menjadi pendekatan


yang dominan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan. Mulai dari awal
kemunculannya, terdapat tiga tahap perkembangan neoliberalisme.

Tahap pertama yakni neoliberalisme lama yang terjadi pada tahun 1940
hingga 1970-an. Pada tahap inilah ide-ide tentang neoliberalisme mulai terbentuk.
Pada tahun 1980-an, neoliberalisme mulai menginjak tahap roll back neoliberalism,
yaitu ketika neoliberalisme membawa pengaruh besar kepada kebijakan di Amerika
Serikat dan Inggris. Pengaruh pemikiran neoliberalisme memengaruhi bentuk dari
aktivitas ekonomi sendiri. Sejak 1980 terjadi peningkatan dampak dari neoliberal
politik ke dalam globalisasi, hal ini dibuktikan adanya deregulation, marketization,
financialization, dan securitization. Tahap ini merupakan titik balik masuknya
neoliberalisme ke globalisasi. Tahap terakhir adalah roll out neoliberalism yang
terjadi pada tahun 1990-an, yang menjadikan neoliberalisme sebagai hegemoni dalam
institusi multilateral. Melalui tahap ini dapat dilihat bahwa semakin lama pengaruh
neoliberalisme ekonomi semakin signifikan dalam globalisasi.

Globalisasi dapat digambarkan dalam fenomena global yang berhubungan


dengan ekonomi berdasarkan prinsip dari pasar bebas. Hal tersebut menjadikan
pemikiran neoliberalisme memiliki peran yang penting, karena pemikiran
neoliberalisme memiliki hubungan yang erat dengan aspek perekonomian. Secara
umum pemikiran neoliberalisme mempengaruhi ekonomi berawal dari pemikiran
Chicago school, kebijakan Reagan, dan kebijakan Thatcher. Pemikiran chicago
school diwujudkan dalam bentuk pemikiran mengenai pajak dan pasar bebas, disisi
lain kebijakan Reagan dan Thatcher mengarah pada pekerja, hak masyarakat, fungsi
regulasi dan sosial yang berhubungan dengan peran negara. Dalam menjelaskan
fenomena globalisasi yang berhubungan dengan kapitalisme dalam perekonomian,
kebijakan neoliberal menjadi salah satu penjelasan yang paling rasional dan efisien
dalam menjelaskan kekuatan ekonomi. Kemudian pengaruh pemikiran neoliberalisme
terhadap globalisasi dapat dilihat dengan adanya pasar bebas, perdagangan bebas,
16

aktivitas perekonomian yang dengan prinsip kapitalisme yang diterapkan Amerika


Serikat.

Pemahaman dominasi pemikiran neolibaralisme ekonomi atas globalisasi


ini memberikan dampak, sehingga memunculkan sebuah konsekuensi dimana
masyarakat turut andil dalam bagian dari sistem politik dan ekonomi yang sangat
besar dalam kerangka neoliberalisme. Selain itu kemunculan hegemon dengan
rezimnya yang melindungi, cenderung membuat pasar dunia menjadi tumbuh
semakin pesat, merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari dominasi
neoliberalisme ekonomi. Hal itu menunjukkan bahwa pasar menjadi penggerak
globalisasi, sehingga secara tidak langsung membawa Amerikanisasi yang tidak bisa
dihindarkan lagi. Konsekuensi selanjutnya adalah semakin bebasnya hak dari masing-
masing individu juga mengakibatkan meningkatnya pembawaan integritas sosial dan
kemajuan material yang bermanfaat bagi masyarakat. Kemunculan opini akan sifat
globalisasi itu sendiri juga merupana sebuah konsekuensi dimana dibuktikan dengan
poling dari majalah Bussines Week yang menunjukkan adanya dua sifat globalisasi,
yaitu dipandang baik dan buruk. Pesan yang bisa diambil dari adanya liberalisasi dan
integrasi pasar ini hanya akan terealisasi jika ada campur tangan politik dan
pengadaan pasar bebas yang tujuannya memajukan perusahaan. Maka dari itu
diperlukan kesiapan untuk memanfaatkan kekuasaan pemerintah untuk melemahkan
dan menghilangkan kebijakan sosial dan lembaga yang membatasi pasar.6

E. Ciri-ciri Kapitalis Neoliberal

Beberapa ciri neoliberalisme yang menyebabkan kekuatan negara di


reduksi oleh kekuatan modal, seperti:

1. Pasar yang berkuasa, bukan pemerintah atau negara. Membebaskan kegaiatan


swasta dari peraturan dan kebijakan pemerintah, walaupun kegiatan membawa

6
Martin Wolt, Globalisasi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), h.166-169.
17

dampak yang buruk terhadap rakyat dan kehidupan bermasyarakat. Hal ini
terlihat dari gencarnya tekanan swasta terhadap pemerintah untuk memperlemah
serikat buruh serta perlunya penurunan upah buruh, bebasnya swasta membeli
dan menggunakan tanah selama-lamanya dan seluas-luasnya.
2. Mengurangi biaya untuk fasilitas dan pembangunan umum. Umpamanya dana
untuk pendidikan, kesehatan, Penyediaan air bersih, dan pembangunan daerah
secara umum harus dikurangi.
3. Mencabut peraturan-peraturan yang menngganggu keuntungan ekonomi.
Misalnya dengan menghapus atau mengganti peraturan tentang melestarikan
lingkungan, jaminan kondisi kerja, atau peaturan tentang kesehatan makanan dan
lain-lin.
4. Privatisasi/swastanisasi dengan alasan untuk meningkatkan efektivitas dan
eisiensi pelayanan kepada rakyat, maka perusahaan milik negara harus dijual,
termasuk penjualan jenis-jenis usaha yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Misalnya perusahaan air, listrik, sekolah, rumah sakit, Bank, dan
perkeretaapian.
5. Mencabut bantuan sosial. Bantuan negara/ pemerintah untuk orang miskin harus
dicabut.
6. Pasar bebas. Di tingkat internasional, paham neoliberalisme berusaha untuk
memudahkan perdagangan antar negara. Salah satu untuk mencapai kondisi ini
maka diperlukan untuk mencabut semua konrtol yang dianggap menghalangi
pasar bebas. Misalnya tentang bea/cukai, halangan investasi dan aliran lalulintas
modal.
7. Monopoli teknologi yang hanya dapat dikuasai dan dikelola oleh pemilik modal
untuk produksi masal.7

7
Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar (Jakarta: Kencana,
2012), h.512-514.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan materi di atas, dapat disimpulkan Kapitalis atau capital


adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya
untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana pemerintah tidak dapat
melakukan interverensi pasar. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis, yaitu
masyarakat memiliki hak untuk melakukan hak ekonominya, alat produksi berada di
tangan perorangan, pemerintah tidak dapat campur tangan langsung terhadapa
kegaiatan ekonomi, modal memiliki campur tangan yang penting dalam kegiatn
ekonomi, Kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi berdasarkan motif laba, harga-
harga di bentuk di pasar bebas, adanya persaingan bebas dalam pasar, dan adanya
pasar bebas. Dari pengertian dan beragam fitur, praktek sistem ekonomi kapitalis
yang ada di dunia, yaitu kapitalisme kroni, kapitalisme demokratik, kapitalisme
keuangan, laissez-faire kapitalisme, mercantilisme, ekonomi pasar sosial, dan
kapitalisme negara.

Neoliberalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan


secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebaginya.
Dalam sistem ini pemerintah hanya menjalankan fungsi deregulasi bagi mekanisme
pasar dan hanya untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan. Ciri-ciri neoliberalisme yang menyebabkan kekuatan
negara di reduksi oleh kekuatan modal, seperti pasar yang berkuasa, bukan
pemerintah atau negara, mengurangi biaya untuk fasilitas dan pembangunan umum,
mencabut peraturan-peraturan yang menngganggu keuntungan ekonomi, mencabut
bantuan sosial, pasar bebas, monopoli teknologi yang hanya dapat dikuasai dan
dikelola oleh pemilik modal untuk produksi masal.
18
19

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.
DAFTAR RUJUKAN

Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Mannan M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam Yogyakarta: PT. Dana Bhakti,
1997.

Sharif Chaudhry Muhammad, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar Jakarta:


Kencana, 2012.

Wolt Martin, Globalisasi Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007.

20

Anda mungkin juga menyukai