Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus.
menjadi tugas Ushul Fiqih dengan judul "Risiko Suku Bunga". Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Risiko Suku Bunga ............................................................. 3
B. Saran............................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan
wahana investasibagi masyarakat.Pasar modal bertindak sebagai
penghubung antara investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah
melalui perdagangan instrument jangka panjang seperti obligasi, saham, dan
lainnya yang disebut dengan investasi.
Suku bunga merupakan faktor yang penting dalam perekonomian
suatu negara karenasangat berpengaruh terhadap “kesehatan” suatu
perekonomian.Hal ini tidak hanya mempengaruhi keinginan konsumen untuk
membelanjakan ataupun menabungkan uangnya tetapi juga mempengaruhi
dunia usaha dalam mengambil keputusan.Oleh karena itu tingkat suku bunga
mempunyai pengaruh yang sangat luas, tidak hanya pada sektor moneter,
melainkan juga pada sektor riil, sektor ketenagakerjaan, bahkan sector
internasional.
Secara teoritisterdapat dua jalur utama mekanisme transmisi
kebijakan moneter, yaitu melalui jumlah uang yang beredar dan jalur harga
malalui suku bunga.Jalur suku bunga ini merupakan channel yang penting
untuk perekonomian Indonesia khususnya. Upaya untuk menekan fluktuasi
tingkat suku bunga tergantung pada keberhasilan mengendalikan gejolak di
pasar uang.
Kekuatan permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa
yang mencerminkan perilaku para pelaku pasar atau masyarakat.Perilaku
masyarakat tersebut di pengaruhi oleh ekpestasi mereka terhadap laju inflasi
di masa yang akan datang. Ekspektasi laju inflasi yang tinggi akan
mendorongmasyarakat untuk mengalihkan aset finansial yang dimilikinya
menjadi asset riil, dan sebaliknya ekspektasilaju inflasi yang rendah akan
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi risiko suku bunga?
2. Bagaimana risiko pada situasi suku bunga dan saham?
3. Bagaimana konsep mengenai suku bunga jangka waktu?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi risiko suku bunga.
2. Mengetahui risiko pada situasi suku bunga dan saham.
3. Mengetahui konsep suku bunga dan jangka waktu obligasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Risiko Suku Bunga
Yang dimaksud dengan risiko adalah besar-kecilnya unsur
kepastian suatu aset dalam memberikan tambahan kekayaan kepada
pemiliknya. Risiko. Imbalan rill suatu aset biasanya sangat sulit di
prediksikan. Imbalan yang di peroleh kerap berbeda dengan yang di
harapkan penginvestasi tatkala membeli suatu aset.1
Menurut Mishkin (2011a:95), “suku bunga atau yield to maturity
merupakan return hingga jatuh tempo yang menyamakan nilai sekarang dari
pembayaran arus kas yang diterima dari suatu instrumen dengan nilai hari
ini.” Teori klasik dalam Nopirin (2012:167) menyatakan bahwa semakin tinggi
tingkat bunga, maka semakin tinggi keinginan masyarakat untuk menabung,
namun semakin rendah keinginan masyarakat untuk melakukan investasi.
Masyarakat termotivasi menabung pada tingkat bunga yang tinggi karena
mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna
menambah tabungan. Keadaan sebaliknya, masyarakat termotivasi
melakukan investasi apabila keuntungan yang diharapkan lebih besar dari
tingkat bunga yang harus dibayarkan untuk biaya transaksi atau pada tingkat
bunga yang rendah.
Adapun risiko suku bunga dalam Mishkin (2011a:100) merupakan
tingkat risiko dari return aset akibat perubahan suku bunga. Semakin tinggi
suku bunga mengimplikasikan semak58.in rendah pembayaran kupon atau
dividen di masa mendatang, dan semakin rendah pembayaran akhir atau nilai
penjualan ketika didiskontokan ke masa sekarang, serta semakin rendah
return aset, sehingga semakin rendah permintaan. Semakin rendah suku
bunga mengimplikasikan semakin tinggi pembayaran kupon atau dividen di
3
4
masa mendatang, dan semakin tinggi pembayaran akhir atau nilai penjualan
ketika didiskontokan ke masa sekarang, serta semakin tinggi return aset,
sehingga semakin rendah penawaran.2
Menurut Arifin dan Hadi (2009 : 82) nilai tukar adalah suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap
nilai mata uang lainnya. Case and Fair (2007 : 364), tingkat kurs adalah rasio
perdagangan dua mata uang. Harga suatu mata uang dibandingkan dengan
mata uang lain. Stabilnya nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar mata uang
asing akan menjaga kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang
tercermin pada inflasi. Sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan
kebijakan moneter dengan sasaran utama yaitu inflasi sehingga Indonesia
menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peningkatan
nilai mata uang (apresiasi) menjadi faktor pendorong semakin menurunnya
tekanan inflasi, hal tersebut dikarenakan nilai mata uang rupiah menguat.
Menurut Setyaningrum, Muljono (2016) Nilai tukar suatu mata uang
merupakan hasil interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar valuta asing. Penentuan kurs rupiah terhadap valuta asing
merupakan hal yang penting bagi pelaku pasar modal di Indonesia. Karena
kurs valas sangat mempengaruhi jumlah biaya yang harus dikeluarkan, dan
besarnya biaya yang akan diperoleh dalam transaksi saham dan surat
berharga di bursa pasar modal. Fluktuasi kurs yang tidak stabil akan dapat
mengurangi tingkat kepercayaan investor asing terhadap perekonomian
Indonesia. Ini tentu akan menimbulkan dampak negatif terhadap
perdagangan saham di pasar modal, bagi investor asing akan cenderung
melakukan penarikan modal sehingga terjadi Capital of Flow dan hal ini akan
berimbas pada menurunnya tingkat return yang akan dibagikan.3
3
Ni Kadek Suriyani dan Gede Mertha Sudiartha, “Pengaruh Tingkat Suku Bunga,
Inflasi dan Nilai Tukar terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia”, E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 7, No. 6, 2018, h. 3174-3177.
7
4 Mawar Farida dan Aril Darmawan, Jurnal Administrasi Bisnis: Pеngaruh Risiko
Inflasi, Risiko Suku Bunga, Risiko Valuta Asing, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham,
(Malang: Vol. 50, No. 1, 2017), h. 50.
8
P = harga
E = penghasilan
Yield = D/P
“N/A” menunjukkan P/E <0 (pendapatan negatif) “-“ menunjukkan E,D,P atau
YTD tidak tersedia.
5
Paul R. Krugman, Ekonomi Internasional, h. 59.
10
overvalue, sebaliknya jika harga pasar lebih rendah dari pada nilai intrinsik
maka obligasi undervalue.8
15
16
B. Saran
17