Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Nilai Waktu Uang Dan Legitimasi Syariah Serta Instrumen (Sekuriti) Keuangan
Syariah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Lembaga Manajemen Ekonomi Syariah
Dosen Pengampu: Akhmad Fauzan, SE., S.Pd., M.EI

Disusun Oleh:
Dilla Riyanika (19053003)
Rista Anggun Prihatini (19053011)
Nur Aini Latifah (19053013)
Mohammad Misbakhuddin (19053018)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM
LAMONGAN
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala nikmat dan rahmatnya, puji syukur kami haturkan
kepada Tuhan semesta alam Allah SWT. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa ada kesulitan apapun yang mana selalu diberikan kesehatan
jasmani serta rohani. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita
nabi agung Muhammad SAW yang mana telah membawa kita semua dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yaitu Addinul Islam.Yang nantinya
kita nantikan syafaat beliau di yaumul qiyamahnanti. Aamiin.

Dalam pembuatan makalah ini membahas tentang “Nilai Waktu Uang Dan
Legitimasi Syariah Serta Instrumen (Sekuriti) Keuangan Syariah” yang dimana
menjelaskan tentang definisi secara menyeluruh terkait dengan topik bahasan nilai
waktu uang dan legitimasi syariah serta instrument keuangan syariah. Adanya
makalah ini bisa menjadi kebermanfatan bagi pembaca dan penulis, jika ada salah
diksi dalam kalimat ataupun materi kurang lengkap di makalah ini mohon saran dan
kritik, agar menjadi lebih baik lagi dalam penulisan makalah ini.

Lamongan, 25 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II .......................................................................................................................3
PEMBAHASAN .......................................................................................................3
A. Definisi Nilai Waktu Uang ............................................................................3
B. Konsep Nilai Waktu Uang ............................................................................4
C. Definisi Legimitasi Syariah ...........................................................................5
D. Definisi Instrumen (Sekuriti) Keuangan Syariah ..........................................7
BAB III .....................................................................................................................9
PENUTUP .................................................................................................................9
KESIMPULAN .........................................................................................................9
SARAN .....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membicarakan ekonomi pada umumnya, dan ekonomi islam
pada khususnya, rasanya janggal jika tidak memulainya dengan membahas
“uang”. Apalagi, jika pembahasan ekonomi ini terfokus pada masalah atau
topik moneter dan fiskal. Dimana uang adalah alat untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Oleh karena itu, uang oleh sebagian penduduk dipandang
sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebab uang dapat dijadikan alat
pemenuhan kebutuhan manusia dan alat pemudah aktivitas ekonomi.
Perbedaan sistem ekonomi yang berlaku, akan memiliki pandangan
yang berbeda tentang uang. Sistem ekonomi konvensional memiliki
pandangan yang berbeda tentang uang dibandingkan dengan sistem ekonomi
Islam. Keuangan merupakan hal yang penting dalam kehidupan ekonomi.
Ekonomi adalah suatu aktivitas mengelola uang dan modal dalam
rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, masalah keuangan
ini perlu mendapatkan perhatian secara serius. Keberhasilan pengelolaan
keuangan sangat ditentukan oleh prinsip yang digunakan. Islam telah
memberikan prinsip-prinsip dasar dalam mengelola uang dan modal, baik
untuk aktivitas bisnis maupun investasi.
Investasi dilakukan dengan uang yang sekarang dikeluarkan dengan
harapan akan memperoleh hasil di waktu yang akan datang. Jadi sangat wajar
apabila keputusan investasi yang paling banyak menggunakan konsep waktu
dalam menggunakan uang. Nilai waktu uang (time value of money) menjadi
fokus sentral dalam manajemen keuangan.
Teori keuangan konvensional mendasarkan argumennya dengan
konsep time value of money. Dalam kesempatan ini akan memberikan kritik
atas konsep time value of money tersebut dengan mengajukan konsep yang
lebih tepat, yang dinamakan konsep economic value of time. Konsep

1
economic value of time itu artinya nilai waktu uang untuk masa yang akan
datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Nilai Waktu Uang ?
2. Bagaimana Konsep Nilai Waktu Uang ?
3. Apa Definisi Legimitasi Syariah ?
4. Apa Definisi Instrumen (Sekuriti) Keuangan Syariah ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi nilai waktu dan uang.
2. Untuk mengetahui konsep nilai waktu dan uang.
3. Untuk mengetahui definisi legimitasi syariah.
4. Untuk mengetahui definisi Instrumen (Sekuriti) Keuangan Syariah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang (time value of money) atau yang disebut
ekonom sebagai preferensi waktu positif yang dikembangkan oleh Von
Bhom-Bawerk dalam Capital and Interest dan Positive Theory of Capital
yang menyebutkan bahwa preferensi waktu positif merupakan pola ekonomi
yang normal, sistematis, dan rasional. Konsep yang didasari nilai waktu uang
adalah nilai uang saat ini selalu lebih berharga daripada nilai uang saat yang
akan datang. Dengan kata lain, nilai uang pada waktu yang berbeda tidaklah
sama. Pengaruh waktu terhadap nilai uang dapat dimaknai secara sederhana
adalah hubungan antara rupiah saat ini dengan rupiah mendatang yang
melibatkan unsur waktu.
Faktor atau rate yang menghubungkan nilai uang antar waktu adalah
tingkat diskonto. Diskonto inilah yang dimaksud dalam time value of money.
Dalam sistem keuangan konvensional, tingkat diskonto ini diproksi dengan
tingkat bunga selama tingkat bunga tidak pernah negatif, maka uang saat ini
selalu lebih berharga daripada nanti. Semakin tinggi tingkat bunga yang
relevan, semakin besar perbedaan antara nilai sekarang dengan nilai yang
akan diterima di kemudian hari. Adapun tinggi rendahnya tingkat bunga ini
dipengaruhi antara lain oleh risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi,
semakin tinggi tingkat bunga yang dipandang relevan.
Paling tidak terdapat dua alasan menurut Najmudin mengapa konsep
nilai waktu uang (time velue of money) dirasakan penting. pertama, adanya
aspek resiko (ketidakpastian) apabila uang yang diterima terjadi pada masa
yang akan datang. Peristiwa atau kehidupan manusia di masa mendatang
bersifat tidak pasti atau diragukan akan terjadi, sedangkan uang yang diterima
saat ini sangat jelas dan pasti. Kedua, adanya peluang keuntungan yang

3
mungkin hilang karena tidak memiliki uang tersebut lebih awal (saat ini)
untuk diinvestasikan (opportunity cost).1
Pentingnya nilai waktu uang menurut Toto Prihadi ada beberapa
alasan melihat seribu rupiah sekarang lebih berharga dari seribu rupiah
setahun lagi, antara lain:
1. Adanya Inflasi
2. Adanya Rasio
3. Preferensi atas konsumsi sekarang dibandingkan dengan konsumsi yang
akan datang.
Inflasi ditandai dengan adanya kenaikan harga. Inflasi membuat seribu
rupiah sekarang lebih berharga dari seribu rupiah setahun lagi. Dengan adanya
inflasi maka pemilik uang usaha untuk mempertahankan nilainya dengan cara
melakukan investasi. Dari investasi yang dilakukan, pemilik uang akan
memperoleh kompensasi dalam bentuk bunga, dividen atau kenaikan atas nilai
aset yang dimilikinya.
Kebanyakan orang lebih suka mengkonsumsi sekarang dibandingkan
dengan mengkonsumsi di waktu yang akan datang. Jadi apabila seseorang
akan meminjam kepada anda sebanyak satu juta rupiah, maka peminjam harus
meyakini anda bahwa setahun lagi uang anda akan berkembang. Kalau tidak
maka tidak ada alasan untuk melakukan penundaan konsumsi yang akan anda
lakukan sekarang.
B. Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam
mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang
akan dipilih. Jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika
dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat
bunga tertentu (discounfactor).
1
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, (Yogyakarta: CV Andi Offset,
2011), hlm.98-100.

4
Istilah yang digunakan :
a. Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
b. Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
c. Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
d. P0 = pokok/jumlah yang yang dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
e. SI = Simple interest dalam rupiah
f. An = Anuity
g. n = tahun ke- n
Konsep nilai uang merupakan konsep yang dipahami sebagian besar
orang di dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya
dibandingkan jumlah yang sama dimasa depan.2
C. Definisi Legimitasi Syariah
Legitimasi adalah kualitas hukum yang berbasis pada penerimaan
putusan dalam peradilan, dapat pula diartikan seberapa jauh masyarakat mau
menerima dan mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang diambil
oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan antara
pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan
masyarakat untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang
pemimpin. Sedangkan legitimasi tradisional mengenai seberapa jauh
masyarakat mau menerima kewenangan, keputusan atau kebijaksaan yang
diambil pemimpin dalam lingkup tradisional, seperti dalam kehidupan keraton
yang seluruh masyarakatnya terikat akan kewenagan yang dipegang oleh
pimpinan mereka dan juga karena hal tersebut dapat menimbulkan gejolak
dalam nurani mereka bahwa mereka adalah bawahan yang selalu menjadi alas
dari pemimpinnya.
Legitimasi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau

2
http://fajriarifwibawa.blogspot.com/2015/04/makalah-nilai-waktu-dari-uang.html, Diakses pada
tanggal 26/10/2021, pukul 07:32 WIB.

5
material, sedangkan Max Weber mendefinisikan tiga sumber yang digunakan
untuk memperoleh legitimasi yaitu tradisional, karisma dan legal/rasional.
Dari cara dan sumber perolehan tersebut lahirlah beberapa tipe
legitimasi yaitu: legitimasi tradisional, legitimasi ideologi, legitimasi kualitas
pribadi, legitimasi prosedural dan legitimasi instrumental. 3
Bagi para penguasa tradisional Muslim, legitimasi pokok atas
kekuasaan mereka langsung bersumber dari Allah SWT. Para raja dan sultan
mengklaim diri mereka sebagai khalifatullah fil ardh atau bahkan zhillullah fil
ardh, wakil atau bayang-bayang Tuhan di muka bumi. Karena itu, legitimasi
mereka tidak bisa dipersoalkan; kekuasaan mereka tidak bisa digugat para
warga.
Menurut pakar hukum dan hak asasi manusia, unsur-unsur Legitimasi
diantaranya meliputi:
a. Dukungan untuk komunitas politik.
b. Dukungan untuk prinsip, norma, dan prosedur rezim inti.
c. Penilaian kinerja rezim.
d. Dukungan untuk institusi rezim.
e. Dukungan untuk pihak berwenang.

Berdasarkan pada unsur-unsur legitimasi diatas, maka jenis-jenis


legitimasi pada hukum positif dibedakan menjadi:

a. Legimitasi Politik
Legitimasi politik ialah suatu gambaran politik yang berdasarkan pada
suatu keputusan dari hasil peradilan yang memiliki tujuan sebagai suatu
bukti bahwasanya pada setiap kebijakan yang sudah di tetapkan adalah
unutk kepentingan masyarakat luas.
b. Legitimasi Hukum

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Legitimasi

6
Legitimasi hukum adalah pengakuan hukum yang terdapat di tengah
masyarakat yang bisa di katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan
hukum yang berlaku serta berbagai undang-undang yang sah dan sudah di
tetapkan.
c. Legitimasi Kekuasaan
Legitimasi Kekuasaan merupakan suatu keyakinan pada setiap anggota
di dalam maysrakat yang mentaati serta menerima berbagai kebijakan
yang sebelumnya telah di buat oleh penguasa dan telah memenuhi
berbagai tuntutan yang ada pada Rezim penguasa tersebut.

Berdasarkan pada definisi legitimasi menurut hukum positif maka


legitimasi hukum dipandang sebagai pengakuan hukum yang terdapat di
tengah masyarakat yang bisa di katakan ada kaitannya dengan tindakan
perbuatan hukum yang berlaku serta berbagai undang-undang yang sah dan
sudah di tetapkan. Dengan demikian legitimasi syariah didefinisikan sebagai
pengakuan hukum pada tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah.

D. Definisi Instrumen (Sekuriti) Keuangan Syariah


Instrumen keuangan merupakan aset yang dapat diperdagangkan
dalam bentuk apapun, baik kas; bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau
hak kontraktual untuk menerima atau memberikan, uang tunai atau instrumen
keuangan lainnya. Menurut SAI (Standar Akuntansi Internasional) 32 dan 39,
instrumen keuangan didefinisikan sebagai "setiap kontrak yang menimbulkan
aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen
ekuitas entitas lain.
Dalam ekonomi islam Aktivitas ekonomi dalam sistem ekonomi
manapun dapat dilihat sebagai kontrak (akad) antara pelaku-pelaku ekonomi.
Instrumen keuangan juga merupakan akad, di mana syarat dan kondisinya
akan menentukan risiko dan profil keuntungan instrumen tersebut. Konsep, isi
dan aplikasi seluruh struktur inti Hukum Ilahi dalam Islam bersifat
kontraktual. Sebuah kontrak dianggap legal dan berkekuatan hukum oleh

7
syari’ah jika pasal kontrak tersebut bebas dari semua yang dilarang atau
diharamkan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep nilai waktu uang yang pada dasarnya memberikan pemahaman
bagaimana nilai uang berubah karena faktor waktu. Faktor yang melandasi
konsep ini adalah preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber
daya yang tersedia saat ini untuk menikmati lebih disenangi orang dari pada
sejumlah sumber daya yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun
yang akan datang (misalkan baru dua tahun yang akan datang).
Legitimasi syariah di definisikan sebagai pengakuan hukum pada
tindakan kegiatan berasakan syariah yang syah. Dalam konteks syariah pada
legitimasi nilai waktu uang dapat diukur dengan bersandar pada fatwa DSN
MUI sebagai payung hukum pelak-sanaan akad-akad mumalah pada lembaga
keungan syariah. Legitimasi adalah kualitas hukum yang berbasis pada
penerimaan putusan dalam peradilan, dapat pula diartikan seberapa jauh
masyarakat mau menerima dan mengakui kewenangan, keputusan atau
kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin.
Kegiatan berinvestasi intrumen-intrumen keuangan dalam pasar modal
seperti saham, obligasi, dan reksadana adalah elemen paling penting dalam
pasar modal. Saham, obligasi, dan reksadana sendiri memiliki manfaat dan
resiko masing-masing yang mempengaruhi bagaimana para investor untuk
memilih mengalokasikan dananya pada produk pasar modal yang mana.
B. Saran
Dengan ditulisnya laporan ini, diharapkan mahasiswa/i lebih
mengetahui konsep atau pengertian dari nilai waktu uang dan legitimasi
syariah serta instrumen (sekuriti) keuangan syariah semakin meningkat guna
untuk bekal dikemudian hari. Serta mahasiswa/i mampu untuk
mengembangkan peengetahuannya di bidang keuangan syariah didalam dunia
pekerjaan nanti.

9
DAFTAR PUSTAKA
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, (Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2011), hlm.98-100.
http://fajriarifwibawa.blogspot.com/2015/04/makalah-nilai-waktu-dari-uang.html,
Diakses pada tanggal 26/10/2021, pukul 07:32 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Legitimasi
Elvira, Rini. “Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Nilai Waktu Uang.” Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu (2014).
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ mizani/article/download/55/55.
Khoir, Misbahul. “Nilai Waktu Dari Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam.” JES
(Jurnal Ekono-mi Syariah) 1, no. 1 (September 5, 2016). Diakses pada Oktober
26, 2021. http://jes. unisla. ac.id/index.php/jes/article/view/6.

10

Anda mungkin juga menyukai