Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UANG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Makro Islam
Dosen Pengampu : Singgih Setiawan, M.M

Penyusun:
1. Amalia Ayuningtyas NIM 4221017
2. Annisa Arrifiyah NIM 4221032
3. Alfiana Rizqi NIM 4221081
4. Febriana Eka Fadillah NIM 4221082

Kelas : C

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Ekonomi Makro Islam yang berjudul “Uang dalam Perspektif Ekonomi
Islam”. Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan dan bimbangan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, sudah seharusnya kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Singgih Setiawan, M.M. selaku dosen mata kuliah Ekonomi Makro Islam.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita . Aamiin .

Pekalongan, 17 September 2022

Penyusun, kelompok 2
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Uang Dalam Islam.....................................................................................2
B. Fungsi Uang dan Perubahannya................................................................................
C. Time Value of Money dan Economic Value of Time..............................................
D. Uang Sebagai Flow Concept dan Public Goods...................................................13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat tidak dapat melakukan
semuanya seorang diri. Ada kebutuhan yang dihasilkan oleh pihak lain, dan untuk
mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang
dihasilkan. Seiring dengan kemajuan zaman, merupakan suatu hal yang tidak praktis jika
untuk memenuhi suatu kebutuhan, setiap individu harus menunggu atau mencari orang
yang mempunyai barang atau jasa yang dibutuhkannya dan secara bersamaan
membutuhkan barang atau jasa yang dimilikinya. Oleh karena itu, uang sangat
dibutuhkan sebagai media pertukaran dan satuan pengukur nilai untuk melakukan sebuah
transaksi.
Kajian seputar konsep uang dalam perspektif ekonomi islam sangat penting
dilakukan untuk memaparkan keistimewaan konsep uang yang Islami apabila
dibandingkan dengan konsep uang menurut sistem kapitalis. Lebih dari itu, diharapkan
konsep uang yang islami itu dapat diterapkan dalam perekonomian umat, sehingga
kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi di dunia diperolehi, dan nanti apabila sudah
berada di alam akhirat, al-falah yakni kebahagiaan hakiki di dalam surga juga akan
dicapai.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Uang dalam Islam ?
2. Apa Fungsi Uang dan Perubahannya ?
3. Apa yang dimaksud Time Value of Money dan Economic Value of Time ?
4. Apa yang dimaksud Uang sebagai Flow Concept dan Public Goods ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Konsep Uang dalam Islam.
2. Mengetahui Fungsi Uang dan Perubahannya.
3. Mengetahui Time Value of Money dan Economic Value of Time.
4. Mengetahui Uang sebagai Flow Concept dan Public Goods.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Uang Dalam Islam


Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi modem, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-
barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Dalam konsep islam, uang adalah flow concept. Islam tidak mengenal motif
kebutuhan uang untuk spekulasi karena tidak bolehkan. Uang adalah barang public
milik masyarakat, karenanya penimbunan uang yang dibiarkan tidak produktif berarti
mengurangi jumlah uang beredar. Bila diibaratkan dengan darah dalam tubuh,
perekonomian akan kekurangan darah atau terjadi kelesuan ekonomi alias stagnasi. 1
Menurut al-Ghazali, uang diibaratkan cermin yang tidak mempunyai warna,
tetapi dapat merefleksikan semua warna. Maknanya adalah uang tidak mempunyai
harga, tetapi merefleksikan harga semua barang. Dalam istilah ekonomi islam klasik
disebutkan bahwa uang tidak memberikan kegunaan langsung (direct utility
function), yang artinya adalah jika uang digunakan untuk membeli barang, maka
barang itu yang akan memberikan kegunaan.
Sedangkan menurut Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menjelaskan
bahwa kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di Negara
tersebut, tetapi ditentukan oleh tingkat produksi negara tersebut dan neraca
pembayaran yang positif. Apabila suatu negara mencetak uang sebanyak banyaknya,
tetapi bukan merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan sektor produksi, maka uang
yang melimpah tersebut tidak ada nilainya. Sektor produksi merupakan motor
penggerak pembangunan suatu negara karena akan menyerap tenaga kerja,
meningkatkan pendapatan pekerja, dan menimbulkan permintaan (pasar) terhadap
produksi lainnya.2

1
R Ilyas. 2019. Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam,
Vol.4 No.1, Hal 39-40.
2
Abdul Ghofur. 2017. Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Dosen ES/PS Ekonomi dan Bisnis
Islam INZAH, Vol. 2 No. 1, Hal 11-12.
Konsep uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep uang dalam
ekonomi konvensial. Dalam ekonomi islam, konsep uang sangat jelas dan tegas
bahwa uang adalah uang, uang bukan capital. Sebaliknya, konsep uang yang
dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak jelas. Sering kali istilah uang dalam
perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak-balik (interchangeability),
yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital.
Berikut ini perbedaan uang dalam konsep islam dan konsep konvensional :
Konsep Islam Konsep Konvensional
Uang tidak identik dengan modal Uang identik dengan modal
Uang adalah public goods Uang (modal) adalah privat goods
Modal adalah privat goods Uang (modal) adalah flow concept
bagi fisher
Uang adalah flow concept Uang (modal) adalah stock concept
bagi Cambridge School
Uang adalah stock concept 3

B. Fungsi Uang dan Perubahannya


 Fungsi Uang
Menurut perspektif ekonomi islam, uang mempunyai fungsi yang sangat
penting dalam menjalankan roda perekonomian umat. Berikut ini adalah fungsi
uang dan ketentuan hukum islam yang mengiringinya:
a. Uang sebagai Alat Tukar
Dengan uang, pertukaran dapat dilakukan dengan mudah, tanpa
harus menukarkan dengan barang. Sehingga dengan demikian kesulitan
kesulitan yang timbul akibat sistem barter sebagaimana dilakukan oleh
orang-orang zaman dahulu dapat diatasi. Sebagai alat tukar, uang harus
mendapat sikkah atau dicetak dan distempel pemerintah sehingga menjadi
legal. Hal ini supaya uang dipercayai oleh seluruh lapisan masyarakat dan
pemalsuan uang dapat diminimalisir. 4

b. Uang sebagai Ukuran Harga


3
Adiwarman Karim. 2008. Ekonomi Makro Islami, Ed. 1-2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Hal
77-79.
4
M Ichsan. 2020. Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Studi Islam, Vol. 21 No.1,
Hal 34-37.
Uang adalah satuan nilai atau standar ukuran harga dalam
transaksi barang dan jasa. Ini berarti uang berperan menghargai secara
aktual barang dan jasa. Dengan adanya uang sebagai satuan nilai
memudahkan terlaksanakanya transaksi dalam kegiatan ekonomi
masyarakat. Al-Ghazali berpendapat uang adalah ibarat cermin. Dalam
arti uang berfungsi sebagai ukuran nilai yang dapat merefleksikan harga
benda yang ada dihadapannya.
c. Uang sebagai Media Transaksi
Uang adalah alat tukar menukar yang digunakan setiap individu
untuk transaksi barang dan jasa. Misal seseorang yang memiliki beras
untuk dapat memenuhi kebutuhannya terhadap lauk pauk maka ia cukup
menjual berasnya dengan menerima uang sebagai gantinya, kemudian ia
dapat membeli lauk pauk yang ia butuhkan. Begitulah fungsi uang
sebagai media dalam setiap transaksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
hidup manusia. Uang menjadi media transaksi yang sah yang harus di
terima oleh siapa pun bila ia ditetapkan oleh negara.
d. Uang sebagai Media Penyimpan Nilai
Maksudnya, uang yang dimiliki oleh seseorang itu tidak
dibelanjakan seluruhnya dalam satu waktu, tapi uang akan disisihkan atau
disimpan untuk keperluan di masa yang akan datang seperti untuk
membeli barang atau jasa atau untuk persiapan di waktu sakit atau untuk
mengantisipasi kerugian di waktu yang akan datang. Karena motivasi
orang mendapat uang adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
untuk berjaga-jaga dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga
seperti kondisi di atas.
Sebagian ulama, seperti Mahmud Abu Su'ud mempunyai
pandangan bahwa uang sebagai alat penyimpan nilai merupakan ilusi
yang tidak benar. Sebabnya adalah karena uang tidak dapat dikategorikan
sebagai barang komoditas seperti barang-barang lain.5

 Perubahan Fungsi Uang

5
R Ilyas. 2019. Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam,
Vol. 4 No. 1, Hal 41-47.
Fungsi Uang sebagai medium of exchange dapat digunakan dan diterima
sebagai alat pembayaran.sebelum ditemukannya koin, komoditi seperti hewan
ternak berfungsi sebagai uang, begitu juga dengan logam seperti emas dan perak
yang digunakan pada masa lampau. Ada tiga tahap perkembangan fungsi uang,
yaitu commodity money, taken money, dan deposit money.6
a. Commodity money
Commodity money sebagai medium of exchange yang
mempunyai nilai komoditi apabila komoditi tersebut digunakan bukan
sebagai uang. Sebagai medium of exchange terdapat tiga hal penting yang
harus diperhatikan, yaitu :
 Kelangkaan (scarcity), supply dari medium of exchange haruslah
terbatas. Apabila tidak, nilai pertukaran dari komoditi tersebut
tidak ada.
 Daya tahan (durability), jelas bahwa medium of exchange harus
tahan lama dan hal ini berhubungan dengan fungsi ketiga dari
uang secara konvensional yaitu sebagai store of valume.
 Nilai tinggi, sebagai medium of exchange sangatlah nyaman
apabila unit tersebut mempunyai nilai tinggi sehingga tidak
membutuhkan jumlah yang banyak (kuantiti) dalam melakukan
transaksi.
b. Token Money
Goldsmith (orang yang meminjamkan uang) dan para bankir
menyadari bahwa meminjam komoditi (seperrti emas dan perak) dan
kemudian mengeluarkan tanda penerimaan (receipt) akan menghasilkan
keuntungan. Mereka akan memberikan bunga atas deposit koin emas dan
perak. Apabila harga emas batangan naik dan daya beli koin turun, maka
mereka dapat melebur koin tersebut menjadi bentuk batangan, atau bila
harga di luar lebih tinggi dari pada harga di dalam maka mereka akan
menjual ke luar. Kedua aktifitas tersebut akan memberikan keuntungan.

Semakin tanda terima (receipt) yang berputar di antara para depositor,


maka goldsmith dan para bankir akan mempunyai kesempatan lebih besar
6
N Gregory Mankiw. 2006. Makro Ekonomi, Ed. 6, PT. Gelora Aksara Pratama, Hal. 76.
untuk meggunakan emas dan perak tersebut dan memperoleh lebih
banyak keuntungan.7
c. Token Money
Menurut Irving Fisher (1867-1947), cheque bukanlah uang, tetapi
hanya merupa kan order tertulis (written order) untuk mentransfer uang.
Perlu dibedakan antar transfer instrument, cheque, dan objek aktual yang
ditransfer yaitu bank depos Transfer belum mempengaruhi bank deposit si
pengirim sampai uang terseb dicairkan. Pada waktu bank memberi
pinjaman kepada seseorang, bank tidak memberikannya dalam bentuk
tunai (cash). Bank akan membuka account atas nama orang tersebut
dengan jumlah uang senilai pinjaman. Dengan demikian, bank membuat
uang baru (deposit), melebihi dan di atas notes dan coins (token atau legal
money) yang dibuat oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan penting yang telah mengubah perbankan modern adalah
kemampuan bank deposit untuk mengubah "purveyors of money" menjadi
"creator of money".8

C. Time Value of Money dan Economic Value of Time


 Time Value of Money
Konsep time value of money atau yang disebut oleh para ekonom sebagai
positive preference menyebutkan bahwa nilai komoditi pada saat ini lebih tinggi
dibanding nilainya di masa depan. Konsep capital and interest dan positive theory
of capital yang dikembangkan oleh ekonom menyebutkan bahwa positive
preference merupakan pola ekonomi yang normal, sistematis, dan rasional. Islam
mengenal prinsip bahwa uang dan kekayaan harus digunakan untuk kebiasaan
baik bukan dieksploitasi, tidak boleh berlebih-lebihan, dan tidak dibiarkan sia-sia
menganggur (Iwan Triyono dan Moh. As'udi, 2001: 41).

Dalam islam tidak dikenal dengan adanya time value of money, yang
dikenal adalah economic value of time. Teori time value of time adalah sebuah

7
Adiwarman Karim. 2008. Ekonomi Makro Islami, Ed. 1-2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Hal
83-85.
8
Abdul Ghofur. 2017. Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Dosen ES/PS Ekonomi dan Bisnis
Islam INZAH, Vol. 2 No. 1, Hal 9-11.
kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu pertumbuhan populasi dan tidak
ada di ilmu finance. Konsep nilai waktu uang (time value of money) telah sejak
lama dipakai dalam ekonomi konvensional. Konsep ini memformulasikan bahwa
uang saat ini lebih berharga daripada uang di waktu yang akan datang. Satu juta
rupiah hari ini memiliki nilai lebih daripada satu juta rupiah di masa depan.9
Kegiatan praktik time value of money dalam ekonomi konvensional
pada akhimya menimbulkan konsekuensi bahwa praktik ekonomi
konvensional lebih dekat dengan praktik riba. Hal ini dikarenakan
mengganggap uang sebagai komoditas yang dapat berkembang yang disebut
dengan praktik diskonto. Di dalam islam uang harus berputar dalam
perekonomian dan tidak boleh dibiarkan menganggur dalam waktu yang
terlalu lama, apalagi sampai tahunan.
Dalam prinsip time value of money, uang dengan jumlah yang sama
sekarang lebih bernilai dibandingkan dengan uang saat nanti. Kedua hal ini
memaksakan kreditur untuk melakukan discount (bunga) terhadap rate tertentu
dengan tidak mempertimbangkan risiko terhadap debitur. Keadaan yang
demikian sebagaimana yang digunakan ekonomi konvensional inilah yang
ditolak oleh ekonomi Islam, yaitu keadilan "al ghum bi qhurmi" (mendapatkan
hasil tanpa mengeluarkan risiko) dan "al kharaj bi la dhama" (memperoleh
hasil tanpa mengeluarkan biaya).10
 Economic Value of Time
Economics Value of Time adalah konsep dimana waktu memiliki nilai
ekonomi, tetapi uang tidak memiliki nilai waktu. Economics Value of Time dapat
dartikan memaksimalkan nilai ekonomis suatu dana puda waktu periodik. Dasar
perhitungan prinsip nilai uang berdasarkan waktu adalah bunga, sedangkan dasar
perhitungan prinsip berdasarkan nilai ekonomi waktu adalah rasio, (Muda &
Hasibuan, 2018).

Seperti yang sudah diuraikan di atas bahwa dalam islam tidak mengenal
time value of money, yang dikenal adalah economic value of time, Contohnya
dalam menghitung nisbah bagi hasil di bank syariah. Dalam proses penentuan
9
Adiwarman Karim. 2008. Ekonomi Makro Islami, Ed. 1-2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
Hal 87-88.
R Ilyas. 2019. Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Bisnis dan
10

Manajemen Islam, Vol. 4 No. 1, Hal 51-55.


nisbah ini, return on capital harus diperhitungkan. Return on capital ini tidak
sama dengan return on money. Return on capital tergantung kepada jenis
bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil, sedangkan return on money berkaitan
dengan interest rate.
Penentuan nisbah bagi hasil harus dilakukan di awal dan untuk itu
digunakan projected return. Jika kemudian ternyata actual return dari bisnis yang
dibiayai tidak sama dengan angka proyeksinya. maka yang digunakan adalah
angka aktual, bukan angka proyeksi. Hal ini menun jukkan bahwa islam tidak
mengenal time value money. Time mempunyai economic value jika dan hanya
jika waktu tersebut dimanfaatkan dengan menambah faktor produksi yang lain,
sehingga menjadi capital dan dapat memperoleh return.
Perbedaan time value of money dan economic value of time :
Pembeda Time Value of Money Economic Value of Time
Konsep Uang memiliki nilai Waktu memiliki nilai
waktu ekonomi
Perhitungan Bunga Rasio
Tujuan penggunaan Maximum utility Maximum maslahah
Kesesuaian syari’ah Tidak sesuai Sesuai11

D. Uang sebagai Flow Concept dan Public Goods


 Uang sebagai Flow Concept
Arus (Flow) berarti “luapan”, sedangkan konsep (concept) adalah “arti”.
konsep/concept dalam KBBI adalah rancangan, gagasan atau makna yang
diabstraksikan dari suatu peristiwa tertentu. Dalam islam, uang adalah konsep
aliran, dan modal adalah konsep saham. Semakin cepat kecepatan uang, semakin
baik. Uang yang beredar untuk produksi akan membawa kemakmuran ekonomi
dan kesehatan masyarakat. Sedangkan jika uang disimpan (akumulasi uang).
dapat menyebabkan stagnasi ekonomi, sehingga menyebabkan krisis ekonomi.
Untuk itu, uang tersebut harus digunakan untuk investasi di sektor riil. Jika uang
itu disimpan sendiri, maka mereka tidak hanya tidak mengembalikannya, tetapi
juga dikenakan zakat.

11
DA Fajar. 2021. Kajian Perbedaan Time Value of Money atau Economic Value of Time dalam
Perspektif Syariah, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 7 No. 3, Hal 2-4.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Islam, uang
adalah flow concept dan capital adalah stock concept. Semakin cepat perputaran
uang, akan semakin baik Misalnya, seperti contoh pada aliran air masuk dan
aliran air keluar Sewaktu air mengalir, disebut sebagai uang, sedangkan apabila
air tersebut me ngendap, maka disebut sebagai capital. Wadah tempat
mengendapnya adalah private goods, sedangkan air adalah public goods. Uang
seperti air, apabila air (uang) dialirkan, maka air (uang) tersebut akan bersih dan
sehat (bagi ekonomi). Apabila air (uang) dibiarkan menggenang dalam suatu
tempat (menimbun uang), maka air tersebut akan keruh/kotor. Saving harus
diinvestasikan ke sektor riil. Apabila tidak, maka saving bukan saja tidak
mendapat return, tetapi juga dikenakan zakat.12
 Uang sebagai Public Goods
Public goods adalah uang yang dianggap sebagai public goods (uang
adalah public goods). Siapapun yang mengumpulkan uang atau tetap tidak
produktif berarti kontraksi dalam jumlah uang beredar yang dapat menyebabkan
keruntuhan ekonomi. Ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat
digunakan oleh masyarakat tanpa menghalangi orang lain untuk
menggunakannya. Sebagai contoh: jalan raya, jalan raya dapat digunakan oleh
siapa saja tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang mempunyai kendaraan
berpeluang lebih besar dalam pemanfaatan jalan raya tersebut dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan.
Hal ini bukan karena simpanan mereka di bank, tetapi karena asset
mereka seperti rumah, mobil, saham, dan lain-lain yang digunakan di sektor
produksi, sehingga memberikan peluang yang lebih besar kepada orang tersebut
untuk memperoleh lebih banyak uang. Jadi semakin tinggi tingkat produksi, akan
semakin besar kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan dari public
goods (uang) tersebut. 13

BAB III
PENUTUP

12
M Rafi'i, dkk. 2022. Konsep Public Goods dan Flow Concept dalam Uang menurut Ekonomi
Islam, Jurnal Magister Hukum Ekonomi Syari'ah, Vol. 6 No. 1, Hal 368-373.
13
RA Fathia. 2018. Konsep Uang dalam Islam, Jurnal Kajian Hukum, Vol. 3 No. 2, Hal 5.
A. Kesimpulan
Dalam konsep islam, uang adalah flow concept. Islam tidak mengenal motif
kebutuhan uang untuk spekulasi karena tidak bolehkan. Uang adalah barang public milik
masyarakat, karenanya penimbunan uang yang dibiarkan tidak produktif berarti
mengurangi jumlah uang beredar. Bila diibaratkan dengan darah dalam tubuh,
perekonomian akan kekurangan darah atau terjadi kelesuan ekonomi alias stagnasi.
Dalam islam, uang dipandang sebagai alat tukar, bukan suatu komoditi. Peranan
uang ini dimaksudkan untuk melenyapkan ketidakadilan, ketidakjujuran, dan pengisapan
dalam ekonomi tukar-menukar (barter). Karena dalam system barter ada unsur
ketidakadilan yang digolongkan sebagai riba al Fadhl, yang dilarang dalam islam.
Dalam islam tidak dikenal dengan adanya time value of money, yang dikenal
adalah economic value of time. Implikasi konsep Time Value of Money adalah adanya
bunga. Sedangkan bunga erat kaitannya dengan riba, dan riba adalah haram serta Zulm.
Sehinga dianggap tidak sesuai dengan keadilan dimana "al-al-qhumu bi qhurni"
(mendapatkan hasil tanpa mengeluarkan resiko), dan "al-khraj bil adhaman"
(memperoleh hasil tanpa mengeluarkan biaya).
Konsep aliran berarti bahwa uang harus mengalir dari satu negara ke negara lain,
dari satu pihak ke pihak lain, tetapi uang tidak dapat tidak produktif dan digunakan
sebagai alat transaksi. Uang harus beredar di masyarakat. Uang tersebut harus digunakan
untuk kegiatan ekonomi produktif melalui zakat, sedekah, wakaf dan kegiatan lainnya.
Uang tersebut juga harus digunakan untuk investasi dan akad seperti musyarokah,
mudharabah, wadiah, qard, dll di sektor riil, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.

DAFTAR PUSTAKA

Gregory Mankiw, N. 2006. Makro Ekonomi, Ed. 6, PT. Gelora Aksara Pratama.
Karim, Adiwarman. 2008. Ekonomi Makro Islami, Ed. 1-2. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Ilyas, R. 2019. Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam, Vol.4 No.1.
Ghofur, Abdul. 2017. Uang dalam Perspektif EKonomi Islam, Dosen ES/PS Ekonomi
dan Bisnis Islam INZAH, Vol. 2 No. 1.
Ichsan, M. 2020. Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Studi Islam,
Vol. 21 No.1.
Fajar, DA. 2021. Kajian Perbedaan Time Value of Money atau Economic Value of
Time dalam Perspektif Syariah, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 7 No. 3.
Fathia, RA. 2018. Konsep Uang dalam Islam, Jurnal Kajian Hukum, Vol. 3 No. 2.
Rafi'i, M, dkk. 2022. Konsep Public Goods dan Flow Concept dalam Uang menurut
Ekonomi Islam, Jurnal Magister Hukum Ekonomi Syari'ah, Vol. 6 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai