Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Uang

Dosen pengampu : Hj.Mardhiyah Hayati, S.P.,M.S.I

DISUSUN OLEH :

LENI ERLIANA SARI: 1951010386

KELAS:E/3

PROD:EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG TP.2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena rahmat,karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Tentang : Uang. Dan kami juga
berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Ekonomi makro islam Dosen pengampu : Hj.Mardhiyah
Hayati, S.P.,M.S.I Yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang: Uang. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya masukan saran dan usul demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada satu pun yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga tugas yang sederhana
ini dapat dipahami yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami pribadi maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Bandar Lampung, 3 januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang .....................................................................................................
..............................................................................................................................
I.2 Rumusan masalah...............................................................................................
I.3 Tujuan masalah....................................................................................................
..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Definisi ciri-ciri uang...........................................................................................
1.2 Fungsi uang .........................................................................................................
1.3 Uang dalam ekonomi islam.................................................................................
1.4 Ekonomi makro dengan uang..............................................................................
1.5 Teori permintaan dan penawaran uang pendapatan konvensional uang..............
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan..........................................................................................................
1.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia.Posisi uang sangat
strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikandengan variabel lainnya. Bisa dikatakan
uang merupakan bagian yang terintegrasid alam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya,
uang memainkanperanan penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uan gberhasil
memudahkandan mempersingkat waktu transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalamsistem
ekonomi memungkinkan perdagangan berjalan secara efisien .
Dengan melakukan penelaahan terhadap hukum-hukum syara' yang menyangkut masalah
ekonomi, diketahui bahwa Sistem Ekonomi Islam berbedadengan sistem ekonomi lainnya,
seperti kapitalisme, sosialisme, ekonomicampuran, komunisme dan sistem ekonomi tradisional.
Perbedaan itu terdapatdalam berbagai aspek. Salah satu diantaranya adalah perbedaan
pandanganterhadap fungsi uang. Uang merupakan inovasi besar dalam peradabanperekonomian
dunia, posisinya sangat strategis dalam sistem ekonomi, dan sulituntuk diganti dengan media
lainnya. Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan peran penting dalam perjalanan
kehidupan manusia. Uang berhasilmemudahkan dan mempersingkat waktu transaksi pertukaran
barang dan jasa.Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan perdagangan berjalan secara
efektifdan efisien. Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudahdaripada
barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi
modern karena membutuhkan orang yang memilikikeinginan yang sama untuk melakukan
pertukaran dan juga kesulitan dalampenentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan
menggunakan uang padaakhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja
yangkemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.Pada awalnya fungsi uang
masih pada fungsi utamanya yaitu sebagai alattukar. Namun dalam perkembangannya fungsi
utama itu mulai mengalamipergeseran. Sistem ekonomi kapitalis memandang fungsi uang tidak
hanyasebagai alat tukar, tetapi juga dijadikan sebagai sebuah komoditas, sehingga uangbisa
diperjualbelikan layaknya sebagai suatu komoditas. Sedang dalam konsepkeuangan modern yang
diajarkan oleh kaum Kapitalis dan Sosialis, uang menjadi obyek perdagangan. (Mustafa Edwin
Nasution, dkk, 2010).
1.2 Rumusan Makalah
1. Bagaimana sejarah dan defininisi dan ciri-ciri prospektif ekonomi islam?
2. Apa saja fungsi uang?
3. Bagaimana kosep dalam ekonomi islam?
4. Bagaimana kosep uang dalam ekonomi makro?
5. Apa teori permintaan dan penawaran uang pendekatan konvensional?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk Memahami sejarah dan definisi dan Ciri-ciri Uang dalam Perspektif Ekonomi
Islam.
2. Untuk Memahami Apa saja Fungsi Uang itu.
3. Untuk Memahami Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam.
4. Untuk Memahami Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro
5. Untuk mengetahui teori permintaan dan penawaran dan pendekatan konvensional
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi dan Ciri-ciri Uang

ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal dari kata al-naqdu-nuqud. Pengertiannya ada
beberapa makna, yiatu al-naqdu yang berarti yang baik dari dirham, menggenggam dirham, dan
al-naqdu juga berarti tunai. Kata nuqud tidak terdapat dalam al-Qur‟an dan hadist karena bangsa
arab umumnya tidak menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga. Mereka menggunakan kata
dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas dan kata dirham untuk menunjukkan
alat tukar yang terbuat dari perak. Mereka juga menggunakan wariq untuk menunjukkan dirham
perak, kata „ain untuk menunjukkan dinar emas. Sementara itu kata fulus (uang tembaga) adalah
alat tukar tambahan yang digunakan untuk membeli barang-barang murah (Rozalinda, 2014:
279).
Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alatperantara untuk
mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalahterdapat kata sepakat di antara
anggota-anggota masyarakat untuk menggunakansatu atau beberapa benda sebagai alat perantara
dalam kegiatan tukar menukar. Uang dalam Islam pada mulanya dicerminkan dalam dirham
sebagai alattukar dan alat nilai, kemudian berkembang menjadi uang emas dan perak
dengannama dinar (negara Arab). Uang dan fungsinya sebagai alat tukar dan alat
nilaidikemukakan juga oleh Ibn Khaldun dan al-Ghazali.
Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator ataumediasi pertukaran
(medium of exchange), bukan komoditas yang dapatdipertukarkan dan disimpan sebagai asset
dan kekayaan individu. Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow
conceptdan merupakan public goods. Uang yang mengalir adalah public goods.  itu dalam Islam
diharamkan melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan penimbunan ( Sadono
Sukirno,2012).
Adapun ciri-ciri uang yaitu :
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
Bendanya mempunyai mutu yang sama Dalam konsep Islam uang adalah flow concept, Islam
tidak mengenal motif kebutuhan uang untuk spekulasi karena tidak bolehkan. Uang adalah
barang public, milik masyarakat. Karenanya, penimbunan uang yang dibiarkan tidak produktif
berarti mengurangi jumlah uang beredar. Bila diibaratkan dengan darah dalam tubuh,
perekonomian akan kekurangn darah atau terjadi kelesuan ekonomi alias stagnasi. Itulah hikmah
dilarangnya meninbun uang (Adiwarman Aswar karim, 2001: 21).

1.2 Fungsi Uang


Adapun fungsi dari uang yaitu:
1. Uang sebagai perantara tukar menukar
Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlubersusah payah mencari
orang yang memiliki barang tersebut dan juga menginginibarang yang dimilikinya. Adanya uang
telah memungkinkannya untukmemperoleh barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang
yangmemiliki barang tersebut dan kemudian memperoleh barang tersebut.
Adapun fungsi dari uang yaitu:
2. Uang sebagai perantara tukar menukar
Uang ini juga merupakan alat penyimpan nilai yang lebih baikdaripada menyimpan nilai
dalam bentuk barang. Ia tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk
menyimpannya (Ibid.hlm,268-270).

Ahmad asan menjelaskan bahwa dalamislam tidak ada yang disebut dengan uang nuqud .adapun
istilah fulus uang tembaga ,istilah hanya digunakan sebagai alat tukar.

13.Uang dalam Ekonomi Islam


Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep uang dalam
sangatlah jelas dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital. Berikutnya,dengan
konsep uang yang dikemukan dalam ekonomi islam tidak jelas. Istilah uang dalam perspektif ekonomi
konvensional diartikan.
Adapun perbedaan antara konsep uang dalam islam dengan konvensional:
Konsep Islam Konsep Konvensional

 Uang tidak identik dengan modal  Uang sering kali diidentikan


 Uang adalah public goods dengan modal
 Modal adalah private goods  Uang (modal)adalah private goods
 Uang adalah flow concept  Uang (modal) adalah flow concept
 Modal adalah stock concept bigi fisher
 Uang (modal)adalah stock conceprt
bagi Cambridge school

Sedangkan dalam Islam, uang dipandang sebagai sesuatu yang tidak boleh ditimbun dan
tidak boleh disia-siakan atau dihamburkan. Uang tidak dipandang sebagai suatu komoditas yang
dapat diperdagangkan. Islam memandang uang sebagai alat pertukaran dan tidak memiliki nilai
dalam dirinya sendiri. Sehingga Islam tidak memperbolehkan kita mengambil keuntungan
tambahan (bunga) hanya karena uang disimpan di bank atau karena uang yang dipinjamkan
kepada orang lain. Ada tiga fungsi uang menurut Islam, yaitu sebagai ukuran harga, sebagai
media transaksi dan bukan sebagai media penyimpanan nilai (Karim,2007: 80-82).

1.4 Ekonomi Makro dengan Uang


Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia
sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan:
1. Uang sebagai ukuran harga
Abu Ubaid (w. 224 H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai hargasesuatau,
sedangkan segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai harga keduanya. ImamGhazali (w. 505 H)
menegaskan bahwa Allah menciptakan dinar dan dirhamsebagai hakim penekah diantara
seluruh harta agar seluruh harta bisa diukurdengan keduanya. Ibn al-Qayyim (w. 752 H)
mengungkapkan bahwa dinar dandirham adalah nilai harga barang komoditas. Nilai harga
adalah ukuran yangdikenal untuk mengukur harta maka wajib bersifat spesifik dan akurat,
tidakmeninggi (naik) dan tidak menurun. Karena kalau unit nilai harga bisa naik danturun
seperti komoditas sendiri, tentunya kita tidak bisa lagi mempunyai unitukuran yang bisa
dikukuhkan untuk mengukur nilai komoditas.

2. Uang Sebagai Media Transaksi


Uang yang menjadi media transaksi yang sah dan yang harus diterima olehsiapapun bila ditetapkan oleh
negara maka, perbedaan uang dengan mediatransaksi lain seperti cek. Yang berlaku juga
sebagai cek alat pembayaran karenapenjual dan pembeli sepakat menerima cek sebagai
alat bayar. Begitu pula dengankartu debet, kartu kredit dan alat bayar lainnya, pihak yang
dibayar dapat sajamonolak penggunaan cek atau kartu kredit sebagai alat bayar, sedangkan
uangberlaku sebagai alat pembayaran karena negara mesahkannya.

3. Uang Media Penyimpan Nilai


Kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yangterusmenerus.
Jenis harta yang bertahan lama adalahbarang tambang. Makadibuatlah uang dari emas, perak,
dan logam. Ibn Khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. Kemudian Allah
ta’ala menciptakan dua dari barang tambang, emas, dan perak, sebagai nilai untuk setiap
harta. Dua jenis inimerupakan simpanan dan perolehan orang-orang didunia kebanyakannya.
Uang disebabkan pemerintah menyatakan sebagai alat bayar resmi. dalam Kitabal-
Mudawwanah disebutkan bahwa hal tersebut karena fulus telah menjadistempel uang,
sebagaimana hal nya dinar dan dirham., dan itu sebab nya sejarahuang dalam islam mengena
berbagai jenis uang, yaitu : 
a) dinar dan ‘Ain : mata uang terbuat dari emas cetakan
b) Dirham dan Wariq : mata uang terbuat dari perak cetakanc)
c) Dirham Magsyusah : mata uang terbuat dari campuran perak dan metal lain.d)
d) Fulus : mata uang terbuat dari tembaga
Menurut mazhab hanafi, fulus menjadi nilai harga menurut istilah dan al-urf,sehingga
hukumnya dapat disamakan dengan dinar dan dirham sebagai saranadalam tukar menukar.
bahkan Al-Nawami mengatakan : “makruh hukumnya rakyat mencetak sendiri dirham dan dinar,
sekalipun dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut adalah wewenang pemerintah
(Ibid.hlm80-83).

1.5 Teori permintaan dan penawaran uang dalam pendekatan konvensional


Factor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan, antara permintaan konvensional
dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan bahwa keduanya merupakan hasil dari
penelitian kenyataan di lapangan (empiris) dari tiap-tiap unit ekonomi. Ekonomi konvensional
filosofi dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialisme. Hal ini wajar saja karena
sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia yang tergambar pada daya
kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi manusia.
Penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan
dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap waktu tertentu.Jadi penawaran
dapat didefinisikan yaitu banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar
tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Membahas teori penawaran
Islami, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan manusia.Bumi dan manusia tidak
diciptakan pada saat yang bersamaan.Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah
bagi keperluan manusia, larangan yang harus dipatuhi adalah “Janganlah kamu membuat
kerusakan di mukabumi”.Larangan ini tersebar di banyak tempat dalam Al-Qur'an dan betapa
Allah sangat membenci mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi. Secara umum tidak
banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan Islami sejauh hal itu dikaitkan
dengan variabel atau faktor yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk
kurva secara umum pada hakekatnya sama. Satu aspek penting yang memberikan suatu
perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan filosofi dan moralitas
yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.Yang pertama adalah bahwa Islam memandang
manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait
dengan nilainilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong oleh Islam dalam kehidupan
perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi
(zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup
Islamic man. Yang kedua adalah norma-norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halaldan haram.
Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi (barang dan jasa) tidak
semuanya bisa untuk dikonsumsi atau digunakan, dibedakan antara yang halal maupun yang
haram.Oleh karena itu dalam teori permintaan, Islam membahas permintaan barang halal, barang
haram, dan hubungan diantara keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua
komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi maupun digunakan.
Konsep Ekonomi Islam mengenai permintaan dan penawaran ini mirip sekali dengan
ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan individu untuk berperilaku sesuai
dengan aturan syariah. Dalam ekonomi Islam, norma dan moral Islami merupakan prinsip dasar
Islam dalam melakukan kegiatan ekonomi, sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi berbeda
dengan teori pada ekonomi konvensional (An’im Fattach
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Uang dalam Islam pada mulanya dicerminkan dalam dirham sebagai alattukar dan alat
nilai, kemudian berkembang menjadi uang emas dan perak dengannama dinar (negara Arab).
Uang dan fungsinya sebagai alat tukar dan alat nilaidikemukakan juga oleh Ibn Khaldun dan al-
Ghazali.
Adapun fungsi dari uang yaitu:
1. Uang sebagai perantara tukar menukar
2. Uang sebagai perantara tukar menukar
Dalam ekonomi konsep uang tu sangatlah jelas dan tegas bawa uang itu sangatlah jelas dan
tegas bawa uang itu adalah uang bukan capital.

Menurut mazhab hanafi, fulus menjadi nilai harga menurut istilah dan al-urf,sehingga hukumnya
dapat disamakan dengan dinar dan dirham sebagai saranadalam tukar menukar. bahkan Al-
Nawami mengatakan : “makruh hukumnya rakyat mencetak sendiri dirham dan dinar sekalipun
dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut adalah wewenang pemerintah.

Konsep Ekonomi Islam mengenai permintaan dan penawaran ini mirip sekali dengan
ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan individu untuk berperilaku sesuai
dengan aturan syariah. Dalam ekonomi Islam, norma dan moral Islami merupakan prinsip dasar
Islam dalam melakukan kegiatan ekonomi, sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi berbeda
dengan teori pada ekonomi konvensional.

3.2 Saran
Untuk menghindari uang mengendap secara tidak produktif pemerintah harus memberikan
sanksi bagi mereka yang menimbun uang dengan mengenakan pajak untuk uang kontan tersebut,
hal ini untuk menghindari penimbunan uang yang berakibat buruk terhadap perputaran uang itu
sendiri. Uang yang dimiliki seseorang seharusnya digunakan untuk kepentingan jual beli secara
berkelanjutan. Uang harus mengalir secara kintinu dalam ekonomi, bukan berhenti pada satu
simpul, ada tiga cara untuk menggunakan uang yang di perbolehkan secara syariah, yakni:
konsumsi yang halal, kegiatan produktif/investasi, kesejahteraan social.
DAFTAR PUSTKA

Nasution, Mustafa Edwin, et al, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Kencana Prenada Media,
Jakarta, 2010
Rozalinda. 2014 Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
A.Karim ,Adiwarman, 2001, Ekonomi Islam Suatu Kajian
Kontemporer, Jakarta: Gema Insani.
Adiwarman Karim, 2007, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ibid, hal. 80
Fattach, An ‘Im. (2017). Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam. Jurnal
Penelitian Manajemen, Volume II No. 3, Oktober 2017, diakses dari:
https://journal.unisla.ac.

Anda mungkin juga menyukai