Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR LEMBAGA KEUANGAN : Konsep Dasar Uang,

Ciri dan Jenis Uang, Konsep uang dalam Islam, serta Peran
Lembaga Keuangan
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : Lembaga Keuangan Non- bank
Dosen Pengampu : Muhamat Nur Maarif, LC., M.H.

Disusun oleh : Kelompok 5


Anggota : 1. Rizkia Dwi Amara Putri 2120210068
2. Mutanawiyatul Khoiroh 2120210070

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Konsep Dasar Lembaga Keuangan :
konsep dasar uang, ciri dan jenis uang, konsep uang dalam Islam, peran lembaga keuangan”
dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kudus, 6 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
D. Manfaat .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Pengertian uang..............................................................................................3
B. Ciri dan jenis uang.........................................................................................3
C. Konsep uang dalam islam..............................................................................5
D. Peran lembaga keuangan................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran ..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sejak dulu manusia sudah mempergunakan berbagai cara untuk melangsungkan
pertukaran barang, untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada peradaban yang masih
sederhana, manusia melakukan tukar menukar kebutuhan dengan cara barter. Tetapi
barter mensyaratkan adanya double coincidence of want dari pihak- pihak yang
melakukan pertukaran ini. Semakin banyak dan kompleks kebutuhan manusia, semakin
sulit melakukan barter sehingga mempersulit muamalah antar manusia. Itulah sebabnya
manusia dari dulu sudah memikirkan perlunya suatu alat yang bisa diterima oleh semua
pihak. Alat tukar tadi dinamakan uang.
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban- peradaban dunia, posisinya
sangat strategis dalam sistem ekonomi, dan sulit untuk digantikan dengan media lainya.
Sepanjang sejarah keberadaanya, uang memainkan peran penting dalam perjalanan
kahidupan manusia. Uang berhasil memudahkan dan mempersingkat waktu transaksi
pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan perdagangan
berjalan secara efektif dan efisien. Keberadaan uang menyadiakan alternatif transaksi
yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok
keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan
nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan
mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan
produktifitas dan kemakmuran.1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian uang
2. Ciri dan jenis uang
3. Konsep uang dalam islam
4. Peran lembaga keuangan
C. Tujuan Perumusan
1. Untuk mengetahui pengertian dari uang
2. Untuk mengetahui ciri dan jenis uang
3. Untuk mengetahui konsep uang dalam islam
4. Untuk mengetahui peran lembaga keuangan
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Makalah ini bermanfaat bagi penulis dalam mengembankan penulisanya khususnya
menganai Konsep Dasar Lembaga Keuangan
2. Bagi pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuam dan pembelajaran

3. Bagi institusi pendidikan


1
Santi Endriani, “ Konsep Uang : Ekonomi Islam Vs Ekonomi Konvensional,” Anterior Jurnal 15, no. 1 (2015): 70.

iv
Makalah ini dapat dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan makalah
selanjutnya yang masih berkaitan.

BAB II

v
PEMBAHASAN
A. Pengertian uang
Uang secara umum didefinisikan sebagai berikut :
1. Menurut KBBI
Uang adalah alat penukar atau standar pengukur nilai yang dikeluarkan oleh
pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak
dengan bentuk dan gambar tertentu.
2. Menurut Samuelson
Uang adalah media pertukaran modern atau standar satuan untuk menetapkan
harga dan utang.
3. Menurut Lawrence Abbott
Uang adalah apa saja yang secara umum diterima oleh daerah ekonomi
tertentu sebagai alat pembayaran untuk jual beli atau utang.
4. Menurut Nazim al- Syamry
Setiap sesuatu yang dapat diterima oleh semua pihak dengan legalititas tradisi
(urf) atau undang- undang, atau nilai sesuatu itu sendiri, dan mampu berfungsi
sebagai media dalam proses transaksi pertukaran yang beragam terhadap
komoditi dan jasa, juga cocok untuk menyelesaikan utang piutang dan
tanggungan, adalah termasuk dalam lingkup uang.2
5. Menurut Sahir Hasan
Uang adalah pengganti materi terhadap segala aktifitas ekonomi, yaitu media
atau alat yang memberikan kepada pemiliknya daya beli untuk memenuhi
kebutuhannya, juga dari segala peraturan perundangan menjadi alat bagi
pemiliknya untuk memnuhi segala kewajibannya.
6. Dalam pandangan al- Ghazali
Uang adalah nikmat allah (barang) yang digunakan masyarakat sebagai
mediasi atau alat untuk mrndapatkan macam- macam kebutuhan hidupnya,
yang secara substansial tidak memiliki nilai apa- apa, tetapi sangat dibutuhkan
manusia dalam upaya pemenuhan bermacam- macam kebutuhan mereka
(sebagai alat tukar).3

B. Ciri dan jenis uang


Jenis- jenis uang
1. Uang komoditas
Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa
diperjualbelikan apabia barang tersebut digunakan bukan sebagai uang.
Masyarakat primitif memilih salah satu barang komoditas yang ada untuk
digunakan sebagai media dalam pertukaran pilihan itu berbeda- beda antara satu

2
Ahmad Hasan, al-Auraq al-Naqdiyyah fi al-Iqtishad al-Islamiy, terj. Saifurrahman Barito dan Zulfikar Ali,
Mata Uang Islami, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 22.
3
Emili Nur Saidy, “Uang dalam Tinjauan Ekonomi Islam,” LAA MAISYIR 6, no. 2 (2017): 27.

vi
lingkungan dengan lingkungan lainya tergatung dengan kondisi ekonomi dan
sosial, misalnya binatang ternak dijadikan uang pada masyarakat pengembala,
hasil pertanian pada petani, ikan bagi masyarakat nelayan. Namun, pada zaman
sekarang tidak semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi agar
barang bisa menjadi uang diantaranya yaitu:
a. Kelangkaan.
b. Daya tahan artinya barang tersebut harus tahan lama.
c. Nilai tinggi artinya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi sehingga
tidak memerukan jumlah yang banya dalam melakukan transaksi.
2. Uang logam
Penggunaan uang logam merupakan fase kemajuan dalam sejarang uang.
Pencetakan uang merupakan peristiwa sejarah paling penting setelah pilihan
logam- logam berharga. Orang- orang pada awal penggunaan logam sebagai uang,
mereka gunakan atasdasar timbangan. Pada uang logam ada dua sistem
a. Sistem satu logam
Negara mengadopsi satu logam dan memberinya kekuatan penyelesain tanpa
batas, sistem yang digunakan dinamakan sistem sau logam. Apakah logam itu
emas atau perak dan tidak berpengaruh dengan adanya mata uang bantu.
b. Sistem sstu logam
Negara mengadopsi dua logam emas dan perak dan menjadikan keduanya
sebagai uang utama dan memberikan keduanya kekuatan penyelesaian tanpa
batas.
c. Uang Kertas Uang kertas yang digunakan sekarang pada awalnya adalah
dalam bentuk banknote atau bank promise dalam bentuk kertas, yaitu janji
bank untuk membayar uang logam kepada pemilik banknote ketika ada
permintaan. Karena kertas ini didukung oleh kepemilikan atas emas dan
perak, masyarakat umum menerima uang kertas ini sebagai alat tukar.
Ada beberapa kelebihan penggunaan uang kertas dalam perekonomian,
diantaranya mudah dibawa, biaya penerbitan lebih kecil ketimbang uang
logam, dapat dipecah dalam jumlah berapapun. Namun pemakaian uang
kertas ini mempunyai kekurangan seperti tidak terjaminnya stabilitas nilai
tukar seperti hal nya uang emas dan perak mempunyai nilai tukar yang stabil.
Disamping itu jika terjadi percetakan uang kertas dalam jumlah yang
berlebihan, akan menimbukan infasi, nilai uang turun dan harga barang naik.4

Ciri- ciri Uang


supaya bisa berfungsi dengan baik sebagai alat tukar, satuan hitung,
penyimpan nilai, serta alat pembayaran, uang harus mempunyai beberapa ciri-
ciri tertentu, yaitu:
1. Diterima umum : Uang harus dapat diterima oleh seluruh orang dalam
masyarakat menjadi alat pembayaran yang sah.

4
Rahmad Ilyas, “Konsep Uang dalam Perspeksi Ekonimi Islam,” BISNIS 4, no. 1 (2016): 47.

vii
2. Tahan lama : Uang wajib memiliki daya tahan yg tinggi terhadap
kerusakan fisik atau kimia.
3. Mudah dibawa: Uang harus memiliki ukuran dan berat yang ringan
sehingga mudah dibawa kemana-mana.
4. Mudah dibagi: Uang wajib dapat dibagi sebagai pecahan-pecahan
yang lebih kecil tanpa mengurangi nilainya.
5. Terbatas jumlahnya: Uang wajib mempunyai jumlah yang terbatas
atau langka sebagai akibatnya mempunyai nilai yang tinggi.
6. Stabil nilainya: Uang wajib memiliki nilai yang stabil atau tidak
praktis berubah-ubah sebagai akibatnya bisa dianggap sebagai
penyimpan nilai.5
C. Konsep Uang Dalam Islam
Konsep uang dalam perekonomian Islam sangat berbeda dengan konsep uang
dalam perekonomian konvensional. Dalam perekonomian Islam, konsep uang
sangatlah penting menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa uang adalah uang
dan bukan modal. Kemudian, konsep uang yang diperkenalkan dalam ekonomi
Islam masih belum jelas. Istilah uang dalam perspektif ekonomi biasanya
dipahami dalam dua arti (dapat dipertukarkan), yaitu uang adalah uang dan uang
adalah modal.6
Imam al-Ghazali telah memperingatkan bahwa “Memperdagangkan uang ibarat
memenjarakan fungsi uang, jika banyak uang yang diperdagangkan, niscaya
tinggal sedikit uang yang dapat berfungsi sebagai uang”. Dengan demikian,
uang tidak termasuk dalam fungsi utilitas karena manfaat yang kita dapatkan
bukan dari uang itu secara langsung, melainkan dari fungsinya sebagai perantara
untuk mengubah sesuatu menjadi barang yang lain. Dampak berubahnya fungsi
uang dari sebagai alat tukar dan satuan nilai mejadi komoditi dapat kita rasakan
sekarang, yang dikenal dengan teori “Bubble Gum Economic”.7
Islam tidak menganggap uang sebagai komoditas pertukaran dengan
kepentingan baik di dalam maupun di luar lokasi. Karakteristik penting dari
uang adalah uang diperlukan untuk konsumsi, tidak diperlukan untuk dirinya
sendiri tetapi diperlukan untuk membeli barang-barang lain untuk memenuhi
kebutuhan manusia.8
Islam juga menganggap uang sebagai barang publik. masyarakat luas
(kepentingan umum). Uang bukanlah monopoli seseorang. Karena itu setiap
5
“Pengertian Uang, Sejarah, Fungsi, Ciri-ciri dan Syarat-syarat Uang, Jenis-jenis dan Macam-macam Standar
Moneter,” November 29, 2022, https://an-nur.ac.id/pengertian-uang-sejarah-fungsi-ciri-ciri-dan-syarat-syarat-uang-
jenis-jenis-dan-macam-macam-standar-moneter/.
6
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2007): 77.
7
Adiwarna A. Karim, “Ekonomi Makro Islam,” hal. 66.
8
Masudul Alam Choundhury, Money in Islam A Study in Islamic Political Economy, (New York: Routledge, 1997):
179.

viii
orang berhak memiliki uang di suatu negara. Sementara modal terdiri dari milik
pribadi atau orang per orang Jika uang adalah aliran konsep sedangkan modal
adalah konsep saham.
D.Peran Lembaga Keuangan

1. Menghimpun dana masyarakat


Lembaga keuangan bank dapat menghimpun dana dari masyarakat baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung bisa dilakukan dengan
simpanan dana dari warga baik berupa tabungan, giro, deposito dan secara tidak
langsung dari masyarakat contohnya dengan mengeluarkan surat atau kertas berharga,
penyertaan modal, pinjaman atau kredit lembaga keuangana lain. Sedangkan pada
lembaga keuangan bukan bank penghimpunan dana masyarakat hanya dapat
dilakukan secara tidak langsung, terutama melalui kertas atau surat berharga dan juga
dengan melakukan penyertaan , pinjaman atau kredit dari lembaga lain.
2. Menyalurkan dana masyarakat
Lembaga keuangan bank dapat menyalurkan dana kepada masyarakat untuk
mendapatkan distribusi keadilan dengan tujuan memberikan modal kerja, investasi
dan konsumsi baik kepada kepala badan usaha yang biasa digunakan sebagai sarana
untuk mencari keuntungan maupun kepada para individu-individu dalam masyarakat
baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Sedangkan peran lembaga
keuangan bukan bank dalam menyalurkan dana pada masyarakat dalam mendapatkan
distribusi keadilan dalam masyarakat dapat dilakukan dengan menyalurkan dana
terutama untuk tujuan investasi, yang terutama dilakukan oleh badan usaha untuk
jangka menengah dan jangka panjang.
3. Pengalihan Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan mempunyai aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar”
atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang
diatur sesuai dengan kehutuhan peminjam. Dana pembiayaan asset tadi diperoleh dari
tabungan masyarakat. dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah
mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan
suatu jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan
kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.
4. Likuiditas (liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga
terutama dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan,
deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat
keamanan serta likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.
5. Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang
memadai dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga
pendapatannya jelas akan berkurang. untuk menghadapi masa yang akan datang tadi
mereka menyisihkan atau mengalokasikan pendapatannya untuk persiapan pada masa
ix
yang akan datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka bisa saja
membeli atau menyimpan barang rnisalnya : tanah, rumah dan sebagainya, namun
pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program
tabungan, deposito, program pensiun, polis asuransi atau saham-saham merupakan
jauh lebih baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama.9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut KBBI Uang adalah alat penukar atau standar pengukur nilai yang
dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau
logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. Jenis uang ada
tiga, yaitu:
1. Uang komoditas
9
Jamal Wiwoho, “Peran Lembaga Keuanga Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam Memberikan
Distribusi Keadilan Bagi masyarakat,” Masalah- masalah Hukum 43, no. 1 (2014): 93.

x
2. Uang logam
3. Uang kertas.
Konsep uang dalam perekonomian Islam sangat berbeda dengan konsep
uang dalam perekonomian konvensional. Dalam perekonomian Islam, konsep
uang sangatlah penting menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa uang
adalah uang dan bukan modal. Kemudian, konsep uang yang diperkenalkan
dalam ekonomi Islam masih belum jelas. Istilah uang dalam perspektif
ekonomi biasanya dipahami dalam dua arti (dapat dipertukarkan), yaitu uang
adalah uang dan uang adalah modal. Adapun peran lembaga keuangan adalah:
1. Menghumpun dana masyarakat, 2. Menyaurkan dana masyarakat, 3.
Pengalihan aset, 4. Liquiditas, 5. Realokasi pendapatan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
“Pengertian Uang, Sejarah, Fungsi, Ciri-ciri dan Syarat-syarat Uang, Jenis-jenis dan Macam-
macam Standar Moneter.” November 29, 2022. https://an-nur.ac.id/pengertian-uang-
sejarah-fungsi-ciri-ciri-dan-syarat-syarat-uang-jenis-jenis-dan-macam-macam-standar-
moneter/.
A. Karim, Adiwarman. Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2007).

xi
Alam Choundhury, Masudul. Money in Islam A Study in Islamic Political Economy. (New York:
Routledge, 1997).
Endriani, Santi. “ Konsep Uang : Ekonomi Islam Vs Ekonomi Konvensional.” Anterior Jurnal
15, no. 1 (2015): 70- 72.
Hasan, Ahmad. al-Auraq al-Naqdiyyah fi al-Iqtishad al-Islamiy, terj. Saifurrahman Barito
dan Zulfikar Ali, Mata Uang Islami. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005).
Ilyas, Rahmad. “Konsep Uang dalam Perspeksi Ekonimi Islam.” BISNIS 4, no. 1 (2016): 47- 50.
Nur Saidy, Emili. “Uang dalam Tinjauan Ekonomi Islam.” LAA MAISYIR 6, no. 2 (2017): 27-
28.
Wiwoho, Jamal. “Peran Lembaga Keuanga Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam
Memberikan Distribusi Keadilan Bagi masyarakat. ” Masalah- masalah Hukum 43, no. 1
(2014): 93.

xii

Anda mungkin juga menyukai