Anda di halaman 1dari 12

PASAR UANG SYARIAH

makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Syariah yang diampu oleh Bapak Subairi, S.E.,Sy. M.E

Disusun oleh kelompok 5 :

 Defri Rizal (20383031060)


 Diska Mrgaretha H (20383032009)
 Dwi Yulina Putri (20383032010)
 Azka Rifki (20383031058)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta


alam. shalawat dan semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW. beserta keluarganya dan para pengikutnya yang
setia hingga hari kiamat. Alhamdulillah wa syukurillah berkat rahmat dan
hidayah Allah SWT. Kami dapat menyelesaikan tugas makalah Tafsir Ayat
Ekonomi Islam, yang membahas tentang larangan suap menyuap yang
dalam pembahasannya tidak luput dengan kekurangan dan kesalahan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BANK


DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH yang diampu oleh Bapak
Subairi. S.E.,Sy. M.E. Dengan harap semoga bapak dapat memberikan
kritik dan saran agar makalah ini penuh dengan pelajaran yang dapat kami
ambil, sehingga menjadi cermin untuk tugas berikutnya dan kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingannya, semoga bapak dapat
memberikan keikhlaasan dalam membimbing agar kami mendapatkan
kemanfaatan ilmu yang bisa menuntun kami kejalan yang diridhoi Allah
SWT. Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan amal baik
khususnya bagi kami dan umumnya bagiorang yang membacanya.

Wassalamualikum Wr. Wb

Pamekasan,20 september 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I..............................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan Penulisan..............................................................................2

D. Manfaat Penulisan............................................................................2

BAB II............................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Pengertian pasar uang syariah..........................................................3

B. Pandangan Islam terhadap uang.......................................................4

C. Instrumen pasar uang.......................................................................4

D. perbedaan pasar uang konvesional dan syariah...............................6

BAB III...........................................................................................................7

PENUTUP......................................................................................................7

A. Kesimpulan......................................................................................7

B. Saran................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Memang Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin,


agama yang membawa rahmat bagi semesta alam, bagi semua umat
tanpa dibatasi oleh ruang maupun waktu. Ajarannya yang mencakup
semua aspek kehidupan tidak terkecuali ekonomi, dalam
perkembangannya saat ini dirasakan semakin kompleks, terlebih
dengan fenomena ekonomi yang berkembang dengan berbagai
istilah dan jenis transaksi ekonomi/keuangan baru, seperti masalah
transaksi bursa efek, valuta asing, pasar uang dan lain sebagainya.

Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi diikuti pula dengan


berkembangnya Lembaga keuangan (bank) baik yang konvensional
maupun yang menggunakan prinsip Syariah, dan dalam dunia
perbankan sering kali menggunakan fasilitas pasar uang dalam
Kegiatan operasionalnya, karena dalam keadaan tertentu terkadang
bank dapat Mengalami kelebihan ataupun kekurangan likuiditas
dalam jangka pendek yaitu kurang Dari satu tahun. Bila terjadi
kelebihan maka bank melakukan penempatan kelebihan Likuiditas,
sehingga bank memperoleh keuntungan. Dan sebaliknya bila bank
Mengalami kekurangan likuiditas maka bank memerlukan sarana
untuk menutupi kekurangan likuiditas dalam rangka pembiayaan
sehingga kegiatan operasional bank dapat berjalan dengan baik.

Untuk itulah diperlukan jasa lembaga keuangan (bank) yang


dapat berlaku adil. Namun terkadang dalam aplikasinya bank
berlaku tidak adil dengan mengambil keuntungan atau bunga yang
berlebihan kepada pihak yang kekurangan dana maupun sebaliknya.
Sehingga dalam hal pasar uang antarbank ini Dewan Syariah
Nasional kemudian mengeluarkan fatwa No. 37 tentang pasar uang
antarbank dengan prinsip syariah sebagai solusi bagi kedua belah

1
pihak. Akan tetapi fatwa ini masih perlu ditelaah dan dikaji ulang,
hal ini untuk melihat apakah fatwa tersebut sudah benar-benar
mengcover semua permasalahan yang terjadi di pasar uang
antarbank.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pasar uang syariah?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap uang?
3. Bagaimana dalam instrumen keuangan?
4. Apa perbedaan pasar uang syariah dan konvesional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan tentang pasar uang
2. Untuk mengetahui apandangan islam terhadao uang
3. Untuk mengetahui instrumen keuangan
4. Untuk mengetahui apa perbedaan antara pasar uang syariah dan
pasar uang konvesional
D. Manfaat Penulisan
Setelah membaca makalah ini, manfaat bagi mahasiswa di harapkan
akan menambah pengetahuan kita tentang pasar uang syariah serta
akan menambah wawasan kita.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Uang

Pasar uang atau money market adalah mekanisme untuk


mempertahankan dana jangka pendek yaitu dana berjangka waktu
kurang dari 1 tahun. Kegiatan di pasar uang ini terjadi karena ada
dua pihak, pihak pertama yang kekurangan dana yang sifatnya
jangka pendek, pihak kedua memiliki kelebihan dana dalam waktu
jangka pendek juga. Mereka itu dipertemukan di dalam pasar uang
sehingga unit yang kekurangan memperoleh dana yang dibutuhkan,
sedangkan unit yang kelebihan memperoleh penghasilan atas uang
yang berlebih tersebut. Yang dimaksud dengan dana jangka pendek
adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun
perorangan dengan batasan waktu dari suatu hari sampai 1 tahun
yang dapat diperjualbelikan dalam pasal uang.

Dalam praktik pasar uang ini yang di transaksikan adalah hak


untuk menggunakan uang dalam jangka waktu tertentu. Jadi di pasar
tersebut terjadi transaksi pinjam meminjam dana yang selanjutnya
menimbulkan utang piutang. Adapun barang yang di transaksikan
dalam pasar ini adalah secarik kertas berupa surat utang atau janji
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu pula.
Tujuan pasar uang adalah untuk memberikan alternatif baik bagi
lembaga keuangan bank maupun bukan bank untuk memperoleh
sumber dana atau menanamkan dananya.

Dengan demikian pasar uang syariah merupakan mekanisme


yang memungkinkan lembaga keuangan syariah untuk menggunakan
instrumen pasar dengan mekanisme yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah baik untuk mengatasi persoalan kekurangan likuiditas

3
maupun kelebihan likuiditas. Hanya saja harus diakui saat ini masih
sangat dibutuhkan pengembangan pasar uang berbasis syariah.1

B. Pandangan Islam Terhadap Pasar Uang

Islam memandang uang hanyalah sebagai alat tukar bukan


sebagai komoditas atau barang dagangan. Maka motif permintaan
terhadap uang adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi ( money
demand for transaction), bukan untuk spekulasi atau tranding.
Senam tidak mengenal spekulasi ( money demand for speculation).
Karena pada hakekatnya uang adalah milik allah SWT yang
diamankan kepada manusia untuk dipergunakan sebesar-besarnya
bagi kepentingan masyarakat. Dalam pandangan islam uang adalah
flow concept karenanya harus selalu berputar dalam perekonomian ,
sebab semakin cepat uang itu berputar dalam perekonomian, akan
semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat dan akan semakin
baik perekonomian.2

C. Instrumen Pasar Uang

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan di


pasar uang adalah

1. Instrumen pasar uang konvesional

a) Sertifikat bank indonesia (SBI). Merupakan instrumen


utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral
atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan
kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan.
Instrumen ini berjangka waktu jatuh tempo 1 tahun atau
kurang.

1 Andri Soemitra, M.A. "Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Penerbit Prenada Media,
17 januari 2017, Hal 200-203.

2 Heru Maruta, S.E. “Dinamika pasar modal syariah, perdagangan indeks saham gabungan
syariah dan pasar uang syariah atau puas perdagangan indeks saham gabungan syariah
dan pasar uang syariah atau (PUAS)”.

4
b) Surat berharga pasar uang ( SBPU). Melupakan surat-
surat berharga berjangka pendek yang dapat
diperjualbelikan secara diskonto dengan BI atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI.

c) Sertifikat deposito instrumen keuangan yang diterbitkan


oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, Jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti
simpanan nya dapat diperdagangkan.

d) Surat berharga komersial (CPs) yang tidak disertai


dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada
investor dalam pasar uang.

e) Call money kegiatan pinjam meminjam danda antara satu


bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu pendek

f) Repurchase Agreement. Transaksi jual surat-surat


berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan
membeli kembali surat-surat berharga yang dijual
tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah
ditetapkan lebih dahulu.

g) Bankers Acceptence (BA). Suatu instrumen pasar uang


yang digunakan untuk memberikan kredit pada eksportir
atau importir untuk membayar sejumlah barang dan
untuk membeli valuta asing.

2. Instrumen pasar uang syariah

a) Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) menggunakan


sistem Wadiah atau titipan, dimana bank bank syariah
hanya mendapatkan bonus yang besarnya tergantung
kebijakan BI.

5
b) Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Fatwa DSN
38/DSN-MUI/X/2002 tentang sertifikat Investasi
mudharabah antar bank.

1.) sertifikat investasi antara bank yang berdasarkan


bunga tidak dibenarkan menurut syariah

2.) sertifikat investasi yang berdasarkan pada akan


mudharabah yang disebut dengan sertifikat investasi
mudharabah antar bank (IMA), dibenarkan menurut
syariah

3.) sertifikat IMA dapat dipindahtangankan hanya satu


kali setelah dibeli pertama kali.3

D. Perbedaan Pasar Uang Syariah dan Konvesional

Pada dasarnya kedua pasar memiliki beberapa fungsi yang


sama di antaranya sebagai pengatur likuiditas. Jika bank kelebihan
likuiditas maka mereka akan menggunakan instrumen pasar uang
untuk investasi. Dan apabila kekurangan likuiditas akan menerbitkan
instrumen untuk mendapatkan dana tunai. Perbedaan mendasar
diantara keduanya yaitu adalah dalam hal mekanisme penerbitan dan
sifat instrumen itu sendiri. Pada pasar uang konvensional instrumen
yang diterbitkan adalah instrumen hutang yang dijual dengan diskon
dan didasarkan atas perhitungan bunga sedangkan pasar uang
syariah lebih kompleks dan mendekati mekanisme pasar modal.4

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

3 Any Widayatsari. " Pasar Uang Antar Bank Syariah". Vol.4, No.2. Tahun 2014

4 Any Widayatsari. " Pasar Uang Antar Bank Syariah". Vol.4, No.2. Tahun 2014

6
Pasar adalah mekanisme untuk mempertahankan dana jangka
pendek yaitu dana berjangka waktu kurang dari 1 tahun. Kegiatan di
pasar uang ini terjadi karena ada dua pihak, pihak pertama yang
kekurangan dana yang sifatnya jangka pendek, pihak kedua memiliki
kelebihan dana dalam waktu jangka pendek juga. Mereka itu
dipertemukan di dalam pasar uang sehingga unit yang kekurangan
memperoleh dana yang dibutuhkan, sedangkan unit yang kelebihan
memperoleh penghasilan atas uang yang berlebih tersebut.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih
terdapat banyak kesalahan dan dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Soemitra, Andri. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Prenada


Media.

7
Maruta, Heru. 2014. “Dinamika pasar modal syariah, perdagangan indeks
saham gabungan syariah dan pasar uang syariah atau puas perdagangan
indeks saham gabungan syariah dan pasar uang syariah atau (PUAS)”.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, No 2.

Widayatsari, Any. 2014. Pasar Uang Antar Bank Syariah. Vol 4.

Anda mungkin juga menyukai