Anda di halaman 1dari 6

Ujian Akhir Semester

Teori Ekonomi Mikro

NAMA :Siti Syafiqotun Nabila


NIM :20383032113
KELAS :B
PRODI :Ekonomi Syariah
Observasi Usaha Kecil
Kerupuk poli Siwil Terasi
A. Profil Usaha
Nama pemilik : Ibu Muflihah
Nama produk : Kerupuk Poli Siwil Terasi
Jenis usaha : makanan ringan
Tempat / alamat : Jln. Embung barat utara Bangkes kadur
Pertama launching : Maret 2019
B. Data kegiatan Produksi dan faktor faktor produksi
1. Data kegiatan produksi
Kerupuk adalah camilan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.
Selain sebagai camilan, masyarakat sering mengkonsumsi kerupuk bersamaan
dengan waktu makan. Alasan utamanya ialah hanya sebagai pelengkap saja
serta menambah kenikmatan saat makan.
Ada berbagai macam jenis kerupuk, namun yang sering dijumpai ialah
kerupuk poli. Kerupuk ini sangat akrab di kalangan masyarakat Indonesia.
Tentu alasannya karena banyak ibu rumah tangga yang memiliki usaha
sampingan pembuatan kerupuk termasuk ibu Muflihah ini yang merupakan
ibu rumah tangga yang sedang memiliki usaha kecil kerupuk poli siwil terasi.
Proses pembuatannya yang sangat mudah membuat banyak ibu rumah tangga
untuk memproduksinya sendiri. Berikut adalah beberapa cara dan bahan
untuk membuat kerupuk poli.
Bahan yang dibutuhkan antara lain :
a. Tepung kanji
b. Tepung terigu
c. Bawang putih
d. Bawang merah
e. Merica
f. Terasi
g. Masako
Pertama-tama tuangkan 2 kilogram tepung kanji dan 1kilogram
tepung terigu kedalam wadah. Kemudian siramkan air secukupnya
sehingga butiran tepung tersebut bercampur dengan air sampai
mengental. Aduk sampai benar-benar tercampur seluruhnya. Jika perlu
gunakanlah alat pengaduk elektrik agar mendapatkan hasil yang
sempurna.
Setelah itu ulek bawang putih, bawang merah, Masako, serta
terasi secukupnya. Ulek sampai halus dan jika perlu gunakan blender agar
bahan-bahan tersebut banar-benar halus. Setelah itu campurkan semua
bahan tersebut kedalam tepung kanji yang sudah mengental. Aduk lagi
campuran tepung kanji beserta bahan tadi dengan tangan, gunakan alat
pengaduk agar lebih gampang
Setelah semuanya tercampur maka cetaklah adonan tersebut
berbentuk kubus persegi panjang. Lalu rebus selama 1jam. Diamkan
adonan yang sudah dicetak tersebut sampai sangat mengental. Setelah
adonan tersebut mengental siapkan pisau tajam untuk mengirisnya., lebih
baik mengirisnya tipis-tipis agar nantinya kerupuk tersebut tidak begitu
keras jika dimakan.
Setelah diiris kemudian jemur lagi sampai mengeras. Semakin
lama dijemur maka kerupuk tersebut akan semakin bagus namun ibu
muflihah hanya menjemur nya selama satu hari jika cuaca sedang bagus
dan jika digoreng akan semakin mekar. Setelah mengeras barulah bisa
menggorengnya kedalam minyak panas dan kemudian bisa menikmatinya
sebagai camilan atau sebagai pelengkap ketika makan. Begitulah cara
membuat kerupuk poli Siwil terasi, cukup mudah dan cukup simple
2. Faktor-faktor produksi
a. Faktor sumber daya alam SDA
Dalam faktor ini cukup membantu proses dalam pengolahan kerupuk poli,
yang mana sinar matahari begitu penting dalam proses pengeringan.
Karena jika tidak ada sinar matahari akan menjadi penghambat proses
pengolahannya dan mengakibatkan kerupuk tidak cukup di jemur sehari
bahkan memerlukan dua atau tiga hari untuk pengeringan yang maksimal.
b. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam faktor ini memang sangat cukup membantu dalam proses produksi.
Namun, yang menjadi permasalahan atau tidak terlalu berpatok pada
faktor ini disebabkan masih usaha yang sangat kecil dan masih bisa di
lakukan sendiri oleh pemiliknya dengan sedikit dibantu keluarga terdekat
c. Faktor modal
Dalam faktor ini pemilik hanya bisa mengeluarkan dana atau modal
sebisanya, karena selain usaha tersebut Masi kecil dan tidak terlalu maju,
modal Disni sangat sedikit, hanya mengandalkan modal belanja untuk
sehari hari Yang mana untuk modal tetapnya yg mungkin sedikit
terjangkau dan mudah di dapat karena memang kebutuhan sehari hari.
Seperti alat memotongnya (pisau), wadah untuk membuatnya. Bagi
pemilik usaha ini untuk modal tetap tidak terlalu menjadi permasalahan
d. Kewirausahaan atau managerial
Faktor ini cukup membantu dalam proses pemasaran atau
mempromosikan kerupuk siwil terasi ini, karena selain pemilik
mendistribusikan ke banyak toko, pemilik juga menjual kerupuk yang
masih mentah (belum digoreng) agar lebih cepat memproduksi lagi. Dan
pemilik juga menjual kerupuk di rumahnya dengan bisa membeli eceran
e. Sumber Daya Terkait Informasi
Menghadapi era global sekarang ini, informasi menjadi hal yang sangat
dibutuhkan. namun ini juga permasalahan bagi owner atau pemilik usaha
kerupuk siwil terasi karena pemilik ini sudah lansia dan tidak tau terhadap
dunia Maya, sehingga strategi informasi marketing ini Masi belum
terealisasi dengan baik
C. Biaya yang digunakan dalam kegiatan produksi (Biaya variabel-Biaya tetap)
Berikut ini adalah daftar tabel biaya tetap dalam usaha produksi kerupuk poli
siwil terasi.
NO Keterangan Jumlah Harga Usia Penyusutan
1 Pisau 2 Rp. 10.000 3 thn Rp. 5000
2 Wadah 3 Rp. 35.000 3 thn Rp. 4000
3 Kompor 1 Rp. 600. 000 3 thn Rp. 50.000
4 Panci Besar 2 Rp. 75.000 3 thn Rp. 7000
5 Tempat Menjemur 2 Rp. 20000 3 thn Rp. 7000
Total Biaya Tetap Rp. 70.000

Berikut ini adalah daftar tabel biaya variabel dalam usaha kerupuk poli siwil terasi.

No Keterangan Harga Beli Jumlah Total


1 Tepung tapioka Rp. 21.0000 1 Karung Rp. 21.0000
2 Tepung Terigu Rp. 166.000 1 Karung Rp. 16000
3 Bawang Putih Rp. 21.000 1 kg Rp. 21.000
4 Minyak Rp. 19.000 2 liter Rp. 228.000
5 Bawang Merah Rp. 30.000 ½ kg Rp. 30.000
6 Masako Rp.5000 2 renteng Rp. 10.000
7 Terasi Rp.5000 2 slot Rp. 10.000
8 Overheand Rp.50.000 - Rp. 50.000
Total Biaya Variabel Rp. 725.000

Berikut ini adalah daftar tabel total biaya dalam usaha kerupuk poli siwil
terasi (dihitung dalam 1 bulan) :
No. Keterangan Jumlah Biaya
1. Total Biaya Tetap (TFC) Rp.70.000
2. Total Biaya Variabel (TVC) Rp. 25.000
Total Biaya (Total Cost) Rp. 795.000

1. Menghitung Biaya Tetap.


Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang
tidak tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.
Rumus yang digunakan adalah :
TFC = TC – TVC
Maka dalam usaha ini,
TFC = TC – TVC
TFC = Rp. 795.000 – Rp. 725.000
TFC = Rp. 70.000
Jadi, total biaya tetap dalam usaha counter handphone Doni Cell adalah Rp.
31.249.
2. Menghitung Biaya Variabel.
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan
aktivitas bisnis.
Rumus yang digunakan untuk menghitung total biaya variabel adalah :
TVC = TC – TFC
Maka dalam usaha ini,
TVC = TC – TFC
TVC = Rp. 795.000 - Rp. 70.000
TVC = Rp. 725.000
Jadi, total biaya variabel dalam usaha kerupuk poli siwil terasi ini adalah Rp.
725.000
3. Menghitung Total Biaya.
Total biaya dalah hasil penjumlahan dari total biaya tetap ditambaah
dengan total biaya variabel.
Rumus yang digunakan adalah :
TC = TFC + TVC
Maka dalam usaha ini,
TC = TFC + TVC
TC = Rp. 70.000 + Rp. 725.000
TC = Rp. 795.000
Jadi, total biaya yang digunakan dalam usaha kerupuk poli siwil terasi ini adalah
Rp. 795.000
D. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai