Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PASAR UANG & VALUTA ASING

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya yang diampu oleh Ibu Mumun Maemunah, SE., MM

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Adella Haifa Shabira 22416262201178
2. Haditya 22416262201167
3. Dadah Sarwendah 22416362201168
4. Nasywa Almaas Afiyah 22416262201095
5. Syalsa Azzahra 22416262201051
6. Lia Nurhidayani 22416262201165

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pasar Uang & Valuta Asing” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Makalah ini disusun berdasarkan
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet yang
jelas kredibilitasnya.
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, kepada Ibu
Mumun Maemunah, SE., MM selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal. Penulis berharap dengan disusunnya makalah
ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai teori moneter bagi pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Karawang, 13 Mei 2023

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada zaman milenial ini, kehidupan sehari – hari kita mapir tidak pernah
terlepas dari transaksi baik transaksi yang terjadi di pedagang kaki lima,
transaksi di mall, maupun di pasar. Adpun pasar yang kami maksud di sini
bukanlah pasar tradisional yang tentu saja sudah kita pahami, akan tetapi
pasar uang dan pasar valuta asing, karena seiring dengan berkembangnya
teknologi dan ekonomi maka pasar pun semakin berkembang sehingga
masyarakat milenial saat ini mulai melakukan transaksi sehingga keluar
negeri.
Untuk melakukan transaksi di luar begeri maka kita membutuhkan alat
transaki yang dapat di terima di Negara tersebut. Adapun alat transaksi yang
berlaku atau mampu di terima di negara lain di sebut dengan valas, dan
tempat transaksi jual belinya kita sebut sebagai pasar valas, di mana pasar
valuta asing ini menjangkau belahan dunia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud pasar uang dan pasar valuta asing ?
2. Apa Fungsi dari pasar uang dan pasar valuta asing?
3. Apa instrument – instrument pasar uang?
4. Apa cirri – cirri dari pasar uang
5. Apa tujuan pasar uang?
6. Apa saja jenis – jenis valuta asing
7. Apa perbedaan pasar uang dan pasar modal?
8. Bagimana cara kerja pasar valuta asing ?
9. Apa Kelebihan maupun kelemahan pasar uang dan pasar valuta asing?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami mengenai pasar uang dan pasar valuta asing
2. Untuk mengetahui macam – macam transaksi pasar uang dan pasar
valuta asing.
3. Untuk mengetahui dan mengambil manfaat dari keberadaan pasar uang
valuta asing
BAB II
PEMBAHASAN

A. PASAR UANG
1. Pengertian Pasar Uang
Pasar uang merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi
seseorang ata koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan
transaksi pembelian dan penjualan dalam bentuk sekuritas keuangan.
Pasar keuangan hadir untuk memenuhi kebutuhan akan investasi bagi
investor dan modal bagi pencari modal. Pendapat lain mengatakan
bahwa “ Pasar uang (Money Market) adalah pasar di mana di
perdagangkan surat – surat berharga jangka pendek, perusahaan yang
membutuhkan dana untuk masa yang singkat dapat masuk ke pasar
uang dengan membeli atau menjual surat – surat berharga pasar uang.
Pasar uang (money Market) berkaitan dengan pembelian dan
penjualan sekuritas pemerintah dan perusahaan yang berjangka
pendek (kurang dari satu tahun), terbentuk karena adanya penawaran
dan permintaan dana jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
warkat komersial(commencial paper) dans ertifikat deposito.
2. Fungsi Pasar Uang
Adapun pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Mempermudah masyarakat memperoleh dana – dana jangka
pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka
pendek lainnya.
b. Memberikan kesempakatan masyarakat berpartisipasi dalam
pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indosesia (SBI) dan
Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
c. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat
d. Sebagai pelantara dalam perdagangan surat – surat berharga
berjangka pendek.
e. Sebagai penghimpun dana berupa surat – surat berharga jangka
pendek
f. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan
investasi
g. Sebagi pelantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan
kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia.

3. Tujuan Pasar Uang


Tujuan dari pasar uangn dapat kita lihat dari sisi pihak yang
memerlukan dana ataupun dari sisi pihak yang menanamkan dana,
untuk lebih jelasnya akan di uraikan sebagai berikut :
a. Pihak yang membutuhkan dana ada empat tujuan dalam
menghimpun dana dari pasar uang, yaitu sebagai berikut :
 Memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti membayar hutang
yang segera akan jatuh tempo.
 Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena di sebabkan
kekurangan uang kas.
 Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya
– biaya, upah karyawan, gaji, pembelian bahan dan kebutuhan
modal kerja lainnya.
 Bila sedang mengalami kalah kliring dan harus segera di bayar.
b. Pihak yang di maksud menanamkan dananya di pasar modal.
 Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga
keuangan
 Bermaksud membantu pihak yang benar – benar mengalami
kesulitan keuangan.
 Spekulasi, di mana investor mengharapkan keuntungan besar
dalam waktu relative singkat dand alam kondisi ekonomis tertentu.
4. Instrumen Pasar Uang
Seorang investor dalam memilih instrument pasar uang akan
mempertimbangkan instrument yang dapat memberikan keuntungan
besar untuknya, dengan alas an tersebut investor hendaknya
mengenal dengan baik terlebih dahulu instrument yang di tawarkan di
dalam pasar uang, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Interbank Call Money
Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi di dalam proses
kliring. Di dalam proses kliring yang terjadi setiap harinya pada sore
hari setelah bank menutup operasinya pada hari yang
bersangkutan di lembaga kliring, dan pastinya pada hari yang
bersangkutan ada bank yang mengalami menang kliring dan ada
pula yang mengalami kalah kliring. Bagi bank yang mengalami
kalah kliring maka pada hari itu juga harus melunasi kalah
kliringnya pada bank yang menang kliring pada hari tersebut,
karena jika tidak maka bank yang kalah kliring tersebut akan
mendapatkan sangsi dari Bank Indonesia. Agar tidak terkena
sangsi dari Bank Indonesia bank tersebut dapat meminjam dari
bank yang menang kliring pada hari itu terhadap bank miliknya
dengan pinjaman call money. Pengertian dari call money itu sendiri
adalah kredit atau pinjaman yang harus segera di bayar/ di lunasi
tidak lebih dari tujuh hari, dan bunga yang di kenakan untuk
pinjaman ini relative lebih mahal bila di bandingkan dengan
pinjaman yang lainnya.
b. Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat bank Indonesia merupakan surat berharga yang di
terbitkan oleh Bank Sentral dalam hal ini yang di sebut bank sentral
adalah Bank Indonesia. Penerbitan SBI di lakukan atas unjuk
dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya di kaitkan
dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap pasar terbuka (open
market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang
beredar (JUB)
c. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito di terbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu.
Jangka waktunyapun bervariasi sesuai dengan keinginan bank.
Pencairan sertifikat deposito dapat di lakukan setelah jatuh tempo.
Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula
sertifikat deposito ini diperjual belikan apakah kepada lembaga
atapun pihak umum.
Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka
adalah dalam hal identitas, di mana sertifikat deposito atas unjuk,
sedangkan deposito berjangka atas nama. Dengan tanpa identitas
(atas unjuk) ini maka sertifikat deposito dapat di
jualbelikan/dipindah tangankan sedangkan deposto berjangka tidak.
Kemudian dalam hal nominal sertifikat deposito sudah tercetak
sedangkan deposito berjangka belum. Perbedaan lainnya adalah
dalam hal penarikan bunga, dimana sertifikat deposito dapat di tarik
di muka sedakan deposito berjangka hanya dapat di tarik setiap
bulan atau setelah jatuh tempo.
d. Surat Berharga Pasar Uang.
Merupakan surat berharga yang di perkenalkan oleh Bank
Indonesia tahun 1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan
operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan nilai rupiah.
Bank atau lembaga keuangan yang inginkan memperoleh dana
jangka pendek dapat menerbitkan surat ini kemudian di
perjualbelikan dengan Bank Indonesia atau pihak – pihak lain.
e. Banker”s Acceptance
Merupakan wesel bank yang di berikan cap dengan kata – kata
“accepted” dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai
sumber dana jangka pendek, di mana jangka waktu penarikan
wesel berkisar antara 30 hari sampai dengan 180 hari. Terjadinya
Banker’s accepstanse di mana adanya proses transaksi pembelian
dan penjualan barang antara Negara.
f. Commercial Paper
Commercial Paper merupakan kertas berharga yang dapat di
perdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu yang tidak lebih
dari 1 tahun. Yang termasuk ke dalam commercial paper adalah
promes yang di terbitkan oleh perusahaan lembaga keuangan
termasuk bank. Kelebihan dari commercial paper adalah terletak
daripada jaminan di mana pihak penerbit tidak perlu menyediakan
jaminan tertentu, dan bila di lihat dari sisi tingkat suku bunga
relative lebih rendah bila di bandingkan dengan jenis kredit lainnya.
Namun kelemahannya karena tidak ada jaminannya maka untuk
menjualnya relative lebih sulit bila kebonafiditasan perusahaan
yang mengeluarkan commercial paper masih di pertanyakan.
g. Treasury Bill
Merupan instrument pasar modal yang di terbitkan oleh Bank
Sentral dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Penerbitan
treasury bill oleh bank sentral ini biasanya atas unjuk dengan
nominal tertentu pula.
h. Repuchace Aggrement
Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat di perjualbelikan
dengan sesuati perjanjian tertulis bahwa sipenjual akan membeli
kembali surat – surat berharga tersebut. Diperjualbelikan secara
diskonto, berupa sertifikat Deposito, SBI, SBPU, serta Treasury
Bills.
5. Ciri – ciri Pasar Uang
Adapun cirri – cirri pasar uang yaitu sebagai berikut :
a. Pemenuhan dana dalam jangka pendek
b. Mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana.
c. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti pasar modal
6. Kelebihan dan kelemahan Pasar Uang
a. Kelebihan pasar uang antara lain :
 Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi
perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas
 Sarana untuk menempatkan kelebihan dana yang di miliki oleh
badan usaha
b. Kelemahan pasar uang antara lain :
 Resiko pasar (Market Risk), resiko yang berkaitan dengan kenaikan
tingkat bunga, mengakibatkan investor mengalami capital loss.
 Resiko reinvestment, resiko yang berkaitan dengan turunnya harga
sekuritas.
 Resiko gagal bayar, resiko yang terjadi akibat tidak mampunya
peminjam (debitor) memenuhi kewajibannnya sesuai dengan yang
di perjanjikan.
 Resiko Inflasi, pembeli pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya
harga – harga barang dan jasa yang menurunkan daya beli atas
pendapatan yang di terimanya.
 Resiko Valuta (Corrency risk), resiko yang terjadi karena perubahan
yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang asing.
 Resiko Politik, Resiko yang berkaitan dengan perubahan undang –
undang atau peraturan pemerintah.
7. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar uang dan pasar modal merupakan sarana bagi para investor
untuk melakukan investasi. Pasar uang memiliki karakteristik tertentu
yang membedakannya dengan pasar modal, baik dari segi jangka
waktu instrument yang diperjual belikan, tempat penjualan maupun
tujuan para penjual dan pembelinya, perbedaannya antara lain :
a. Instrumen yang di perjualbelikan
Pada pasar uang sarana pengalokasian dan pinjaman dana yang di
sediakan adalah jangka pendek yang tidak lebih dari satu tahun
serta merupakan likuiditas primer. Sedangkan pada pasar modal
instrument yang diperjualbelikan adalah surat – suart berharga
jangka panjang dan merupakan dana yang bersifat permanen dan
atau semi permanen.
b. Pasar tempat pelaksaan transaksi
Pasar modal memiliki tempat transaksi tertentu yang di sebut
dengan bursa efek sedangkan pada pasar uang tempat
transaksinya bersifat abstrak yang artinya penjualan dan pembelian
tidak di lakukan di dalam pasar tertentu.
c. Struktur Organisasinya
Pada pasar modal struktur organisasinya lebih terorganisir karena
memiliki tempat transaksi khusus serta dalam pelaksanaan juga di
atur dan di awasi oleh otoritas pasar modal. Berbeda dengan pasar
uang yang tidak terorganisasi.
d. Tujuan para penjual atau pihak yang mengeluarkan surat – surat
berharga
Pasar uang di tujukan untuk memenuhi kebutuhan modal jangka
pendek seperti keperluan modal kerja, sedangkan pasar modal
lebih di tekankan pada tujuan investasi atau untuk ekspansi
perusahaan. Bagi para investor, dengan membeli surat menyurat
berharga di pasar uang, ia dapat mencari keuntungan sedangkan di
pasar modal selain mencari keuntungan juga dapat menguasai
perusahaan tersebut.
Sedangkan dalam kegiatan perekonomian juga terdapat beberapa
perbedaan antara pasar uang dan pasar modal, di antaranya :
a. Pasar uang memiliki produk yang bersifat jangka pendek lebih
kurang satu tahun dengan produk di antaranya SBI, tabungan,
sertifikat deposito, commercial paper. Sedangan dalam pasar
modal produknya lebih bersifat jangka panjang yang di ataranya
obligasi, reksa dan saham.
b. Lembaga otoritas tertinggi pada pasar uang adalah Bank
Indonesia (BI) sedangkan pada pasar modal adalah
Departemen Keuangan.
c. Dalam pasar modal memiliki pasar sekunde yang bertujuan
untuk sebagai pelengkap atau pembantu, sedangkan pasar
uang tidak memiliki pasar sekunder, meskipun ada tetapi hanya
sebagian kecil.
d. Transaksi yang terjadi pada pasar uang terjadi di antara bank
sedangkan transaksi pasar modal terjadi di bursi efek.
e. Produk turunan dari pasar modal adalah opsi, right, dan warrant,
sedangkan pasar uang produk turunannya hanya reksadana.
f. Return dan risiko lebih besar pasar modal dari pada yang di
miliki pasar uang.
B. PASAR VALUTA ASING
1. Pengertian Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing (Foreign Exchange Market) di Indonesia
berkembang seiring dengan perubahan rezim nilai tukar, yang secara
bertahap beranjak pada peningkatan penekanan pada mekanisme
pasar. Pada dasarnya, system valuta asing di Indonesia berkembang
dari control pemerintah yang ketat ke system valuta asing bebas,
sementara system nilai tukar secara bertahap beranjak dari system
nilai tukar tetap ke system nilai tukar (kurs) fleksable, dengan derap
yang sesuai dengan kondisi ekonomi yang ada.
Bank Indonesia selalu mempertimbangkan pergerakan pasar
internasional dan pilihannya selalu terbuka untuk menyesuaikan jenis
komposisi portofolio dalam penempatan cadangan valuta asing. Dalam
mengelola cadangan valuta asing Bank Indonesia melaksanakan
system diversifikasi dalam mata uang asing dan jenis sekuritas.
Perhitungannya adalah bawah dengan mengandalkan metode
tersebut, maka setiap penurunan nilai suatu mata uang dapat imbangi
dengan peningkatan dengan peningkatan nilai mata uang lain, atau
oleh investasi lain yang memberikan hasil yang lebih baik.
Menurut survai global yang di adakan setiap tiga tahunyang akan di
laksanakan oleh bank for internasional settlements pada tahun 2004,
Indonesia tergolong normal dalam hal sifat turnover untuk pasar valuta
asingnya. Dalam transaksi bank menggunakan kurs jual dan kurs beli,
khusus untuk uang kertas asing (bank notes) bank menggunakan bank
notes, sedangan untuk valas lainnya bank menggunakan kurs devisa
umum. Selisih antara kurs jual dan kurs beli di sebut spread yang
merupakan keuntungan bank dan dalam prakteknya selalu kurs jual
lebih tinggi dari kurs beli.
2. Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing yang mudah terpengaruh oleh perubahan kurs
menandakan bahwa tidak lain yang mendomanasi perihal tersebut
adalah keadaan pasar. Terlebih lagi sifat kurs valuta asing sangat
tergantung dengan sifat pasar. Ini menunjukan bahwa mekanisme
pasar valuta asing tidak jauh beda dengan mekanisme pasar lainnya.
Oleh sebab itu, keadaan transaksi valuta asing sangat
memperpengaruhi perubahan kurs yang terjadi di dalamnya, sebagai
contoh, perubahan permintaan dan penawaran yang terjadi juga di
akibatkan peningkatan dan penurunan tingkat kebutuhan antar negeri.
Sedangkan, apabila pemerintah menjalankan stabilitasasi kurs dengan
bijaksana tettapi dengan tidak mempengaruhi transaksi swasta, maka
kurs akan berubah dalam batas – batas yang kecil saja, meskipun
batas ini akan berubah dari waktu ke waktu.
Pemerintah juga sebenarkan dapat menguasai sepenuhnya transaksi
valuta asing.
Sebab transaksi valuta asing juga memiliki dampak besar bagi makro
ekonomi Negara. Transaksi yang sering terjadi dapat di gambarkan
biasanya ketika adanya hubungan antara eksportir maupun importer.
Dalam hal ini, menjadikan tidak adanya lagi pengaruh dari permintaan
dan penawaran. Sistem ini yang dapat di sebut sebagai exchange
control. Dengan kata lain, pasar valuta asing menjadi alih kendali
dengan alur mekanisme yang berbeda. Dengan begitu dapat di
simpulkan bahwa aliran, kinerja, prosedur yang di alami pasar valuta
asing tidak jauh beda oleh mekanisme pasar biasanya. Yang mana
perubahan kurs tergantung permintaan dan penawaran.
Selain perubahan tingkat permintaan dan penawaran yang
mendominasi mekanisme pasar valuta asing, ternyata masih terdapat
tiga hal yang lebih mendominasi dan juga merupakan pendorong atas
munculnya naik turun tingkat permintaan dan penawaran, yaitu
pendapatan, harga dan tingkat bunga. Melalui pemerintah yang
memiliki wewenang dalam tingkat harga ekspor maupun impor juga
memperngaruhi peningkatan permintaan valuta asing ataupun
sebaliknya. Akan tetapi, yang menjadi perbedaan khusus dalam perihal
pasar valuta asing dengan lainnya adalah bahwa pasar valuta asing ii
lebih mendominasi keuangan Negara, dengan begitu yang lebih
berperan di dalamnya tentunya tidak lain merupakan pihak
pemerintahan. Sehingga secara global dapat di lihat, bahwa peran
pemerinta sangat penting terhadap adanya pasar valuta asing dengan
berperan sebagai pelaku valuta asing untuk transaksi impor dan
ekspor.
3. Fungsi – fungsi Pasar Valuta Asing
Fungsi valuta asing bagi setiap Negara saat ini memiliki peran yang
cukup besar dalam melakukan hubungan dengan luar negeri, terutama
hubungan dagangan atau perdagangan internasional, adapun fungsi
dari valuta asing antara lain dapat di pergunakan sebagai :
a. Alat ukur Internasional
Valuta asing dapat di pergunakan sebagai alat perantara untuk
mengadakan tukar menukar barang atau jasa dengan Negara lain.
Contohnya : jika Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika
Serikat maka pembayarannya tidak di lakukan dengan mata uang
rupiah, tetapi menggunakan valuta sing ( misalnya dengan Valas
Dollar Amerika Serikat)
b. Alat Pembayaran Internasional
Jika pemerinta mempunyai utang dari Negara lain maka
pembayaran cicilan utang dan bunganya harus di lakukan dengan
valuta asing. Dalam hal ini valuta asing dapat di pergunakan
sebagai alat untuk mengdapatkan pembayaran dengan negara lain
c. Alat Pengendali Kurs
Kurs sendiri dapat di artikan sebagai perbandingan nilai mata uang
suatu negara terhadap mata uang negara lain, di mana kurs mata
uang suatu negara bisa menguat ataupun melemah. Valuta asing
dapat di gunakan sebagai dapat alat untuk mengendalikan
kurs/nilai rupiah terhadap mata uang asing.
d. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional
Adanya valuta asing akan mempermudah dan memperlancar suatu
negara dalam mengadakan perdagangan dengan negara lain.
Valuta asing berfungsi sebagai alat tukar atau mempermudah
perdagangan internasional. Tentunya jika tidak ada valuta asing
maka perdagangan antar negara akan mengalami kesulitan, karena
perdagangan hanya dapat di lakukan dengan cara tukar menukar
barang dengan barang atau barter.
4. Jenis – jenis Transaksi Pasar Valuta Asing
Pada pasar valuta asing terdapat berbagai macam jenis – jenis
transaksi yang dapat kita lihat sebagai berikut :
a. Transaksi spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan dan
pembayaran antar bank yang akan di selesaikan pada dua hari
kerja, penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat
di lakukan dalam beberaoa cara sebagai berikut :
 Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana di lakukan pada
(hari) yang sama dengan tanggal (hari) di adakannya transaksi
(kontrak). Cara penyelesaian ini juga di sebut same day settlement
atau cash settlement.
 Value tomorrow (value Tom) yaitu penyerahan dana di lakukan
pada hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah di adakannya
kontrak atau one day settlement.
 Value spot yaitu penyerahaan di lakukan dua hari kerja setelah
tanggal transaksi.
b. Transaksi Forward
Transaksi forward atau juga di sebut trasaksi berjangka pada
prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan
sejumlah mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang
akan dating. Kurs di tetapkan pada waktu kontrak di lakukan, tetapi
pembayaran dan penyerahaan baru di lakukan pada saat kontrak
jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering di gunakan
untuk tujuan hedging dan spekulasi, Hedging akibat terjadinya
perubahan kurs.
c. Transaksi Swap
Transaksi swap dalam pasar antar bank pembelian dan penjualan
secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan tanggal
valuta (penyerahan) yang berbeda Jenis transaksi swap yang
umum adalah “ Spot terhadap forward” Dealer membeli suatu mata
uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali
jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward
d. Transaksi Option (Opsi Beli, Opsi Jual)
Opsi beli atau yang lebih di kenal dengan istilah call option, adalah
hak untuk membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike
price) dan dalam jangka waktu tertentu yang di sepakati, baik pada
akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggal waktu masa
sebelum jatuh tempo. Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang di
sebut :
 Pembelian opsi beli atau biasa di sebut call option buyer atau juga
long call
 Penjual opsi beli atau biasa juga di sebut call option seller atau juga
short call.
Opsi jual, atau yang lebih di kenal dengan istilah put option, adalah
suatu hak untuk menjual sebuah asset pada harga kesepakatan
(strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang di sepakati baik
pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu
masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi jual ini juga terdapat 2 pihak
yang di sebut :
 Pembeli opsi jual atau biasa di sebut put option buyer atau juga
long put.
 Penjual opsi jual atau juga put option seller atau juga short put.
5. Kelebihan dan kelemahan Pasar Valuta Asing
a. Kelebihan Pasa Valuta Asing
 Transaksi 24 Jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valuta asing berjalan
24 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu.
 Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar
menjadi sangat likuid sekaligus bias menjadi harga lebih stabil,
Dengan begitu, trader bisa membuka atau menutup posisi pada fair
market price.
 Rendahnya biaya transaksi biaya
Transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya di
kenakan biaya yang jumlahnya cukup beragam salah satu
contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun forex.
 Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga
Pada trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu
selisih antara harga beli (ask/offer) dengan harga jual harga
penutupan(bid) pada pesanan beli (buying order). Sedangkan pada
pesanan jual (selling order), keuntungan di dapat dari selisih antara
harga jual (bid) dengan harga penutupan (ask/offer).
 Marjin perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor
melebihi jumlah modal yang di miliki.
 Two way opportunities
Dapat menghasilkan keuntunagn 2 arah, ketika market naik atau
pun ketika market turun. Hal initidak berlaku bagi investasi jenis
lain)1 way opportunity), sebagai contoh : saham
 Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)
Dengan modal relative kecil anda dapat menghasilkan keuntungan
yang jauh lebih besar, contoh : tanpa leverage anda hanya akan
mendapatkan $0.01/point dengan $100. Tapi dengan leverage 1 :
100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang
sama )$100).
b. Kelemahan Pasa Valuta Asing
 Resiko kurs pertukaran (exchange rate risk), resio ini timbul
sebagai akibat dari naik turunya nilai tukar (kurs) valas.
 Resiko Negara asal, resiko ini timbul dari akibat campur tangan
pemerintah yang maya uangnya di perdagangkan di pasar valas
contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut
dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi
pemerintah, pembelian valuta asing secara besar – besaran oleh
pemerintah dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pasar keuangan itu sendiri dapat berupa : pasar uang (money market) adalah
keseluruhan permintaan dan penawaran dana – dana, surat – surat berharga,
atau instrument financial jangka pendek yang mempunyai jangka waktu satu
tahun kurang dari satu tahun dan dapat di salurkan melalui lembaga –
lembaga perbankan.
Peserta pasar uangn antara lain bank – bank, perusahaan – perusahaan
umum, lembaga pemerintah, individu, dan lembaga keuangan lainnya.
Terdapat jenis – jenis investasi, yaitu resiko pasar, resiko reinvestement,
resiko gagal bayar, resiko inflasi, resiko valuta, dan resiko politik instrument
pasar uang antara lain SBI, SPBU, Sertifikat deposito, comersial paper, call
money, repurchase agreement, banker’s acceptance, treasury bulls, dan
promissory notes.
Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar
kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan
nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing,
pelaku pasar uang antara lain dealer, perusahaan perorangan, spekulan,
bank sentral, dan pialang. Jenis – jenis pasar valuta asing yaitu pasar spot,
pasar forward, currency futures, dan currency option.

B. SARAN
Intervensi terhadap kurs tetap perlu di lakukan apabila nilai tuker mengalami
apresiasi atau depresiasi melebihi ambang batas. Meskipun Indonesia sudah
menerapkan sistem devisa bebas dan sistem kurs mengambang, namun
Bank Indonesia tetap perlu mengatur pemanfaatan valas. Sehubungan
dengan itu perlu di terapkan beberapa kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah
seperti penurunan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valas bank umum,
penyediaan pasokan valas, pengaturan pembelian valas oleh nasabah,
pembelian wesel ekspor berjangka oleh Bank Indonesia dan pengaturan
transaksi valas.
Bank Indonesia terus berupaya menstabilkan jumlah uang beredar dengan
meningkatkan suku buka acuan, kenaikan tingkat suku bunga acuan ini di
harapkan akan di ikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga lainnya, kondisi ini
akan memicu investor asing untuk menanampka modalnya di dalam negeri
sehingga dengan adanya aliran masuk modal (capital inflow) akan berdampak
terhadap perbaikan NPI.
Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan analis Neraca Pembayaran
sebaiknya melakukan pengembangan model penelitian, memperpanjang
periode penelitian dan menambahkan variable penelitian seperti kredit
domistik, karena menurut teori Keynesian dan Monetaris domestic memiliki
hubungan terhadap necara pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai