Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan kita dan
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya juga meridhoi amal ibadah kita, sehingga
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Moneter. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Sebelum melanjutkan penyusunan, terlebih dahulu kami mengucapakan terimakasih
kepada pihak-pihak yang turut serta membantu dalam mendorong kami untuk menyelesaikan
makalah ini,
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari
sempurna baik dari segi isi, metodologi penulisan, maupun analisisnya.Oleh karena itu
sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan penulisan ini.
Meskipun demikian, inilah karya maksimal kami yang dapat dilakukan hingga saat ini.

Wabillahi taufik wal-hidayah

Wassalamualaikum wr.wb.

Serang, 09 Februari 201

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Pasar Uang ............................................................................................................ 4
2.2. Tujuan Dan Fungsi Pasar Uang ............................................................................................. 5
2.3. Macam-Macam Transaksi Yang Terdapat Dipasar Uang ....................................................... 7
2.4. Peserta Pasar Uang ................................................................................................................. 7
2.5. Instrumen Pasar Uang ............................................................................................................. 8
2.6. Karakteristik Pasar Uang ...................................................................................................... 12
2.7. Indikator Pasar Uang............................................................................................................. 13
2.8. Jenis-Jenis Risiko Investasi Dipasar Uang............................................................................ 14
2.9. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang ................................................................................. 15
2.10. Pasar Uang Internasional .................................................................................................. 16
2.11. Perhitungan dan Kurva Pasar Uang ......................................................................................... 16
BAB III ................................................................................................................................................. 20
PENUTUP ............................................................................................................................................ 20
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar uang ( Money Market ) di Indonesia masih relatif baru jika


dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun, dalam perkembangan dunia
sekarang ini, pasar uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak
semarak perkembangan pasar modal ( Capital Market ).

Ada beberapa alasan mengapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem


perekonomian karena banyaknya perusahaan serta individu yang mengalami arus
kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Misalnya, perusahaan
melakukan penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia
harus mengeluarkan uang untuk menutupi biaya operasionalnya. Untuk mengatasi
masaah tersebut ( pada saat kas perusahaan mengalami defisit ), maka perusahaan
tersebut sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjaman dengan
mencari lembaga keuangan atau pihak yang lainnya yang memiliki surplus dana
maka perusahaan tersebut menjadi kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh
pendapatan daripada memberikan dana nya tak terpakai atau idle.

Oleh karena itu, pasar uang berungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan
antara penerimaan dan pengeluaran dana, menutup kekurangan dengan pinjaman
jangka pendek apabila pengeluaran dana yang melebihi penerimaan, dan
penyediaann outlet investasi untuk memperoleh pendapatan bunga bagi unit yang
penerimaannya melebihi pengeluaran.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatarbelakangi oleh adanya pengusaha


untuk mendapatkan jumlah dana jangka pendek atau sifatnya harus segera
dipenuhi dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut.

1
1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk
membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunandengan
membeli SBI dan Surat Berharga Pasar Uang dan
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat .

Pada pasar uang yang dijadikan komoditas untuk diperdagangkan adalah uang itu
sendiri dengan berwujud surat-surat berharg, dan ada juga uang itu sendiri seperti jual
beli pada pasar valuta asing.

Pasar uang dibutuhkan oleh banyak perusahaan dan individu yang mengalami arus
kas tidak sesuai antara inflows dan outflows misalnya, perusahaan melakukan
penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada waktu lain ia harus melakukan
uang untuk menutupi biaya operasionalnya. Perusahaan pada saat mengalami defisit
sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dari perusahaan yang
surplus dana. Selanjutnya pada saat megalami surplus dana perusahaan menjadi
kreditor untuk memperoleh pendapatan daripada memberikan

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pasar Uang ?


2. Apa Fungsi dan Tujuan Pasar Uang ?
3. Jelaskan Macam-Macam Transaksi Yang Terdapat Dipasar Uang ?
4. Sebutkan Peserta Pasar Uang?
5. Jelaskan apa yang dimaksud Instrumen Pasar Uang?
6. Jelaskan yang dimaksud dengan Karakteristik Pasar Uang?
7. Apa saja Indikator Pasar Uang ?
8. Jelaskan Jenis-Jenis Risiko Investasi Dipasar Uang?
9. Jelaskan Kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang?
10. Apa yang dimaksud dengan Pasar Uang Internasional
11. Bagaimana Perhitungan dan kurva Keseimbangan Pasar uang ?

2
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pasar Uang.


2. Untuk mengetahui Fungsi dan Tujuan Pasar Uang.
3. Untuk menjelaskan Macam-Macam Transaksi Yang Terdapat Dipasar Uang.
4. Untuk mengetahui Peserta Pasar Uang.
5. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud Instrumen Pasar Uang.
6. Untuk menjelaskan Karakteristik Pasar Uang.
7. Untuk mengetahui Indikator Pasar Uang.
8. Untuk menjelaskan Jenis-Jenis Risiko Investasi Dipasar Uang.
9. Untuk mengetahui kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang.
10. Untuk mengetahui Pasar Uang Internasional.
11. Untuk mengetahui Perhitungan dan kurva Keseimbangan Pasar Uang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Uang


Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana
jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik
secara langsung maupun melalui perantara sedangkan yang dimsksud dengan dana
jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan
dengan batasan waktu dari satu hari sampai 30 tahun, yanng dapat diperjualbelikan
didalam pasar uang.

Perwujudan dari pasar semacam ini berupa institusi dimana individu atau
organisisi yang mempunyai kelebihan jangka pendek bertemu dengan individu yang
memerlukan dana. Pasar uang menurut panji anoraga dan piji pakarti (2001:19)
mempunyai ciri: jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu,
pada umumnya supply dan demmand bertemu secara langsung dan tidak perlu
guarantor underwriter. Pasar uang dan pasar modal sebetulnya merupakan sarana
investasi dan moblisasi dana.

Pengertian lain yang dapat dikemukakan disini yaitu pasar uang adalah suatu
kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas
tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-
lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan
dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana aats kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang (money market) adalah pasar dengan instrumen finansial jangka
pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktu instrumen
pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu satu tahu atau kurang.

Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan


penawaran dana-dana atau suarat-surat berharaga yang mempunyai jangka waktu satu

4
tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lemaga-lembaga
perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.

2.2. Tujuan Dan Fungsi Pasar Uang


Investor dipasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas disamping
peluang untuk memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut dikarenakan dana yang
diinvestasiakan dipasar uang kelebihan untuk sementara dan biasanya dibutuhkan
dalam waktu singkat untuk membayar pajak, gaji, dividen, dan sebagainya. dengan
alasan ini, maka investor sangat sensitif terhadap resiko.

Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga


keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta lainnya baik dalam
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya maupun dalam rangka melakuakan
penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lebaga
keuangan, perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya baik memenuhi
kebutuhan jangka pendek maupun dalam rangka meminjamkan dana atas kelebihan
likuiditasnya.

Pasar uang juga berfungsi sebagai pengendali moneter dalam melaksanakan


oprasi pasar terbuka. SBI (sertifikat bank indonesia) sebagai instrumen dalam
melakuan oprasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter. Lembaga-lembaga
yang aktif dipasar uang adalah bank komersial, bank dagang, penyalur uang, dan bank
sentral pemerintah.

Pasar uang secara tidak langsung dimaksudkan sebagai sarana pengendali moneter
oleh penguasa moneter dalam melaksanakan oprasi pasar terbuka. Pengendalian
oprasi pasar terbuka oleh Bank Indonesia dilakuakan dengan menggunakan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI)dan surat berharga Pasar Uang (SBPU). SBI sebagai instrmen
dalam melakukan oprasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter.
Sementara SBPU berfungsi sebagai instrumen ekspansi moneter.

Sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-


perusahaan nonkeuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memnuhi

5
kebutuhan dalam jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan
penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Sebagai sarana pengendali moneter (secara tidak langsuang) oleh penguasa


moneter dalam melaksanakan oprasi terbuka. Karena diindonesia pelaksanaan
oprasi pasar terbuka oleh bank sentral indonesia dilakukan melakuan melaluai
pasar uang dengan sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan surat berharga Pasar Uang
(SBPU) sebgai instrumennya.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah sebagai berikut.

1. Pihak yang membutuhkan dana


Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan
membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
2. Pihak yang menanamkan dana
Yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank
maupun perusahaan non bank dengan tujuan investasi di pasar uang.

Bagi pihak yang memerlukan dan mencari dana tersebut di pasar uang terdapat
beberapa tujuan ini tergantung dari kepentingan dan kebutuhan pencari dana.
Tujuan dalam menghimpun dana dari pasar uang yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, seperti membayar utang


yang segera akan jatuh tempo.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan uang
kas
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya-biaya, upah
karyawan, gaji, pembelian bahan dan kebutuhan modal kerja lainnya.
4. Bank mengalami kalah kliring, hal ini terjadi di lembaga kliring dan harus
segera dibayar

Sedangkan tujuan bagi pihak yang bermaksud menanamkan dananya di pasar


modal adalah:

1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu;

6
2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan
keuangan;
3. Spekulasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan besar dalam waktu
relatif singkat dan dalam kondisi ekonomi tertentu.

2.3. Macam-Macam Transaksi Yang Terdapat Dipasar Uang


1. Pasar Uang Antarbank

Pasar uang antarbank adalah transaksi untuk menyerahkan sejumlah


kelebihan dana suatu bank kepada bank yang lain, dimana bank yang
menerima dana sedang kalaah kliring. Kalah kliring artinya sebuah bank
kekurangan dana untuk membayar kepada nasabahnya.

2. Surat Berharga Pasar Uang

Surat berharga pasar uang (SBPU) adalah surat berharga yang


dikeluarkan oleh bank umum dan dibeli oleh Bank Indonesia dengan nilai
nominal yang cukup besar.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas bank umum dan


menekankan laju inflasi. Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek.

3. Sertifikat Deposito

Adalah semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh bank dalam


nilai nominal tertentu sebagai surat atau unuk.

4. Pasar Valuta Asing

Yaitu tempat seseorang dapat membeli atau menjual sejenis mata uang
asing atau menukar dengan mata uang rupiah. Pasar valuta asing sering
disebut bursa valuta asing. Lembaga yang mengkhususkan kegiatan nya dalam
pertukaran uang asing disebut money chager.

2.4. Peserta Pasar Uang


Para peserta dalam pasar uang adalah bank atau lembaga-lembaga
keuangan yang memerlukan dana jangka pendek dan biasanya pembelian

7
surat-surat berharga pasar uang hanya didasarkan kepada kepercayaan semata,
hal ini disebabkan surat-surat berharga pasar uang biasanya tanpa jaminan
tertentu. Oleh karena itu faktor kepercayaan sangatlah dominan sebelum surat-
surat tersebut dibelikan oleh investor disamping faktor-faktor lainnya.

1. Bank Sentral (Central Bank)

2. Bank Komersial

3. Lembaga Keuangan

4. Perusahaan-Perusahaan Besar (Mnc)

5. Individual

6. Broker

7. Perusahaan-Perusahaan Umum

8. Perusahaan Asuransi

9. Yayasan

10. Lembaga Keuangan Lainnya: Koprasi Dan Rumah Gadai.

2.5. Instrumen Pasar Uang


Pemilihan dana oleh investor didalam pasar uang tentu dengan berbagai
pertimbangan.investor dapat memilih salah satu dari sekian banyak surat surat
berharga yang ditawarkan sesuai dengan tujuan masing masing. Surast surat berharag
yang ditawarkan dipasar uang kita sebut dengan instumen pasar uang.

Jenis-jenis instrumen pasar uang yang ditawarkan antara lain:

1. Interbank Call Money


Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam
transaksi kliring yang diselenggarakan oleh bank indonnesia setiap har dan selalu
saja ada yang kalah dan menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat
menutupi kekalahannya, maka akan terkena sanksi dari Bank Indonesia. Oleh
karena itu, agar tidak terkena sanksi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut

8
dapat meminjamkan uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama intrbank
call money atau Call Money.
Pengertian Call Money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus
dilunasi atau dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi
dana (kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai dengan 7 hari.
Pemberian Call Money dapat berbentuk One day Call money (Overnigh) dimana
harus dilunasi. Call Money dapat pula berbentuk Two day call money dimana
pelunasannya dua hari.
Proses pemberian Call Money pada prinsipnya tidak berbeda dengan
pemberian kredit umumnya. Mungkin yang menjadi perbedaan adalah
pesyaratannya yang ringan serta jangka waktunya yang relatif singkat. Namun,
sebelum fasilitas call money diberikan, terlebih dahulu pihak kredior
mempertimbangkan masalah kepercayaan. Hal ini disebabkan jaminan yang
diberikan hanyalah jaminan kepercayaan.

Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian


fasilias Call Money, antara lain sebagai berikut:
a. Fasilitas call money diberikan dilembaga kliring kepada bank bank yang
mengalami kakalahan kliring dan kekurangan likuiditas
b. Besaranya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini
c. Instrumen pinjaman dapat berupa promes
d. Maksimal jangka waktu 7 Hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa
jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


Sertifikat bank indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh bank
sentral (Bank Indonesia). Penerbitan SBI dilakuakan atas unjuk dengan nominal
tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah
terhadap oprasi pasar terbuka (open market opration) dalam masalah
penanggulangan jumlah uang beredar.
SBI pertama kalli diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar bank.
Namun, kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah
mengeluarkan kebijaksanaan untuk memperkenankan bank-bank umum untuk

9
menerbitkan sertifikat deposito tahun 1971. SBI diterbitkan kembali dengan
keluarnya kebijaksanaan deregulasi perbankan 1 juni 1983.
Tujuan bagi investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membelli SBI
adalah sebagai akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara
waktu, namun jika pihak investor memerlukan dana kembali maka dengan mudah
SBI dapat diperjualkan kepada pihak Bank Indonesia atau pihak lainnya.

3. Sertifikat Deposito

Sejalannya dengan kebijaksanaan pemerintah yang membolehkan pihak


perbankan untuk menerbitkan sertifikat deposito sejak tahun 1071, maka sampai
sekarang ini sertifikat deposito merupkan alternatif utama bagi pihak perbankan
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.

Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nomilal tertentu. Jangka


waktu nya pun bervariasi dengan keinginan bank. Pencairan sertifikat deposito
dapat dilakuakan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor memerlukan dana,
maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga
ataupun pihak umum.

Perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangaka adalah


dalam hal identitas, dimana sertifikat deposito atas unjuk, sedangkan deposito
berjangka atas nama. Dengan tanpa identitas (atas unjuk) ini, maka sertifikat
deposito dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan sedangkan deposito
berjangka tidak. Kemudian dalam hal nominal sertifikat deposito sudah tercetak
sedangkan sertifikat berjangaka belum. Perbedaan lainnya adalah dalam hal
penarikan bunga, dimana sertifikat deposito dapat ditarik dimuka sedangka
deposito berjangkahanya dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo.

4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)


Merupakan surat berharaga yang diperkenalkan oleh bank indonesia tahun
1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan oprasi pasar terbuka dalam rangka
menstabilkan nilai rupiah. Bank atau lembaga keuangan yang ingin memperoleh
dana jangka pendek dapat menerbitkan SBPU ini kemudian diperjualbelikan
dengan bank Indonesia atau pihak lainnya.

10
penerbitan warkat-warkat dapat berupa wasel atau promes dengan jangka waktu
antara 30 hari sampai dengan 130 hari.

5. Bankers Acceptance
Merupakan wesel Bank yang diberikan cap dengan kata-kata accepted. Dan
dapat diperjualbelikan dipasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka
pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.
Wesel yanng diberi cap accepted inilah yang kemudian kita kenal dangan
Bankers Accepted.
Bankers Acceptance terjadi dalam perdagangan luar negri (ekspor impor).
Terjadinya bankers acceptanse dimana adanya proses transaksi pembelian dan
penjualan barang antar negara. Sebagai contoh importir di Indonesia ingin
membeli barang dari penjual (eksportir). Setetah menyetujui dan menandatangani
sales contrak anata keduanya maka importir dapat membuka LC dengan baik di
jakarta ( Opening Bank ). Atas persetujuan bank importir maka bank eksportir (
Advising Bank ) yang ditunjuk dapat membuka wesel atas nama bank importir
begitu barang dikapalkan atau dikirim.

6. Commercial Paper
Commercial Paper adalah kertas berharga yang dapat di perdagangkan di pasar
uang dengan jangka waktu yang tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk
kedalam jenis Commercial Paper adalah promes yang diterbitkan oleh perusahaan
lembaga keuangan, termasuk lembaga keuangan.
Penerbitan promes yang termasuk ke dalam jenis Commercial Paper ini tidak
disertai jaminan tertentu. Seperti halnya jenis surat berharga pasar uang lainnya,
bahwa penerbitan Commercial Paper ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
modal jangka pendek perusahaan dimana kepada si pemegang promes penerbit
berjanji untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo.
Kelebihan daripada Commercial Paper terletak daripada jaminan dimana pihak
penerbit tidak perlu menyediakan jaminan tertentu. Kemudian tingkat suku bunga
yang relatif rendah jika dibandingkn degan jenis kredit lainnya. Hal lain adalah
penerbitannya relatif mudah dengan jangka waktu yang tidak terlalu pendek.
Sedangkan kelemahannya adalah akibat tidak adanya jaminan tertentu, maka
untuk menjualnya relatif lebih sulit apabila si penerbit tersebut bonafiditasnya

11
dianggap kurang. Kelemahan lainnya dana yang diperoleh hanya digunakan untuk
modal kerja.

7. Treasury Bills
Merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh bank sentral dengan
jangka waktu paling lama satu tahun. Penerbitan Treasury Bills oleh bank sentral
ini biasanya atas unjuk dengan nominal tertentu pula.
Keuntungan dari Treasury Bills ini bagi pembeli faktor kepercayaan akan dibayar
kembali mengingat diterbitkan oleh bank pemerintah disamping jenis surat
berharga ini mudah dijualbelikan. Treasury Billy diterbitkan di luar negeri
sedangkan dimIndonesia dapat disamakan dengan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

8. Repuchase Agreement
Merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjual belikan dengan
suatu perjanjian tetulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat
berharga tersebut. Pembelian kembali surat-surat berharga tersebut disertai dengan
perjanjian yaitu harga dan tanggal jatuh temponya.
Transaksi Repuchase Agreement ini diperjualbelikan secara diskonto. Instrument
yang diperjualbelikan dapat berupa sertifikat deposito SBI,SBPU, serta Treasury
Bills.

2.6. Karakteristik Pasar Uang

Pasar uang merupakan mekanisme yang mempertemukan pihak yang memiliki


surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit. Transaksi dalam pasar uang
sebagaian besar berjangka pendek. Oleh karena itu mekanisme dalam pasar uang pada
dasarnya dirancang untuk mempertemukan kepentingan kedua kelompok tersebut.
Pasar uang disatu sisi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
perusahaan, lembaga keuangan, dan dana pemerintah melalui dari overnight sampai
dengan jangka waktu 1 tahun. Saat ini pasar uang mempunyai beberapa karakteristik
sebagai berikut.

1. Perkembangan tingkat bunga yang relatif cukup dengan tingkat fluktuasi yang
sangat tajam (volatile interest rate), karena aspek ini juga mempunyai kaitan yang

12
erat dengan net open position (NOP). Hal ini akan diuraikan lebih luas pada saat
pembahasan yanng berkaitan dengan penentaun limit.
2. Kepekaan yang berlebihan terhadap kejadian-kejadian yang dipandang penting di
dunia sehingga dapat memungkinkan diperoleh gambaran yang keliru
(vulnerability to misjudgement).
3. Menurunkannya core deposit yang menjadi tulang punggung bisnis perbankan
internasional, terutama dengan berkurangnya surplus dana negara-negara POEC.

2.7. Indikator Pasar Uang

Indikator passar uang yang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang meliputi:

1. Suku bunga pasar uang antar bank (Rp)


Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjaman dan dalam bentuk rupiah.

2. Volume transaksi pasar uang antarbank (Rp)


Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinajam-pinajamn dalam bentuk rupiah.

3. Suaku bunga pasar uang antar bank (USS)


Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam-meminjam dan dalam bentuk USS.

4. Volume transaksi pasar uang antar bank (USS)


Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinajam-meminjam dalam bentuk USS.

5. JIBOR (Jakarta interbank offered rate )


Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjaman-pinjaman antar bank.

6. Suku bunga deposito rupiah (%/TH)


Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya
dalam bentuk rupiah.

13
7. Suku bunga deposito USS (%/TH)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya
dalam bentuk USS.

8. Nilai tukar rupiah (Kurs)


Harga suatu mata uang terhadapmata uang lainnya atau nilai dari suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya.

9. Suku bunga kredit


Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya
kepada para kreditor.

10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secar umum dan terus menerus dalam
satu waktu tertentu

11. Indeks harga konsumen (IHK)


Angka indeks yang menunjukan tingkat harga barang dan jasa yang harus
dibeli konsumen dalam satu periode tertentu.

12. Sertifikat bank indonesia (SBI)


Instrumen investasi jangka pendek yang bebas resiko.

2.8. Jenis-Jenis Risiko Investasi Dipasar Uang

1. Risiko pasar
Risiko pasar (interest rate risk) yaitu risiko yang berkaitan dengan turunnya
harga surat berharga (dan tingkat bunga naik) mengakibatkan investor mengalami
capital loss,
2. Risiko reinvestemet
Yaitu risiko terhadap penghaasilan-penghasilan suatu aset finansial yang harus
diinvestasiakan ulang terhadap aset yang berpendapatan rendah (risiko yang

14
memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit
atau surat surat berharga yang berpendapatan rendah akibat turunnyatingkat
bunga).
3. Risiko Gagal Bayar

Risiko gagal bayar (default risk atau risk credit risk) yaitu risiko yang terjadi
akibat tidak mampunya peminjam (debitur) memenuhi kewajibannya sesuai
dengan yang diwajibkan.

4. Risiko Inflasi

Upaya untuk menghadapi risiko inflasi (risiko daya beli/puchasing power risk)
tersebut, kreditor biasanya berusaha mengimbangi proyeksi inflasi dengan
meminta atau mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi.

5. Risiko valuta ( Currency risk/Exchange Rate risk)


1. Risiko Politik
Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan ketentuan
perundangan yang berakibat pada turunnya pendapatan yang diperkirakan
dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal
yang diinvestasikan.
2. Marketability/Likuidity Risk
Risiko ini dapat terjadi apabila instrumen pasar uang yang dimiliki
sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo. Sulitnya menjual kembali
surat berharga tersebut memberi risiko untuk tidak dapat mencairkan
kembali instrumen pasar uang dalam bentuk uang tunai pada saat
membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.

2.9.Kelebihan dan Kelemahan Pasar Uang

A. Kelebihan Pasar uang


1. Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi perusahaan yang
mengalami kesulitan likuiditas.
2. Sarana untuk menempatkan kelebihan dana yang dimiliki oleh badan usaha.
B. Kelemahan Pasar Uang
1. Risiko Pasar

15
Risiko ini terjadi karena turunnya harga suatu instrumen pasar uang
dikarenakan tingkat suku bunga naik sehingga investor mengalami kerugian.
2. Risiko Gagal Bayar
Risiko ini terjadi karena debitur tidak dapat memenuhi kewajiban bayar
pada kreditur.
3. Risiko Inflasi
Risiko ini terjadi karena naiknya harga barang atau jasa sehingga daya beli
menurun atas pendapatan yang diterima dari pinjaman yang diberikan.
4. Risiko Nilai Tukar
Risiko ini terjadi karena adanya perubahan tidak menguntungkan terhadap
kurs mata uang asing.

2.10. Pasar Uang Internasional

1. Pasar Euro
Pasar Uang Internasional identik dengan Pasar Euro ( Euro Currency Market).
Euro Currency adalah suatu klaim atas rekening yang dipegang oleh bukan
penduduk dari negara dimana rekening tersebut beras misalnya, US$ dipegang
oleh orang Indonesia atau Jepang, Yen Jepan dipegang oleh orang Inggris dan
Belanda dan sebagainya. Dalam pengembangan aset, Bank Multinasional biasanya
melakukan transaksi arbitrage, yaitu mereka meminjam dana dari suatu negara
dan menyalurkannya ke negara lain. Atau dengan kata lain melakukan tindakan
arbitrage dengan cara melihat perbedaan tingkat bunga dari satu mata uang kuat
yang ada di suatu negara. Misalnya, nilai USD lebih rendah jika dibandingkan
dengan nilai USD di London. Sehingga sangat menguntungkan kalau USD di
Newyork dibeli dan dijual di London. Tingkat bunga yang selalu dijadikan acuan
bagi Euro Currency adalah London Interbank Over Rate ( LIBOR). LIBOR
mewakili bunga yang ditetapkan oleh bank-bank besar di dunia jika terjadi pinjam
meminjam diantara bank. Sedangkan bank-bank lain melakukan mark up
perincing. Besarnya premium adalah bagian dari penetapan aturan pada Euro
Currency Market.

2.11. Perhitungan dan Kurva Pasar Uang


Keseimbangan umum terjadi apabila pasar barang dan pasar uang berada
dalam keseimbangan secara bersama-sama. Dari keseimbangan tersebut diperoleh

16
keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga. Seperti
penjelasan pada bab yang terdahulu, keseimbangan pasar barang dicerminkan oleh
Kurva IS dan keseimbangan pasar uang dicerminkan oleh Kurva
LMKeseimbangan Umum IS-LMKurva IS adalah kurva yang mewakili peristiwa
yang terjadi di sektor riil atau pasar barang. Slope (kemiringan) dari kurva ini
adalah negatif. Sementara itu kurva LM adalah kurva yang mewakili peristiwa
yang terjadi di sektor keuangan atau pasar uang. Slope kurva LM adalah positip.
Kedua kurva akan berpotongan pada satu titik.

Pada awalnya, keseimbangan terjadi pada saat kurva IS0 dan kurva LM0
saling berpotongan. Keseimbangan ini menghasilkan tingkat bunga keseimbangan
(i0) dengan pendapatan nasional keseimbangan (Y0).
Adanya easy money policy, menyebabkan jumlah uang beredar bertambah.
Bertambahnya jumlah uang beredar menyebabkan kurva LM bergeser ke kanan
dari LM0 ke LM1. Akibatnya keseimbangan baru terbentuk. Di keseimbangan
yang baru, pendapatan nasional keseimbangan menjadi Y1 dan suku bunga
keseimbangan menjadi i1.
Adanya pertambahan jumlah uang beredar menyebabkan suku bunga di pasar
menjadi turun. Turunnya suku bunga menyebabkan investasi bertambah dan
akibatnya kurva IS bergeser ke kanan menuju ke IS1. Pergeseran kurva IS
menyebabkan keseimbangan berubah kembali menjadi i1 dan Y1. Banyaknya
permintaan dana untuk investasi menyebabkan suku bunga menjadi semakin
mahal dan naik.
a. Perhitungan Keseimbangan IS-LM

17
Secara matematis keseimbangan IS-LM dapat dilakukan sebagai berikut:
Contoh:
Diketahui :
C = 100 + 0,75Y
I = 60 200i
Ms = 500
Md = 0,2Y+428-400i

Ditanya: keseimbangan umum IS-LM


Jawab:
Y=C+I
Y = 100 + 0,75Y + 60 200i
Y 0,75Y = 160 200i
0,25Y = 160 200i
Y = 640 800i (Keseimbangan pasar barang)
Ms = Md
500 = 0,2Y + 428 400i
0,2Y = 72 + 400i
Y = 360 + 2000i (Keseimbangan pasar uang)
1. Keseimbangan umum IS = LM
640 800i = 360 + 2000i
2800i = 280
i = 0,1 atau 10%
Y = 640 800i
Y = 640 800 (0,1)
Jadi pada keseimbangan umum, tingkat bunga keseimbangan adalah 10%
dan tingkat pendapatan nasional keseimbangan adalah 560.
2. Pergeseran Kurva IS
Apabila pemerintah meningkatkan pengeluarannya (G) sebesar 20, maka
kurva IS akan bergeser ke kanan. Maka keseimbangan yang baru adalah:
Y=C+I+G
Y = 100 + 0,75Y + 60 200i + 20
Y 0,75Y = 180 200i
0,25Y = 180 200i

18
Y = 720 800i (Keseimbangan di Pasar Barang)

Apabila kurva LM tetap, maka keseimbangan umum menjadi: IS = LM


720 800i = 360 + 2000i
2800i = 360 i = 0,129
Y = 720 800i
Y = 720 800 (0,129)
Y = 720 103,2
Y = 616,8
Naiknya pengeluaran pemerintah sebesar 20, menyebabkan tingkat bunga
keseimbangan naik menjadi 12,9% dan pendapatan nasional keseimbangan
naik menjadi 616,8.

19
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar modal
mendapat perbedaan yang cukup jelas. Misalnya jika dilihat dari jangka waktunya
intrumen yang diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan daripada para
penjual dan pembeli dari kedua pasar tersebut perbedaan yang pertama adalah dari
instrumen yang diperjualbelikan yaitu jika didalam pasar modal yang diperjualbelikan
adalah surat-surat berharga jangka panjang seperti saham atau obligasi. Sedangkan
didalam pasar uang adalah surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak
lebih dari satu tahun seperti Comersial Paper, Call Money, Sertifikat Bank Indonesia,
Surat Berharga Pasar Uang, atau Bankers Accepted. Kemudian jika dilihat dari segi
pasar tempat diperjualbelikannya surat-surat berharga tersebut juga berbeda, misalnya
dalam jual beli pasar modal para penjual dan pembeli dapat bertemu di suatu tempat
terrtentu seperti di bursa efek, sedangkan pasar uang pasarnya abstrak, artinya
penjualan dan pembelian surat-surat tersebut tidak didalam pasar tertentu, tetapi
melalui sarana elektronik seperti telepon, faksimile atau telex. Dengan kata lain di
pasar uang dapat diperoleh antar kreditor dengan investor secara langsung di berbagai
tempat. Perbedaan lainnya jika dilihat dari tujuan para penjual atau pihak yang
mengeluarkan surat-surat berharga tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

Latumaerissa, Julius R. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:


Salemba Empat.
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Nopirin. 1996. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE

Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang. http://winbiewimpie.blogspot.co.id


Diakses tanggal 28 Februari 2017

21

Anda mungkin juga menyukai