Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEWIRAUSAHAAN PEKAN VII

KISAH SUKSES JAN KOUM

Disusun Oleh Kelompok 1


Anggota :

Nur Afny (H031211024)


Ivaniel Pongtiku Patabang (H031211054)
Anggreini Paembonan (H031211010)
Sinta Renalia Rusli (H031211044)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan, atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karuna-Nyalah,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Kisah Sukses Jan Koum” ini.

Pembuatan makalah kewirausahaan yang berjudul “Kisah Jukses Jan Koum” ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu, atas kerjasama beberapa pihak di kelompok kami. Kami
berharap, dengan adanya makalah kewirausahaan ini, pembaca dapat termotivasi dan dapat
memetik pelajaran dari perjuangan tokoh Jan Koum.

Kami menyadari bahwa penulisan dalam makalah, masih belum bisa dikatakan sempurna, oleh
karena itu kami, mengharapkan masukan,kritikan dan saran yang dapat membantu kami, agar
kedepannya kami dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….2

BAB I ………………………………………………………………………...…3

PENDAHULUAN ……………………………………………………………...4

A. Latar Belakang ………………………………….………….………..............4


B. Rumusan Masalah ….…………………………………………....….……….5
C. Tujuan ………………………….…………………………………………....5

BAB II …………………………………………………………………….….…6

PEMBAHASAN ………………………………………………….…………….6

A. Kehidupan Pribadi Jan Koum ………………………..…………………..….6


B. Diterima Bekerja Di Yahoo ……………………………………….…….…..7
C. Ditolak Facebook dan Terciptanya Whatsapp ………………………....…....7
D. Pesatnya Perkembangan Whatsapp ………………………………….……...8
E. Whatsapp Dibeli Facebook …………………………………………..….…..8

BAB III …………………………………………………………………………9

PENUTUP ……………………………………...………………………………9

A. Kesimpulan …………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang mau dan berani
dalam mengambil resiko dalam membuka dan mengembangkan usaha mereka setiap
kali mereka menemukan kesempatan. Kesuksesan dalam menjalankan usaha tentunya
tidak tergantung pada skala usaha, namun bagaimana kita mengelolanya dan pandai
melihat kesempatan. Seorang wirausahawan harus berjiwa berani artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007: 18). Seperti yang kita ketahui, untuk mencapai
kesuksesan dibutuhkan kerja keras serta kemampuan untuk melewati tahapan-tahapan
hingga menuju kesuksesan.

Dalam konteks bisnis wirausahawan adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausahawan. Wirausahawan adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko, yang mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan berprestasi di bidang
usaha. Selain berani, untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses dibutuhkan
juga ide inovatif dan visi yang jelas untuk tujuan usaha kedepannya. Langkah
selanjutnya yang sangat penting adalah dengan membuat perencanaan usaha,
koordinasi, dan melaksanakan pengerjaannya. Dalam beberapa literatur, kewirausahaan
juga telah ditandai sebagai interaksi antara sejumlah kemampuan sebagai berikut:
pengendalian diri, penyusunan perencanaan dan penetapan tujuan, pengambilan risiko,
inovasi, 3 penggunaan umpan balik, pengambilan keputusan, hubungan antarmanusia,
dan tidak tergantung. Selain itu, hampir semua orang punya keyakinan bahwa seseorang
wirausaha yang berhasil adalah mereka yang tidak takut berhadapan dengan kegagalan
(Darojat, 2013).

Wirausahawan adalah penggerak roda ekonomi sebuah negara dan orang yang
menciptakan banyak lapangan kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran
dan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan dalam dunia bisnis di Indonesia sangat pesat dan
mengandung nilai strategis yang perlu diantisipasi oleh seorang wirausahawan,
terutama dalam hal mempertahankan usaha. Di Indonesia sendiri jumlah wirausahanya
masih harus ditingkatkan karena dianggap masih sangat rendah dibandingkan negara-
negara lain. Terdapat dua macam jenis usaha yang bisa dipilih seseorang dalam bekerja
yakni informal dan formal. Usaha informal sendiri merupakan usaha kecil hingga usaha
menengah dan usaha formal adalah usaha menengah hingga besar.

Definisi kewirausahaan menekankan empat aspek dasar menjadi seorang pengusaha:


1) Melibatkan proses penciptaan dan menciptakan suatu nilai baru
2) Menuntut sejumlah waktu dan upaya yang dibutuhkan
3) Melibatkan seseorang menjadi pengusaha, penghargaan yang paling penting
adalah kebebasan, lalu kepuasan pribadi,
4) Pengusaha akan merespon dan menciptakan perubahan melalui tindakan.

Salah satu contoh wirausahawan yang sukses yaitu Jan Koum. Dia adalah penemu
aplikasi WhatsApp yang kita kenal juga dengan singkatan “WA”. Kemampuannya
dalam menciptakan inovasi dan kegigihannya dalam berwirausaha telah membawanya
hingga kepada kesuksesan.

B. Rumusan Masalah
Whatsapp, tidak sukses dengan sendirinya, namun dibalik keteranan dari aplikasi
ini terdapat perjuangan seorang anak yang berasal dari keluarga dan hidup dengan
penuh keterbasan. Untuk itu, pada makalah kali ini, akan dijelaskan lebih detail, kisah
perjalanan hidup Jan Koum dalam mendirikan Whatsapp, yang meliputi :
1.1. Bagaimana autobiografi dari Jan Koum?
1.2. Bagaimana Jan Koum bisa diterima bekerja di Yahoo?
1.3. Darimanakah ide Jan koum muncul untuk membuat Whatsapp?
1.4. Bagaimana perkembangan Whatsaapp?
1.5. Mengapa Whatsapp di beli Facebook?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah, untuk mengetahui bagaimana
perjalanan dan kisah hidup dari Jan Koum dalam membuat dan mendirikan aplikasi
Whatsapp, mulai dari pembuatan aplikasi hingga perjuangannya dalam
mengembangkan aplikasi tersebut sehingga bisa sukses seperti saat ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kehidupan Pribadi Jan Koum

Jan Koum lahir pada 24 Februari 1976 di daerah bernama Fastiv bagian Kiev,
Ukraina. Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Ayah Jan Koum bekerja
sebagai manager konstruksi dan ibunya hanya seorang Ibu rumah tangga.

Daerah tempat tinggal Koum sangat memprihatinkan karena segala fasilitas sangat terbatas
seperti listrik, bahkan hanya untuk mandi mereka harus mengantri di tempat pemadian
umum.

Karena tingginya gejolak politik dan gerakan anti yahudi di Ukraina, untuk
menghindarinya keluarga Jan Koum memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada
tahun 1990. Koum yang saat itu masih berusia 16 tahun hanya pindah bersama ibu dan
neneknya lalu merekatinggal di wilayah Mountain View, Amerika Serikat. Sementara itu,
ayahnya masih di Ukraina dan akan menyusul. Sayangnya, belum sempat menyusul pada
tahun 1997 ayah koum meninggal dunia.

Sejak itu, Koum dan ibunya berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika. Ibu Jan
Koum lalu mencoba bekerja sebagai pengasuh anak dan Koum menjadi penyapu toko
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meski begitu, mereka masih sangat kekurangan.
Untuk makan, koum mengandalkan jatah makan gratis dari pemerintah untuk tunawisma.
Selain itu, ia juga kadang tidur di tempat umum.Saat pindah ke Amerika Serikat, Koum
sudah mahir berbahasa inggris sehingga ia mudah untuk masuk sekolah di Amerika. Di
sekolahnya, Koum dikenal sebagai anak yang nakal karena ia sangat susah menyesuaikan
diri dan sering terlibat perkelahian, meski begitu ia murid yang cerdas dan sangat
menyukai pemrograman komputer yang ia pelajari secara otodidak dari buku bekas.

Koum belajar mengenai jaringan komputer secara otodidak dan ia juga bergabung dengan
grub hacker dengan nama w00w00 saat di sekolah. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan
pendidikannya di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya
kuliahnya, Koum bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young.
B. Diterima Bekerja Di Yahoo
Pada tahun 1997, Koum bertemu dengan Brian Acton, yaitu seorang pegawai
Yahoo yang kemudian menjadi teman dekatnya. Berbekal pengetahuan tentang
komputer yang cukup, Koum lalu mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas saran
Brian Acton dan kemudian ia diterima.

Pada tahun 2000, Ibunya meninggal dunia karena penyakit kanker dan kini ia hanya
tinggal bersama dengan neneknya.

Karena masih kuliah, kemudian ia memutuskan untuk Drop Out dari kampusnya dan
fokus untuk bekerja di Yahoo setelah sempat dimarahi oleh CEO Yahoo saat itu yaitu
David Filo. Tujuh tahun bekerja di Yahoo, pada tahun 2007 Jan Koum dan Brian Acton
memutuskan mundur dari Yahoo. Setelah itu, mereka kemudian menghabiskan waktu
dengan berlibur dan berwisata di daerah Amerika Selatan selama setahun.

C. Ditolak Facebook dan Terciptanya Aplikasi WhatsApp


Jan Koum dan Brian Acton mencoba melamar pekerjaan di Facebook, namun
mereka berdua ditolak. Pada tahun 2009, Iphone saat itu sedang tenar dan Koum pun
membelunya lalu ia tertarik dengan kumpulan kontak dan juga app storenya, koum
melihat potensi besar dari aplikasi app store tersebut dan itu memberinya sebuah ide
untuk menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon di
Iphone.

Kemudian, ide tersebut ia ceritakan pada temannya yaitu Alex Fishman. Mendengar
itu, Alex Fishman lalu memperkenalkan Koum pada Igor Solomennikov yaitu seorang
developer aplikasi Iphone. Dari perkenalan tersebut, Koum berhasil mewujudkan ide
dan kemudian ia menciptakan aplikasi yang ia namakan dengan WhatsApp.

Pada Februari 2009, Koum kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang
berbasis di California. Koum banyak menghabiskan waktunya untuk mengembangkan
aplikasi ciptaannya tersebut walaupun aplikasi WhatsApp miliknya tersebut masih
sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum sempurna dan masih versi awal.
Saat diluncurkan. aplikasi WhatsAppnya hanya di download sekitar 250 orang dan
itupun kebanyakan teman Jan Koum sendiri.
Walaupun ragu, Jan Koum terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Kemudian
Apple datang dengan bantuan push notifications, hal tersebut memberi jalan bagi
Koum untuk memodifikasi aplikasi buatannya sehingga saat pengguna WhatsApp
mengubah status di aplikasinya otomatis akan mengabarkannya di jaringan.

D. WhatsApp Mengalami Perkembangan yang Pesat


Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon di Iphone.
Kemudian Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan
yang kemudian berhasil menaikkan jumlah penggunanya mencapai 250 ribu
pengguna. Saingan WhatsApp saat itu hanya Blackberry Messengger (BBM) saja, tapi
melihat terbatasnya penggunaan BBM yaitu hanya pengguna ponsel Blackberry saja
maka Koum terus mengembangkan aplikasi miliknya.

Brian Acton lalu membantu Koum dengan mencari investor untuk mendanai
pengembangan aplikasi WhatsApp. Alhasil dana terkumpul sebanyak 250 ribu dollar,
dana tersebut berasal dari mantan karyawan Yahoo. Kemudian secara resmi Acton
bergabung dengan Jan Koum mengembangkan aplikasi WhatsApp.

WhatsApp terus dikembangkan oleh Jan Koum dan berhasil meluncurkan fitur
pengiriman foto di Iphone, selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain
seperti Android dan Blackberry. Kemudian pada tahun 2010, WhatsApp diubah
menjadi aplikasi berbayar dan mereka berhasil memperoleh pendapatan sebesar 5 ribu
dollar pada bulan pertama. Hal tersebut membuat investor lain berdatangan untuk
menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang menanamkan dana
sebesar 8 Juta Dollar.

Memasuki tahun 2011, WhatsApp masuk dalam 20 besar aplikasi populer di App
Store da Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke
WhatsApp dan membuat nilai WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar Dollar. Hal
ini membuat perusahaan Facebook merayu Koum untuk menjual WhatsApp, Namun
ditolak. Pada tahun 2013, WhatsApp berhasil memiliki pengguna aktif sekitar 200
juta.
E. WhatsApp Dibeli oleh Facebook
WhatsApp yang terus berkembang pesat, membuat Google dan Facebook
berebut mengakusisinya. Kemudian pada tahun 2013, Koum bersama Brian Acton
setuju untuk menjual WhatsApp ke Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar.
Hal itu, membuat mereka menjadi orang kaya baru. Kekayaan Jan Koum melonjak
drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun Rupiah. Menurut majalah
Forbes, pada tahun 2015 kekayaan Koum naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau sekitar
109 Trilyun rupiah.
Setelah menjual Whatsapp, Hidup Jan Koum berubah 180 derajat. Ia tidak kekurangan
lagi. Koum menggunkanan uangnya untuk membeli rumah yang sangat besar, mobil,
mewah dan semua yang di diinginkannya dapat ia beli dengan uangnya yang begitu
banyak tersebut
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai perjalan sukses Jan Koum, mulai dari berjuang untuk
memnuhi kebutuhan hidupnya, hingga harus memberanikan diri mendirikan sebuah
perusahaan yang di berinya nama Whatsapp tersebut kita bisa memetik banyak pelajaran,
bahwa latar belakang seseorang, tak bisa menjadi dasar kunci sukses orang tersebut, seperti
Jan Koum tadi. Kemudian, kita harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk memulai
langkah demi menjadi orang sukses, selanjutnya, jangan pantang menyerah dalam
melakukan sesuatu, kita harus bersabar dan yakin, bahwa apa yang kita kerjakan ini, akan
membuahkan hasil suatu hari nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Imsiyuli. 2019. Kisah Sukses Jan Koum. https://www.finansialku.com/kisah-sukses-jan-

koum/. Diakses pada tanggal 22 Sepetember 2021 pukul 13.24.

Fariza, Calizta. 2021. Biografi dan Profl Lengkap Jan Koum.

https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-jan-koum-ceo-dan-
pendiri-whatsapp-inc. Diakses pada tanggal 22 September 2021 pukul 13: 30.

Anda mungkin juga menyukai