Anda di halaman 1dari 2

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.

) merupakan tanaman yang memiliki posisi strategis


terutama sebagai bahan baku pembuatan minyak goreg (Ariyanti et al. 2018). Kelapa merupakan
tanaman tropis yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
penyebaran kelapa yang hampir di seluruh wilayah nusantara (Ditjenbun 2012). Pada tahun
2010, luas aeal tanaman kelapa mencapai 3.739.350 ha didominasi oleh perkebunan rakyat
seluas 3.697.030 ha (98,87%), perkebunan besar negara seluas 4,29 ribu ha (0,11%) dan
perkebunan besar swasta seluas 38.02 ribu ha (1,02%). Oleh karena itu, kelapa disebut sebagai
tanaman sosial (Indrayana dan Ricky 2020).

Tanaman kelapa tumbuh pada ketinggian antara 5-1000 meter di atas permukaan laut
dengan suhu udara rata-rata 27°C. Selain itu, lokasi penanaman kelapa harus didukung oleh
curah hujan dan sinar matahari yang memadai. Tanaman kelapa membutuhkan sinar matahari
minimal 2000 jam per tahun disertai dengan curah hujan yang berkisar diantara 1.300-2.300 mm
per tahun. Curah hujan yang terlalu rendah akan mengakibatkan pertumbuhan kelapa terhambat
dan mengakibatkan buah kelapa kecil dan jatuh sebelum tua. Namun sebaliknya, bila curah hujan
terlalu tinggi, jumlah buah kelapa akan berkurang dan kopra yang dihasilkan berkerut
(Werenengga et al. 2018). Oleh karena itu, tanaman kelapa hanya cocok ditanam pada daerah-
daerah yang beriklim tropis (Asba 2007).

Kelapa adalah satu satu komoditi perkebunan yang sangat penting dalam perkenomian
nasional. Kelapa selain sebagai komoditas ekspor, juga sebagai penghasil minyak nabati dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Hampir seluruh bagian dari tanaman kelapa dapat
dimanfaatkan sehingga kelapa disebut sebagai pohon kehidupan. Sampai saat ini, produktivitas
kelapa dalam nasional masih rendah yaitu sekitar 1,1 ton kopra/ha/tahun. Salah satu faktor yang
menenuntukan tingginya produktivitas tanaman adalah kualitas benih yang ditanam. Pemilihan
benih kelapa yang baik dan benar diperlukan untuk memperoleh benih unggul. Beberapa varietas
kelapa dalam unggul yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai benih bina dan sudah
banyak dikembangkan oleh masyarakat, yaitu Kelapa Dalam Mapanget (DMT(, Kelapa Dalam
Tenga (DTA), Kelapa Dalam Bali (DBI), Kelapa Dalam Palu (KDP), dan Kelapa Dalam
Sawarna (DSA).

Pembibitan kelapa mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengembangan


kelapa karena dapat menjadi indikator banyaknya produksi yang diperoleh atau dengan kata lain
usaha perbaikan produktivitas kelapa harus dimulai sejak penyediaan bibit. Hal ini mengingat
potensi produksi suatu tanaman tergantung pada bahan tanaman, cara penanganan, dan perlakuan
yang diberikan. Ada beberapa tahapan yang diperlukan untuk mendapatkan bibit kelapa baik
sehingga dihasilkan pohon kelapa yang menghasilkan buah secara maksimal. Salah satu tahapan
awal untuk mendapatkan pohon kelapa yang berbuah maksimal adalah penerapan teknik
penyediaan bibit kelapa yang baik. Dengan penerapan teknik pembibitan dan seleksi bibit yang
baik, produksi buah yang diinginkan dapat tercapai. Tujuan dari pembibitan adalah untuk
menghasilkan tanaman yang subur dan sehat dan dalam waktu relatif singkat. Keuntungan yang
diperoleh dengan menggunakan bibit yang baik yaitu menghasilkan tanaman yang seragam,
berbuah lebih awal, dan berproduksi tinggi (Suhardiyono 1988).

Daftar Pusataka

Ariyanti et al. 2018. Pertumbuhan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.) dengan Pemberian Air
Kelapa. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil, :201-212

Asba, AR. 2007. Kopra Makasar: Perebutan Pusat dan Daerah. Kajian Sejarah Ekonomi Politik
Regional di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.

Ditjenbun. 2012. Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Tahunan. Direktorat
Jendral Perkebunan.

Indarayana, K. Ricky, M. 2020. Diseminasi Teknologi Perbenihan Kelapa Dalam Melalui


Produksi Benih Perkebunan di Mamuju. Jurnal Ilmu Pertanian, 5(2):60-64.

Suhardiyono, L. 1988. Tanaman kelapa: Budidaya dan Pemanfaatannya. Penerbit Kanisius.


Yogyakarta.

Werenengga, P. Manginsela, EP. Memah, MY. 2018. Peranan Informasi Pertanian Pada Petani
Kelapa di Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken Kota Manado. Jurnal Agri SosioEkonomi
Unsrat, 14(1): 257-262.

Anda mungkin juga menyukai