Anda di halaman 1dari 12

Pilihan Mahasiswa PPKU dalam Mengonsumsi

Sumber Karbohidrat di Tedung Tahun 2018-2019

Disusun oleh:

Anggun Tria Pratiwi H34180017


Irma Resqi Fitrah Muis H34180020
Lalu Hendry Setiawan H34180054
Shabrina Shafa Q H34180082
Mustain Romli H34180108

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2019
Pilihan Mahasiswa PPKU dalam Mengonsumsi

Sumber Karbohidrat di Tedung Tahun 2018-2019

ABSTRAK

Agribinis merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia yang salah satunya
mengupayakan kebutuhan pangan pokok masyarakat, sedangkan masyarakat telah banyak
mengenal jenis makanan pokok sebagai sumber karbohidrat begitu juga mahasiswa sebagai
bagian dari masyarakat yang berperan aktif sebagai investasi manusia. Penulsi ingin
mengidentifikasi jenis makanan pokok yang mahasiswa PPKU paling minati di kantin Tenda
Ungu (Tedung) dan alasan dibaliknya, dengan tujuan agar dapat menjadi referensi bisnis dan
keinginan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan angket kuisioner yang dibagi online kepada 200 mahasiswa PPKU atau 5%
sample dari total seluruh mahasiswa PPKU yang pernah makan di Tedung. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan pilihan tiga besar teratas adalah 50,5% mahasiswa memilih nasi
soto, 23% mahasiswa memilih nasi goreng, 12,5% memilih mie. Sedangkan alasan utama yang
paling banyak dipilih adalah rasa atau kesukaan dengan persentase 52,5%. Sehingga dapat
disimpulkan mahasiswa masih mengikuti kebiasaan masyarakat Indonesia pada umunya yaitu
memilih nasi sebagai makanan sumber karbohidrat utama, belum baiknya upoya diversifikasi
pangan, dan gizi bukan alsan utama namun karena rasa dan kesukaan saja.

Kata kunci: Agribisnis, Makanan pokok, Karbohidrat, Mahasiswa PPKU, Tedung.

A. Latar Belakang
Agribisnis merupakan sistem yang mencakup lima subsitem, yaitu sarana produksi,
subsistem produksi, subsistem pengolahan hasil, subsistem pemasaran, dan subsistem
kelembagaan Suryanto (2004) dalam (Sumastuti 2011) dan masing-masing subsistem
tidak dapat terlepas satu sama lain. Di Indonesia, sektor agribisnis merupakan sektor
yang strategis karena menyediakan kebutuhan pangan masyarakat. Hal ini dibuktikan
dalam keseharian, bahwa masyarakat Indonesia menggantungkan diri pada lahan-lahan
pertanian yang juga menyediakan bahan baku bagi sektor industri (agroindustri) serta
memberikan kontribusi bagi devisa negara melalui komoditas ekspor seperti sawit,
seperti data dari Gabungan Pengusaha sawit Indonesia yang menunjukkan bahwa sawit
menyumbang 300 triliun rupiah untuk Indonesia. Agribisnis juga menyediakan
kesempatan kerja bagi tenaga kerja pedesaan dan dipertahankan untuk keseimbangan
ekosistem (lingkungan) yang dapat dibuktikan dengan data 30,46 persen tenaga kerja
penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian.

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004, pangan adalah segala


sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak
diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Lebih jauh lagi, Puspadewi dan Briawan (2014: 214) menjelaskan bahwa pangan yang
sehat adalah makanan dan minuman yang kandungan zat gizinya seimbang serta
memperhatikan faktor kesehatan. Gizi atau nutrisi yang tidak memadai akan
menimbulkan penyakit obesitas dan kardiovaskular yang saat ini umum dijumpai
dalam masyarakat ( Bakos dan Godor 2016: 42-43)

Indonesia memiliki beragam bahan pangan pokok. Namun, sebagian besar dari
penduduk Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya konsumsi beras di Indonesia yang pada oktober 2018
mencapai angka 32,4 juta ton berdasarkan BPS. Makanan pokok biasanya mengandung
karbohidrat. Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi. Adapun tiga fungsi utama dari karbohidrat yakni sebagai sumber energi,
menjaga cadangan energi, serta pembentuk protein dan lemak dalam tubuh. Bahan
makanan yang mengandung karbohidrat juga mudah didapat terutama pada jenis
serelia yaitu pada tumbuhan jagung, padi, gandum, kentang, singkong, ubi dan
sebagainya. Oleh karena itu, banyaknya ketersediaan sumber karbohidrat membuat
masyarakat khususnya mahasiswa memiliki banyak pilihan dalam mengonsumsi
sumber karbohidrat di lingkungan kampus. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pilihan mahasiswa PPKU dalam
mengonsumsi sumber karbohidrat di kantin tedung.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang peneliti rumuskan ada dua, yaitu
1. Apa saja makanan yang lebih diminati oleh mahasiswa PPKU sebagai sumber
karbohidrat?
2. Apa alasan mereka memilih makanan tersebut?

C. Tujuan
Adaapun tujuan penelitian yang peneliti tentukan, yaitu:
1. untuk mengidentifikasi makanan yang lebih diminati oleh mahasiswa PPKU
sebagai sumber karbohidrat;
2. untuk mengidentifikasi alasan mereka memilih makanan tersebut sebagai
sumber karbohidrat.

D. Kerangka teori

1. Agribisnis Pangan

Agribisnis atau bisnis pada sektor pertanian meliputi banyak faktor, salah satunya yaitu
sektor pangan. Bisnis makanan sangat tergantung dengan pasar dan tren. Hal tersebut
ditunjukkan oleh data dari si Kompas, pada tahun 2017 makanan yang paling populer
adalah kue kekinian, seperti kue lapis pastri, bolu gulung, atau pie, sedangkan pada
tahun 2018 makanan populer berubah menjadi makanan yang aneh, seperti pisang
nugget, mie goring donat dan es kelapa milo. Berdasarkan data tersebut maka dipasaran
orang banyak berdagang makanan tersebut.

2. Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat adalah segala sesuatu yang mengandung karbohidrat. Berkaitan


dengan sumber karbohidrat yang dikonsumsi di Indonesia, beras merupakan sumber
karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
data dari BPS, yang menunjukkan konsumsi rata-rata beras perkapita perminggu di
Indonesia pada 2017 adalah 1,571 kg, sedangkan jagung adalah 0,026 kg, jadi terlihat
bahwa terjadi gap yang cukup lebar.

Menurut Siregar (2014: 38), karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang
diperlukan oleh manusia yang berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh
manusia. Dari dua definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa fungsi utama
karbohidrat adalah sebagai sebagai sumber energy bagi tubuh manusia. Banyak sekali
pangan yang dapat menjadi sumber karbohidrat. Menurut Siregar (2014: 42 ), sumber
karbohidrat adalah padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan dan gula.

Alasan Pemilihan Pangan

Banyak hal yang dapat menjadi motif seseorang untuk memilih pangan yang akan
dikonsumsi. Menurut Puspadewi dan Briawan (2014: 215), alasan utama pemilihan
pangan adalah kandungan alami dalam pangan, kesehatan, dan harga. Sedangkan
menurut Sun (2008: 45), aspek utama dalam pemilihan pangan adalah harga, sensorik,
dan suasana hati.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data persentase berupa angka yang merupakan
hasil dari survei dan pilihan tertulis dari masing-masing responden yang mengisi
lembar angket online. Selain itu, digunakan pula deskriptif kualitatif untuk
menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, agar dapat
diperkuatl hasil dan kesimpulan yang ingin diambil.

2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah pengisian Angket onlin, yaitu
penulis melakukan survei dengan membagikan angket online kepada responden yang
merupakan mahasiswa PPKU IPB, sebanyak 200 pelajar. Kemudian responden akan
menjawab beberapa pertanyaan dari penulis yang bertujuan mengumpulkan data
survei.

F. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil

Mahasiswa PPKU lebih memilih nasi dan mie sebagai makanan poko
sumber karbohidrat mereka, sedangkan jumlah mahasiswa yang memilih
kentang, singkong roti dan lontong ralatif sama. (lihat Diagram 1)
Diagram1 pilihan makanan mahasiswa PPKU
0.035 0.035 0.035

0.035 Nasi Soto


Nasi Goreng
Mie
0.125
Kentang
0.505
Singkong
0.23 Roti
Lontong

Gambar diagram di atas menyajikan data presentase mengenai pilihan makanan


sebagai sumber karbohidrat dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa PPKU IPB.
Salah satu pilihan makanan terbanyak yang dipilih mahasiswa yaitu nasi soto, nasi
goreng dan mie. Dengan presentase nasi soto sebesar 50.5%, nasi goreng sebesar 23%
dan mie 12.5%.

Diagram 2 Hal yang mempengaruhi pemilihan makanan mahasiswa

Rasa atau kesukaan


Suasana Hati
Pengondisian berat badan
gizi alami
harga

Hal yang mempengaruhi pemilihan makanan mahasiswa disajikan dalam diagram


diatas. Berdasarkan diagram tersebut, rasa atau kesukaan merupakan faktor terbesar
dalam memengaruhi pemilihan makanan mahasiswa dengan presentase 52.5%. Faktor
lain yang memengaruhi pilihan mahasiswa yaitu suasana hati dengan presentase
35.5%.

2. Pembahasan

Makanan yang lebih diminati mahasiswa PPKU sebagai sumber karbohidrat di


Tedung

Survey yang telah dilaksanakan kepada 200 mahasiwa menunjukkan bahwa


mahasiswa PPKU lebih berminat pada nasi soto dengna persentase 50,5 % disusul oleh
nasi goreng dengan persentase 23% dan mie dengan persentase 12,5%. data tersebut
menunjukkan bahwa mahasiswa PPKU memilih makanan yang memang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya dan tersampaikannya informasi tentang
diversifikasi makanan tidak memiliki pengaruh yang spesifik. Berdasarkan pada
Damayanti et al (2010) , kebiasaan makan anak sekolah dipengaruhi kuat oleh
pengajaran kebiasaan ibu, khususnya makanan yang disediakan saat sarapan, bekal,
dan sayuran yang setiap harinya disajikan untuk makanan anak mereka serta jajanan
yang mereka belikan. Hal tersebut membuktikan bahwa makanan yang mereka pilih
sangat dipengaruhi oleh pengajaran orang tua mereka.

Dari segi penjuualan makanan tersebut membuktikan bahwa dara tentang


konsumsi beras yangn tinggi memang benar, karena menurut Chirwa dan Matia dalam
Kontѐ et al (2019) bahwa penjualan adalah keluaran barang yang keluar di pasar.

Alasan pemilihan sumber karbohidrat mahasiswa PPKU di Tedung

Mengidentifikasi aspek alasan dibalik pemilihan sumber karbohidrat


mahasiswa PPKU yang membeli makanan di Tenda Ungu(tedung) dilakukan dengan
pengisian kuisioner. Alasan utama pemilihan sumber karbohidrat yang dilakukan
subyek adalah faktor rasa atau kesukaan (52,5%),faktor suasana hati (35,5%) dan 12%
dari subyek memilih sumber karbohidrat karena faktor pengondisian berat badan dan
gizi alami dari makanan. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar mahasiswa PPKU
belum sadar akan pentingnya memilih makanan yang memiliki kandungan gizi yang
baik bagi tubuh. Padahal memilih makanan yang bergizi merupakan hal yang sangat
penting bagi mahasisiwa, karena mahasiswa berada dalam masa pertumbuhan sehingga
pemenuhan zat gizi seharusnya menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa.
Apalagi mahasiswa melakukan aktifitas yang padat dan tubuh memerlukan asupan gizi
yang cukup untuk mengganti kalori dan zat gizi yang digunakan untuk beraktifitas.

Hasil dari penelitian kami berbeda dengan hasil penelitian Puspadewi dan
Briawan (2014: 215). Menurut hasil penelitian Puspadewi dan Briawan (2014: 215),
dari 120 subyek yang menanggapi 36 pernyataan terkait alasan dalam pemilihan
pangan menggunakan FCQ (Food Choice Questionnaire) yang dikembangkan oleh
Steptoe dan Pollard(1995), serta telah disesuaikan oleh Sun (2008), alasan utama
dalam pemilihan pangan yang dilakukan subyek adalah kandungan alami dalam
pangan (skor 6,25+-0,69), kesehatan (skor 6,15+-0,68), dan harga (skor 5,79+-1,03).

Hasil penelitian kami juga memiliki hasil yang berbeda dengan hasil penelitian
Sun (2008: 45) pada mahasiswa di salah satu universitas di Taipei, Taiwan. Alasan
utama pemilihan pangan mahasiswa di Taipai adalah harga (skor 5,62+-
1,08),sensorik (skor 5,59+-0,88), suasana hati (skor 5,47+-0,88), kesehatan (skor
5,45+-0,94), kandungan alami pangan (skor 5,15+-0,99), dan alasan terendah berupa
alasan pengendalian berat badan (skor 5,09+-1,23).

G. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang telah dibuat oleh peneliti adalah:
1. Sebagian besar mahasiswa PPKU masih mengikuti kebiasaan makan masyarakat
Indonesia memilih nasi sebagai makanan sumber karbohidrat utama.
2. Diversifikasi pangan belum berkembang dengan baik yang ditunjukkan dengan
pilihan makanan yang sama dengan jumlah besar.
3. Alasan rasa dan kesukaan adalah alasan utama mahasiswa PPKU membeli makanan
dari pada mementingkan alasan gizi makanan.
4. Usaha penjualan makanan nasi dan mie memiliki peluang berhasil lebih besar
daripada jenis makanan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sumastuti E. 2011. Prospek pengembangan agribisnis dalam mewujudkan ketahanan


pangan. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan[internet]. [diunduh 2019 april
1]; 4(2): 154-161.doi.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak/article/view/4650/3862.

Bakos IM, Godor KA. 2016. The main correlations of the hungarian’s health status
and food consumption. Visegrad Journal on Bioeconomy and
Sustainable Development[internet]. [diunduh 2019 april 1]; 5(2): 42-
47.doi: 10.1515/vbjsd-2016-0008.
https://content.sciendo.com/view/journals/vjbsd/5/2/article-p42.xml.

Konte MS, Ayuya OI, Gathungu E. 2019. Effect of entrepreneurial behaviour on farm
performance among small scale farmers: Case of Niono Zone, Mali.
Advances in Agricultural Science[internet]. [diunduh 2019 april 1];
7(1): 24-39.doi.
http://aaasjournal.org/submission/index.php/aaas/article/view/116.

Damayanthi E, Dwiriani CM, Kustiyah L, Briawan D. 2010. Food habit among


elementary school children in urban Bogor. Jurnal Gizi dan
Pangan[internet]. [diunduh 2019 april 1]; 5(3): 158-163.doi:
10.25182/jpg.2010.5.3.158-163.
http://journal.ipb.av.id/index.php/jgizipangan/article/view/4564/3064.
Anwar K, Hardiansyah. 2014. Konsumsi pangan dan gizi serta skor pola pangan
harapan pada dewasa usia 19-49 tahun di Indonesia. Jurnal Gizi dan
Pangan[internet]. [diunduh 2019 april 3]; 9(1): 51-58.doi: 10.52182

Panuju R, Trisasongko B. 2013. The dynamics of rice production in Indonesia 1961-


2009. Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences[intenet].
[diunduh 2019 april 3]; 12(1): 27-37.doi:10.1016/jssas.2012.05.002.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1658077X12000136
?via%3Dihub

Senja AMMP. 2017 Des 23. Tujuh kuliner paling populer di tahun 2017. Kompas .
Terpopuler.
http://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2017/12/23/
113200527/7-kuliner-paling-populer-di-tahun-2017.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2018 Apr 04 . Rata-rata konsumsi per kapita seminggu
beberapa bahan makanan penting 2007-2017.
https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/950/rata-rata-konsumsi-
per-kapita-seminggu-beberapa-macam-bahan-makanan-penting-2007-
2017.html.

Siregar NS. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan[internet]. [diunduh 2019


Apr 15]; 13(2): 38-44.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/view/6094/5399.

Korlena, Subanu LP, Subagyo p. 2013. Peranserta masyarakat dalam pengelolaan


lingkungan permukiman di kelurahan 5 Ulu Palembang. Manusia dan
Lingkungan[internet]. [diunduh 2019 Apr 14]; 10(2): 83-93.doi:
10.22146/jml.18606.
https://www.neliti.com/id/publications/115216/peranserta-masyarakat-
dalam-pengelolaan-lingkungan-permukiman-di-kelurahan-5-ulu.

Nazam M, Putu CA. 2016. System analysis to provide the achievement of two million tons
surplus of rice production through 2014 in Nusa Tenggara Barat. Agricultural
socio-Economics journal[internet].[ diunduh 2019 Apr 13];16(1):38-44.doi.
https://agrise.ub.ac.id/index.php/agrise/article/download/191/200.

Anda mungkin juga menyukai