Anda di halaman 1dari 10

RISIKO PERBANKAN

Anna Fariyanti
Departemen Agribisnis
FEM IPB
RISIKO YANG DIHADAPI BANK

1. RISKO KREDIT

2. RISIKO LIKUIDITAS

3. RISIKO SUKU BUNGA

4. RISIKO NILAI TUKAR

5. RISIKO PASAR

6. RISIKO SOLVENCY
RISIKO KREDIT
• Risiko kredit muncul dari ketidakmampuan
nasabah debitur membayar bunga atau pokok
pinjaman
• Tunggakan kredit
• Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan debitur
menunggak atau lancar membayar kredit?
a) Lingkungan internal (karakteristik personal :
kejujuran, pendidikan, umur, jumlah anggota
rumahtangga, agunan etc)
b) Lingkungan usaha (modal, skala usaha,
keuntungan, aset, etc)
c) Lingkungan eksternal (kebijakan pemerintah, suku
bunga, harga input, harga output)
RISIKO LIKUIDITAS

• risiko likuiditas merupakan risiko terbesar karena


likuiditas merupakan “darah” bagi bank

•Meskipun suatu bank masih dapat membayar


seluruh hutangnya (solvabel), tetapi
ketidakmampuan menyediakan dana jangka pendek
untuk melayani kewajiban jangka pendek dapat
menyebabkan kegagalan bank.
RISIKO SUKU BUNGA

• Dinamisme tingkat suku bunga menyebabkan


bank menghadapi risiko interest rate.

• Bank yang memberikan kredit dengan suku


bunga tetap akan menghadapi risiko dari suku
bunga dana yang tidak fixed (floating). Jika
berkembang naik setiap saat, sedangkan suku
bungan kredit tidak dapat dinaikkan seketika

• Pasar kredit : Permintaan dan penawaran kredit


RISIKO PASAR

• Risiko pasar terjadi jika harga pasar penanaman


uang dalam portofolio sekuritas turun pada suatu
saat, sehingga nilai portofolio investasi bank
yang harus didasarkan pada harga pasar
menurun juga, dan menurunkan nilai aset
keseluruhan.

• Akibatnya harga saham bank bersangkutan juga


turun.
RISIKO NILAI TUKAR

• Risiko nilai tukar berasal dari perubahan nilai tukar


atau kurs rupiah terhadap valuta asing.

• risiko mismatch dari aktivitas internasional suatu


bank, karena mempunyai pinjaman dan utang
dana dalam valuta asing, sedangkan perlakuan
akuntingnya didasarkan pada rupiah.
RISIKO SOLVENCY

• Kesanggupan melunasi hutang

• Risiko solvensi adalah risiko jangka panjang


yang terjadi jika, modal yang dipunyai bank tidak
dapat menutup seluruh kerugian yang terjadi
dari semua risiko di atas
PENGELOLAAN RISIKO PADA BANK

• Perbankan sebagai lembaga intermediasi dan lembaga


finansial lainnya, menggunakan dana simpanan
masyarakat sebagai utang untuk memberikan kredit.

• Berbeda dengan perusahaan sektor riil, bank


menggunakan other people’s money untuk usahanya.

• Karena itu sifat usahanya yang berdasarkan kepercayaan


para penyimpan, dengan modal ekuitas yang relatif kecil,

• Oleh sebab itu risiko usahanya lebih besar dari


perusahaan sektor riil yang rasio modalnya lebih besar.
1. pelaksanaan identifikasi
2. Pengukuran
3. monitoring dan kontrol risiko secara jelas.

• harus terbentuk suatu budaya berupa komitmen


dari seluruh jajaran dalam organisasi bahwa
manajemen risiko memang suatu kebutuhan
pokok seperti halnya makan dan minum.
• adanya sistem informasi yang baik
• VALUE AT RISK (VAR)
• PELAPORAN PENGELOLAAN RISIKO

Anda mungkin juga menyukai