RISIKO LIKUIDITAS
Untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Risiko
Dosen: Rama Gita Suci, SE., M.Ak
OLEH:
1. ANNISA MAULIDA (170301119)
2. MELA AROMA SARI (170301134)
3. R. NADILA DM (170301145)
4. RIMA SARI RAMADHANI (170301155)
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Risiko
Likuiditas” .Yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko.Makalah
ini berisi tentang gambaran umum tentang risiko likuiditas, sebab-sebab dan solusi untuk
mengatasinya. Yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi kita semua saat masuk kedalam
dunia kerja.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasa, atau pun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang. Penyusun mengharapkan semoga dari
makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apa pengertian risiko likuiditas dan sebab-sebab terjadinya risiko
likuidiras
2) Untuk mengetahui apa saja kategori risiko likuiditas dari segi perbankam
3) Untuk mengetahui apa pengaruh risiko likuiditas dan nilai saham serta reaksi investor
4) Untuk mengetahui apa pengaruh risiko likuditas dan ratio keuangan
5) Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk mengatasi risiko likuditas
BAB II
PEMBAHASAN
Current Liabilities
Keterangan :
Current Assets = Aset Lancar
Current liabilitas = Utang Lancar
Contoh Soal 1.
Hitunglah Current Ratio (CR) , dan Solvabilitas Ratio (SR) berdasarkan data
pada Rolland Manufacturing Company dibawah ini.
ROLAND MANUFACTURING COMPANY
Balance Sheet, 31th Dec 2007
Assets
Current Assets :
Cash............................................................................................................................... $ 600
Account Receivable........................................................................................................ 1.000
Inventory........…….......................….............................................................................. 1.200
Total Current Assets................ ......................................................................... 2.800
Noncurrent Assets :
Land ………………………………………………………………………………….$ 1.200
Building and Machinery ……………………………………………………………….4.000
Total Noncurrent Assets ………………………………………………………5.200
Total Assets………………………………………………………………….. .8.000
Liabilities and Shareholders's Equity
Current Liabilities :
Account Payable ………………………………………………………………….…….1.300
Income Taxes Payable…………………………………………………………..……….. 600
Other Short-term Payable ………………………………………………………………1.100
Total Current Liabilities…………………………………………….………… 3.000
Noncurrent Liabilities:
Bonds Payable……………………………………………………………………..….. 2.500
Total Liabilities……………………………………………………….……… 5.500
Shareholder's Equity:
Commont Stock ………………………………………………………………………….900
Retained Earning ……………………………………………………………………….1.600
Total Shareholder's Equity ……………………………………………………2.500
Total Liabities and Shareholder's Equity ……………………………………..8.000
ROLAND MANUFACTURING
Income Statement, 31th Dec2007
Sales $ 25.600
Cost of goods Sold $ 15.000
Depreciation 9.000
Interest 400
$ 24.400
Earning Before Tax 1.200
Tax 40% 480
Earning After Ta 720
Jawab
Berdasarkan data di atas maka kita selanjutnya dapat menghitung Current ratio (CR), dan
Quick ratio (QR).
Rumus Current ratio dan hasil hitungannya:
Current Assets
= $ 2.800 = 0,93 = 93 %
Current Liabilities
$. 3000
Rumus quick ratio (acit tert ratio) dan hasil hitungannya adalah :
Current Liabilities
$3.000
Catatan :
Untuk menghitung persen maka hasil tersebut harus dikalikan dengan 100, contohnya 0,53 x
100 = 53%
Contoh soal 2
Berdasarkan data di bawa ini maka hitunglah current ratio dan ratio Solvabilitas.
PERUSAHAAN X
Balance sheet
December, 31, 1987 (dalam ribuan Rp)
Current Assets
Cash 25.400
Account Receivable 102.000
Less allowance for bad debt (6.000) 96.000
Notes Receivable 5.000
Merchandise Inventory :
Finished goods 32.000
Work in process 45.200
Raw materials * 21.000 98.200
Prepaid expenses 8.500
Total Current Assets 233.100
Fixed Assets
Land 220.000
Building 335.000
Less acumulated Depreciation v (87.500) 247.500
Merchandise and equipment 245.000
Less accumulate Depreciation 68.500 176.500
Total Fixed Assets 644.000
Intangible Assets
Goodwill 26.000
Patents 24.000
Total Intangible Assets 50.000
Total Assets 927.000
Owners Equity
Common Stock (7600 shares at 25) 190.000
Common Stock (1000*shares at 25) 25.000
Retained Earnings 243.000
Total Owners Equity 458.200
Total Liabilities and Owners Equity 927.100
Jawab
Berdasarkan data di atas selanjutnya kita dapat menghitung Current ratio dan rasio
Solvabilitas
Rumus current ratio adalah
Current Assets
Current Liabilities
Untuk persoalan financial distress secara kajian umum ada 4 kategori penggolongan
yang bisa kita buat, yaitu,
a. Pertama, financial distress kategori A atau sangat tinggi dan benar-benar
membahayakan. Kategori ini memungkinkan perusahaan dinyatakan untuk berada
di posisi bangkrut atau pailit. Pada kategori ini memungkinkan pihak perusahaan
melaporkan ke pihak terkait seperti pengadilan bahwa perusahaan telah berada di
dalam posisi bankruptcy( pailit). Dab menyerahkan berbagai urusan untuk
ditangani oleh pihak luar perusahaan.
b. Kedua, financial distress kategori B atau tinggi dan dianggap berbahaya. Pada
posisi ini perusahaan harus memikirkan berbagai solusi realistis dalam
menyelamatkan berbagai aset yang dimiliki, seperti sumber-sumber aset yang ingin
dijual dan tidak dijual/dipertahankan. Termasuk memikirkan berbagai dampak jika
dilaksanakan keputusan merger (penggabungan) dan akuisisi (pengambilalihan).
Salah satu dampak yanh sangat nyata terlihat pada posisi ini adalah perusahaan
mulai melakukan PHK (pemutusan Hubungan Kerja) dan pensiunan dini pada
beberapa karyawannya yang dianggap tidak layak (infeasible) lagi untuk
dipertahankan.
c. Ketiga, financial distress kategori C atau sedang, dan ini dianggap perusahaan
masih mampu / bisa menyelamatkan diri dengan tindakan tambahan dana yang
bersumber dari internal dan eksternal. Namun disini perusahaan sudah harus
melakukan perombakan berbagai kebijakan dan konsep manajemen yang
diterapkan selama ini, bahkan jika perlu melakukan perekrutan tenaga ahli baru
yang memiliki kompetensi yang tinggi untuk ditempatkan di posisi posisi strategis
yang bertugas mengendalikan dan menyelamatkan perusahaan, termasuk target
dalam menggenjot perolehan laba kembali. dimana salah satu tugas manajer baru
tersebut adalah jika perolehan laba telah kembali diperoleh maka jika perusahaan
pernah melakukan keputusan penjualan saham maka memungkinkan dana
Keuntungan yang diperoleh tersebut dialokasikan sebagian untuk membeli kembali
saham yang telah dijual kepada publik atau yang dikenal dengan istilah stock
repuechase atau buy back. Keputusan untuk membeli kembali saham yang sudah
dijual ke pasaran mengandung berbagai arti bagi suatu perusahaan, antara lain:
1) Perusahaan memiliki kembali selain yang sudah diedarkan di pasaran
2) Perusahaan telah memberi sinyal positif ke pasaran, bahwa memiliki
kemampuan finansial yang cukup
3) Diharapkan dengan membeli saham, earning per share akan mengalami
kenaikan
4) Dengan terjadinya peningkatan Earnings Pershare (EPS) diharapkan market
price pershare juga akan mengalami kenaikan
d. Keempat, financial kategori D atau rendah. Pada kategori ini perusahaan dianggap
hanya mengalami fluktuasi financial temporer yang disebabkan oleh berbagai
kondisi eksternal dan internal, termasuk lahirnya dan dilaksanakannya keputusan
yang kurang begitu Tepat. Dan ini umumnya bersifat jangka pendek, sehingga
kondisi ini bisa cepat diatasi, seperti dengan mengeluarkan financial reserve
(cadangan keuangan) yang dimiliki, atau mengambil dari sumber-sumber dana
yang selama ini memang dialokasikan untuk mengatasi persoalan persoalan seperti
itu titik bahkan biasanya jika ini terjadi pada anak perusahaan( subsidiaries
company) maka itu bisa diselesaikan secara tepat tanpa harus ada penanganan
serius dari pihak manajemen kantor pusat (head office management) .
Keputusan menyelesaikan financial distress juga bisa dilakukan dengan menjual
aplikasi atau menerbitkan saham baru, meminjam ke perbankan atau menerbitkan right
issue, right issue adalah penjualan saham terbatas yang hanya dikhususkan kepada
pemilik saham lama saja dengan tujuan menghindari masuknya pemilik saham baru.
TA = FA + CA
Dimana:
TA = Total Asset (Total Aktiva)
FA = Fixed Assets (Aset Tetap)
CA = Current Assets (Aset Lancar)
Adapun rumus untuk menghitung tingkat keuntungan berdasarkan aktiva dapat kita
pergunakan rumus dibawah ini
.
Tkba = Pjl x 100%
TA
Dimana:
Tkba = Tingkat Keuntungan berdasarkan aktiva
Balancesheet
PT Sepatu Alam Jaya
December 2011
Assets Liabilities
Total Current Assets Rp. 520.000.000,00 Total Current Liabilities Rp. 340.000.000,00
Lebih jauh diinfokan bahwa dari jumlah tersebut Rp. 52.000.000,00 adalah aktiva likuid.
Sehingga berdasarkan data di atas diminta untuk
a. Menghitung perputaran aktiva perusahaan
b. Tingkat keuntungan berdasarkan jumlah aktiva yang dimiliki.
c.
Jawaban:
a. Menghitung perputaran aktiva perusahaan
TA = FA + CA
TA = 1.250.000.000 + 520.000.000
TA = 1.770.000.000
Selanjutnya dapat dihitung perputaran aktiva perusahaan sebagai berikut
PA = 2.430.000.000,-
1.770.000.000.-
PA = 1,37X
b. Tingkat keuntungan berdasarkan jumlah aktiva yang dimiliki.
Tkba = Pjl X 100%
TA
Tkba = 2.430.000.000,- X 100%
1.770.000.000,-
Tkba = 137%
Contoh soal
Apabila kondisi penjualan terjadi peningkatan menjadi Rp. 3.100.000.000,- atau terjadi
penurunan Rp. 2.100.000.000,-. Maka hitunglah perputaran aktiva dan tingkat
keuntungan berdasarkan aktiva pada PT Sepatu Alam Jaya tersebut.
Jawaban
Pada kondisi terjadi peningkatan sebesar Rp. 3.100.000.000,-
Menghitung perputaran aktiva perusahaan.
TA = FA + CA
TA = 1.770.000.000
PA = 3.100.000.000,-
1.770.000.000,-
PA = 1,75X
TA
Tkba = 3.100.000.000,-
1.770.000.000,-
Tkba = 175%
TA = FA + CA
TA = 1.250.000.000 + 520.000.000
TA = 1.770.000.000
PA = 2.100.000.000,-
1.770.000.000,-
PA = 1,18x
TA
Tkba = 2.100.000.000,- X 100%
1. 770.000.000,-
Tkba = 118%
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi penjualan maka semakin tinggi
tingkat perputaran bulan dengan tingkat keuntungan berdasarkan jumlah aktiva yang
akan dimiliki oleh perusahaan PT Sepatu Alam Jaya. Sehingga dengan begitu sebaliknya
pihak manajer perusahaan melakukan berbagai terobosan yang memanfaatkan berbagai
sumber daya yang dimiliki, termasuk mampu mengendalikan utang dengan baik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap jenis usaha pasti memiliki berbagai jenis resiko. . Salah satu resiko yang dihadapi
oleh dunia perbankan adalah jenis resiko likuiditas. Resiko ini mengharuskan bank untuk bisa
mengelola aset-asetnya dan mengontrol jumlah asset yang likuid guna memenuhi kewajiban
bank, dalam menghadapi resiko likuiditaas bank memiliki manajemen tersendiri, proses
manajemen resiko likuiditas yang baik bank harus dimulai dari tahapan mengukur likuiditas
sampai dengan tahap mitigasi serta diakhiri dengan berbagai strategi guna mengelola likuiditas
pada bank islam.
Manajemen resiko likuiditas sangat diperlukan bagi keberlangsungan sebuah bank,
kurangnya likuiditas pada bank tentu akan menggagu stabilitas kas pada sebuah bank, akan tetapi
likuiditas yang berlebihan juga tidak baik bagi sebuah bank, karena dengan banyaknya asset yang
dicadangkan maka akan mengurangi profitabilitas bank tersebut. Maka dengan manajemen resiko
likuiditas bank akan bisa memenuhi kewajibannya tanpa harus mencadangkan banyak aseetnya,
sehingga profitabilitas bank bisa tetap terjaga.
Daftar Pustaka
Irham Fahmi, S.E.,Msi. 2016. Manajemen Risiko (Teori, Kasus, dan Solusi).Bandung:
Alfabeta