Anda di halaman 1dari 12

BAB 15.

ASURANSI
KARAKTERISTIK ASURANSI
Perusahaan asuransi menggunakan the law of large
numbers sebagai dasar operasi mereka. Hukum
tersebut.
Semakin banyak eksposur atau risiko yang serupa,
semakin kecil penyimpangan kerugian yang terjadi dari
kerugian yang diperkirakan.
Sebagai contoh, untuk individu, risiko atau
ketidakpastian yang berkaitan dengan kematian sangat
tinggi. Tetapi jika eksposur atau risiko kematian tersebut
dikumpulkan oleh perusahaan asuransi, risiko kematian
tersebut menjadi lebih mudah dan lebih akurat untuk
dihitung. Jika eksposur atau risiko kematian yang
dikumpulkan mencapai 500.000, maka kematian yang
sesungguhnya akan menyimpang dari yang diperkirakan
tidak lebih dari 1%  akurasi meningkat
Ada dua masalah yang inheren dalam kontrak
asuransi, yaitu problem moral hazard dan
adverse selection.
Moral hazard adalah perilaku yang tidak berhati-
hati (ceroboh). Asuransi cenderung mendorong
terjadinya perilaku moral hazard. Sebagai
contoh, misalkan saya adalah seorang yang
sangat berhati-hati dalam menjalankan mobil
saya di jalanan. Kemudian saya membeli
asuransi kecelakaan mobil. Setelah membeli
asuransi, saya akan merasa bahwa ada yang
melindungi saya jika terjadi kecelakaan. Karena
itu saya menjadi tidak berhati-hati lagi. Perilaku
saya menjadi lebih ceroboh.
Problem adverse selection bisa digambarkan
sebagai berikut ini. Siapa yang cenderung
membeli asuransi, orang yang perilakuknya
ceroboh atau yang perilakunya berhati-hati?
Kecenderungannya adalah mereka yang
perilakunya ceroboh akan membeli asuransi,
karena dia merasa membutuhkan perlindungan
untuk perilakunya yang ceroboh. Orang yang
berhati-hati akan lebih berhati-hati pula dalam
membeli asuransi, karena kebutuhan akan
perlindungan (asuransi) tidak sebesar
kebutuhan dari orang yang tidak berhati-hati.
Perusahaan asuransi akan dirugikan oleh kedua
perilaku tersebut
RISIKO YANG BISA
DIASURANSIKAN
Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan
Diukur
Risiko Yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak
Kerugian Harus Terjadi Karena
Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan
Kerugian Tidak Diakibatkan Oleh Bencana
Kerugian Yang Besar
Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu
Tinggi
Tabel 1. Contoh Risiko Yang Layak Diasuransikan
Persyaratan Risiko Risiko Risiko Disability
Kebanjiran Topan (Tidak bisa bekerja
lagi)
Jumlah yang banyak Ya Ya Ya
Kecelakaan atau Tidak disengaja Ya Ya Barangkali
Bisa ditentukan dan diukur Ya Ya Barangkali
Bukan bersifat bencana Tidak Barangkali Ya
Kerugian besar Ya Ya Barangkali
Probabilitas tidak terlalu tinggi Barangkali Ya Barangkali
Tabel 2. Contoh Risiko Yang Tidak Layak
Diasuransikan Dengan Alasannya

Risiko Alasan Ketidaklayakan Untuk diasuransikan


Risiko Bersifat cathastrophic. Jika terjadi depresi,
kerugian semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi
bisnis akan membayar pertanggungan yang terlalu
selama tinggi. Disamping itu, pada kondisi depresi
periode semua membeli asuransi. Pada kondisi baik,
depresi tidak ada yang membeli asuransi. Perusahaan
asuransi tidak bisa menyeimbangkan rugi pada
depresi dan laba pada kondisi ekonomi baik.
Perusahaan asuransi akan selalu rugi.
Risiko Alasan Ketidaklayakan Untuk diasuransikan

Kerugian Sulit ditentukan dan diukur besarnya kerugian


karena karena peristiwa tersebut. Karena sulit,
informasi problem moral hazard bisa muncul. Perusahaan
rahasia bisa mengaku-aku bahwa informasi penting
bocor ke bocor, padahal tidak ada kejadian seperti itu.
pesaing
Kerugian Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi
Perdagang bursa saham bisa berubah dengan sangat cepat.
an di Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi
Bursa jelek maka bursa saham semuanya mengalami
Saham kerugian. Jika kondisi ekonomi baik, bursa
baik, tidak ada yang beli asuransi.
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
Principle of Indemnity
Principle of Insurable Interest
Principle of Subrogation
Principle of Utmost Good Faith
INDUSTRI ASURANSI
Asuransi Personal dan Asuransi Properti
dan Kecelakaan
Asuransi Sukarela dan Wajib
Asuransi Publik dan Swasta
Reasuransi
Tabel 3. Perkembangan Asuransi Di Indonesia (1996-2000)
Market Structure 1996 1997 1998 1999 2000
Number of Registered Insurers : 164 178 180 178 175
Life Insurers 56 62 62 62 61
General Insurers 98 106 108 107 105
Professional Reinsurers 5 5 5 4 4
Social Insurer & Jamsostek 2 2 2 2 2
Civil Servant & Armed Forces 3 3 3 3 3
Insurance and Reinsurance
78 75 77 83 96
Brokers
Loss Adjuster 21 22 22 23 23
Actuarial Consultants 18 18 18 18 18

Insurance Development :
Per Capita Expenditure (Rp)** 44,564 53,247 74,114 69,099 81,914
Total Industry Asset (Million) 22.263.600 32.009.300 25.346.400 38,160,700 41,611,660
FUNGSI YANG DILAKUKAN
OLEH PERUSAHAAN ASURANSI
Produksi
Underwriting
Penentuan Premi
Manajemen Klaim
Investasi
Fungsi Lainnya

Anda mungkin juga menyukai