Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Saifulloh

Jawaban Pertanyaan Bab 13 Manajemen Risiko


1. Pengendalian risiko merupakan suatu tindakan perusahaan setelah dilakukan identifikasi,
pengukuran, dan koreksi atas semua kejadian yang berpotensi menghasilkan kerugian dalam
rangka memastikan bahwa tujuan dan rencana perusahaan dapat terlaksana dengan baik.
Pengendalian risiko ini dilakukan dengan tujuan mengurangi probabilitas munculnya kejadian
dan/atau mengurangi tingkat keseriusan (severity). Dengan begitu, jika pengendalian risiko
tinggi, maka probabilitas munculnya kejadian dan/atau severity-nya kecil, sehingga
perusahaan hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk membayar premi asuransi atau bahkan
tidak perlu menggunakan asuransi dan pendanaan risiko pun menurun.
Contoh: Perusahaan X merupakan perusahaan angkutan umum yang memiliki 50 kendaraan,
50 sopir utama dan 20 sopir cadangan. Perusahaan tersebut selalu memastikan apakah
kendaraan siap dan layak digunakan dan sopir siap untuk berkendara sebelum operasi
dilaksanakan. Perusahaan X bekerja sama dengan perusahaan asuransi Z, namun karena
perusahaan X telah melakukan pengendalian risiko dengan baik, maka risiko terjadinya
kecelakaan pun kecil sehingga biaya premi yang dibayarkan relatif rendah. Dengan begitu,
dana untuk membiayai risiko tidak besar.
2. Teori domino menjelaskan bahwa munculnya kecelakaan bisa dilihat sebagai urutan lima tahap
domino sebagai berikut.
a. Lingkungan sosial dan factor bawaan yang menyebabkan perilaku tertentu.
b. Personal fault (Kesalahan individu).
c. Tindakan yang berbahaya atau kondisi fisik yang berbahaya.
d. Kecelakaan.
e. Cedera.
Jika satu kartu domino terjatuh, maka akan mendorong kartu kedua jatuh dan seterusnya
hingga kartu domino terakhir terjatuh.
Contoh: Saat SMA dulu, saya biasa pulang tepat setelah kbm selesai atau waktu masih sore
hari, sehingga jika saya pulang melewati waktu itu seperti waktu menjelang maghrib, saya
merasa ingin cepat sampai di rumah dan menambah kecepatan berkendara saya. Suatu hari,
ada kegiatan yang menyebabkan saya pulang saat menjelang maghrib. Otomatis saya memacu
kendaraan saya dengan cepat dan saat hampir tiba di suatu perempatan, saya melakukan
kesalahan yaitu tidak menurunkan kecepatan kendaraan saya. Dan tiba-tiba ada orang
bersepeda menyeberang ketika saya sudah sangat dekat dengan perempatan itu. Alhasil, saya
menabrak pesepeda tersebut dan baik saya maupun pesepeda itu mengalami cedera yang cukup
serius.
3. Beberapa alternatif pendanaan risiko diantaranya:
a. Dana Cadangan
Dana cadangan merupakan pengalokasian atau penyisihan dana tertentu (dapat dari
keuntungan perusahaan atau yang lain) secara periodik dengan tujuan untuk pembiayaan
kerugian yang mungkin.
Kelebihan
- Mudah cair dan bisa diambil kapan saja.
- Terhindar dari hutang.
Kekurangan
- Bisa saja dikorupsi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab karena tidak ada jaminan
keamanan.
b. Self-Insurance
Self-insurance dilakukan dengan cara menyisingkan atau membayarkan sejumlah dana
tertentu (berdasarkan hasil perhitungan) kepada pihak didalam perusahaan yang ditugaskan
untuk mengelola risiko.
Kelebihan
- Anggaran premi lebih rendah karena tidak ada unsur biaya komisi dan profit
- Bila kejadian tidak terjadi maka tidak menimbulkan biaya tambahan.
Kekurangan
- Jumlah eksposurnya harus tinggi
c. Captive Insurance
Perusahaan mendirikan anak perusahaan asuransi yang menjadi bagian dari perusahaan
sehingga risiko dalam perusahaan bisa diasuransikan ke anak perusahaan tersebut.
Kelebihan
- Pajak yang dibayarkan lebih kecil karena merupakan bagian dari perusahaan.
- Kontrak asuransi menjadi lebih fleksibel karena praktis berurusan dengan internal.
- Premi yang dibayarkan bisa lebih rendah dibanding dengan perusahaan asuransi lain.
Kekurangan
- Membutuhkan tenaga kerja baru, sehingga menambah biaya.
- Manajer captive insurance seringkali merangkap sebagai manajer risiko perusahaan
sehingga beban yang ditanggung mungkin saja berlebihan dan menyebabkan
manajemen risiko kurang optimal.
4. Untuk risiko-risiko berikut ini, alternatif manajemen risiko yang lebih baik yaitu:
a. Transfer risiko untuk individu yang menghadapi kecelakaan mobil. Biaya yang
dikeluarkan karena kecelakaan mobil terlalu besar untuk ditanggung individu, sehingga
lebih baik jika individu mentransfer risiko tersebut ke pihak yang lebih mampu untuk
menghadapi risiko tersebut seperti menggunakan jasa perusahaan asuransi.
b. Hedging untuk importir Indonesia yang harus membayar $1 juta tiga bulan
mendatang. Dalam hal ini, perubahan kurs mata uang asing terhadap rupiah dapat
menimbulkan kerugian yang besar bagi importir tersebut. Pada kondisi ini importir yang
melakukan hedging dengan kepemilikan atau opsi membeli dollar dimasa depan akan
sangat tertolong mengingat sesuai dengan perjanjian forward atau future yang
bersangkutan tidak harus membeli pada kurs yang akan datang tetapi berdasarkan
kesepakatan yang berlaku dalam kontrak.
c. Diversifikasi untuk manajer investasi yang menghadapi risiko perubahan harga
sekuritas dalam portofolionya. Ketika berinvestasi saham, harga sekuritas sangat sering
berubah. Perubahan tersebut bisa saja menguntungkan, namun bisa juga merugikan. Oleh
karena itu, manajer investasi sebaiknya menyebar eksposur dengan membeli saham dari
perusahaan yang berbeda yang memiliki prospek cerah ke depannya. Dengan begitu, jika
salah satu sekuritas menyebabkan kerugian pada portofolio, maka ada sekuritas lain yang
dapat menutupi kerugian tersebut.
d. Retensi (penahanan) untuk risiko ban bocor dengan kerangka severity/probabilitas.
Risiko ban bocor memiliki probabilitas tinggi, namun severity-nya rendah sehingga akan
lebih optimal jika rsiko tersebut ditahan.

Anda mungkin juga menyukai