Anda di halaman 1dari 28

TUGAS RUTIN

RESUME BUKU MANAJEMEN RISIKO

DOSEN PENGAMPU : KHAFI PUDDIN, SE.,M.Si

DISUSUN OLEH:
BAB 1

MANAJEMEN RISIKO

Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu
organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan
menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Manfaat Manajemen Resiko :

A. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan.
B. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang
mungkin timbul baik secara jangka pendek ataupun jangka Panjang.
C. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari
risiko
D. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian yang minimum.
E. Dengan adanya konsep manajemen resiko yang dirancang secara detail.

Tahap-Tahap Melaksanakan Manajemen Risiko


A. Identifikasi resiko
B. Mengindentifikasi bentuk-bentuk resiko
C. Menempatkan ukuran-ukuran resiko
D. Menempatkan alternative-alternatif
E. Menganalisis setiap alternative
F. Memutuskan satu alternative
G. Melaksanakan alternative yang dipilih
H. Mengontrol alternative yang dipilih tersebut
I. Mengevaluasi jalannya alternative yang dipilih

Tipe Risiko

1. Resiko murni
A. Resiko asset fisik
B. Resiko karyawan
C. Resiko legal
2. Resiko spekulatif
A. Resiko pasar
B. Resiko kredit
C. Resiko likuiditas
D. Resiko operasional

Cara Mengelola Risiko

1. Memperkecil resiko
2. Mengalihkan resiko
3. Mengontrol resiko
4. Pendanaan resiko

BAB 2

RISIKO KREDIT

Pengertian Risiko Kredit

Resiko kredit merupakan bentuk ketidakmampuan suatu perusahaan. Institusi,


lembaga maupun pribadi dalam menyelesaikan Kewajiban – kewajibannya secara tepat waktu
baik pada saat jatuh tempo maupun sesudah jatuh tempo dan itu semua sesuai dengan aturan
dan kesepakatan yang berlaku.

Risiko Kredit Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Adapun pengertian kedua bentuk risiko tersebut adalah :

A. Risiko yang bersifat jangka pendek (short term risk) adalah risiko yang disebabkan
karena ketidakmampuan suatu perusahaan memenuhi dan menyelesaikan
kewajibannya yang bersifat jangka pendek terutama kewajiban likuiditas.
B. Risiko yang bersifat langka panjang (long term risk) adalah ketidakmampuan suatu
perusahaan menyelesaikan berbagai kewajibannya yang bersifat jangka panjang,
seperti kegagalan untuk menyelesaikan utang perusahaan yang bersifat jangka
panjang dan juga kemampuan untuk menyelesaikan proyek hingga tuntas.

Peranan Credit Risk Management (CRM) dan Relationship Management (RM)

1. Credit Risk Management (CRM)

Adapun tanggung jawab pihak Credit Risk Management (CRM) meliputi:

1) Memiliki tanggung jawab utama dalam bidang mengendalikan risiko kredit.


2) Memiliki tanggung jawab mengelola dan menyelesaikan kredit yang bermasalah.
3) Memiliki tanggung jawab dalam memanajemen portofolio kredit.
4) Berfungsi dalam menetapkan suatu sistem ukuran penilaian (parameter scoring
system) serta alat anallsis yang bisa atau layak digunakan. Biasanya setiap lembaga
perbankan atau lembaga simpan pinjam menerapkan sistem risiko penilaian yang
berbeda-beda berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut dan
mereka melaksanakannya secara bertahap (step by step) dan sistematis.

2. Relationship Management (RM)

Adapun tanggung jawab dari pihak Relationship Management (RM) meliputi:

1) Pada saat menemukan adanya kredit yang bermasalah maka memindahkan


pengelolaanya ke bagian CRM untuk diselesaikan.
2) Pihak RM berfungsi dalam mempertanggung jawabkan kelanjutan bisnis /
usaha perbankan. 
3) Pihak RM saling berkordinasi dengan pihak CRM dalam memutuskan
berbagai persoalan penting, 

BAB 3

RISIKO SUKU BUNGA

Pengertian Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yang
terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan perusahaan. Adapun
pengertian risiko suku bunga menurut Mashud Ali adalah terjadi sebagai akibat dari
terdapatnya mismatched atas maturities pada Interest rate related products di sisl aktiva dan
pasiva neraca bank.

Dampak Perubahan Suku Bunga Bagi Perusahaan

Menurut Mamduh M. Hanafi perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perusahaan


menghadapi dua tipe risiko, yaitu:

A. Risiko perubahan pendapatan: pendapatan bersih (hasil investasi dikurangi biaya)


berubah yaitu berkurang dari yang diharapkan).
B. Risiko perubahan nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga, yaitu berubah
karena lebih kecil (turun nilainya).

Pengertian Risiko Carry Trade

Risiko carry trade adalah bentuk perilaku investor dalam melakukan investasi dengan
cara meminjam dana dari suatu negara yang memiliki tingkat suku bunga yang rendah dan selanjutnya
membawa dana tersebut untuk diinvestasikan atau ditanamkan pada negara yang memiliki tingkat
suku bunga tinggi, dengan harapan akan memperoleh selisih keuntungan di sana.

Faktor yang Menyebabkan Perubahan pada Suku Bunga Domestik

Ada 3 (tiga) faktor yang mampu memberi pengaruh pada suku bunga domestik suatu negara,

yaitu:
A. Kondisi ekonomi global.
B. Stabilitas ekonomi dalam negeri.
C. Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.

BAB 4

RISIKO OPERASIONAL

Pengertian Risiko Operasional

Risiko Operasional merupakan risiko yang umumnya bersumber dari masalah internal
perusahaan, dimana risiko ini terjadi disebabkan oleh lemahnya sistem kontrol manajemen
(management control system) yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan.

Bentuk – Bentuk Risiko Operasinal

Ada beberapa factor yang mempengaruhi pada terbentuknya operational risk yaitu :

A. Risiko pada computer : Hal ini terjadi di mana masuknya firus di sebabkan oleh
proteksi software yang tidak memadai.
B. Kerusakan Maintenance Pabrik : Bagi setiap perusahaan khususnya perusahaan yang
memiliki mesin yang sangat mengandalkan pada kualitas peralatannya dalam
menunjang produksi, maka biaya pada pemeliharaan, perawatan dan pergantian
pabrik bersifat rutin.
C.  Kecelakaan kerja : Kecelakaan kerja terjadi pada saat suatu perusahaan tidak
menerapkan dan memberlakukan suatu konsep keselamatan dan jaminan kerja sesuai
dengan aturan dan kebutuhan yang berlaku 
D. Kesalahan dalam pembukuan secara manual : Resiko dalam bidang pembukuan secara
manual sebenarnya terjadi karena bebepa sebab : 
 Pembukuan secara manual ditulis atau dicatak pada umumnya dikertas. 
 Jika kesalahan dalam catatan pembukuan terjadi maka pemecahan
masalahnya dilakukan secara manual. 
E. Kesalahan pembelian barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang
dibeli dapat ditukar kembali : Risiko seperti ini timbul pada saat kesepakatan dalam
setiap pembelian barang tidak diikuti dengan perjanjian bahwa barang tersebut bisa
ditukar kembali dan berbagai kesepakatan lainnya.
F. Pegawai outsourching : Penempatan pegawai menggunakan konsep ini member
pengaruh besar bagi perusahaan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. 
G. Globalisasi dalam konsep dan produk : Era globalisasi telah memberi perubahan
konsep bisnis pada perusahaan dalam sector bisnis baik financial maupun non
financial karena itu perusahaan ditutuntut untuk menerapkan konsep berbasis global. 

Biaya untuk risiko operasional

Untuk mengatasi risiko operasional suatu perusahaan harus membuat analisa yang mencakup:

A. Menghitung dan memetakan bentuk risiko yag sedang dan akan di hadapi.
B. Memperhatikan berapa biaya yang akan dialokasikan dan memutuskan pembentukan
mekanisme.
C. Memutuskan dari mana sumber dana yang dapat dialokasikan untuk mendukung
penyelesaian operasional risk.

BAB 5

RISIKO PASAR

Pengertian Risiko Pasar

Risiko Pasar Merupakan kondisi yang di alami oleh suatu perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Resiko
pasar sering di sebut juga sebagai risiko menyeluruh karena sifat umumnya adalah sifat
menyeluruh.

Bentuk - Bentuk Risiko Pasar

Risisko pasar secara umum ada 2 yaitu :

A. General market risk (risiko pasar secara umum) : Hal ini di alami oleh semua
perusahaan yang di sebabkan oleh suatu kebijakan yang di lakukan oleh lembaga
terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memeberi pengaruh bagi semua sector
bisnis.
B. Specific market risk (risiko pasar secara spesifik) : Suatu bentuk risiko yang hanya di
alami secara khusus pada satu sector atau sebahagian bisnis saja tampa bersifat
menyeluruh.

Kategori Yang Masuk General Market risk

Ada beberapa sebab yang menimbulkan general market risk yaitu : 

A. Forgein exchange risk 


B. Interest rate risk 
C. Commodity position risk 
D. Equality position risk 
E. Politic risk 

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Terjadinya Gejolak Harga Di Pasar


Menurut Masyhud Ali ada enam factor yang mempengaruhi terjadinya gejolak harga di pasar
yaitu :

A. Factor fundamental ekonomi


B. Terjadinya peristiwa besar dalam ekonomi dan politik
C. Campur tangan financial authorities
D. Perimbangan kekuatan permintaan dan penawaran
E. Likuiditas Pasar
F. Suburnya Kegiatan Arbitrige

BAB 6

RISIKO VALUTA ASING

Pengertian Valuta Asing

Risiko valuta Asing (Valas) merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi denganyang diharapkan, terutama pada saat
dikonversikan dengan mata uang dosmetik.

 Contoh : Dimisalkan pada tanggal 10 maret 2006 ; 1$ USA = Rp. 9.400,00


Pada tanggal 30 Maret 2006 ; 1$ ; USA = Rp. 9.550,00.
Maka kenaikan 1$ USA selama 20 hari adalah Rp. 150,00.

Menghindari Risiko Valuta Asing

Ada 3 cara yang ditempuh oleh suatu perbankan guna menghindari risiko akan
ketidakpastian, yaitu :

1. Accounting/ translation exposure : Melakukan Kebijakan untuk mengkoversi aktiva


dan pasiva perusahaan dalam bentuk valas yang jangka panjang ke dalam bentuk mata
uang dosmetik negara yang bersangkutan. Tujuan Accounting/ trasnlation exposure
ini untuk konsolidasi dan pelaporan.
2. Transaction exposure :Melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan dan biaya
dalam valas dalam tahun buku yang akan datang dan selanjutnya melakukan analisa
pengaruhnya terhadap laba bersih atas potensi kemungkinan timbulnya perubahan-
perubahan dalam kurs valuta asing.
3. Economic exposure ( operating/competitive exposure) : Melakukan research dan
analisa secara mendalam terhadap trend kurs valas yang terjadi pada masa yang akan
datang (future analysis), mengkajinya dalam bentuk hubungannya dengan kondisi dari
ekspor dan impor serta sebagian pada kondisi jangka panjang.

Keuntungan dan Kerugian Pergerakan Valas 

Secara umum, keuntungan dan kerugian yang berasal dai pergerakan nilai tukar mata uang
asing diperlakukan sebagai berikut :

1. Transaksi yang mengakibatkan laba atau rugi ditranslasikan pada nilai mata uang rata-
rata yang berlaku selama tahun berjalan
2. Aktiva dan kewajiban dalam neraca penutupan ditranslasikan pada nilai tukar yang
berlalu pada tanggal penutuppan laporan.
3. Aktiva bersih pada neraca awal dinyatakan kembali dengan nilai tukar pada saaat
penutupan, yaitu selisih dari tahun sebelumnya akan dimasukkan dalam cadangan
4. Perbedaan nilai tukar atas pinjaman dalam bentuk mata uang asing yang secara
langsung dinaikkan atau untu memberikan pembendung terhadap aktiva tetap diluar
negeri akan dimasukkan dalam cadangan dan akan di offset terhadap perbedaan nilai
tukar atas aktiva tersebut
5. Semua keuntungan dan kerugian lainnya telah dimasukkan dalam laporan laba rugi.
BAB 7

RISIKO PERBANKAN

Pengertian Risiko Perbankan

Resiko perbanan adalah resiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai
bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang, seperti keputusan
penyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso, dan berbagai bentuk
keputusan finansial lainnya., dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan
tersebut, dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk finansial.

Bank Devisa Dan Bank Non Devisa

A. Bank Devisa, adalah bank yang dapat melakukan transaksi internasional sepergti
ekspor, dan impor, jual beli valas, dan segala aktivitas lainnya yang sejenis.
B. Bank Non Devisa adalah bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat mengadakan
transaksi internasional, namun bank tersebut bisa mengubah statusnya menjadi bank
devisa asal ia memenuhi syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya.

Tindakan Pemerintah Dalam Mengatasi Perbankan Bermasalah

Pada saat pemerintah melihat suatu perbankan bermasalah secara umum, ada tiga tindakan
yang diambil, yaitu :

A. Pembinaan : Pada kondisi ini biasanya pemerintah sifatnya akan masih menganggap
bank tersebut mebutuhkan pembinaan atau advise saja, baik advise (nasihat) pada sisi
keuangan, maupun non-keuangan guna menstabilkan kembali posisinya kearah yang
diharapkan.
B. Tindak Lanjut Pengawasan Bank : Pada kondisi ini, Bank ndonesia bertugas untuk
melakukan pemantauan secara intensif terhadap setiap kebijakan dari banak tersebut
dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai permasalahannya serta sesuatu yang
menyangkut kemampuannya menciptakan likuiditas, kemampuannya memenuhi CAR
(capital adequency ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI dan bank-bank lainnya.
C. Likuidasi Bank : Pada kondisi ini Bnak Indonsia telah merundingkan secara
mendalam bersama pemerintah untuk melakukan kebijakan melikuidasi atau
menghentikan aktivitas bank tersebut.

Kebijakan Perbankan Dalam Menghadapi Resiko 

A. Resiko Kredit : adalah resiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan para debitur
dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pihak kreditur.

B. Resiko Pasar : merupakan resiko yang disebabkan karena adanya pergerakan


pasar dari kondisi normal ke kondisi di luar prediksi atau yang tidak normal
sehingga kondisi tersebut menyebabkan pihak perbankan mengalami kerugian. Risiko
Pasar secara umum disebabkan karena dua hal :
1) Risiko Nilai Tukar
2) Risiko Tingkat Bunga
C. Resiko Operasional : Merupakan resiko yang timbul karena adanya faktor
internal bank seperti kesalahan pada sistem komputer, human error, dan lainnya
sehingga kejadian seperti itu telah menyebabkan timbulnya masalah pada bank itu
sendiri. 
D. Resiko Likuiditas: Merupakan resiko yang dialami oleh pihak perbankan
karena ketidakmampuannya memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Seperti
membayar listrik, telpon, gaji,karyawan, dan lainya. 

Pengawasan Perbankan Sebagai Bagian Menghindari Resiko


Secara umum pengawasan pada lembaga perbankan ada dua, yaitu:

A. Pengawasan yang dilakukan oleh internal perbankan: Pengawasan internal dilakukan


oleh Direktur Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Intern, dan sistem pengawasan melekat.

B. Pengawasan yang dilakukan oleh eksternal perbankan: Pengawasan yang dilakukan


oleh pihak eksternal perbankan adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak bank
sentral. Bank sentral sebagai pemegang otoritas moneter di suatu Negara memiliki
wewenang penuh dalam usahanya menjaga dan memelihara kestabilan perbankan
dalam negeri.
Untuk menciptakan suatu tatanan dunia perbankan yang lebih baik maka dalam
pengawasan yang telah dilakukan tersebut harus pula diikuti oleh tindakan pemeriksaan yang
baik. Secara umum ada dua bentuk pemeriksaan yaitu :

a. Pemeriksaan Umum

b. Pemeriksaan Khusus

Antisipasi Perbankan Dalam Menghadapi Tindak Pidana Perbankan

A. General awareness

B. Good understanding

C. Risk assessment

D. Dynamic prevention

E. Proactive detection

F. Investigation

Memperhitungkan Biaya Resiko

Untuk memperhitungkan atau menentukan berapa jumlah risk cost (biaya risiko) yang harus
ditanggung oleh suatu perusahaan ada 2 cara yng dapat dipergunakan, yaitu:

A. Biaya risiko dihitung dengan cara mengkaji dan menaksir berapa angka kredit macet
yang secara fakta terjadi. Yaitu dengan mengumpulkan seluruh debitur yang
mengalami tunggakan kerdit selama ini.

B. Biaya risiko dihitung dengan cara melihat berapa total angka pinjaman yang
dihapusbukukan terhadap rata-rata angka residu pinjamannya, dimana ini dilihat dari
satu periode akuntansi.

BAB 8

RISIKO LIKUIDITAS
Pengertian Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan bentuk resiko yang dialami oleh suatu perusahaan karena
ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga itu
memberikan pengaruhh kepada terganggunya aktivitas perusahaan keposisi tidak berjalan
secara normal. Contoh : Perusahaan tidak tepat waktu dalam membayar gaji karyawan,
pemabyaran listrik yang terlambat, terjadikan tunggakan pembayaran air ledengke PDAM
(Perusahaan Dalam Air Minum), pembayaran gaji buruh yang terlambat, pembayaran gaji
teknisi kontrak yang tidak sesuai dengan kesepakatan isi kontrak yang seharusnya setiap
akhir bulan, dan lain sebagainya.

Sebab-Sebab Terjadinnya Resiko Likuiditas

A. Utang perusahaan yang berada pada posisi extreme leverage.Extreme Leverage


artinya utang perusahaan sudah berada dalam kategori yang membahayakan
perusahhan itu sendiri.
B. Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang disaat jatuh tempo sudah begitu
besar,baik utang diperbankan ,leasing,mitra bisnis,utang dagang,utang dalam
bentukbunga oboigasi yang sudsh lebih jatuh tempo harus secepatnya dibayar, dan
berbagai bentuk tagihan lainnya.
C. Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehingga memberi
pengaruh pada kerugian yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
D. Kepemilikan aset perusahaan tidak lagi mencakupi untuk menstabilitasikan
perusahaan.
E. Penjualan dan hasil keuntugan yang diperoleh adalah terjadinya penurunan yang
sistematis serta fluktuatif.

Hubungan likuiditas dan solvabilitas 

Dalam permasalahn likuidits dan solvabilitasini, dalam perspektif investor ada 4


bentuk hubungan anrtara likuiditas (liquid) dan solvabilitas(solvabel) yang dapat
dijadikam ukuran untuk melihat risiko suatu perusahaan yaitu : 
A. Liquid dan Solvabel,
B. Liquid dan insilvabel
C. Liquid dan insovabel
D. Liqid dan insolvabel
Defenisi Rasio Keuangan

Rasio keuangan atau finansial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan
analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Menurut warsidi dan bambang “analisis rasio
keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai
hubungan dan indikator keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu
menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukan resiko dan\
peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan,”

Manfaat Analisa Rasio Keuangan

1. Analisi rasio keuangan sangat bermanfaaat bagi manajemen untuk perencaan dan
pengevaluasian prestasi atau kinerja (performanse) perusahaan bila dibandingkan
dengan rat-rata industri,
2. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreadiator dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dan dikaitkan.

Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Menurut Sofyan Syafri Harahap analisis rasio mempnyai keunggulan sebagai berikut:

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang disajkan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah indstri lain
4. Sangat bermnfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan .
5. Menstandarsisaikan perusahaan.
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.

Kelemahan analisis rasio keuangan

1. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relatif terhadap


kondisi suatu perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan
kesimpulan akhir. 
3. Setiap data diperoleh yang digunakan dalam menganalisis adalah sumber dari laporan
keuangan.

BAB 9

RISIKO FRAUD

Pengertian Risiko Fraud

Resiko fraud adalah resiko yang dialami oleh suatu perusahaan atau institusi karena
faktor terjadinya tingkatan fraud atau kecurangan ysng disengaja,baik kerugian yang bersifat
materi maupn non materi,dimana kerugian yang bersifat materi diukur dari segi nilai financial
dengan menggacu pada mata uang ysng dipakai (rupiah, dollar,ringgit,yen,euoro dsb).

Bentuk-Bentuk Fraud

Sukrisno agoes mengatakan bahwa kekeliruan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai
bentuk,yaitu :

 INTENTIONAL ERROR, kekeliruan bisa disengaja dengan tujuan untuk


menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing.
 UNINTENTIONAL ERROR, kecurangan yang terjadi secara tidak disengaja
(kesalahan manusiawi)
 COLLUSION, kecuranga yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara
bekerja sama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut ,biasanya
merugikan perushaan atau pihak ketiga
 INTENTIONAL MISREPRESENTATION, Memberi saran sesuatu itu benar,
padahal itu salah,oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.
 NEGLIGENT MISREPRESENTATION, Pernyataan bahwa hal itu salah oleh
seeorang yang tidak mempuyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa hal itu
betul.
 FALSE PROMISES, Sesuatu janji yang di berikan tanpa keinginan untuk memenuhi
janji tersebut. 
 EMPLOYEE FRAUD, Kecurangan yang di lakukan pegawai untuk menguntungkan
dirinya sendiri. Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari
office boy yang memainkan bon pembelian makanan sampai pegawai yang
memasukkan pengeluaran pribadi untuk keluarganya sebagai biaya perusahaan. 
 MANAGEMENT FRAUD, Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga
merugikan pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya manipulasi pajak, manipulasi
kredit bank, kontrak yang menggunakan cost plus fee. 
 ORGANIZED CRIME, Kejahatan yang terorganisasi, misalnya pemalsuan kartu
kredit, pengiriman barang melebihi atau kurang dari yang seharusnya dimana si
pelaksana akan mendapat 10%. 
 COMPUTER CRIME, Kejahatan dengan memanfaatkan teknologi computer ,
sehingga si pelaku bias menstransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya
sendiri.
 WHITE COLLAR CRIME, Kejahatan yang dilakukan orang-orang
berdasi (kalangan atas), misalnya mafia tanah, paksaan secara halus untuk merger ,
dan lain-lain. 

Bentuk Tindakan Investigasi Fraud dengan Pendekatan Interview 


Untuk memperoleh data-data dan informasi yang akurat dan tepat, maka ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan dalam interview:

A. Gunakan cara interogasi yang halus dan sopan, hindari kekerasan dan intimidasi.
B. Gunakan asas praduga tak bersalah terhadap tersangka.
C. Kemukakan fakta, bukan opini.
D. Tugaskan intervewer, satu mengajukan pertanyaan dan satu lagi
mendengarkan,memperhatikan dan mencatat.
E. Gunakan alat perekam
F. Dengarkan jawaban tersangka dengan penuh kesabaran, lakukan interupsi hanya
untuk memperjelas jawaban tersangka.
G. Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau kalimat-kalimat untuk menumbuhkan
kepercayaan diri dan keberanian tersangka untuk menceritakan dengan kata-katanya
sendiri kejadian yang sebenernya.
H. Walaupun sulit (hanya bisa dilakukan oleh interogerator yang terlatih dan
pengalaman) coba untuk mengetahui apakah tersangka berbohong atau bicara jujur.
I. Jangan perbolehkan tersangka kembali ke ruang kerjanya, untuk menghindari
lenyapnya bukti-bukti yang di perlukan.
J. Perhatikan body language
K. Jangan mengajukan pertanyaan yang bersifat memancing emosi harga dirinya, karena
jika itu terjadi maka pertanyaan yang diajukan tidak akan terjawab karena yang
bersangkutan merasa harga dirinya diremehkan.
L. Jelaskan padanya bahwa hasil interview ini akan membawa pengaruh pada kemajuan
perusahaan, yaitu sesuai dengan yang dicita-citakan oleh banyak pihak tidak
terkecuali bagi dirinya sendiri.
M. Penjelasan secara tegas dan jelas bahwa secara agama manapun tindakan dan
perbuatan fraud adalah idak dibenarkan dan dapat dikategorikan berdosa, sehingga
yang bersangkutan perlu secepatnya mengakui prbuatan salah tersebut.

BAB 10

RISIKO LINGKUNGAN

Pengertian Risiko Lingkungan

Risiko Iingkungan (environment risk) adalah risiko yang terjadi pada Iingkungan
akibat dari tindakan yang disengaja atau tidak disengaja, dan telah menimbulkan kerusakan
atau kehancuran pada Iingkungan. Dampak penghancuran Iingkungan yang dilakukan
disengaja terjadi akibat ekspansi suatu perusahaan. Ekspansi tersebut dapat terjadi dalam
berbagai bentuk seperti penambahan produk, penciptaan produk baru, eksplorasi tambang,
dan lain sebagainya. Dimana semua itu telah menimbulkan kerugian pada Iingkungan.
Kerugian tersebut dapat diukur dalam bentuk fInansial atau non fInansial.

Pengaruh Risiko Lingkungan terhadap Perusahaan

A. Pihak manajemen perusahaan akan menghadapi sangsi hukum karena telah


melakukan perusakan lingkungan sekitar. Dengan begitu pihak manajemen
perusahaan harus membayar biaya pengacara dan menyiapkan bahan-bahan
pendukung selama proses hukum tersebut berlangsung. Termasuk berbagai aktivitas
bisnis yang berhubungan dengan kasus tersebut akan mengalami kendala pengerjaan.
B. Pihak manajemen perusahaan harus menghadapi tekanan dari para NGO (Non
Government Organization) baik yang berasal dari dalam maupun internasional.
Tekanan yang dihadapi sejauh pelanggaran yang telah menimbulkan dampak
terbentuknya risiko lingkungan tersebut.
C. Para mitra bisnis yang selama ini begitu dekat dan mendukung Perusahaan akan
mengambil tindakan prudent (hati-hati). Terutama mengantisipasi jangan sampai
perusahaannya juga ikut terlibat dalam risiko lingkungan yang telah ditimbulkan
perusahaan tersebut.
D. Pihak manajemen perusahaan harus siap menghadapi sikap protes dari masyarakat
sekitar yang selama ini telah dirugikan akibat beroperasinya perusahaan.

Sumber Polusi Udara

A. Timbal. Timbal adalah salah satu sumber polusi udara yang bersumber dari
pembuangan bahan bakar kendaraan bermotor, cat. dan sejenisnya.
B. Partikel. Partikel yang menyebar di udara menjadi salah satu penyebab
pendukung timbulnya polusi di udara.
C. Nitrogen Dioksida. Nitrogen dioksida atau NO2 merupakan sumber bencemaran
yang bersumber dari aktivitas Ialu lintas di jalanan~ bengan tingkat kepadatan IaIu-
Iintas yang begitu tinggi maka jumlah 02 yang dihasilkan juga akan semakin
meningkat.
D. Karbon Monoksida. Karbon monoksida atau CO merupakan salah satu
sumber pencemaran udara yang bersumber dari pembakaran kendaraan dan hutan
yang berlangsung secara tidak sempurna.
E. Hidrokarbon. Hidrokarbon yang mudah menguap (VHC), dengan adanya
sinar matahari, dapat bereaksi dengan NOx untuk membentuk ozon (suatu zat
pencemar kedua).
F. Ozon. Posisi ozon berada di ketinggian 30 km di atas bumi. Fungsi ozon menjadi penting,
karena ia berfungsi sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet (UV-B).

BAB 11
RISIKO POLITIK

Pengertian Risiko Politik

Risiko Politik adalah risiko yang timbul akibat dari instabilitas politik yang terjadi di
suatu negara sehingga telah memberi pengaruh kepada setiap organisasi yang berorientasi
profit dan nonprofit.

Bentuk-bentuk Risiko Politik

Ada beberapa bentuk umum dari risiko politik yang terjadi, yaitu :

A. Coupd’tat atau kudeta (Pengambilan kekuasaan secara paksa).


B. Demostrasi sebagai bentuk ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah.
C. Pembangkangan sipil. Contohnya para sipil pekerja melakukan mogok kerja besar-
besaran. Sehingga membuat roda ekonomi terhambat.
D. Dan lain sebagainya.

Ruang Lingkup Ilmu Politik 

Adapun ruang lingkup politik mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan
segala aktivitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara, mulai dari masyarakat dengan
segala aktivitas, pebisnis, konsumen, hingga pemerintahan sebagai pembuat kebijakan dan
berbagai institusi luar negeri yang melingkupinya. Dimana semua ini saling memberi nilai
keterkaitan satu sama lain. Jika seseorang ingin memahami ilmu politik maka ia tidak bisa
memahami itu dengan sederhana dan cepat, namun itu harus dilakukan secara kompleks dan
menyeluruh serta dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami semua itu secara baik.

Permasalahan Jika Ilmu Politik Tidak Dijalankan Dengan Baik

Suatu permasalahan dalam ilmu politik adalah banyak pihak yang sesudah
mempelajari namun tidak menempatkannya secara utuh, sehingga penafsiran dan aplikasinya
tidak pernah sampai menyentuh akar permasalahannya. Sebuah bangsa yang besar dengan
melahirkan pemimpin-pemimpin yang besar adalah yang selalu memikirkan secara utuh dan
maksimal bagaimana memberikan faedah kehidupannya kepada banyak pihak. Namun
sebaliknya sebuah bangsa akan menjadi kerdil disebabkan para pemimpin yang berada
dinegara tersebut lebih memikirkan kepentingan segolongan orang daripada untuk
kepentingan masyarakat umum, atau dengan kata lain kepentingan umum terabaikan, dan
tidak dikerjakan secara maksimal.

Power Sharing Dalam Politik

Keseimbangan politik dalam mewujudkan suatu penyeimbangan kekuatan dari


berbagai pihak yang berkepentingan dalam usaha mewujudkan keharmonisan bangsa harus
selalu dijaga. Karena berbagai pihak selalu merasa ikut serta dalam memberikan sumbangsih
bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) ini. Bagi Negara Indonesia
dimana dominasi calon dan presiden teerpilih selalu dari militer dan sipil. Artinya sipil dan
militer saling berkompetisi untuk merebut posisi menjadi presiden. Kondisi seperti ini
menyebabkan kedua pihak sering saling meperlihatkan kekuatan pengaruh politik mereka di
mata publik . Dinega maju dominasi militer hanya sebatas penjaga pertahanan dan keamanan
semata, kecuali keadaan menghendaki mereka harus turut serta ikut terlbat dalam riel politik.

BAB 12

BENTUK RISIKO PADA BERBAGAI SEKTOR BISNIS

Bagi mereka yang akan membuka bisnis perlu membuat peta risiko yang mungkin
akan dialami padaa berbagai sector bisnis. Peta risiko tersebut mampu di buat dengan
menerapkan dua pondasi secaara umum yaitu, memiliki reference dan experience yang
maksimal. Dalam memahami berbagai bentuk risiko beserta solusinya, terdapat sector-sektor
bisnis yang dapat membantu para pebisnis, diantaranya :

1. Sektor Bisnis Pertanian dan Perikanan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami
pada sector bisnis ini adalah :
A. Produk yang dimiliki mudah mengalami pembusukan atau cepat mengalami
kadaluarsa (habis makan pakai).
B. Harus memiliki tempat penyimpanan yang aman, bersih dan nyaman guna membuat
produk tersebut tetap segar.
C. Pada produk perikanan khususnya harus dihindari masuknya berbagai bentuk bakteri,
dan penyakit lainnya karena sangat sensitive.
2. Sektor Bisnis Peternakan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector
bisnis ini adalah :
A. Produk yang dihasilkan raan terhadap penyakit,sehingga ini mampu memberi
pengaruh  pada penurunan penjualan yang berakibat pada penurunan penjualan.
B. Membutuhkan peraatan yang intensif dan itu harus dilakukan berkala.  Solusi yang
dapat diberikan adalah perusahaan harus memperhitungkan biaya untuk
mendatangkan dokter hewan.
C. Kualitas dan mutu bibit ternak mempengaruhi hasil perkembangan ternak ke depan
serta harga jualnya dipasaran.
3. Sektor Bisnis Minyak dan Gas (oil and Gas). Produk pada sektorbisnis ini
mencakup minyak dan gas dengan segala jenisnya. Saat ini ketergantungan minyak
dan gas masih bersumber dari natural resource (sumber daya alam) yaitu yang berasal
dari dalam bumi.
4. Bentuk sector bisnis kontruksi bergerak dalam bidang pembangunan. yang
meliputi pembangunan gedung, rumah sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, dan
sebagainya.
5. Sektor Bisnis Makanan dan Minuman. Bisnis makanan dan minuman saat ini
berkembang dengan sangat pesat, baik dalam skala kecil, sedang hingga besar. Salah
satu factor yang mendorong berkembangnya bisnis ini adalah tingginya permintaan
konsumen, tentu ini disebabkan oleh factor gaya hidup dan naiknya  pendapatan
masyarakat.
6. Sector Bisnis Tobacco Manufacturess ( pabrik rokok)
Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis ini adalah :
a. Keluarnya undang-undang ayau peraturan dan keputusan lainnya yang tidak
membolehkan merokok di tempat-tempat tertentu sehingga membatasi penjualan
rokok.  
b. Penjelasan serta kampanye dari berbagai pihak baik pemerinyah maupun LSM
tentang  budaya merokokbagi kesehatan.
c. Keluarnya fata dari MUI tentang bahaya dan haram merokok bagi umat muslim.  
d. Dibayarkan adalah bukan satu atau beberapa perusahaan atau juga individu saja
namun  bersifat keseluruhan.
e. Pihak perusahaan asuransi akan berusaha menghindari menerima klien (anggota) yang
mencoba mengasuransikan produknya memiliki tingkat risiko yang tinggi jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
7. Sektor bisnis real estate dan property. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis real
estate dan property dipengaruhi oleh berbagai factor seperti naik turunnya suku bunga
kredit perbankan dan nilai tukar mata uang asing serta  berbagai bentuk factor lainnya.
Salah satu keijakan pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah mewajibkan bagi
para pengembang apartemen mewah agar ikut serta berkontribusi dalam membangun
rusun dengan harga yang terjangkau.

8. Sektor bisnis Real Estate dan property. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis real
estate dan property dipengaruhi oleh berbagaifactor seperti naik turunnya suku bunga
kredit perbankan dan nilai tukar mata uang asing serta berbagai bentuk faktor lainnya.
Salah satu keijakan pemerintah dalam mengatasi masalah iniadalah mewajibkan bagi
para pengembang apartemen mewah agar ikut serta berkontribusi dalammembangun
rusun dengan harga yang terjangkau

9. Sektor bisnis Perhotelan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis
ini adalah :
a) Memiliki “fixed cost” yang terus harus dibayar.
b) Biaya pajak yang harus ditanggung bersifat tetap.
c) Wisatawan yang akan menginap harus diperhitungkan dari segmentasi.
d) Hanya ramai pada saat-saat liburan atau ada acara berupa even-even tertentu.
10. Sector bisnis travel agency ( agen perjalanan). Adapun bentuk risiko yang akan dialami
pada sector bisnis ini adalah :
a. Bisnis agen perjalanan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pemilik angkutan dalam
menentukan tarif harga angkutan.  
b. Pembeli tiket akan mengalami lonjakan biasanya pada saat musim liburan.
c. Situasi dan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan sehingga mengurunkan niat
banyak  pihak serta wisatawan untuk bepergian.
11. Sector bisnis angkutan darat, laut, dan udara (Transportation Business). Bisnis angkutan
saat ini semakin berkembang, perkembangan ini terjadi karena public sebagai
pengguna sarana transportasi menginginkan tersedianya sarana dan prasarana yang
efektif dan efisien.
12. Sector bisnis tekstil. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis ini
adalah :
a) Bisnis ini sangat mengikuti trend an mode yang berkembang di dunia fashion dan
masyarakat.  
b) Bisnis tekstil memiliki dan inovasi produk yang tinggi karena itu biaya inovasi produk
harus dialokasikan secara khusus.
c) Produk yang sudah ketinggalan zaman dianggap tidak memiliki nilai jual lagi atau
dianggap tidak menarik.

13. Sektor bisnis kayu, furniture dan Mebel. Adapun bentuk risiko yang akan dialami
pada sector ini adalah :
a) Undang-undang dan peraturan pelanggaran penebangan pohon dihutan, sementara
bisnis kayu, furniture, dan mebel bahan dasarnya berasal dari pohon yang ada dihutan.
b) Semakin hari harga kayu semakin mahal karena kelangkaan kayu dipasaran.
14. Sektor bisnis plastic (Plastic Business). Bisnis plastic saat ini terus saja mengalami
perkembangan karena bisnis yang satu ini memiliki berbagai kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihannya yang paling menonjol adalah hampir semua produk
membutuhkan plastic dan berbagai masyarakat menganggap produk plastic sebagai
produk yang begitu fleksibel untuk digunakan kapan saja.
15. Sektor bisnis bahan bangunan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector
bisnis ini adalah :
a. Banyak komponen atau peralatan pabrik/industry yang harus diimpor.
b. Naik dan turunnya harga komponen impor menyebabkan naik dan turunnya harga
jual bahan bangunan di dalam negeri.

16. Sector bisnis alat kedokteran dan rumah sakit. Adapun bentuk risiko yang akan
dialami pada sector bisnis ini adalah :
a. Mahalnya alat-alat kedokteran untuk mendukung tersedianya fasilitas yang
maksimal, dan kebanyakan alat-alat kedokteran modern tersebut adalah saat ini
masih banyak berasal dari luar negeri.
b. Untuk rumah sakit maka kondisi fisk bangunan, diliat dari segi kelayakannya
17. Sektor bisnis elektronik. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis
ini adalah :
a) Naik dan turunnya harga barang elektronik sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar
internasional, Karen beberap komponen pasar masih diimpor.
b) Produk yang dijual sangat mengikuti tren yang berlaku dipasaran.
18. Sektor bisnis telekomunikasi. Saat ini sector bisnis telekomunikasi begitu
berkembang pesat. Salah satu factor  perkembangan yang begitu pesat disebabkan
karena kebutuhan public terhadap sarana telekomunikasi yang efektif dan efisien yang
begitu diperlukan.

19. Sektor bisnis produk kecantikan. Bisnis produk kecantikan semakin berkembang
seiring dengan semakin tingginya perhatian  public untuk merawat dan menjaga
kecantikan.Pada era sekarang ini hampir seluruh masyarakat sudah mulai mengerti
betapa pentingnya manfaat yang akan diperoleh jika tampil menarik.

20. Sektor bisnis penjualan kenderaan untuk jenis mobil dan sepeda motor.
Kebutuhan akan kenderaan roda empat dan dua saat ini semakin meningkat, karena
masyarakat sudah mulai merasakan manfaat yang dapt diterima dengan kepemilikan
kenderaan mempercepat mobilisasi aktivitas.
21. Sektor bisnis retail, supermarket toserba, dan mini market. Tumbuh dan
berkembangnya sector bisnis retail ini tidak terlepas dari naiknya tingkat kebutuhan
masyarakat terhadap berbagai produk yang disediakan dan mampu memuaskan
kebutuhan. Sehingga bisnis retail banyak bermunculan baik dalam skala besar,
menengah maupun dalam skala kecil.

BAB 13

RISK AND RETURN

Pengertian Risk And Return

Risk and return merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi dan
individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu
periode akuntansi. Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan yang kuat antara risk dan
return,yaitu jika resiko tinggi maka return (keuntungan) juga akan tinggi begitu pula
sebaliknya jika return rendah maka risiki juga akan rendah.

Emas dan Risk and Return

Bahwa emas yang dikenal oleh public memiliki berbagai macam bentuk, yaitu :

a. Emas Batangan. Emas batangan adalah emas yang masih dalam bentuk asli dan belum
dibentuk.
b. Emas Koin. Emas koin adalah emas yang sudah dibentuk menjadi coin dan diedarkan
ke pasaran untuk dijadikan sebagai salah satu alat tukar dalam setiap transaksi jual
beli barang.
c. Emas Perhiasaan. Emas perhiasaan adalah emas yang sudah dibentuk menjadi
perhiasaan dan komposisi emasnya sudah mengalami penurunan jumlah
persentase,karena jika murni emas seluruhnya menjadi sulit untuk dibentuk ke
perhiasaan. Seperti cincin, kalung, dan lain sebagainya.

Expected Return
Expected return adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor yang kemudian
hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya. Contohnya seorang investor
mengharapkan akan memperoleh keuntungan sebesar 25% namun ternyata ia hanya
memperoleh sebesar 22% saja.

Mengelola Risiko
Pada dasarnya risiko itu sendiri dapat dikelola dengan 4 (empat ) cara ,yaitu:

1. MEMPERKECIL RISIKO
2. MENGALIHKAN RISIKO 
3. MENGONTROL RISIKO
4. PENDANAAN RISIKO  

BAB 14
PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH RISIKO

Pengertian Asuransi

Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugan-kerugian kecilyang sudah


pasti penggantian kerugian-kerugian yang besar yang belum pasti( Abbas Salim: Principle of
Insurance). Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
meningkatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
memberikan penggantian keadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapakan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak
tertentu(KUHD Pasal 1246). UU No. 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian: perjanjian antara
dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung meningkatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertenggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita oleh tertanggung yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Manfaat dan Tujuan Asuransi

 Manfaat asuransi
1. Rasa aman dan perlindungan.
2. Polis/jaminan memperoleh kredit.
3. Tabungan dan sumber pendapatan.
4. Alat penyebaran resiko.
5. Meningkatkan kegiatan usaha.
 Tujuan Asuransi

1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko kerugian yang diderita satu pihak.

2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan

dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga,

waktu dan biaya.

3. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yangjumlahnya

tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang timbul tertentu

dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya

tidak tentu dan tidak pasti.

Peran Asuransi Sebagai Pengalih Risiko

Bedasarkan pengertian tersebut asuransi mengandung empat unsur yaitu :

1. Pihak tertanggung

2. Pihak penangung

3. Sesuatu peristiwa yang tak tantu


4. Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak

tentu.

Karakteristik Resiko Yang Dapat Diasuransikan

1. dapat dinilai dengan uang

2. serupa dan dalam jumalah yang memadai.

3. Harus bersufat murni.

4. Kerugian terjadi secara kebetulan dan tidak direncanakan.

5. Tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

6. Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.

7. Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable interest.

BAB 15

ANALISIS SWOT DALAM PRESPEKTIF MANAJEMEN RISIKO

Defenisi SWOT

SWOT adalah singkatan dari strenght (kekuatan), weaknesses (kelemahan),


opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu
model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama
untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan
agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisis SWOT tersebut
nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa
yang akan datang.

Peranan SWOT Sebagai Bagian Anlisis Manajemen Risiko


Peranan SWOT sebagai alat dalam menganalisis kondisi suatu perusahaan selama ini
dianggap sebagai suatu model yang dapat diterima secara umum dan lebih familiar. Jika
menggunakan berbagai model lain itu juga memungkinkan, seperti BCG (Boston Consulting
Group), management performance (kineja manajemen), dan berbagai alat analisis lainnya.

Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Perspektif Swot

A. Faktor eksternal. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and


threats(o dan p). Dimana faktor ini bersangkutan dengan kondisi-kondisi yang terjadi
diluar perusahaan yang mempengaruhi pembuatan keputusan perusahaan.
B. Faktor internal. Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenght and
weaknesses (s dan w). Dimana faktor ini menyangkut kondisi ang terjadi dalam
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan
(decision making) perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai