DISUSUN OLEH:
BAB 1
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu
organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan
menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
A. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan.
B. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang
mungkin timbul baik secara jangka pendek ataupun jangka Panjang.
C. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari
risiko
D. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian yang minimum.
E. Dengan adanya konsep manajemen resiko yang dirancang secara detail.
Tipe Risiko
1. Resiko murni
A. Resiko asset fisik
B. Resiko karyawan
C. Resiko legal
2. Resiko spekulatif
A. Resiko pasar
B. Resiko kredit
C. Resiko likuiditas
D. Resiko operasional
1. Memperkecil resiko
2. Mengalihkan resiko
3. Mengontrol resiko
4. Pendanaan resiko
BAB 2
RISIKO KREDIT
A. Risiko yang bersifat jangka pendek (short term risk) adalah risiko yang disebabkan
karena ketidakmampuan suatu perusahaan memenuhi dan menyelesaikan
kewajibannya yang bersifat jangka pendek terutama kewajiban likuiditas.
B. Risiko yang bersifat langka panjang (long term risk) adalah ketidakmampuan suatu
perusahaan menyelesaikan berbagai kewajibannya yang bersifat jangka panjang,
seperti kegagalan untuk menyelesaikan utang perusahaan yang bersifat jangka
panjang dan juga kemampuan untuk menyelesaikan proyek hingga tuntas.
BAB 3
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yang
terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan perusahaan. Adapun
pengertian risiko suku bunga menurut Mashud Ali adalah terjadi sebagai akibat dari
terdapatnya mismatched atas maturities pada Interest rate related products di sisl aktiva dan
pasiva neraca bank.
Risiko carry trade adalah bentuk perilaku investor dalam melakukan investasi dengan
cara meminjam dana dari suatu negara yang memiliki tingkat suku bunga yang rendah dan selanjutnya
membawa dana tersebut untuk diinvestasikan atau ditanamkan pada negara yang memiliki tingkat
suku bunga tinggi, dengan harapan akan memperoleh selisih keuntungan di sana.
Ada 3 (tiga) faktor yang mampu memberi pengaruh pada suku bunga domestik suatu negara,
yaitu:
A. Kondisi ekonomi global.
B. Stabilitas ekonomi dalam negeri.
C. Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.
BAB 4
RISIKO OPERASIONAL
Risiko Operasional merupakan risiko yang umumnya bersumber dari masalah internal
perusahaan, dimana risiko ini terjadi disebabkan oleh lemahnya sistem kontrol manajemen
(management control system) yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi pada terbentuknya operational risk yaitu :
A. Risiko pada computer : Hal ini terjadi di mana masuknya firus di sebabkan oleh
proteksi software yang tidak memadai.
B. Kerusakan Maintenance Pabrik : Bagi setiap perusahaan khususnya perusahaan yang
memiliki mesin yang sangat mengandalkan pada kualitas peralatannya dalam
menunjang produksi, maka biaya pada pemeliharaan, perawatan dan pergantian
pabrik bersifat rutin.
C. Kecelakaan kerja : Kecelakaan kerja terjadi pada saat suatu perusahaan tidak
menerapkan dan memberlakukan suatu konsep keselamatan dan jaminan kerja sesuai
dengan aturan dan kebutuhan yang berlaku
D. Kesalahan dalam pembukuan secara manual : Resiko dalam bidang pembukuan secara
manual sebenarnya terjadi karena bebepa sebab :
Pembukuan secara manual ditulis atau dicatak pada umumnya dikertas.
Jika kesalahan dalam catatan pembukuan terjadi maka pemecahan
masalahnya dilakukan secara manual.
E. Kesalahan pembelian barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang
dibeli dapat ditukar kembali : Risiko seperti ini timbul pada saat kesepakatan dalam
setiap pembelian barang tidak diikuti dengan perjanjian bahwa barang tersebut bisa
ditukar kembali dan berbagai kesepakatan lainnya.
F. Pegawai outsourching : Penempatan pegawai menggunakan konsep ini member
pengaruh besar bagi perusahaan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
G. Globalisasi dalam konsep dan produk : Era globalisasi telah memberi perubahan
konsep bisnis pada perusahaan dalam sector bisnis baik financial maupun non
financial karena itu perusahaan ditutuntut untuk menerapkan konsep berbasis global.
Untuk mengatasi risiko operasional suatu perusahaan harus membuat analisa yang mencakup:
A. Menghitung dan memetakan bentuk risiko yag sedang dan akan di hadapi.
B. Memperhatikan berapa biaya yang akan dialokasikan dan memutuskan pembentukan
mekanisme.
C. Memutuskan dari mana sumber dana yang dapat dialokasikan untuk mendukung
penyelesaian operasional risk.
BAB 5
RISIKO PASAR
Risiko Pasar Merupakan kondisi yang di alami oleh suatu perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Resiko
pasar sering di sebut juga sebagai risiko menyeluruh karena sifat umumnya adalah sifat
menyeluruh.
A. General market risk (risiko pasar secara umum) : Hal ini di alami oleh semua
perusahaan yang di sebabkan oleh suatu kebijakan yang di lakukan oleh lembaga
terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memeberi pengaruh bagi semua sector
bisnis.
B. Specific market risk (risiko pasar secara spesifik) : Suatu bentuk risiko yang hanya di
alami secara khusus pada satu sector atau sebahagian bisnis saja tampa bersifat
menyeluruh.
BAB 6
Risiko valuta Asing (Valas) merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi denganyang diharapkan, terutama pada saat
dikonversikan dengan mata uang dosmetik.
Ada 3 cara yang ditempuh oleh suatu perbankan guna menghindari risiko akan
ketidakpastian, yaitu :
Secara umum, keuntungan dan kerugian yang berasal dai pergerakan nilai tukar mata uang
asing diperlakukan sebagai berikut :
1. Transaksi yang mengakibatkan laba atau rugi ditranslasikan pada nilai mata uang rata-
rata yang berlaku selama tahun berjalan
2. Aktiva dan kewajiban dalam neraca penutupan ditranslasikan pada nilai tukar yang
berlalu pada tanggal penutuppan laporan.
3. Aktiva bersih pada neraca awal dinyatakan kembali dengan nilai tukar pada saaat
penutupan, yaitu selisih dari tahun sebelumnya akan dimasukkan dalam cadangan
4. Perbedaan nilai tukar atas pinjaman dalam bentuk mata uang asing yang secara
langsung dinaikkan atau untu memberikan pembendung terhadap aktiva tetap diluar
negeri akan dimasukkan dalam cadangan dan akan di offset terhadap perbedaan nilai
tukar atas aktiva tersebut
5. Semua keuntungan dan kerugian lainnya telah dimasukkan dalam laporan laba rugi.
BAB 7
RISIKO PERBANKAN
Resiko perbanan adalah resiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai
bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang, seperti keputusan
penyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso, dan berbagai bentuk
keputusan finansial lainnya., dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan
tersebut, dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk finansial.
A. Bank Devisa, adalah bank yang dapat melakukan transaksi internasional sepergti
ekspor, dan impor, jual beli valas, dan segala aktivitas lainnya yang sejenis.
B. Bank Non Devisa adalah bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat mengadakan
transaksi internasional, namun bank tersebut bisa mengubah statusnya menjadi bank
devisa asal ia memenuhi syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya.
Pada saat pemerintah melihat suatu perbankan bermasalah secara umum, ada tiga tindakan
yang diambil, yaitu :
A. Pembinaan : Pada kondisi ini biasanya pemerintah sifatnya akan masih menganggap
bank tersebut mebutuhkan pembinaan atau advise saja, baik advise (nasihat) pada sisi
keuangan, maupun non-keuangan guna menstabilkan kembali posisinya kearah yang
diharapkan.
B. Tindak Lanjut Pengawasan Bank : Pada kondisi ini, Bank ndonesia bertugas untuk
melakukan pemantauan secara intensif terhadap setiap kebijakan dari banak tersebut
dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai permasalahannya serta sesuatu yang
menyangkut kemampuannya menciptakan likuiditas, kemampuannya memenuhi CAR
(capital adequency ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI dan bank-bank lainnya.
C. Likuidasi Bank : Pada kondisi ini Bnak Indonsia telah merundingkan secara
mendalam bersama pemerintah untuk melakukan kebijakan melikuidasi atau
menghentikan aktivitas bank tersebut.
A. Resiko Kredit : adalah resiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan para debitur
dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pihak kreditur.
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Khusus
A. General awareness
B. Good understanding
C. Risk assessment
D. Dynamic prevention
E. Proactive detection
F. Investigation
Untuk memperhitungkan atau menentukan berapa jumlah risk cost (biaya risiko) yang harus
ditanggung oleh suatu perusahaan ada 2 cara yng dapat dipergunakan, yaitu:
A. Biaya risiko dihitung dengan cara mengkaji dan menaksir berapa angka kredit macet
yang secara fakta terjadi. Yaitu dengan mengumpulkan seluruh debitur yang
mengalami tunggakan kerdit selama ini.
B. Biaya risiko dihitung dengan cara melihat berapa total angka pinjaman yang
dihapusbukukan terhadap rata-rata angka residu pinjamannya, dimana ini dilihat dari
satu periode akuntansi.
BAB 8
RISIKO LIKUIDITAS
Pengertian Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan bentuk resiko yang dialami oleh suatu perusahaan karena
ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga itu
memberikan pengaruhh kepada terganggunya aktivitas perusahaan keposisi tidak berjalan
secara normal. Contoh : Perusahaan tidak tepat waktu dalam membayar gaji karyawan,
pemabyaran listrik yang terlambat, terjadikan tunggakan pembayaran air ledengke PDAM
(Perusahaan Dalam Air Minum), pembayaran gaji buruh yang terlambat, pembayaran gaji
teknisi kontrak yang tidak sesuai dengan kesepakatan isi kontrak yang seharusnya setiap
akhir bulan, dan lain sebagainya.
Rasio keuangan atau finansial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan
analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Menurut warsidi dan bambang “analisis rasio
keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai
hubungan dan indikator keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu
menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukan resiko dan\
peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan,”
1. Analisi rasio keuangan sangat bermanfaaat bagi manajemen untuk perencaan dan
pengevaluasian prestasi atau kinerja (performanse) perusahaan bila dibandingkan
dengan rat-rata industri,
2. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreadiator dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dan dikaitkan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap analisis rasio mempnyai keunggulan sebagai berikut:
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang disajkan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah indstri lain
4. Sangat bermnfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan .
5. Menstandarsisaikan perusahaan.
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
BAB 9
RISIKO FRAUD
Resiko fraud adalah resiko yang dialami oleh suatu perusahaan atau institusi karena
faktor terjadinya tingkatan fraud atau kecurangan ysng disengaja,baik kerugian yang bersifat
materi maupn non materi,dimana kerugian yang bersifat materi diukur dari segi nilai financial
dengan menggacu pada mata uang ysng dipakai (rupiah, dollar,ringgit,yen,euoro dsb).
Bentuk-Bentuk Fraud
Sukrisno agoes mengatakan bahwa kekeliruan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai
bentuk,yaitu :
A. Gunakan cara interogasi yang halus dan sopan, hindari kekerasan dan intimidasi.
B. Gunakan asas praduga tak bersalah terhadap tersangka.
C. Kemukakan fakta, bukan opini.
D. Tugaskan intervewer, satu mengajukan pertanyaan dan satu lagi
mendengarkan,memperhatikan dan mencatat.
E. Gunakan alat perekam
F. Dengarkan jawaban tersangka dengan penuh kesabaran, lakukan interupsi hanya
untuk memperjelas jawaban tersangka.
G. Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau kalimat-kalimat untuk menumbuhkan
kepercayaan diri dan keberanian tersangka untuk menceritakan dengan kata-katanya
sendiri kejadian yang sebenernya.
H. Walaupun sulit (hanya bisa dilakukan oleh interogerator yang terlatih dan
pengalaman) coba untuk mengetahui apakah tersangka berbohong atau bicara jujur.
I. Jangan perbolehkan tersangka kembali ke ruang kerjanya, untuk menghindari
lenyapnya bukti-bukti yang di perlukan.
J. Perhatikan body language
K. Jangan mengajukan pertanyaan yang bersifat memancing emosi harga dirinya, karena
jika itu terjadi maka pertanyaan yang diajukan tidak akan terjawab karena yang
bersangkutan merasa harga dirinya diremehkan.
L. Jelaskan padanya bahwa hasil interview ini akan membawa pengaruh pada kemajuan
perusahaan, yaitu sesuai dengan yang dicita-citakan oleh banyak pihak tidak
terkecuali bagi dirinya sendiri.
M. Penjelasan secara tegas dan jelas bahwa secara agama manapun tindakan dan
perbuatan fraud adalah idak dibenarkan dan dapat dikategorikan berdosa, sehingga
yang bersangkutan perlu secepatnya mengakui prbuatan salah tersebut.
BAB 10
RISIKO LINGKUNGAN
Risiko Iingkungan (environment risk) adalah risiko yang terjadi pada Iingkungan
akibat dari tindakan yang disengaja atau tidak disengaja, dan telah menimbulkan kerusakan
atau kehancuran pada Iingkungan. Dampak penghancuran Iingkungan yang dilakukan
disengaja terjadi akibat ekspansi suatu perusahaan. Ekspansi tersebut dapat terjadi dalam
berbagai bentuk seperti penambahan produk, penciptaan produk baru, eksplorasi tambang,
dan lain sebagainya. Dimana semua itu telah menimbulkan kerugian pada Iingkungan.
Kerugian tersebut dapat diukur dalam bentuk fInansial atau non fInansial.
A. Timbal. Timbal adalah salah satu sumber polusi udara yang bersumber dari
pembuangan bahan bakar kendaraan bermotor, cat. dan sejenisnya.
B. Partikel. Partikel yang menyebar di udara menjadi salah satu penyebab
pendukung timbulnya polusi di udara.
C. Nitrogen Dioksida. Nitrogen dioksida atau NO2 merupakan sumber bencemaran
yang bersumber dari aktivitas Ialu lintas di jalanan~ bengan tingkat kepadatan IaIu-
Iintas yang begitu tinggi maka jumlah 02 yang dihasilkan juga akan semakin
meningkat.
D. Karbon Monoksida. Karbon monoksida atau CO merupakan salah satu
sumber pencemaran udara yang bersumber dari pembakaran kendaraan dan hutan
yang berlangsung secara tidak sempurna.
E. Hidrokarbon. Hidrokarbon yang mudah menguap (VHC), dengan adanya
sinar matahari, dapat bereaksi dengan NOx untuk membentuk ozon (suatu zat
pencemar kedua).
F. Ozon. Posisi ozon berada di ketinggian 30 km di atas bumi. Fungsi ozon menjadi penting,
karena ia berfungsi sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet (UV-B).
BAB 11
RISIKO POLITIK
Risiko Politik adalah risiko yang timbul akibat dari instabilitas politik yang terjadi di
suatu negara sehingga telah memberi pengaruh kepada setiap organisasi yang berorientasi
profit dan nonprofit.
Ada beberapa bentuk umum dari risiko politik yang terjadi, yaitu :
Adapun ruang lingkup politik mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan
segala aktivitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara, mulai dari masyarakat dengan
segala aktivitas, pebisnis, konsumen, hingga pemerintahan sebagai pembuat kebijakan dan
berbagai institusi luar negeri yang melingkupinya. Dimana semua ini saling memberi nilai
keterkaitan satu sama lain. Jika seseorang ingin memahami ilmu politik maka ia tidak bisa
memahami itu dengan sederhana dan cepat, namun itu harus dilakukan secara kompleks dan
menyeluruh serta dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami semua itu secara baik.
Suatu permasalahan dalam ilmu politik adalah banyak pihak yang sesudah
mempelajari namun tidak menempatkannya secara utuh, sehingga penafsiran dan aplikasinya
tidak pernah sampai menyentuh akar permasalahannya. Sebuah bangsa yang besar dengan
melahirkan pemimpin-pemimpin yang besar adalah yang selalu memikirkan secara utuh dan
maksimal bagaimana memberikan faedah kehidupannya kepada banyak pihak. Namun
sebaliknya sebuah bangsa akan menjadi kerdil disebabkan para pemimpin yang berada
dinegara tersebut lebih memikirkan kepentingan segolongan orang daripada untuk
kepentingan masyarakat umum, atau dengan kata lain kepentingan umum terabaikan, dan
tidak dikerjakan secara maksimal.
BAB 12
Bagi mereka yang akan membuka bisnis perlu membuat peta risiko yang mungkin
akan dialami padaa berbagai sector bisnis. Peta risiko tersebut mampu di buat dengan
menerapkan dua pondasi secaara umum yaitu, memiliki reference dan experience yang
maksimal. Dalam memahami berbagai bentuk risiko beserta solusinya, terdapat sector-sektor
bisnis yang dapat membantu para pebisnis, diantaranya :
1. Sektor Bisnis Pertanian dan Perikanan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami
pada sector bisnis ini adalah :
A. Produk yang dimiliki mudah mengalami pembusukan atau cepat mengalami
kadaluarsa (habis makan pakai).
B. Harus memiliki tempat penyimpanan yang aman, bersih dan nyaman guna membuat
produk tersebut tetap segar.
C. Pada produk perikanan khususnya harus dihindari masuknya berbagai bentuk bakteri,
dan penyakit lainnya karena sangat sensitive.
2. Sektor Bisnis Peternakan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector
bisnis ini adalah :
A. Produk yang dihasilkan raan terhadap penyakit,sehingga ini mampu memberi
pengaruh pada penurunan penjualan yang berakibat pada penurunan penjualan.
B. Membutuhkan peraatan yang intensif dan itu harus dilakukan berkala. Solusi yang
dapat diberikan adalah perusahaan harus memperhitungkan biaya untuk
mendatangkan dokter hewan.
C. Kualitas dan mutu bibit ternak mempengaruhi hasil perkembangan ternak ke depan
serta harga jualnya dipasaran.
3. Sektor Bisnis Minyak dan Gas (oil and Gas). Produk pada sektorbisnis ini
mencakup minyak dan gas dengan segala jenisnya. Saat ini ketergantungan minyak
dan gas masih bersumber dari natural resource (sumber daya alam) yaitu yang berasal
dari dalam bumi.
4. Bentuk sector bisnis kontruksi bergerak dalam bidang pembangunan. yang
meliputi pembangunan gedung, rumah sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, dan
sebagainya.
5. Sektor Bisnis Makanan dan Minuman. Bisnis makanan dan minuman saat ini
berkembang dengan sangat pesat, baik dalam skala kecil, sedang hingga besar. Salah
satu factor yang mendorong berkembangnya bisnis ini adalah tingginya permintaan
konsumen, tentu ini disebabkan oleh factor gaya hidup dan naiknya pendapatan
masyarakat.
6. Sector Bisnis Tobacco Manufacturess ( pabrik rokok)
Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis ini adalah :
a. Keluarnya undang-undang ayau peraturan dan keputusan lainnya yang tidak
membolehkan merokok di tempat-tempat tertentu sehingga membatasi penjualan
rokok.
b. Penjelasan serta kampanye dari berbagai pihak baik pemerinyah maupun LSM
tentang budaya merokokbagi kesehatan.
c. Keluarnya fata dari MUI tentang bahaya dan haram merokok bagi umat muslim.
d. Dibayarkan adalah bukan satu atau beberapa perusahaan atau juga individu saja
namun bersifat keseluruhan.
e. Pihak perusahaan asuransi akan berusaha menghindari menerima klien (anggota) yang
mencoba mengasuransikan produknya memiliki tingkat risiko yang tinggi jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
7. Sektor bisnis real estate dan property. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis real
estate dan property dipengaruhi oleh berbagai factor seperti naik turunnya suku bunga
kredit perbankan dan nilai tukar mata uang asing serta berbagai bentuk factor lainnya.
Salah satu keijakan pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah mewajibkan bagi
para pengembang apartemen mewah agar ikut serta berkontribusi dalam membangun
rusun dengan harga yang terjangkau.
8. Sektor bisnis Real Estate dan property. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis real
estate dan property dipengaruhi oleh berbagaifactor seperti naik turunnya suku bunga
kredit perbankan dan nilai tukar mata uang asing serta berbagai bentuk faktor lainnya.
Salah satu keijakan pemerintah dalam mengatasi masalah iniadalah mewajibkan bagi
para pengembang apartemen mewah agar ikut serta berkontribusi dalammembangun
rusun dengan harga yang terjangkau
9. Sektor bisnis Perhotelan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis
ini adalah :
a) Memiliki “fixed cost” yang terus harus dibayar.
b) Biaya pajak yang harus ditanggung bersifat tetap.
c) Wisatawan yang akan menginap harus diperhitungkan dari segmentasi.
d) Hanya ramai pada saat-saat liburan atau ada acara berupa even-even tertentu.
10. Sector bisnis travel agency ( agen perjalanan). Adapun bentuk risiko yang akan dialami
pada sector bisnis ini adalah :
a. Bisnis agen perjalanan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pemilik angkutan dalam
menentukan tarif harga angkutan.
b. Pembeli tiket akan mengalami lonjakan biasanya pada saat musim liburan.
c. Situasi dan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan sehingga mengurunkan niat
banyak pihak serta wisatawan untuk bepergian.
11. Sector bisnis angkutan darat, laut, dan udara (Transportation Business). Bisnis angkutan
saat ini semakin berkembang, perkembangan ini terjadi karena public sebagai
pengguna sarana transportasi menginginkan tersedianya sarana dan prasarana yang
efektif dan efisien.
12. Sector bisnis tekstil. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis ini
adalah :
a) Bisnis ini sangat mengikuti trend an mode yang berkembang di dunia fashion dan
masyarakat.
b) Bisnis tekstil memiliki dan inovasi produk yang tinggi karena itu biaya inovasi produk
harus dialokasikan secara khusus.
c) Produk yang sudah ketinggalan zaman dianggap tidak memiliki nilai jual lagi atau
dianggap tidak menarik.
13. Sektor bisnis kayu, furniture dan Mebel. Adapun bentuk risiko yang akan dialami
pada sector ini adalah :
a) Undang-undang dan peraturan pelanggaran penebangan pohon dihutan, sementara
bisnis kayu, furniture, dan mebel bahan dasarnya berasal dari pohon yang ada dihutan.
b) Semakin hari harga kayu semakin mahal karena kelangkaan kayu dipasaran.
14. Sektor bisnis plastic (Plastic Business). Bisnis plastic saat ini terus saja mengalami
perkembangan karena bisnis yang satu ini memiliki berbagai kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihannya yang paling menonjol adalah hampir semua produk
membutuhkan plastic dan berbagai masyarakat menganggap produk plastic sebagai
produk yang begitu fleksibel untuk digunakan kapan saja.
15. Sektor bisnis bahan bangunan. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector
bisnis ini adalah :
a. Banyak komponen atau peralatan pabrik/industry yang harus diimpor.
b. Naik dan turunnya harga komponen impor menyebabkan naik dan turunnya harga
jual bahan bangunan di dalam negeri.
16. Sector bisnis alat kedokteran dan rumah sakit. Adapun bentuk risiko yang akan
dialami pada sector bisnis ini adalah :
a. Mahalnya alat-alat kedokteran untuk mendukung tersedianya fasilitas yang
maksimal, dan kebanyakan alat-alat kedokteran modern tersebut adalah saat ini
masih banyak berasal dari luar negeri.
b. Untuk rumah sakit maka kondisi fisk bangunan, diliat dari segi kelayakannya
17. Sektor bisnis elektronik. Adapun bentuk risiko yang akan dialami pada sector bisnis
ini adalah :
a) Naik dan turunnya harga barang elektronik sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar
internasional, Karen beberap komponen pasar masih diimpor.
b) Produk yang dijual sangat mengikuti tren yang berlaku dipasaran.
18. Sektor bisnis telekomunikasi. Saat ini sector bisnis telekomunikasi begitu
berkembang pesat. Salah satu factor perkembangan yang begitu pesat disebabkan
karena kebutuhan public terhadap sarana telekomunikasi yang efektif dan efisien yang
begitu diperlukan.
19. Sektor bisnis produk kecantikan. Bisnis produk kecantikan semakin berkembang
seiring dengan semakin tingginya perhatian public untuk merawat dan menjaga
kecantikan.Pada era sekarang ini hampir seluruh masyarakat sudah mulai mengerti
betapa pentingnya manfaat yang akan diperoleh jika tampil menarik.
20. Sektor bisnis penjualan kenderaan untuk jenis mobil dan sepeda motor.
Kebutuhan akan kenderaan roda empat dan dua saat ini semakin meningkat, karena
masyarakat sudah mulai merasakan manfaat yang dapt diterima dengan kepemilikan
kenderaan mempercepat mobilisasi aktivitas.
21. Sektor bisnis retail, supermarket toserba, dan mini market. Tumbuh dan
berkembangnya sector bisnis retail ini tidak terlepas dari naiknya tingkat kebutuhan
masyarakat terhadap berbagai produk yang disediakan dan mampu memuaskan
kebutuhan. Sehingga bisnis retail banyak bermunculan baik dalam skala besar,
menengah maupun dalam skala kecil.
BAB 13
Risk and return merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi dan
individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu
periode akuntansi. Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan yang kuat antara risk dan
return,yaitu jika resiko tinggi maka return (keuntungan) juga akan tinggi begitu pula
sebaliknya jika return rendah maka risiki juga akan rendah.
Bahwa emas yang dikenal oleh public memiliki berbagai macam bentuk, yaitu :
a. Emas Batangan. Emas batangan adalah emas yang masih dalam bentuk asli dan belum
dibentuk.
b. Emas Koin. Emas koin adalah emas yang sudah dibentuk menjadi coin dan diedarkan
ke pasaran untuk dijadikan sebagai salah satu alat tukar dalam setiap transaksi jual
beli barang.
c. Emas Perhiasaan. Emas perhiasaan adalah emas yang sudah dibentuk menjadi
perhiasaan dan komposisi emasnya sudah mengalami penurunan jumlah
persentase,karena jika murni emas seluruhnya menjadi sulit untuk dibentuk ke
perhiasaan. Seperti cincin, kalung, dan lain sebagainya.
Expected Return
Expected return adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor yang kemudian
hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya. Contohnya seorang investor
mengharapkan akan memperoleh keuntungan sebesar 25% namun ternyata ia hanya
memperoleh sebesar 22% saja.
Mengelola Risiko
Pada dasarnya risiko itu sendiri dapat dikelola dengan 4 (empat ) cara ,yaitu:
1. MEMPERKECIL RISIKO
2. MENGALIHKAN RISIKO
3. MENGONTROL RISIKO
4. PENDANAAN RISIKO
BAB 14
PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH RISIKO
Pengertian Asuransi
Manfaat asuransi
1. Rasa aman dan perlindungan.
2. Polis/jaminan memperoleh kredit.
3. Tabungan dan sumber pendapatan.
4. Alat penyebaran resiko.
5. Meningkatkan kegiatan usaha.
Tujuan Asuransi
1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko kerugian yang diderita satu pihak.
2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan
3. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yangjumlahnya
tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang timbul tertentu
dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya
1. Pihak tertanggung
2. Pihak penangung
tentu.
BAB 15
Defenisi SWOT
Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan
agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisis SWOT tersebut
nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa
yang akan datang.