Anda di halaman 1dari 5

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran:” Jakarta

Fakultas Ekonomi

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA. 2015/2016


MATA KULIAH : ENTERPRISE RISK MANAJEMEN
PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI
KELAS/SEMESTER : VI (ENAM)
HARI/TANGGAL : RABU/ 6 APRIL 2016
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : WAHYUDI, SE, MM
SRI MULYANTINI, SE, MM
SIFAT UJIAN : TUTUP BUKU
Perhatian : 1. Tulis nama, NPM, Kelas dan Dosen
2. Taati peraturan ujian yang telah ditentukan
3. Pelanggaran terhadap peraturan ujian akan dikenakan sanksi akademis
4. Bacalah soal dengan baik sebelum menjawab
5. Tidak diperkenankan menggunakan pensil

A. SOAL TEORI ( Bobot 30% )


Kerjakan tiga dari empat soal yang tersedia, masing masing soal bobot 10%
1. Resiko sebagai ketidak pastian yg telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Dari kalimat
tersebut terdapat dua istilah yang sering dicampuradukkan yaitu resiko dan ketidakpastian,
padahal kedua istilah tersebut berbeda. Jelaskan pengertian resiko, pengertian ketidakpastian dan
sebutkan (minimal tiga) perbedaan antara resiko dan ketidakpastian.
2. Jelaskan manfaat manajemen resiko bagi pihak manajemen perusahaan, serta jelaskan juga
dampak negatifnya jika manajemen resiko tidak diterapkan disuatu perusahaan.
3. Dalam menyelesaikan dan meminimalisasi resiko berbagai pihak harus saling bekerja sama.
Menurut anda mengapa dalam menyelesaikan dan meminimalisasi resiko berbagai pihak harus
saling bekerja sama dan apa resikonya jika mereka tidak mau saling bekerja sama. Jelaskan
4. Tahapan terakhir dalam siklus manajemen resiko adalah monitoring dan pengendalian. Mengapa
monitoring dan pengendalian penting dalam manajemen resiko. Jelaskan.

B. SOAL KASUS (Bobot 70%)


1. Sebuah dealer mobil mempunyai stocks mobil toyota avanza sebanyak 30.000 unit. Sebanyak
20.000 unit berharga kurang dari Rp. 150 juta dengan bobot ”1”. Sebanyak 6.000 unit berharga
Rp. 150 juta sd Rp. 200 juta dengan bobot ”2”. Sisanya berharga diatas Rp. 200 juta dengan
bobot ”3”.
Pertanyaan :
a. Hitung probabilitas terjadinya tabrakan dan tidak terjadinya tabrakan.( nilai 25)
b. Hitung probabilitas terjadinya tabrakan dan tidak terjadinya tabrakan bila semua event
mempunyai bobot yang sama. (nilai 15)
2. Seorang analist sedang mengukur nilai resiko listrik mati gedung pabrik sepatu. Dari hasil
indentifikasi didapat data sebagai berikut :
- Dampak kerugian financial listrik mati Rp. 100 juta dalam satu tahun
- Frekwensi listrik mati 18 kali dalam satu tahun

Adapun klasifikasi severity sbb :


1. Tidak significant →Kerugian Financial → 1 Jt Sd 5 Jt
2. Kecil/Sedikit →Kerugian Financial → 5 Jt Sd < 10 Jt
3. Besar →Kerugian Financial → 10 Jt Sd < 50 Jt
4. Sangat besar → Kerugian Financial → > 50 Jt

Sedangkan klasifikasi Likelihood sbb :


1. Jarang Terjadi → 1 Sd < 5
2. Kemungkinan Terjadinya Sangat Kecil → 5 Sd < 10
3. Mungkin Terjadi → 10 Sd < 15
4. Sangat Mungkin Terjadi → 15 Sd < 20

1
Pertanyaan :
a. Buatkan matriks pengukuran resiko. (nilai 10)
b. Berapa besar nilai resiko dari listrik mati. (nilai 10)
c. Tindakan mitigasi apa yang diperlukan untuk mengurangi resiko listrik mati. (nilai 5)
d. Apakah perlu diprioritaskan. Jelaskan (nilai 5)

-Selamat Mengerjakan-

VALIDASI SOAL
Jakarta, Maret 2016
Mengetahui & Menyetujui
Ka.Program Studi Dosen

(Satria Yudhia Wijaya, S.E., M.S.Ak) ( Wahyudi, S.E, M.M )

2
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran:” Jakarta
Fakultas Ekonomi

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA. 2014/2015


MATA KULIAH : ENTERPRISE RISK MANAJEMEN
PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI
KELAS/SEMESTER : VI (ENAM)
HARI/TANGGAL : SABTU/11 APRIL 2015
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : WAHYUDI, SE, MM
SIFAT UJIAN : TUTUP BUKU
=======================================================================
A. TEORI (30%)
1. Perbedaan Resiko dan ketidakpastian
Resiko
a. Subjek memiliki ukuran kuantitas,
b. Diketahui tingkat probabilitas kejadiannya
c. Ada data pendukung (pengetahuan) mengenai kemungkinan kejadiannya ketidak pastian

Ketidakpastian
a. Subyek tidak memiliki ukuran kuantitasnya
b. Tidak dapat diketahui tingkat probabilitasnya
c. Tidak ada data pendukung untuk mengukur kemungkinan kejadiannya

2. Manfaat perusahaan menerapkan manajemen resiko


a. Memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer
menjadi lebih berhati hati dan selalu menempatkan ukuran ukuran dalam berbagai keputusan
b. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh yang mungkin timbul baik
secara jangka pendek dan panjang
c. Mendorong para manajer untuk mengambil keputusan untuk selalu menghindari resiko dan
menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian financial
d. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian minimal
e. Dengan adanya konsep manajemen resiko yang dirancang secara detail maka artinya perusahaan
telah membangun arah dan mekanisme secara berkelanjutan

Dampak negatif jika manajemen resiko tidak diterapkan perusahaan :


a. Tidak memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para
manajer kurang berhati hati dan tidak selalu menempatkan ukuran ukuran dalam berbagai
keputusan
b. Tidak mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh yang mungkin timbul
baik secara jangka pendek dan panjang
c. Tidak mendorong para manajer untuk mengambil keputusan untuk selalu menghindari resiko dan
menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian financial
d. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian yang lebih besar
e. Dengan tidak adanya konsep manajemen resiko yang dirancang secara detail maka artinya
perusahaan belum membangun arah dan mekanisme secara berkelanjutan

3. Dalam menyelesaikan dan meminimalisasi resiko berbagai pihak harus saling bekerja sama karena :
a. Dengan saling bekerjasama maka resiko dapat dipetakan (risk maping),
b. Dengan saling bekerjasama akan memberikan solusi atau alternatif solusi yang terbaik untuk dijadikan
rekomendasi

3
c. Saling bertanggung jawab untuk menyelesaikan resiko hingga selesai

Dan resikonya jika mereka tidak mau saling bekerja sama :


a. Tidak dapat memepatakan resiko
b. Tidak dapat memberikan solusi atau alternatif solusi yang terbaik untuk dijadikan rekomendasi
c. Tidak saling bertanggung jawab untuk menyelesaikan resiko
4. Mengapa monitoring dan pengendalian resiko penting karena :
a. Manajemen perlu memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan resiko berjalan sesuai rencana
b. Agar model pengelolaan resiko cukup efektif ( sesuai dan mencapai tujuan)
c. Memantau perkembangan terhadap kecenderungan berubahnya profil resiko

2. KASUS (70%)
a. Analisis pohon keputusan (20)

900 jt 900 jt 900 jt 900 jt 900 jt

P1=0,5 (baik)

800 jt 800 jt 800 jt 800 jt 800 jt

-2.000
jt
P2=0,4 (sedang)

P1=0,9 (baik)
P3=0,1 (rendah)

-500 jt 600 jt 600 jt 600 jt 600 jt 600 jt

P2=0,1 (kurang baik)


stop

P1=0,8 (baik)

-200
jt

P2=0,2 (buruk)
stop

b. NPV yang diharapkan (20)


Nilai gabungan probabilitas
I = 0,8 x 0,9 x 0,5 = 0,36
II = 0,8 x 0,9 x 0,4 = 0,288
III = 0,8 x 0,9 x 0,1= 0,072
IV = 0,8 x 0,1 = 0,08
V = 0,2 = 0,2

Nilai NPV
NPV 1 = -200 jt - 500jt/(1,10)1 – 2.000 jt/(1,10)2 + 900 jt/(1,10)3 + 900 jt/(1,10)4+ 900 jt/(1,10)5+ 900 jt/(1,10)6+
900 jt/(1,10)7
= - 200 – 454,55 – 1.652,89 + 676,18 + 614,71 +558,83 + 508,03 + 461,84 = 512 jt

4
NPV 2 = - 200 jt - 500jt/(1,10)1 – 2.000 jt/(1,10)2 + 800 jt/(1,10)3 + 800 jt/(1,10)4+ 800 jt/(1,10)5+ 800 jt/(1,10)6+
800 jt/(1,10)7
= -200 – 454,55 – 1.652,89 + 601,05 + 546,41 + 496,74 + 451,58 + 410,53 = 199
NPV 3 = -200 jt - 500jt/(1,10)1 – 2.000 jt/(1,10)2 + 600 jt/(1,10)3 + 600 jt/(1,10)4+ 600 jt/(1,10)5+ 600 jt/(1,10)6+
600 jt/(1,10)7
= -200 – 454,55 – 1.652,89 + 450,79 + 409,81 + 372,55 + 338,68 + 307,89 = -428

NPV 4 = -200 jt- 500jt/(1,10)1 = - 200 – 454,55 = - 655


NPV 5 = - 200 juta = - 200

E NPV
Gab prob NPV Gab prob x NPV
0,36 512 184,32
0,288 199 57,31
0,072 -428 - 30,82
0,08 - 655 -52,40
0,2 - 200 - 40
E NPV 118,41 juta

c. Standar deviasi (15) dan Koefisien varians (15)

Pi {( NPV- E (NPV)} {(NPV- E (NPV)}2 Pi{(NPV- E (NPV)}2


0,36 512 – 118,41 = 394 155.236 55.885
0,288 199 – 118,41 = 81 6.561 1.890
0,072 -428 – 118,41 = -546 298.116 21.464
0,08 - 655 – 118,41 = -773 597.529 47.802
0,2 - 200 – 118,41 = -318 101.124 20.225
ƩPi{(NPV- E (NPV)}2 147.266
Standar deviasi (σ) = √ Pi{(NPV- E (NPV)}2 384
Koefisien varians = α/E NPV 384/118 = 3,25

Anda mungkin juga menyukai